Anda di halaman 1dari 14

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGANALISIS

PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Sosiologi dan Antropologi Pendidikan

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Agung Kurniawan P. (180111600097)


2. Bilgis Bayuti A. M. (180111600104)
3. Corry Cresidya Permata (180111600040)
4. Dita Ayu Novitasari (180111600058)
5. Nadya Sophia Syafrina (180111600073)
6. Najma Zahiroh (180111600072)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEPTEMBER 2018
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dan perubahan sosial, keduanya saling berhubungan satu dengan
yang lain. Keduanya saling mempengaruhi, sehingga berdampak luas di masyarakat.
Pendidikan adalah lembaga yang dapat dijadikan sebagai agen perubahan sosial
sekaligus menentukan arah perubahan sosial yang disebut dengan pembangunan
masyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat setiap
kalinya dapat direncanakan dengan arah perubahan yang ingin dicapai. Namun
perubahan sosial juga dapat terjadi setiap saat tanpa harus direncanakan terlebih
dahulu misalnya disebabkan oleh pengaruh budaya luar.
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam hidup manusia. Pendidikan
memberikan kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf hidup mereka
meningkat. Dalam perkembangannya, pendidikan di Indonesia berubah menjadi suatu
sistem. Suatu sistem pendidikan yang tersusun secara sistematis diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 11 ayat 1, yang menjelaskan bahwa pendidikan
dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu pendidikan formal, nonformal,dan informal. Ketiga
jalur pendidikan ini satu sama lain saling berkait dan membutuhkan untuk melakukan
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Pendidikan mempengaruhi masyarakat yang pada akhirnya terjadi perubahan
sosial. Perubahan sosial sebagai bentuk inovasi yang berkaiatan dengan seluruh aspek
kehidupan manusia yang bertujuan meningkatkan kemakmuran. Bermacam konsep
perubahan sosial disodorkan para ahli dalam menganalisis fenomena tersebut yaitu,
konsep kemajuan sosial, konsep sosialistik, konsep perubahan siklus, teori sejarah,
teori pertikularistik, toeri sosiologi serta sosiologi dan perubahan sosial.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat :
1. Apa pengertian dan teori perubahan sosial?
2. Apa ciri-ciri perubahan sosial?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi dan menghambat perubahan sosial?
4. Bagaimanakah proses atau pola perubahan sosial?
5. Bagaimanakah hubungan pendidikan dan perubahan sosial?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, didapat :
1. Untuk mengetahui pengertian dan teori perubahan sosial.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri perubahan sosial.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengarhui dan menghambat perubaha sosial.
4. Untuk mengetahui proses atau pola perubahan sosial.
2. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dan perubahan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Menurut Ahli:


a. Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi yang terjadi pada pola kehidupan
manusia. Modifikasi tersebut terjadi akibat pengaruh intern dan ekstern.
b. Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Perubahan tersebut mempengauhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai,
sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.
c. William F. Ogburn
Perubahan sosial terjadi ketika unsur materiel memberi pengaruh pada unsur imateriel.
d. Kingsley Davis
Perubahan sosial terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Struktur sosial
mencakup lembaga sosial, kelompok sosial, norma-norma sosial, dan stratifikasi sosial.
Tiap-tiap struktur memiliki fungsi dalam masyarakat.
e. Mac lver
Perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial dan
keseimbangan dalam hubungan sosial. Hubungan antara anggota masyarakat dapat
menimbulkan kerja sama ataupun perselisihan yang menunjukkan keseimbangan dalam
hubungan sosial.
f. John Lewis Gillin dan John Philip Gilin
Perubahan sosial merupakan variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima dan
dijalankan oleh masyarakat.

Pengertian secara umum:


Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus menerus yang mencakup
sistem sosial (pola pikir, pola perilaku, nilai) dan struktur sosial (lembaga sosial,
kelompok, norma) didalam masyarakat.

