PEMBAHASAN
A. Teorema Pythagoras
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒈𝒊 𝑨𝑩𝑪𝑫 = 𝟒 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒔𝒊𝒌𝒖 − 𝒔𝒊𝒌𝒖 + 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒈𝒊 𝑷𝑸𝑹𝑺
Dimana,
= (𝑎 + 𝑏)2
= 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2
= 𝑎2 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑖𝑘𝑢 − 𝑠𝑖𝑘𝑢 = × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
2
1
= ×𝑏×𝑎
2
1
= 𝑎𝑏
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑃𝑄𝑅𝑆 = 𝑠 2
= 𝑐2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 4 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑖𝑘𝑢 − 𝑠𝑖𝑘𝑢 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑃𝑄𝑅𝑆
1
⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏 = 4 × 𝑎𝑏 + 𝑐 2
2
⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏 = 2𝑎𝑏 + 𝑐 2
⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 = 2𝑎𝑏 − 2𝑎𝑏 + 𝑐 2
⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2
⇔ 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2
Jadi kesimpulannya adalah luas daerah persegi yang panjang sisinya adalah
sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah luas daerah persegi yang
panjang sisinya adalah siku-siku segitiga tersebut. Kesimpulan ini dikenal dengan
teorema Pythagoras.
𝑎2 = 𝑐 2 − 𝑏 2
𝑏 2 = 𝑐 2 − 𝑎2
Contoh soal
1. Nyatakan hubungan yang berlaku mengenai sisi-sisi srg2itiga pada gambar di bawah ini.
a.
𝑞
𝑝
b.
𝑚
𝑙
Jawab :
Karena kedua segitiga di samping adalah segitiga siku-siku, maka berlaku teorema
Pythagoras, yaitu kuadrat panjang sisi miring = jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya,
sehingga berlaku
a. 𝑞 2 = 𝑝2 + 𝑟 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝2 = 𝑞 2 − 𝑟 2
𝑟 2 = 𝑞 2 − 𝑝2
b. 𝑘 2 = 𝑙 2 + 𝑚2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑙 2 = 𝑘 2 − 𝑚2
𝑚2 = 𝑘 2 − 𝑙 2
2. Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Segitiga Siku-Siku Jika Kedua Sisi Lain Diketahui
Pada sebuah segitiga siku-siku, jika dua buah sisinya
diketahui maka salah satu sisinya dapat dicari dengan
menggunakan teorema Pythagoras.
Perhatikan contoh berikut ini!
Segitiga ABC adalah segitiga siku-siku dengan ∠𝐵 = 90°.
Jika panjang 𝐴𝐵 = 5 𝑐𝑚 dan 𝐵𝐶 = 12 𝑐𝑚, panjang 𝐴𝐶 dapat
ditentukan dengan menggunakan teorema Pythagoras
𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2
𝐴𝐶 2 = 52 + 122
𝐴𝐶 2 = 25 + 144
𝐴𝐶 2 = 169
𝐴𝐶 = √169
𝐴𝐶 = 13 𝑐𝑚
⇔ 𝐶𝐷 = √3𝑎2
⇔ 𝐶𝐷 = 𝑎√3
Dengan demikian kita dapat membandingkan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku BDC
sebagai berikut.
𝐵𝐷 ∶ 𝐶𝐷 ∶ 𝐵𝐶 = 𝑎 ∶ 𝑎√3 ∶ 2𝑎
= 1 ∶ √3 ∶ 2
𝐵𝐷2 = 𝐴𝐷2 + 𝐴𝐵 2
⇔ 𝐵𝐷2 = 𝑎2 + 𝑎2
⇔ 𝐵𝐷2 = 2𝑎2
⇔ 𝐵𝐷 = √2𝑎2
⇔ 𝐵𝐷 = 𝑎√2
𝑨𝑩 ∶ 𝑩𝑫 ∶ 𝑨𝑫 = 𝒂 ∶ 𝒂√𝟐 ∶ 𝒂
= 𝟏 ∶ √𝟐 ∶ 𝟏
Contoh Soal
Jawab :
a) Karena besar salah satu sudut dari ∆𝐴𝐵𝐶 adalah 30°, maka :
𝑨𝑪 ∶ 𝑩𝑪 = √𝟑 ∶ 𝟏
𝐴𝐶 √3
⇔ =
𝐵𝐶 1
𝐴𝐶 √3
⇔ =
12 1
⇔ 𝐴𝐶 = 12√3 𝑐𝑚
𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐴𝐶 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 12√3 𝑐𝑚.
