Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PEMBAHASAN

A. Teorema Pythagoras

1. Menemukan Teorema Pythagoras


Dari gambar tersebut, tampak bahwa luas persegi
ABCD sama dengan luas persegi (warna hijau) ditambah
luas empat segitiga siku-siku (warna biru), dimana persegi
ABCD memiliki panjang sisi (a + b) satuan, persegi PQRS
memiliki panjang sisi c satuan dan keempat segitiga siku-
siku memiliki panjang alas yang sama yaitu b satuan serta
tinggi yang sama yaitu a satuan, sehingga keempat segitiga
tersebut dapat dikatakan kongruen. Dari hal tersebut
diperoleh :

𝑳𝒖𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒈𝒊 𝑨𝑩𝑪𝑫 = 𝟒 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒔𝒊𝒌𝒖 − 𝒔𝒊𝒌𝒖 + 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒈𝒊 𝑷𝑸𝑹𝑺

Dimana,

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 𝑠 2

= (𝑎 + 𝑏)2

= 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2

= 𝑎2 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏

1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑖𝑘𝑢 − 𝑠𝑖𝑘𝑢 = × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
2

1
= ×𝑏×𝑎
2

1
= 𝑎𝑏
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑃𝑄𝑅𝑆 = 𝑠 2

= 𝑐2

Sehingga dapat ditulis :

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 4 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑖𝑘𝑢 − 𝑠𝑖𝑘𝑢 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑃𝑄𝑅𝑆

1
⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏 = 4 × 𝑎𝑏 + 𝑐 2
2

⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏 = 2𝑎𝑏 + 𝑐 2

⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 = 2𝑎𝑏 − 2𝑎𝑏 + 𝑐 2

⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2

⇔ 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2

Jadi kesimpulannya adalah luas daerah persegi yang panjang sisinya adalah
sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah luas daerah persegi yang
panjang sisinya adalah siku-siku segitiga tersebut. Kesimpulan ini dikenal dengan
teorema Pythagoras.

Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan 𝑎 dan 𝑏


adalah panjang sisi siku-siku atau sisi apit, yaitu sisi yang
mengapit sudut siku-siku, dan 𝑐 adalah panjang sisi miring
atau hipotenusa yaitu sisi di hadapan sudut siku-siku
Dengan demikian Teorema Pythagoras tersebut selanjutnya
dapat dirumuskan seperti berikut.

Untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku kuadrat panjang


sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-
sikunya
Bentuk 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 bisa diubah ke bentuk pengurangan menjadi :

𝑎2 = 𝑐 2 − 𝑏 2

𝑏 2 = 𝑐 2 − 𝑎2

Contoh soal

1. Nyatakan hubungan yang berlaku mengenai sisi-sisi srg2itiga pada gambar di bawah ini.
a.
𝑞
𝑝

b.
𝑚
𝑙

Jawab :

Karena kedua segitiga di samping adalah segitiga siku-siku, maka berlaku teorema
Pythagoras, yaitu kuadrat panjang sisi miring = jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya,
sehingga berlaku

a. 𝑞 2 = 𝑝2 + 𝑟 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝2 = 𝑞 2 − 𝑟 2
𝑟 2 = 𝑞 2 − 𝑝2
b. 𝑘 2 = 𝑙 2 + 𝑚2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑙 2 = 𝑘 2 − 𝑚2
𝑚2 = 𝑘 2 − 𝑙 2

2. Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Segitiga Siku-Siku Jika Kedua Sisi Lain Diketahui
Pada sebuah segitiga siku-siku, jika dua buah sisinya
diketahui maka salah satu sisinya dapat dicari dengan
menggunakan teorema Pythagoras.
Perhatikan contoh berikut ini!
Segitiga ABC adalah segitiga siku-siku dengan ∠𝐵 = 90°.
Jika panjang 𝐴𝐵 = 5 𝑐𝑚 dan 𝐵𝐶 = 12 𝑐𝑚, panjang 𝐴𝐶 dapat
ditentukan dengan menggunakan teorema Pythagoras

𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2
𝐴𝐶 2 = 52 + 122
𝐴𝐶 2 = 25 + 144
𝐴𝐶 2 = 169
𝐴𝐶 = √169
𝐴𝐶 = 13 𝑐𝑚

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝐶 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 13 𝑐𝑚.