B. Ciri-Ciri Perubahan Sosial


a. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang (dinamis)
b. Perubahan pada satu lembaga akan menyebabkan perubahan pada lembaga lainnya.
c. Perubahan yang cepat (revolusi) dapat menyebabkan disorganisasi dalam kelompok
dan bersifat sementara
d. Perubahan sosial tidak hanya mencakup materiel / spiritualnya saja tapi mencakup
keduanya.
C. Teori Perubahan Sosial
a. Teori Evolusi
Adalah teori perubahan sosial yang terjadi secara bertahap / berurutan dalam waktu
yang cukup lama. Menurut Auguste Comte, hukum tiga tahap yang dialami oleh
manusia / masyarakat secara revolusioner :
1. Tahap teologis, pemikiran manusia bahwa semua benda didunia mempunyai jiwa
karena kekuatan gaib yang berada diluar kemampuan manusia.
2. Tahap metafisik, tahap transisi teologis menuju positivis.
3. Tahap positivis, kepercayaan terhadap data empiris sebagai sumber pengetahuan
terakhir dalam segala bidang.
b. Teori Neoevolusi
Adalah teori bantahan dari evolusi, karena teori ini membahas bahwa perubahan sosial
terjadi tidak secara bertahap tapi secara acak.
c. Teori Revolusi
Adalah teori perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat secara cepat, perubahan
ini bisa menyebabkan suatu perpecahan / konflik.
d. Teori Sistem
Adalah teori perubahan sosial yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
– makro, membahas dunia secara keseluruhan.
– meso, hanya membahas tiap-tiap negara sendiri.
– mikro, membahas tingkatan yang lebih rendah dari meso.
e. Teori Modernitas
Adalah teori perubahan sosial yang membahas masyarakat moderen, didalam
masyarakat moderen akan ada penemuan-penemuan, lalu penemuan tersebut bisa
menyebabkan proses industrialisasi yang orang-orangnya bersifat kapitalis (orang yang
kuat akan semakin kuat, orang yang lemah akan semakin lemah).
f. Teori Post Modern / Neomodernisasi
Adalah teori yang membahas tentang kejenuhan masyarakat moderen, mereka jenuh
karena orang-orangnya memiliki sifat egois / individualisme / kapitalisme.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial


1. Faktor Umum
a. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
Faktor internal penyebab perubahan sosial :
1. Penemuan Baru
Didalam penemuan baru terdapat :
– Discovery : penemuan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya.
– Inovasi : penyempurnaan dari discovery.
– Invention : penemuan baru yang sudah diakui dan digunakan masyarakat luas.
Penemuan baru didalam masyarakat didorong oleh bebrapa faktor yaitu :
a. Kesadaran individu / masyarakat berkaitan dengan keterbatasan fungsi nilai
kebudayaan materiel, dan imateriel.
b. Kualitas sumberdaya manusia untuk mengolah sumberdaya alam dan teknologi.
c. Muncul rasa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja di masyarakat.
2. Dinamika Penduduk / Perubahan Sosial
Dinamika penduduk berkaitan dengan pertambahan / penurunan jumlah penduduk
yang dipengaruhi oleh kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas), perpindahan
(migrasi).
3. Konflik Sosial
Konflik sosial mengakibatkan perubahan sosial. Konflik sosial selalu terjadi dalam
kehidupan masyarakat terutama masyarakat multikultural. Banyak penyebab
konflik dalam masyarakat, misalnya perbedaan kepentingan, pola pikir, individu,
dan pandangan politik.
4. Pemberontakan
Pemberontakan dapat menyebabkan perubahan besar dalam masyarakat, misalnya
Revolusi industri di inggris.

b. Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat.


Faktor eksternal penyebab perubahan sosial :
1. Pegaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang memiliki perbedaan latar belakang
budaya dapat menyebabkan perubahan sosial budaya. Perubahan tersebut dapat
terbentuk melalui proses asimilasi (penggabungan bebrapa budaya menjadi budaya
baru), atau akulturasi (penggabungan beberapa budaya tanpa menghilangkan
budaya aslinya).
– Apabila pengaruh kebudayaan bersifat damai dan tanpa paksaan disebut
penetration passifique. Hasil dari pengaruh tersebut dinamakan demonstration
effect.
– Apabila kebudayaan masuk dengan paksaan dinamakan penetration violent.
– Apabila hubungan antar kebudayaan saling menolak karena kedudukan yang
seimbang disebut cultural animosity.
2. Peperangan
Peperangan yang muncul antar kelompok / antar negara dapat mengakibatkan
perubahan sosial, karena pihak yang menang dalam peperangan memiliki
keleluasaan untuk menguasai pihak yang kalah.
3. Bencana Alam
Dapat menyebabkan masyarakat disuatu wilayah harus berpindah tempat tinggal
sehingga mengakibatkan perubahan sistem hidup dan perubahan struktural.