b) 𝐴𝐵 ∶ 𝐵𝐶 = 2 ∶ 1
𝐴𝐵 2
⇔ =
𝐵𝐶 1
𝐴𝐵 2
⇔ =
12 1
⇔ 𝐴𝐵 = 24 𝑐𝑚
𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐴𝐵 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 24 𝑐𝑚.
Jika kuadrat sisi miring atau sisi terpanjang sebuah segitiga sama
dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisinya, maka segitiga
tersebut merupakan segitiga siku-siku, atau
Jika pada suatu segitiga berlaku 𝑎2 = 𝑏 2 + 𝑐 2 maka segitiga
ABC tersebut merupakan segitiga siku-siku dengan besar salah
satu sudutnya 90°.
Contoh Soal
1. Segitiga PQR memiliki panjang sisi 𝑄𝑅 = 3 𝑐𝑚, 𝑃𝑅 = 4 𝑐𝑚, 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑄 =
5 𝑐𝑚. Tentukan apakah ∆𝑃𝑄𝑅 merupakan segitiga siku-siku ?
Jawab :
𝐶 2 = 𝑎2 + 𝑏 2
Jika kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka
segitiga tersebut adalah segitiga tumpul
𝐶 2 > 𝑎2 + 𝑏 2
Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka
segitiga tersebut adalah segitiga lancip.
𝐶 2 < 𝑎2 + 𝑏 2
Contoh Soal
1. Tentukan jenis segitiga berikut jika sisinya :
a. 3, 4, 5
b. 4, 7, 11
Jawab :
a) Untuk sisi segitiga 3, 4, 5
Kita tentukan dulu sisi terpanjangnya, yaitu 𝑐 = 5, 𝑎 = 3, 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 4
𝑐 2 = 52 = 25
𝑎2 + 𝑏 2 = 32 + 42
= 9 + 16
= 25
Karena 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 maka jenis segitiganya adalah segitiga siku-siku
b) Untuk sisi segitiga 8, 9, 10
Kita tentukan dulu sisi terpanjangnya, yaitu 𝑐 = 10, 𝑎 = 8, 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 9
𝑐 2 = 112 = 100
𝑎2 + 𝑏 2 = 82 + 92
= 64 + 81
= 145
Karena 𝑐 2 < 𝑎2 + 𝑏 2 maka jenis segitiganya adalah segitiga lancip.
3. Triple Pythagoras
Tiga bilangan a, b, c dengan a < b < c dikatakan tripel Pythagoras jika
memenuhi hubungan 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 . Bentuk tripel Pythagoras dapat digunakan untuk
membuktikan apakah segitiga tersebut siku-siku atau tidak. Tripel Pythagoras dari
suatu bilangan bulat sembarang dapat ditentukan sebagai berikut.
Jika m dan n sembarang bilangan bulat positif dengan 𝑚 > 𝑛 maka bilangan-
bilangan 𝑚2 + 𝑛2 , 2𝑚𝑛, dan 𝑚2 – 𝑛2 adalah bentuk dari tripel Pythagoras.
𝒎 𝒏 𝒎𝟐 + 𝒏𝟐 𝟐𝒎𝒏 𝒎𝟐 − 𝒏 𝟐
2 1 5 3 4
3 1 10 8 6
3 2 13 5 12
4 2 20 12 16
Contoh Soal
1. Apakah tiga bilangan pada soal di bawah ini merupakan tripel Pythagoras?
a. 4, 5, dan 6
b. 6, 8, 10
Jawab :
a. 4 < 5 < 6. Maka
62 = 36
42 + 52 = 16 + 25
= 41
62 ≠ 42 + 52
Oleh karena kuadrat sisi terpanjang tidak sama dengan jumlah kuadrat sisi lainnya
maka 4, 5, dan 6 bukan tripel Pythagoras.
