Solusi Latihan 1
( )
( )
( )
( )
Jika , , , dan adalah konstanta yang dikethui nilainya, tentukan , ,
, !
Solusi :
Dari identitasi trigonometri kita tahu bahwa
√
Subtitusi persamaan (2)
√
√ ( ) √ √ ( )
√ √
√ √
Subtitusi dan persamaan (6) ke (4)
√
√
Subtitusi dan persamaan (2) ke (5)
( )
√ √ √
2. Diketahui persamaan-persamaan berikut
( )
( )
( )
( )
√
Tentukan nilai percepatan sudut dan percepatan vertikal dinyatakan
dalam parameter , , , , , dan !
Solusi :
Subtitusi persamaan (1) ke (2)
( ) ( )
( )
(√ ) √
( ) ( )
( )
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( ) √
( )
Integral kan kedua ruas dengan syarat batas seperti yang disebutkan soal yaitu
saat , dan , sehingga akan kita peroleh
∫ ∫
[ | |] [ | |]
| | | | ( | | | |)
Sehingga
| | | |
Sehingga
| | | |
( ) ( )
( )
( )
( ) ( )
[ ( ) ]
* +
* + * +
Integralkan kedua ruas dengan syarat batas seperti yang diberikan soal
∫ ∫
* +
( )
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
* ( ) + ( )
|
( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( )
( )( ) ( )
( )
√ √ √ √
√ ( )
( )
√ ( ) √
( ) ( )
[( ) ( ) ] ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( )
( )
(
⏟ ) ( ) ( )
( ) ( )
( ( ))
( ( )) ( )
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
√
( ) ( )
* √ +
( )
( )
( )
( )
( )
√ ( )
√ ( )
( )
( )
Diketahui bahwa dan adalah konstanta tanpa dimensi serta dan
adalah konstanta berdimensi. Tentukan nilai dan dinyatakan dalam
konstanta-konstanta yang tadi disebutkan!
Solusi :
Subtitusi persamaan (1) dan (2) ke (7)
√ √
( ) ( ) ( )
( )
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )( )
( )
( )
√
( ) ( )
( )
( )
√
( )
( )
( )
( )
( )
( )
Jika adalah konstanta yang diketahui nilainya, tentukan nilai dinyatakan
dalam !
Solusi :
Subtitusi persamaan (5) ke (4) dan persamaan (6) ke (3) akan kita peroleh
( )
⏟ ⏟
Subtitusi kembali
( )
( )
∫ ∫
[ | |] [ ]
[ ( )]
( )
( )
∫ ∫ ( )
( )
∫
√
dimana adalah konstanta, gunakan subtitusi trigonometri hiperbolik
dan ingat bahwa .
Tambahan : Pembuktian
Dari definisi fungsi hiperobolik kita ketahui bahwa
( )
( )
Maka
( ) ( )
( ) ( )
( )
Solusi :
Pertama kita selesaikan dulu integral pada persamaan (1)
∫ ∫
( )
( )
√
Selanjutnya subtitusi persamaan (2)
√
Pada sisi sebelah kiri kita dapatkan bentuk integral seperti yang diberikan
petunjuk dengan dan . Integralkan kedua sisinya dengan syarat
batas yang diberikan oleh soal
∫ ∫ ( )
√
∫
√
∫
√
Untuk menyelesaikan integral di atas, kita subtitusi maka
Sehingga
√ √ √ ( ) √
Karena maka sehingga
√ √
Integralkan
∫ ∫
√
( )
∫ ( )
√
Kembali ke
∫ * ( )+
√
* ( ) ( )+ ( )
⏟
MODUL II
Kinematika Gerak Translasi dan Rotasi
MATERI
A. Vektor
B. Posisi dan Perpindahan Linear
C. Kecepatan Linear/Translasi
D. Percepatan Linear/Translasi
E. Kecepatan dan Percepatan Relatif
F. Gerak dengan Percepatan Konstan
G. Gerak Parabola
H. Posisi dan Perpindahan Sudut
I. Kecepatan Sudut/Rotasi
J. Percepatan Sudut/Rotasi
K. Gerak dengan Percepatan Sudut Konstan
L. Hubungan Besaran Kinematika Gerak Translasi dan Rotasi
M. Hukum Kekekalan Panjang Tali
N. Menentukan Hubungan Antar Kecepatan dan Percepatan
Menggunakan Diferensial
CONTOH SOAL DAN SOLUSINYA
SOAL LATIHAN
Materi
A. Vektor
Vektor adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah, berbeda dengan
besaran skalar yang hanya memiliki besar. Contoh besaran vektor kecepatan,
percepatan, momentum, impuls, gaya, medan gravitasi, medan magnet, medan
listrik, dan sebagainya. Contoh besaran skalar adalah tekanan, kelembapan
udara, energi, entropi, kelajuan, jarak, dan sebagainya. Vektor biasa
digambarkan sebagai anak panah.