2. Faktor Pendorong
a. Kontak dengan kebudayaan lain
Kontak budaya yang mengarah pada interaksi memberi dampak positif, yaitu
mengurangi prasangka negatif terhadap kebudayaan lain dan mencegah konflik
sosial.
b. Sistem pendidikan yang maju
Pendidikan penting bagi masyarakat karena dapat membuka pikiran dan wawasan
untuk melakukan perubahan sosial kearah kemajuan.
c. Sikap menghargai hasil karya
Penghargaan dapat memberi semangat untuk berinovasi.
d. Keinginan untuk maju
Perubahan terjadi karena adanya keinginan, pengharapan. Dorongan dalam diri
sendiri untuk memperbaiki keadaan merupakn salah satu faktor pendorong
perubahan sosial.
e. Sistem lapisan terbuka masyarakat
Sistem lapisan sosial terbuka memberi kesempatan setiap orang yang berkompeten
untuk melakukan perubahan status sosial dalam hibupnya.
f. Peduduk yang heterogen
Penduduk heterogen memiliki kesempatan lebih besar untuk melakukan kontah
budaya dengan masyarakat lain.
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan
h. Orientasi pada masa depan
Masyarakat yang berorientasi pada masa depan selalu mengedepankan sikap terbuka
untuk menerima dan menyesuaikan nilai sosial berdasarkan perkembangan budaya
global.

E. Faktor Penghambat Perubahan Sosial


a. Kontak sosial dengan masyarakat lain yang kurang
Masyarakat yang tinggal didaerah terpencil sering mengalami keterbatasan akses
jangkauan publik seperti sarana transportasi dan komunikasi.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat dapat dipengaruhi oleh, sikap hidup
masyarakat yang tidak ingin berkembang, keterbatasan ekonomi untuk menempuh
pendidikan yang lebih baik, akses pendidikan yang tidak merata.
c. Sikap masyarakat tradisional
Masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat, mereka dipimpin oleh kepala
adat yang memberi batasan-batasan tertentu agar nilai-nilai adat tetap terjaga. Hal ini
mengakibatkan masyarakat sulit berubah menuju kehidupan yang lebih moderen.
d. Keinginan yang tertanam kuat
Orang yang memiliki kedudukan tinggi memiliki keinginan untuk mempertahankan
kedudukan tersebut. Sikap tersebut dipengaruhi keinginan untuk tetap memperoleh
fasilitas yang disediakan organisasi kerja. Hal tersebut dapat menghambat perubahan
status masyarakat yang memiliki kedudukan lebih rendah untuk masuk pada kedudukan
yang lebih tinggi.
e. Perasaan takut terjadi kegoyahan pada kebudayaan sendiri
Masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sering mengalami ketakutan
ketika ada hal baru yang masuk dalam kebudayaannya. Ketakutan tersebut disebabkan
kekhawatiran terjadinya keguncangan pada kebudayaan yang dianggap sudah mapan
dan berkembang dengan baik.
f. Stereotip terhadap nilai budaya
Perasangka buruk / stereotip berkembang karena masyarakat selalu memberi penilaian
negatif terhadap budaya baru yang masuk.
g. Adat kebiasaan yang tertanam kuat
Adat kebiasaan yang tertanam kuat menyebabkan perubahan sosial sulit terwujud
karena mendorong pola pikir masyarakat bertahan pada konsep hidup konservatif.

F. Pola dan Jenis Perubahan Sosial


1. Pola Perubahan Sosial
a. Berdasarkan Konsep Teoritis
1. Teori Siklus / Pola Perubahan Siklus
adalah teori yang membahas bahwa perubahan sosial didalam masyarakat terjadi secra
berulang-ulang.

ex : perubahan model pakaian, model rambut dll

2. Teori Linier / Perkembangan / Pola Perubahan Linier


adalah teori yang mempunyai satu tujuan tertentu dan akan terus berkembang.

ex : ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Berdasarkan Penemuan Baru


1. Pola Memancar
adalah penemuan baru yang memberi dampak atau pengaruh kesegala arah.

ex : penemuan satelit
2. Pola Menjalar
adalah penemuan baru yang mengakibatkan perubahan yang kemudian menjalar
terhadap perubahan lain.

ex : penemuan tablet

3. Pola Memusat
adalah penemuan baru yang mengakibatkan satu jenis perubahan.

ex : penemuan mobil, kereta api, dan sarana transportasi lainnya yang


menyebabkan semakin efisiennya gerak masyarakat.