1. Memecahkan masalah pada bagun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras
D C
A B
Pada bangun persegi ABCD panjang sisi AB dan BC sama panjang yaitu
AB = BC = s
maka 𝐴𝐶 2 = 𝑠 2 + 𝑠 2 untuk mencari panjang
𝐴𝐶 = √2 𝑠 2 = 𝑠√2
Contoh soal :
1. Persegi PQRS, dengan panjang sisi 13 cm. tentukan panjang diagonal QS!
S R
P Q
Jawab :
𝑄𝑆 = √2 𝑠 2
= √2 × 132 = 13√2 𝑐𝑚
D C
A B
𝐴𝐶 = √𝑝2 + 𝑙 2
Contoh soal
D C
A B
𝐴𝐶 = √𝑝2 + 𝑙 2
= √152 + 82 = √289 = 17 𝑐𝑚
A OO C
Belah ketupat ABCD dengan besar sudut AOD, AOB, BOC, dan COD
adalah 90° dengan demikian belah ketupat ABCD yang dipotong diagonal AC dan
BD diperoleh empat segitiga siku-siku AOD, AOB, BOC, dan COD. Untuk
menghitung panjang sisi belah ketupat adalah 𝑨𝑩𝟐 = 𝑶𝑨𝟐 + 𝑶𝑩𝟐
1 1
karena 𝐴𝑂 = 𝐴𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝑂 = 𝐵𝐷 ,
2 2
2 2
1 1
𝑠 = √( 𝐴𝐶) + ( 𝐵𝐷)
2 2
Contoh soal :
K O
M
Jawab :
2 2
1 1
√
𝐾𝐿 = ( 𝐾𝑀) + ( 𝐿𝑁)
2 2
2 2
1 1
√
𝐾𝐿 = ( × 60) + ( × 32)
2 2
A C
O
Layang-layang ABCD dengan besar sudut AOD, AOB, BOC, dan COD
adalah 90° dengan demikian laying-layang ABCD yang dipotong diagonal AC dan
BD diperoleh empat segitiga siku-siku AOD, AOB, BOC, dan COD.
𝑨𝑫 = √𝑨𝑶𝟐 + 𝑶𝑫𝟐
𝑪𝑫 = √𝑪𝑶𝟐 + 𝑶𝑫𝟐
Contoh soal :
A C
O
Jawab :
𝐴𝑂 = 48 − 28 = 20 𝑐𝑚
1 1
𝑂𝐷 = 𝐵𝐷 = ∙ 42 = 21 𝑐𝑚
2 2
𝐴𝐷 = √𝐴𝑂2 + 𝑂𝐷2
𝐶𝐷 = √𝐶𝑂2 + 𝑂𝐷2
A E B
Panjang sisi miring AD adalah : 𝐴𝐷2 = 𝐴𝐸 2 + 𝐸𝐷2
Pada jajargenjang ABCD tinggi ED = t, AE = a, maka rumus 𝑨𝑫𝟐 = 𝑨𝑬𝟐 + 𝑬𝑫𝟐
dapat dituliskan 𝑨𝑫𝟐 = 𝒕𝟐 + 𝒂𝟐 untuk mencari panjang
AD = √𝑡 2 + 𝑎2
Contoh soal :
1. Diketahui jajargenjang ABCD dengan ukuran AB = 15 cm, BE = 12 cm dan DE =
4 cm. Tentukan panjang AD!
Jawab :
D C
A E B
𝐴𝐸 = 𝐴𝐵 − 𝐵𝐸
= 15 − 12
= 3 𝑐𝑚
𝐴𝐸 = 𝑎 = 3𝑐𝑚
𝐷𝐸 = 𝑡 = 4 𝑐𝑚
𝐴𝐷 = √𝑡 2 + 𝑎2
= √42 + 32
= √16 + 9
= √25
= 5 𝑐𝑚
Contoh :
Tinggi layang-layang= 𝐵𝐶
𝐵𝐶 = √𝐴𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
= √1002 − 602
= √10.000 − 3.600
= √6.400
= 80 𝑚
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah dari kuadrat kedua sisi siku-siku suatu segitiga siku-siku sama dengan
kuadrat sisi miringnya (hypotenusa).
2. 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2
𝑎2 = 𝑐 2 – 𝑏 2
𝑏 2 = 𝑐 2 – 𝑎2