“ ELASTISITAS BENDA “
DISUSUN OLEH
NAMA : RISTI KAMA SUBURKARAMAHA
KELAS : XI - MIA 3
KELOMPOK :
Ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut bertambah
panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke panjang semula. Demikian juga
ketika Anda merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang. Tetapi ketika
dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula. Apabila di laboratorium sekolah Anda
terdapat pegas, silahkan melakukan pembuktian ini. Regangkan pegas tersebut dan ketika
dilepaskan maka panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal itu
disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis.
Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya
diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan
karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu Anda
ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus
jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.
Sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering mempraktikan ilmu-ilmu fisika,
baik yang sudah kita pelajari maupun yang belum kita pelajari. Namun seringnya kita tidak
menyadari dan tidak paham akan hal itu. Sebagai contoh hal yang berhubungan dengan fisika
yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah karet gelang yang kita
rentangkan, jika kita lepaskan akan kembali ke bentuknya semula. Itulah yang menandakan
adanya sifat elastis benda yang kita kenal dengan keelastisitasan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PERCOBAAN
Makalah ini disusun agar dapat lebih mendalami tentang makna Elastis dan Hukum Hooke.
Elastis dan Hukum Hooke seterusnya seperti yang ada pada rumusan masalah.
D. ALAT DAN BAHAN
Pegas
Karet Pentil
Karet Gelang
Penggaris
Beban massa 50 gr
Beban massa 20 gr
Beban Massa 10 gr
E. LANGKAH-LANGKAH KERJA
1) Ukurlah pegas, karet pentil, dan karet gelang menggunakan penggaris. Masukkan hasil
ukur pada tabel.
2) Gantungkan pegas pada statif, lalu tambahkan beban 50 gr. Ukur kembali panjang pegas.
4) Tambahkan lagi beban 10 gr sehingga beban bermassa 80 gr. Ukur kembali pertambahan
panjang pegas.
5) Gantunglah karet pentil lalu lakukan hal yang sama seperti pada pegas.
6) Kemudian gantung karet gelang dan lakukan hal yang sama juga seperti pada pegas dan
karet pentil.
F. LANDASAN TEORI
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah. Semakin
besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika gaya
tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula. Jika beberapa pegas ditarik dengan
gaya yang sama, pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh
karakteristik setiap pegas. Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta pegas (k).
Hukum Hook menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka
pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya.
Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang pegas
dapat dituliskan sebagai berikut:
F=kx
Keterangan :
F = gaya yang bekerja (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pegas
Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun seri atau paralel. Untuk
pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing-masing
pertambahan panjang pegas . Sehingga pertambahan total x adalah: x = x1 + x2.
Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masing-masing pegas sama.
Yaitu: x1 = x2 = x3. dengan demikian: Kp = k1 + k2
Perlu selalu di ingat bahwa hukum Hook hanya berlaku untuk daerah elastik, tidak
berlaku untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik. Menurut Hooke, regangan sebanding
dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan adalah persentase perubahan
dimensi. Tegangan adalah gaya yang menegangkan per satuan luas penampang yang dikenainya.
Sebelum diregangkan dengan gaya F, energi potensial sebuah pegas adalah nol, setelah
diregangkan energi potensialnya berubah menjadi: E = kx2
Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang daerah
elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum Hooke. Jika benda diberikan gaya
hingga melewati batas hukum Hooke dan mencapai batas elastisitas, maka panjang benda akan
kembali seperti semula. Jika gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas. Tapi hukum
Hooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum Hooke dan batas elastisitas. Jika benda
diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda tersebut akan
memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti
semula, benda tersebut akan berubah bentuk secara tetap. Jika pertambahan panjang benda
mencapai titik patah, maka benda tersebut akan patah.
Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (L) suatu benda
bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi penyusun dan dimensi benda
(dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang dibentuk oleh materi yang berbeda akan memiliki
pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya tulang dan
besi.
Demikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama (misalnya besi),
tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda maka benda tersebut akan mengalami
pertambahan panjang yang berbeda sekalipun diberikan gaya yang sama. Jika kita
membandingkan batang yang terbuat dari materi yang sama tetapi memiliki panjang dan luas
penampang yang berbeda, ketika diberikan gaya yang sama, besar pertambahan panjang
sebanding dengan panjang benda mula-mula dan berbanding terbalik dengan luas penampang.
Makin panjang suatu benda, makin besar pertambahan panjangnya, sebaliknya semakin tebal
benda, semakin kecil pertambahan panjangnya.
F. HASIL PENGAMATAN
PEGAS
MASSA F = M.G (N) X0 (cm) X (cm) ∆x =X-X0 𝒇
k = ∆𝒙
BEBAN ( gr )
50 50.10 = 500 N 9,5 Cm 11,5 Cm 11,5 – 9,5 K=
500
2
= 2 Cm
= 250 N/Cm2
KARET
MASSA F = M.G (N) X0 (cm) X (cm) ∆x =X-X0 𝒇
k = ∆𝒙
BEBAN ( gr )
50 50.10 = 500 N 9,5 Cm 10 Cm 10 – 9,5 500
K = 0,5
= 0,5Cm
= 1.000N/Cm2
PEGAS
KARET
H. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa beban yang diberikan akan mempengaruhi perubahan panjang,
semakin kecil beban yang diberikan maka pertambahan panjangnya semakin kecil dan
sebaliknya semakin besar beban yang diberikan maka pertambahan panjangnya semakin besar.
Dengan dilakukannya praktikum ini dapat menambah pengetahuan kita dan kegiatan ini dapat
kita terapkan dalam kehidupan sehari – hari.