2. Jenis-Jenis Perubahan Sosial


a. Berdasarkan Prosesnya
1. Perubahan yang direncanakan
Merupakan perubahan yang terorganisasi, pihak yang menginginkan perubahan
melakukan perencanaan terlebih dahulu untuk mewujudkan perubahan sosial
didalam masyarakat.
2. Perubahan yang tidak direncakanakn
Terjadi diluar rencana / perkiraan masyarakat dan dapat mengakibatkan dampak
yang merugikan bagi masyarakat.
b. Berdasarkan Waktunya
1. Perubahan secara cepat
Perubahan sosial yang terjadi dalam waktu singkat, cepat dan mendasar.
Perubahan ini diiringi dengan suatu konflik karena tidak semua masyarakat siap
menerima.
2. Perubahan secara lambar
Tiga teori berkaitan dengan perubahan secara lambat / evolusi :
a. Unilinier Theories of Evolution, manusia dan masyarakat mengalami
perkembangan sesuai tahap-tahap tertentu.
b. Universal Theory of Evolution, perkembangan masyarakat tidak melalui tahap-
tahap tertentu yang tetap.
c. Multilinied Theories of Evolution, terdapat tahap-tahap perkembangan tertentu
yang didapat melalui penelitian.
c. Berdasarkan Dampaknya
1. Perubahan kecil
Perubahan dalam lingkup sempit yang terjadi dalam masyarakat, hanya berdampak
pada sebagian kecil masyarakat.
2. Perubahan besar
Perubahan yang memiliki pengaruh besar terhadap struktur sosial yang ada dalam
masyarakat.
d. Berdasarkan Caranya
1. Perubahan dengan kekerasan
Perubahan sosial yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan baik fisik maupun
psikis demi tercapainya perubahan yang diinginkan.
2. Perubahan tanpa kekrasan
Perubahan yang dilakukan dengan jalan damai dan simpatik untuk mencapai
perubahan yang diinginkan.

G. Hubungan Pendidikan dan Perubahan Sosial


1. Perubahan sosial ditinjau dari pendidikan tradisional
Lembaga pendidikan sebagai salah satu dari struktur sosial dan kebudayaan dalam
suatu masayarakat sehingga lembaga pendidikan perlu dipersiapkan agar lembaga
tersebut berfungsi sesuai dengan perubahan sosial yang terjadi. Di dalam pedagogik
tradisional, tempat individu adalah sebagai objek perubahan sosial. Individu tersebut
mempelajarai peranan yang baru didalam kehidupan sosial yang berubah.
2. Perubahan sosial ditinjau dari pendidikan modern
Titik tolak ini ialah “individu-yang-menjadi”. Hal ini berarti seorang individu hanya
dapat berkembang didalam interaksinya dengan tatanan kehidupan sosial budaya
dimana dia hidup. Pandangan pedagogik transformatif terhadap individu bukanlah
sebagai suatu entity yang telah jadi, tetapi sedang menjadi. Individu mempuanyai peran
emansipasif sehingga bukan hanya sebagai objek dari perubahan sosial, tetapi sekaligus
berperan sebagai faktor dari pengubah dan pengarah dari perubahan sosial atau sebagai
agen perubahan agen.

Lembaga pendidikan (sekolah) baik pendidikan tradisional atau modern yakni memiliki
fungsi pendidikan nasional sebagai salah satu faktor perubahan sosial atau pengembangan
potensi/kompetensi peserta didik dan memiliki peran pendidikan nasional sebagai
pendorong perubahan sosial yang terlihat dalam UU Sisdiknas 2003 Pasal 3. Jadi, dengan
melihat dengan melihat nilai-nilai perubahan sosial dalam fungsi pendidikan nasional,
dapat dipahami bahwa pendidikan nasional memiliki muatan nilai sebagai pendorong
terjadinya perubahan sosial, khususnya pengembangan potensi/kompetensi peserta didik
sebagai salah satu bagian dari masyarakat (sosial).

Adanya pendidikan dapat mempengaruhi perubahan sosial, yang mana perubahan sosial
nantinya akan mempunyai fungsi yaitu: melakukan reproduksi budaya, mengembangkan
analisis kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan tradisional, melakukan perubahan-
perubahan atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional, dan melakukan perubahan-
perubahan yang lebih mendasar terhadap institusi-institusi tradisional yang telah
ketinggalan.

Dalam proses perubahan sosial modifikasi yang terjadi seringkali tidak teratur dan tidak
menyeluruh, meskipun sendi-sendi yang berubah itu saling berkaitan secara erat,
sehingga melahirkan ketimpangan kebudayaan. Dikatakan pula olehnya bahwa cepatnya
perubahan teknologi jelas akan membawa dampak luas ke seluruh institusi-institusi
masyarakat sehingga munculnya kemiskinan, kejahatan, kriminalitas dan lain sebagainya
merupakan dampak negatif yang tidak bisa dicegah.