𝑣⃗ 𝑎⃗ Δ𝑟⃗
𝐹⃗
𝐴⃗ ⃗⃗
𝐵
𝐶⃗
⃗⃗
𝐷 𝐴⃗
𝐴⃗ ⃗⃗
𝐵 ⃗⃗
𝐵
Besar Vektor
Besar atau nilai dari suatu vektor bisa disimbolkan dengan mutlak dari
vektornya
⃗ | ⃗|
⃗⃗ | ⃗⃗ |
Resultan Vektor
Resultan dari penjumlahan dua buah vektor ⃗ dan ⃗⃗ dimana keduanya
membentuk sudut adalah
| ⃗| √ | ⃗| | ⃗⃗ | | ⃗|| ⃗⃗ |
| ⃗⃗| √| ⃗| | ⃗⃗ | | ⃗|| ⃗⃗ |
Proyeksi Vektor
Misalkan suatu vektor ⃗ membentuk sudut terhadap sumbu positif (sistem
koordinat kartesius dua dimensi), maka besar proyeksi vektor ⃗ pada sumbu
dan adalah
| ⃗|
| ⃗|
Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang besar atau nilainya satu satuan dan biasanya
disimbolkan dengan simbol ̂ (dibaca topi) atau memberikan topi di atas
vektor yang bersangkutan misal vektor satuan untuk vektor ⃗ adalah ̂ (dibaca
topi). Vektor satuan satuan dapat dicari dengan membagi vektor yang
diinginkan dengan besarnya
⃗
̂
| ⃗|
Vektor Satuan pada Sistem Koordinat Kartesius
Pada sistem koordinat kartesius akan kita kenal tiga vektor satuan yaitu ̂, ̂,
dan ̂ yang masing-masing menyatakan vektor satuan pada sumbu , , dan .
Pada sistem koordinat kartesius dua dimensi kita hanya menggunakan vektor
satuan ̂ dan ̂.
Perkalian Vektor
1. Perkalian Titik Dua Vektor (Dot Product)
Perkalian titik dua vektor menghasilkan suatu skalar. Misalkan vektor ⃗
dan ⃗⃗ satu sama lain membentuk sudut , perkalian titik keduanya adalah
⃗ ⃗⃗ | ⃗|| ⃗⃗|
Pada perkalian titik, vektor yang saling tegak lurus, hasil perkalian titiknya
adalah nol dan untuk vektor yang segaris hasil perkalian titik vektor
satuannya adalah satu. Misalkan vektor ⃗ dan ⃗⃗ masing-masing mempunyai
komponen pada sumbu , , dan dengan
⃗ ̂ ̂ ̂
⃗⃗ ̂ ̂ ̂
⃗ ⃗⃗ (̂ ̂) (̂ ̂) ( ̂ ̂) ( ̂) (̂ ̂)
( ̂ ̂) (̂ ̂) (̂ ̂) (̂ ̂)
Karena perkalian titik antara vektor yang tegak lurus adalah nol maka
(ingat bahwa sumbu , , dan saling tegak lurus sehingga vektor ̂, ̂, dan ̂
juga saling tegak lurus)
̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂
̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂
sehingga
⃗ ⃗⃗
Pada perkalian silang, vektor yang saling tegak lurus, akan memiliki nilai
dan untuk vektor yang segaris nilai . Misalkan vektor ⃗
dan ⃗⃗ masing-masing mempunyai komponen pada sumbu , , dan
dengan
⃗ ̂ ̂ ̂
⃗⃗ ̂ ̂ ̂
⃗ ⃗⃗ ( ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂)
⃗ ⃗⃗ (̂ ̂) (̂ ̂) (̂ ̂) ( ̂) (̂ ̂)
(̂ ̂) (̂ ̂) (̂ ̂) (̂ ̂)
Untuk menentukan arah vektor satuan satuan dari hasil perkalian masing-
masing vektor satuan di atas terhadap yang lainnya kita gunakan aturan
tangan kanan. Untuk perkalian ̂ dan ̂ putar keempat jarimu dari sumbu
ke sumbu , arah jari jempolmu adalah vektor satuan hasil perkalian kedua
vektor ini yaitu ̂ . Dengan cara yang sama untuk yang lainnya akan kita
peroleh
𝑗̂
̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂
̂ ̂ ̂
𝑖̂
̂ ̂
𝑘̂
̂ ̂ ̂
̂ ̂ ̂
̂ ̂ ̂
̂ ̂ ̂
sehingga
⃗ ⃗⃗ ( )̂ ( )̂ ( )̂
atau dalam bentuk determinan matriks dapat dinyatakan sebagai
̂ ̂ ̂
⃗ ⃗⃗ | |
Perpindahan
Misalkan partikel yang tadinya berada pada posisi ⃗ ̂ ̂ ̂
Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat adalah perbandingan perpindahan dari partikel atau ⃗
dengan selang waktu saat dia berpindah atau dimana sangat kecil atau
kecepatan sesaat juga dapat dinyatakan sebagai turunan pertama perpindahan