B. Menghitung Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Sudut Khusus

1. Rumus perbandingan segitiga siku-siku salah satu sudutnya 𝟑𝟎°


Segitiga siku-siku yang salah satu
sudutnya membentuk sudut 30° diperoleh
dengan cara membagi sebuah segitiga sama
sisi menjadi dua bagian. Perhatikan segitiga
ABC di samping! Jika kita membagi dua
segitiga sama sisi di samping menjadi dua bagian yang sama besar maka akan
diperoleh segitiga BDC siku-siku di D dan segitiga ADC siku-siku di D. Besar
∠𝐷𝐵𝐶 = 60° , karena segitiga ABC adalah segitiga sama sisi. Sehingga besar
∠𝐵𝐶𝐷 = 30°

Menentukan panjang sisi CD yang belum diketahui. Berdasarkan teorema pythagoras


diperoleh hubungan sebagai berikut:
𝐵𝐶 2 = 𝐶𝐷2 + 𝐵𝐷2
⇔ 𝐶𝐷2 = 𝐵𝐶 2 − 𝐵𝐷2
⇔ 𝐶𝐷2 = (2𝑎)2 − 𝑎2
⇔ 𝐶𝐷2 = 4𝑎2 − 𝑎2
⇔ 𝐶𝐷2 = 3𝑎2

⇔ 𝐶𝐷 = √3𝑎2
⇔ 𝐶𝐷 = 𝑎√3

Dengan demikian kita dapat membandingkan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku BDC
sebagai berikut.
 𝐵𝐷 ∶ 𝐶𝐷 ∶ 𝐵𝐶 = 𝑎 ∶ 𝑎√3 ∶ 2𝑎
= 1 ∶ √3 ∶ 2

2. Rumus perbandingan segitiga siku-siku salah satu sudutnya 𝟒𝟓°


Segitiga siku-siku sama kaki diperoleh dengan
cara membagi sebuah persegi melalui diagonalnya
menjadi dua bagian. Perhatikan persegi ABCD yang
panjang sisinya seperti pada gambar di samping! Jika
bangun persegi tersebut dibagi dua siku-siku sama kaki
yaitu ΔBAD dan ΔBCD. Besar sudut ABD adalah 45°.
Dengan menggunakan teorema Pythagoras kalian dapat menentukan panjang
sisi BD yang belum diketahui. Berdasarkan teorema Pythagoras diperoleh hubungan
sebagai berikut.

𝐵𝐷2 = 𝐴𝐷2 + 𝐴𝐵 2
⇔ 𝐵𝐷2 = 𝑎2 + 𝑎2
⇔ 𝐵𝐷2 = 2𝑎2

⇔ 𝐵𝐷 = √2𝑎2
⇔ 𝐵𝐷 = 𝑎√2

Dengan demikian kita dapat membandingkan panjang sisi-sisi segitiga siku-


siku BAD yaitu :

 𝑨𝑩 ∶ 𝑩𝑫 ∶ 𝑨𝑫 = 𝒂 ∶ 𝒂√𝟐 ∶ 𝒂

= 𝟏 ∶ √𝟐 ∶ 𝟏

Contoh Soal

1. Pada ∆𝐴𝐵𝐶, ∠𝐵 = 60° 𝑑𝑎𝑛 , ∠𝐴 = 30° . Panjang 𝐵𝐶 = 12 𝑐𝑚, hitunglah


panjang :
a) AC
b) AB

Jawab :
a) Karena besar salah satu sudut dari ∆𝐴𝐵𝐶 adalah 30°, maka :
𝑨𝑪 ∶ 𝑩𝑪 = √𝟑 ∶ 𝟏
𝐴𝐶 √3
⇔ =
𝐵𝐶 1
𝐴𝐶 √3
⇔ =
12 1
⇔ 𝐴𝐶 = 12√3 𝑐𝑚
𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐴𝐶 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 12√3 𝑐𝑚.

b) 𝐴𝐵 ∶ 𝐵𝐶 = 2 ∶ 1
𝐴𝐵 2
⇔ =
𝐵𝐶 1
𝐴𝐵 2
⇔ =
12 1
⇔ 𝐴𝐵 = 24 𝑐𝑚
𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐴𝐵 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 24 𝑐𝑚.

C. Menentukan Jenis Segitiga Jika Diketahui Panjang Sisi-Sisinya Segitiga Siku-Siku


Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan jenis segitiga jika
diketahui panjang sisi-sisinya. Namun demikian, sebelumnya akan dibahas terlebih
dahulu mengenai kebalikan teorema Pythagoras.
1. Kebalikan Teorema Pythagoras
Pada bahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa kuadrat sisi miring suatu segitiga
siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya. Dari pernyataan
tersebut kita peroleh kebalikan dari dalil Pythagoras, yaitu:

 Jika kuadrat sisi miring atau sisi terpanjang sebuah segitiga sama
dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisinya, maka segitiga
tersebut merupakan segitiga siku-siku, atau
 Jika pada suatu segitiga berlaku 𝑎2 = 𝑏 2 + 𝑐 2 maka segitiga
ABC tersebut merupakan segitiga siku-siku dengan besar salah
satu sudutnya 90°.