Untuk itulah pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan nilai, pengetahuan
dan teknologi yang paling mendesak dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam
menghadapi perubahan.

Ada dua istilah dalam perubahan sosial, yaitu:


a. Diferensiasi merupakan suatu keniscayaan yang pasti dilalui oleh sistem sosial dalam
mengadaptasikan diri terhadap perubahan-perubahan di lingkungannya, dan
b. Kemampuan untuk melakukan diferensiasi merupakan sebuah indikator positif
mengenai kemampuan suatu sistem dalam menyesuaikan diri sesuai dengan proses-
proses perubahan yang terjadi.

Sedangkan alur perkembangan diferensiasi pendidikan dapat diterangkan dalam beberapa


poin sebagai berikut:
a. Pendidikan pada masyarakat sederhana yang belum mengenal tulisan.Dalam kehidupan
masyarakatnya mengembangkan pendidikan secara informal yang berfungsi untuk
memberikan bekal keterampilan-keterampilan mata pencaharian dan
memperkenalkan pola tingkah laku yang sesuai dengan nilai serta norma masyarakat
setempat.
b. Pada tingkatan yang lebih maju, sebagaian proses sosialisasi teridentifikasi keluar dari
batas keluarga, diserahkan kepada semua pemuda di masyarakat tentu saja dengan
bimbingan para orang tua yang berpengalaman atau berkeahlian.
c. Dengan berkembangnya diferensiasi di masyarakat itu sendiri, maka meningkat pula
upaya seleksi sosial.
d. Pada tingkatan berikutnya hubungan antara pendidikan dengan masyarakat menjadi
kian rumit dan semakin kompleks. Sejalan dengan arus industrialisasi dan
kecenderungan diferensiasi sosial, maka spesialisasi peranan menjadi cirri istimewa
masyarakat pada tingkatan keempat ini.
BAB III
ANALISIS VIDEO

PROBLEMATIKA SOSIAL YANG ADA DI MASYARAKAT ATAU PENDIDIKAN


a. Alamat url video :
https://youtu.be/JkXrKPvjQcE

b. Deskripsi atau sinopsis video :


Sebuah negara akan maju dengan adanya pengaruh pendidikan yang baik di
negara tersebut. Namun di Indonesia ada beragam permasalahan yang muncul
terhadap guru yang sejatinya memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Bahkan Indonesia mendapatkan skor 77 dan di bawah negara Ethiopia
yang skornya 79. Belum ada pemetaan secara nasional terhadap kualitas guru di
Indonesia. Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.A.P selaku menteri pendidikan Indonesia
menyatakan bahwa mestinya guru melakukan evaluasi terhadap apa yang terjadi
dalam satu hari pembelajaran. Kemudian membuat perencanaan besok apa yang harus
dilakukan di sekolah. Guru wajib masuk di sekolah 8 jam dan dalam jangka waktu 5
hari.
Menurut seorang tenaga pendidik yaitu Supriyanto, S.Pd., MA. sebenarnya hal
tersebut tidak masalah karena selain guru berada di sekolah diluar itu masih banyak
pekerjaan-pekerjaan dan tuntutan-tuntutan lain yang harus dilakukan.
Menurut tenaga pendidik yang lain, Dra. Retno Ambarwati menyatakan bahwa
kualitas guru sudah sangat memenuhi, tapi background yang harus guru hadapi
berbeda. Ibaratnya guru diserahi anak untuk dididik secara total. Mulai dari perbaikan
akhlak, perbaikan tingkah laku, kadang guru harus mengeluarkan dana pribadi untuk
menopang peserta didik.

Sedangkan menurut Monika Irayati (Founder Erudio School of Art) melihat


dari sudut pandang pada pendidikan alternatif sehingga cara melihat guru berbeda
dengan pemerintah. Kalau memang kualitas guru dari kacamata seperti itu buruk,
mungkin karena banyak faktor. Bisa jadi guru tersebut tidak terpanggil untuk
mengajar dan akhirnya melakukan malpraktek yang sangat membahayakan.

Disisi lain siswa tidak serta merta dapat menyerap seluruh materi akademis,
ketika beban masalah sosial ekonomi keluarga ikut ke sekolah.
Anak yang orang tuanya ada persoalan, dalam kondisiekonomi tertekan jika dberi
materi akademis hanya akan masuk 20%-50%. Bidang akademik akan bisa tertangani
dengan baik kalau mental dan kepribadian siswa itu juga memenuhi standar sehingga
guru akan mudah memberikan materi akademis ke dalam jiwa mereka.

Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya urusan pemerintah tapi


kepedulian dan peran serta semua pihak mutlak diperhatikan.
Menurut Supriyanto, S.Pd., MA. untuk peningkatan mutu yang pasti adalah
pendidikan dan pelatihan. Sedangkan saat ini sudah abad 21, sudah lebih global. Ada
bagian guru yang mungkin tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Mungkin
daerah-daerah terpencil yang tidak mengenal internet cukup sulit dan ini yang harus
ditingkatkan dan diperhatikan agar bisa menjadi lebih baik.

c. Analisis video dari sudut pandang sosial dan pendidikan


Menurut kami, melihat dari sudut pandang sosial dan pendidikan, cara
pandang guru berbeda dengan pemerintah dalam pendidikan di Indonesia. Kalau
memang kualitas guru dipandang buruk, mungkin karena banyak faktor. Bisa jadi
guru tersebut tidak terpanggil untuk mengajar. Disisi lain siswa tidak dapat menyerap
seluruh materi akademis, ketika beban masalah sosial ekonomi keluarga ikut ke
sekolah. Anak yang orang tuanya ada persoalan, dalam kondisi ekonomi tertekan jika
diberi materi akademis hanya akan masuk 20%-50%. Semua akan bisa tertangani
dengan baik kalau mental dan kepribadian siswa itu juga memenuhi standar sehingga
guru akan mudah memberikan materi dan dapatditerima siswa dengan baik.
Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya urusan pemerintah tapi
kepedulian dan peran serta semua pihak juga harus diperhatikan. Cara meningkatkan
mutu yang pasti adalah pendidikan dan pelatihan. Sedangkan saat ini sudah abad 21,
sudah lebih global. Tetapi masih ada bagian guru yang mungkin tidak bisa mengikuti
perkembangan zaman, karena berada di daerah-daerah terpencil yang tidak mengenal
internet dan ini yang harus ditingkatkan dan diperhatikan pemerintah agar bisa
menjadi lebih baik.
BAB IV
PENUTUP

a. Kesimpulan
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus menerus yang
mencakup sistem sosial (pola pikir, pola perilaku, nilai) dan struktur sosial
(lembaga sosial, kelompok, norma) didalam masyarakat. Tidak ada masyarakat
yang berhenti berkembang (dinamis) Perubahan pada satu lembaga akan
menyebabkan perubahan pada lembaga lainnya, Perubahan yang cepat (revolusi)
dapat menyebabkan disorganisasi dalam kelompok dan bersifat sementara,
Perubahan sosial tidak hanya mencakup materiel / spiritualnya saja tapi mencakup
keduanya.
Dinamika penduduk berkaitan dengan pertambahan / penurunan jumlah
penduduk yang dipengaruhi oleh kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas),
perpindahan (migrasi), Konflik sosial mengakibatkan perubahan sosial. Konflik
sosial selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat terutama masyarakat
multikultural. Banyak penyebab konflik dalam masyarakat, misalnya perbedaan
kepentingan, pola pikir, individu, dan pandangan politik, Pemberontakan dapat
menyebabkan perubahan besar dalam masyarakat, misalnya Revolusi industri di
inggris.
Ada dua istilah dalam perubahan social yaitu, Diferensiasi merupakan suatu
keniscayaan yang pasti dilalui oleh sistem sosial dalam mengadaptasikan diri
terhadap perubahan-perubahan di lingkungannya, dan Kemampuan untuk
melakukan diferensiasi merupakan sebuah indikator positif mengenai kemampuan
suatu sistem dalam menyesuaikan diri sesuai dengan proses-proses perubahan yang
terjadi.

b. Saran
Pendidikan dan perubahan sosial, keduanya saling berhubungan satu dengan
yang lain. Keduanya saling mempengaruhi, sehingga berdampak luas di masyarakat.
Dengan begitu cara memajukan pendidikan di indonesia adalah dengan peduli dan
memperhatikan peran serta semua pihak. Teknologi di daerah terpencil juga harus
harus ditingkatkan dan diperhatikan lagi oleh pemerintah agar pendidikan di indonesia
berjalan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://.Blog.unnes.ac.id
www.ilmudasar.com
materisosiologilengkap.blogspot.com
https://quipper.com

Anda mungkin juga menyukai