terhadap waktu atau secara matematis dapat dinyatakan sebagai
⃗ ⃗
⃗
⃗ ∫ ⃗ ∫ ⃗ ⃗
Untuk gerak satu dimensi kita peroleh juga (misal untuk sumbu )
Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat adalah perbandingan perubahan kecepatan dari partikel
atau ⃗ dengan selang waktu saat dia berpindah atau dimana sangat kecil
atau kecepatan sesaat juga dapat dinyatakan sebagai turunan pertama
perpindahan terhadap waktu atau secara matematis dapat dinyatakan sebagai
⃗ ⃗
⃗
Untuk gerak satu dimensi kita peroleh juga (misal untuk sumbu )
Percepatan Gravitasi
Sebuah objek atau benda yang berada dekat dengan permukaan bumi akan
dipercepat ke bawah menuju pusat bumi dengan percepatan sebesar
atau sering dibulatkan menjadi untuk
memudahkan perhitungan.
E. Kecepatan dan Percepatan Relatif
Perhatikan gambar di bawah
⃗
(⃗ ⃗ ) ⃗ ⃗ ⃗
⃗
(⃗ ⃗ ) ⃗ ⃗ ⃗
Pada gerak relatif juga berlaku posisi benda C menurut pengamat B sama
dengan negatif dari posisi pengamat C menurut benda C atau
⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ⃗
F. Gerak dengan Percepatan Konstan
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak dimana percepatannya bernilai nol ( )
sehingga kecepatan partikel atau objek akan senantiasa konstan sepanjang saat.
Posisi dan perpindahan partikel atau objek adalah
∫ ∫
( )
∫ ∫ ∫
( ) ( )
( )
( )
Gerak Vertikal ke Atas dan ke Bawah
Gerak vertikal ke atas adalah suatu gerak yang arahnya vertikal ke atas
menjauhi pusat bumi dimana objek diberikan kecepatan awal yang arahnya ke
atas dan dia akan diperlambat oleh gravitasi sampai mencapai posisi
terttingginya baru kemudian jatuh bebas menuju bumi dari titik tertingginya.
Kita jadikan arah atas sebagai arah positif, misal ketinggian awalnya dari
permukaan bumi adalah dan kecepatan awalnya adalah sehingga
( )
Gerak Vertikal ke bawah adalah suatu gerak yang arahnya vertikal kebawah
menuju bumi dimana objek diberikan kecepatan awal yang arahnya ke bawah
dan dia akan dipercepat oleh gravitasi sampai akhirnya tiba di permukaan
bumi. Kita jadikan arah atas sebagai arah positif, misal ketinggian awalnya dari
permukaan bumi adalah dan kecepatan awalnya adalah sehingga
( )
Saya sangat menekankan pada teman-teman semua untuk tidak menghafal
rumus-rumus di atas melainkan menurunkannya sendiri dan memahami
konsepnya secara benar.
G. Gerak Parabola
Persamaan Umum Gerak Parabola
Gerak Parabola adalah suatu gerak yang merupakan perpaduan antara GLBB
pada arah vertikal atau sumbu dan GLB pada arah horizontal atau sumbu .
𝑣 𝑦
𝑔
𝜃
𝑥
𝑣 𝑥
dengan
Untuk
dengan
Kita juga bisa mendapatkan hubungan antara posisi benda pada sumbu dan .
Dari persamaan posisi pada arah sumbu kita peroleh
( )
Ketinggian dan Jarak Mendatar Maksimum Suatu Benda yang Melakukan Gerak
Parabola
Untuk menentukan tinggi maksimum benda, kita tinjau kondisi saat benda
berada di titik tertinggi. Saat berada di titik tertinggi, kecepatan benda arah
sumbu atau vertikal bernilai nol, dari sini kita peroleh
( )
Untuk menentukan jarak horizontal maksimum yang ditempuh benda, kita cari
dulu waktu tempuh dari saat benda mulai dilempar sampai kembali ke
permukaan tanah. Dari simteri kita tahu bahwa sehingga
Hasil ini juga bisa kita dapatkan dengan meninjau posisi benda pada sumbu .