Contoh Soal
1. Segitiga PQR memiliki panjang sisi 𝑄𝑅 = 3 𝑐𝑚, 𝑃𝑅 = 4 𝑐𝑚, 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑄 =
5 𝑐𝑚. Tentukan apakah ∆𝑃𝑄𝑅 merupakan segitiga siku-siku ?

Jawab :

Untuk membuktikan ∆𝑃𝑄𝑅 siku-siku, tentukan sisi terpanjang dan sisi


lainnya. Sisi terpanjang adalah 𝑃𝑄 = 5 𝑐𝑚, dan sisi-sisi lainnya adalah
𝑄𝑅 = 3 𝑐𝑚, 𝑃𝑅 = 4 𝑐𝑚. Berdasarkan rumus Pythagoras, kuadrat sisi
terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi lainnya.
𝑃𝑄 2 = 52 = 25 𝑐𝑚
𝑃𝑅 2 + 𝑄𝑅 2 = 42 + 32
= 16 + 9
= 25 𝑐𝑚

Jadi, 𝑃𝑄 2 = 𝑃𝑅 2 + 𝑄𝑅 2 atau dengan kata lain ∆𝑃𝑄𝑅 adalah segitiga


siku-siku
2. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya

Pada suatu segitiga berlaku


 Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka
segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.

𝐶 2 = 𝑎2 + 𝑏 2

 Jika kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka
segitiga tersebut adalah segitiga tumpul

𝐶 2 > 𝑎2 + 𝑏 2

 Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka
segitiga tersebut adalah segitiga lancip.

𝐶 2 < 𝑎2 + 𝑏 2

Contoh Soal
1. Tentukan jenis segitiga berikut jika sisinya :
a. 3, 4, 5
b. 4, 7, 11

Jawab :
a) Untuk sisi segitiga 3, 4, 5
Kita tentukan dulu sisi terpanjangnya, yaitu 𝑐 = 5, 𝑎 = 3, 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 4
𝑐 2 = 52 = 25
𝑎2 + 𝑏 2 = 32 + 42
= 9 + 16
= 25
Karena 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 maka jenis segitiganya adalah segitiga siku-siku
b) Untuk sisi segitiga 8, 9, 10
Kita tentukan dulu sisi terpanjangnya, yaitu 𝑐 = 10, 𝑎 = 8, 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 9
𝑐 2 = 112 = 100
𝑎2 + 𝑏 2 = 82 + 92
= 64 + 81
= 145
Karena 𝑐 2 < 𝑎2 + 𝑏 2 maka jenis segitiganya adalah segitiga lancip.

3. Triple Pythagoras
Tiga bilangan a, b, c dengan a < b < c dikatakan tripel Pythagoras jika
memenuhi hubungan 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 . Bentuk tripel Pythagoras dapat digunakan untuk
membuktikan apakah segitiga tersebut siku-siku atau tidak. Tripel Pythagoras dari
suatu bilangan bulat sembarang dapat ditentukan sebagai berikut.

Jika m dan n sembarang bilangan bulat positif dengan 𝑚 > 𝑛 maka bilangan-
bilangan 𝑚2 + 𝑛2 , 2𝑚𝑛, dan 𝑚2 – 𝑛2 adalah bentuk dari tripel Pythagoras.

𝒎 𝒏 𝒎𝟐 + 𝒏𝟐 𝟐𝒎𝒏 𝒎𝟐 − 𝒏 𝟐
2 1 5 3 4
3 1 10 8 6
3 2 13 5 12
4 2 20 12 16
Contoh Soal
1. Apakah tiga bilangan pada soal di bawah ini merupakan tripel Pythagoras?
a. 4, 5, dan 6
b. 6, 8, 10
Jawab :
a. 4 < 5 < 6. Maka
62 = 36
42 + 52 = 16 + 25
= 41
62 ≠ 42 + 52
Oleh karena kuadrat sisi terpanjang tidak sama dengan jumlah kuadrat sisi lainnya
maka 4, 5, dan 6 bukan tripel Pythagoras.

b. 6 < 8 < 10. Maka


102 = 100
62 + 82 = 36 + 64
= 100
102 = 62 + 82
Oleh karena 102 = 62 + 82 ., maka 6, 8, 10 merupakan triple Pythagoras.

D. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras

1. Memecahkan masalah pada bagun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras

a. Menghitung panjang diagonal persegi

D C

A B

Perhatikan gambar diatas!


Persegi ABCD dengan besar sudut A, B, C, dan D adalah 90° dengan
demikian persegi ABCD dipotong oleh diagonal AC bentuknya dua buah
segitiga siku-siku sama kaki.
Untuk menghitug panjang diagonal AC pada persegi adalah 𝑨𝑪𝟐 = 𝑨𝑩𝟐 + 𝑩𝑪𝟐

Pada bangun persegi ABCD panjang sisi AB dan BC sama panjang yaitu
AB = BC = s
maka 𝐴𝐶 2 = 𝑠 2 + 𝑠 2 untuk mencari panjang

𝐴𝐶 = √2 𝑠 2 = 𝑠√2

Contoh soal :
1. Persegi PQRS, dengan panjang sisi 13 cm. tentukan panjang diagonal QS!
S R

P Q

Jawab :

𝑄𝑆 = √2 𝑠 2

= √2 × 132 = 13√2 𝑐𝑚

Jadi, panjang diagonal QS adalah 13√2 𝑐𝑚.


b. Menghitung panjang diagonal persegi panjang

D C

A B

Perhatikan gambar diatas!

Persegi panjang ABCD dengan besar sudut A, B, C, dan D adalah 90°


dengan demikian persegi panjang ABCD dipotong oleh diagonal AC bentuknya
dua buah segitiga siku-siku ABC dan ADC. Untuk menghitug panjang diagonal
AC pada persegi panjang ABCD adalah 𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2
Pada persegi panjang ABCD panjang sisi AB = p, panjang sisi BC = l,
maka rumus diagonal 𝑨𝑪𝟐 = 𝑨𝑩𝟐 + 𝑩𝑪𝟐 dapat dituliskan 𝐴𝐶 2 = 𝑝2 + 𝑙 2 untuk
mencari panjang

𝐴𝐶 = √𝑝2 + 𝑙 2

Contoh soal

1. Persegi panjang ABCD , dengan ukuran panjang AB = 15 cm dan lebar AD =


8 cm. Berapa panjang diagonal AC persegi panjang tersebut?
Jawab :

D C

A B

𝐴𝐶 = √𝑝2 + 𝑙 2

= √152 + 82 = √289 = 17 𝑐𝑚

Jadi, panjang diagonal AC adalah 17 𝑐𝑚.

c. Menghitung panjang sisi belah ketupat


D

A OO C

Belah ketupat ABCD dengan besar sudut AOD, AOB, BOC, dan COD
adalah 90° dengan demikian belah ketupat ABCD yang dipotong diagonal AC dan
BD diperoleh empat segitiga siku-siku AOD, AOB, BOC, dan COD. Untuk
menghitung panjang sisi belah ketupat adalah 𝑨𝑩𝟐 = 𝑶𝑨𝟐 + 𝑶𝑩𝟐

Pada bangun belah ketupat panjang sisi = 𝑠, maka 𝐴𝐵 2 = 𝐴𝑂2 + 𝐵𝑂2


dapat ditulis dalam rumus : 𝒔𝟐 = 𝑶𝑨𝟐 + 𝑶𝑩𝟐
Untuk mencari panjang 𝑠 = √𝐴𝑂2 + 𝐵𝑂2

1 1
karena 𝐴𝑂 = 𝐴𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝑂 = 𝐵𝐷 ,
2 2

2 2
1 1
𝑠 = √( 𝐴𝐶) + ( 𝐵𝐷)
2 2

Contoh soal :

1. Belah ketupat KLMN, dengan panjang diagonal KM = 60 cm dan diagonal LN


= 32 cm. Tentukan panjang sisi KL!

K O
M

Jawab :

2 2
1 1

𝐾𝐿 = ( 𝐾𝑀) + ( 𝐿𝑁)
2 2

2 2
1 1

𝐾𝐿 = ( × 60) + ( × 32)
2 2

𝐾𝐿 = √302 + 162 = √900 + 256 = √1156 = 34 cm

Jadi, panjang sisi KL adalah 34 𝑐𝑚.


d. Menghitung panjang sisi layang-layang

A C
O

Layang-layang ABCD dengan besar sudut AOD, AOB, BOC, dan COD
adalah 90° dengan demikian laying-layang ABCD yang dipotong diagonal AC dan
BD diperoleh empat segitiga siku-siku AOD, AOB, BOC, dan COD.