Saat benda kembali tiba di tanah, sehingga akan kita peroleh pula
Sehingga
𝑣
𝑦
𝑥 𝑔 𝜙 𝜙
𝜃 𝑔 𝜙
𝑔
𝜙
Pada kondisi ini, pada arah dan , terdapat percepatan yang masing-masing
besarnya adalah
Dengan menjadikan posisi pelemparan bola sebagai titik asal sistem koordinat,
yang menyebabkan dan subtitusi besaran lainnya akan kita
peroleh
𝜃⃗ 𝜃𝑘̂
𝜃
𝑥
𝑦
Δ𝜃⃗ (𝜃 𝜃 )𝑘̂
𝜃⃗ 𝜃 𝑘̂ 𝜃 ⃗ 𝜃 𝑘̂
𝜃 𝜃
𝑥
I. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut adalah perubahan posisi sudut tiap satuan waktu
⃗ ⃗ ⃗
⃗⃗ ⃗⃗
J. Percepatan Sudut
Percepatan sudut adalah perubahan kecepatan sudut tiap satuan waktu
⃗⃗ ⃗⃗ ⃗⃗
⃗ ⃗
dimana adalah posisi sudut benda, adalah posisi sudut awalnya, adalah
kecepatan sudut benda yang nilainya konstan, adalah waktu, dan adalah
perpindahan sudut benda.
Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Gerak Melingkar berubah beraturan adalah gerak dimana percepatan sudut
bendanya nya tidak sama dengan nol dan konstan. Gerak ini dibagi menjadi dua
yaitu GMBB dipercepat yang nilai percepatan sudutnya positif ( )dan
GMBB diperlambat dimana percepatan sudutnya negatif ( ), sering
disebut sebagai perlambatan sudut).
∫ ∫
( )
∫ ∫ ∫
( ) ( )
( )
Dapat kalian amati bahwa bentuknya mirip dengan persamaan untuk GLBB
dimana , , dan menggantikan , , dan .
L. Hubungan Besaran Kinematika Gerak Translasi dan Rotasi.
Tinjau sebuah roda berjari-jari yang berputar terhadap porosnya dengan
kecepatan sudut , percepatan sudut , dan dia telah berpindah posisi sudut
sebesar .
𝑃
Δ𝑠
𝑅
Δ𝜃
𝑃
𝑂
Kecepatan, percepatan, dan jarak yang ditempuh titik di pinggir roda ini adalah
𝑣𝑡 Δ𝑡
𝑅
𝑅
Dalam selang waktu yang kecil, titik di pinggiran ini akan menempuh jarak
. Namun karena ada percepatan sentripetal, titik ini akan tetap ada di
lintasan melingkarnya, artinya dalam selang waktu yang kecil ini titik akan
dipercepat ke dalam sehingga dia akan berpindah sejauh sebut saja . Dari dalil
phytagoras akan kita peroleh
( )
Karena selang waktu sangat kecil, nilai juga sangat kecil dan dapat
diabaikan ( ) sehingga
bentuk di atas mirip dengan yang kita temui pada gerak lurus berubah
beraturan yaitu dengan
Gerak Menggelinding
Gerak Menggelinding dapat saya katakan sebagai gerak rotasi sambil berotasi.
Pada gerak menggelinding bisa terjadi slip atau tidak slip. Umumnya gerak ini
terjadi pada roda, bola, silinder, dan benda-benda yang memiliki dimensi
lingkaran. Tapi bisa jadi juga terjadi pada benda yang berdimensi elips atau
benda lengkung lainnya. Gerak menggelinding juga bisa terjadi pada poligon,
persegi, dan benda-benda lainnya namun cara menggelindingnya sedikit
berbeda dari benda berdimensi lingkaran
Kasus Pertama
Tinjau suatu gerak menggelinding sebuah silinder berjari-jari seperti gambar
di bawah ini!