Dalam mencari panjang sisi AD atau CD dengan rumus :

𝐴𝐷2 = 𝐴𝑂2 + 𝑂𝐷2 maka panjang AD dapat dicari dengan rumus

𝑨𝑫 = √𝑨𝑶𝟐 + 𝑶𝑫𝟐

𝐶𝐷2 = 𝐶𝑂2 + 𝑂𝐷2 maka panjang CD dapat dicari dengan rumus

𝑪𝑫 = √𝑪𝑶𝟐 + 𝑶𝑫𝟐

Contoh soal :

1. Layang-layang ABCD dibawah panjang AC = 48 cm, panjang BD = 42 cm


dan panjang AO = 28 cm. Tentukan panjang AD dan CD!
D

A C
O

Jawab :

𝐴𝑂 = 48 − 28 = 20 𝑐𝑚

1 1
𝑂𝐷 = 𝐵𝐷 = ∙ 42 = 21 𝑐𝑚
2 2

𝐴𝐷 = √𝐴𝑂2 + 𝑂𝐷2

𝐴𝐷 = √282 + 212 = √784 + 441 = √1225 = 35 𝑐𝑚

Jadi, panjang AD adalah 35 𝑐𝑚.

𝐶𝐷 = √𝐶𝑂2 + 𝑂𝐷2

𝐶𝐷 = √212 + 202 = √441 + 400 = √841 = 29 𝑐𝑚

Jadi, panjang CD adalah 29 𝑐𝑚.


e. Menghitung panjang sisi miring jajar genjang
D C

A E B
Panjang sisi miring AD adalah : 𝐴𝐷2 = 𝐴𝐸 2 + 𝐸𝐷2
Pada jajargenjang ABCD tinggi ED = t, AE = a, maka rumus 𝑨𝑫𝟐 = 𝑨𝑬𝟐 + 𝑬𝑫𝟐
dapat dituliskan 𝑨𝑫𝟐 = 𝒕𝟐 + 𝒂𝟐 untuk mencari panjang

AD = √𝑡 2 + 𝑎2

Contoh soal :
1. Diketahui jajargenjang ABCD dengan ukuran AB = 15 cm, BE = 12 cm dan DE =
4 cm. Tentukan panjang AD!
Jawab :

D C

A E B
𝐴𝐸 = 𝐴𝐵 − 𝐵𝐸
= 15 − 12
= 3 𝑐𝑚
𝐴𝐸 = 𝑎 = 3𝑐𝑚
𝐷𝐸 = 𝑡 = 4 𝑐𝑚
𝐴𝐷 = √𝑡 2 + 𝑎2

= √42 + 32
= √16 + 9
= √25
= 5 𝑐𝑚

Jadi, panjang AD adalah 5 cm.

2. Menerapkan Teorema Pythagoras dalam Kehidupan Sehari-Hari


Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam soal
cerita dan dapat diselesaikan dengan menggunakan teorema Pythagoras.

Contoh :

1. Seorang anak menaikkan laying-layang dengan benang yang panjangnya 100


meter. Jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah laying-layang
adalah 60 meter. Hitunglah ketinggian laying-layang.

Tinggi layang-layang= 𝐵𝐶
𝐵𝐶 = √𝐴𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
= √1002 − 602
= √10.000 − 3.600
= √6.400
= 80 𝑚

Jadi, tinggi layang-layang adalah 80 m.


BAB II

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah dari kuadrat kedua sisi siku-siku suatu segitiga siku-siku sama dengan
kuadrat sisi miringnya (hypotenusa).
2. 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2
𝑎2 = 𝑐 2 – 𝑏 2
𝑏 2 = 𝑐 2 – 𝑎2

3. Jika suatu segitiga mempunyai panjang sisi-sisinya a, b, c, dan 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2


maka segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di c.
4. Tiga bilangan a, b, c dengan a < b < c dikatakan tripel Pythagoras jika memenuhi
hubungan 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2
5. Suatu segitiga mempunyai panjang sisi a, b, c dan a < b < c
o Jika 𝑎2 + 𝑏 2 < 𝑐 2 , maka ∆𝐴𝐵𝐶 segitiga tumpul
o Jika 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2 , maka ∆𝐴𝐵𝐶 segitiga siku-siku di c
o Jika 𝑎2 + 𝑏 2 > 𝑐 2 , maka ∆𝐴𝐵𝐶 segitiga lancip

Anda mungkin juga menyukai