Diketahui silinder berotasi dengan kecepatan
𝜔
sudut dan kecepatan pusat massa
𝑦 𝑟̂
𝜔𝑅 𝜃̂
𝑃. 𝜃
𝜃
𝜃 𝑟⃗ 𝑟𝑟̂
𝑣⃗ 𝜔𝑅𝜃̂
𝜃
𝑥
|⃗ | √( ) ( )
√
Kita tahu bahwa saat , . Karena konstan, akan kita dapatkan
bahwa
Maka vektor kecepatan dan besar kecepatan titik sebagai fungsi waktu
terhadap tanah adalah
⃗ ( )̂ ̂
Kasus Kedua
Buktikan bahwa pada gerak menggelinding tanpa slip suatu silinder berjari-jari
yang bergerak dengan kecepatan pusat massa dan kecepatan sudut di
atas permukaan mendatar akan berlaku
Pembahasan :
𝜔 𝑃
𝑣
𝜙
𝑃𝑃 𝑠
𝑃 𝑃
𝑃𝑃 𝑠
Karena konstan, jik kita turunkan kedua ruas satu kali terhadap waktu akan
diperoleh
Contoh 3 :
Sekarang silinder yang ada pada contoh 2 melakukan gerak menggelinding
tanpa slip di atas permukaan silinder lain dengan jari-jari dimana .
Tentukan perbandingan antara kecepatan pusat massa silinder ( ) dan
kecepatan sudutnya ( )!
Pembahasan :
Perhatikan gambar di bawah ini.
𝜔
𝑠
𝑃 𝜙
𝑣 𝜃
𝑃 𝜑
𝑃 𝑃𝑃
𝑃
𝑃 𝑃
𝑟 𝑟
Untuk dan yang konstan, penurunan satu kali terhadap waktu untuk kedua
ruas akan kita peroleh
𝑙
𝑙
𝑙
𝑦
𝑦
𝑚
𝑚
Untuk menentukan hubungan kecepatan dan percepatan kedua beban, kita cari
dulu hubungan perpindahan kedua beban dengan hukum kekekalan panjang
tali. Panjang tali awal adalah . Sekarang misalkan beban 1
berpindah ke atas sejauh dan beban 2 turun ke bawah sejauh , maka
panjang tali sekarang adalah
. Karena panjang tali tetap akan kita peroleh
Suatu di poros pada lantai pada salah satu ujungnya kemudian batang
disenderkan di atas silinder berjari-jari yang sedang bergerak menggelinding
tanpa slip dengan kecepatan pusat massanya adalah . Tentukan kecepatan
sudut batang sebagai fungsi , yaitu sudut yang dibentuk batang terhadap
horizontal!
𝜔
𝑅
𝜃
1. Sebuah bis bergerak dengan kecepatan terhadap tanah. Di atas bis tersebut,
Agen 007 atau yang akrab kita kenal dengan nama James Bond, berlari dengan
kecepatan relatif terhadap bis searah dengan gerakan bis. Ternyata, Agen
James Bond dikejar seorang penjahat yang menaiki motor dengan kecepatan
motor terhadap tanah adalah . Tuan Krab yang sedang diam di pinggir jalan
sambil menghitung uang mengamati kejadian tersebut. Jika bis, Agen James
Bond, dan si penjahat bergerak dengan kecepatan konstan, tentukanlah
kecepetan Agen 007 menurut si penjahat dan menurut tuan Krab!
𝑣⃗
𝑣⃗
𝑣⃗ 𝑣⃗
Solusi :
⃗ ̂
⃗ ̂
⃗ ̂
⃗ ⃗ ⃗ ̂ ̂ ⃗ ̂
⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ̂ ̂ ⃗ ̂
⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ̂ ⃗ ̂
Dari kasus di atas kita ketahui bahwa kecepatan suatu benda menurut
pengamat yang diam terhadap suatu acuan lain yang diam akan sama dengan
kecepatan benda tersebut terhadap acuan yang lain tadi. Dalam hal ini, acuan
lain adalah tanah dan pengamat yang diam terhadap acuan lain ini adalah tuan
Krab yang diam terhadap tanah. Maka kecepatan Agen 007 menurut tuan Krab
akan sama dengan kecepatan Agen 007 terhadap tanah.
𝑦 𝜔
⃗⃗ 𝜔 𝑘̂
𝜔
⃗⃗ 𝜔 𝑖̂
Solusi :
⃗⃗ ⃗⃗ ⃗⃗ ̂ ̂
𝛼 𝛽
𝐴 𝐵
Solusi :
Soal ini akan mudah kita kerjakan jika kita mempunyai persamaan posisi
peluru untuk arah vertikal sebagai fungsi posisi peluru untuk arah
horizontal . Tapi karena kita tidak mempunyainya kita harus mencarinya
sendiri. Kita jadikan posisi awal peluru sebagai titik asal sistem koordinat.
Sudut adalah sudut elevasi peluru.
𝑣 𝑦
𝑔
𝜃
𝑥
𝑣 𝑥
Arah horizontal
Arah vertikal
Untuk ( )
( )
( )
Untuk ( )
( )
( )
( )
( )
𝛼 𝛽
𝐴 𝐵
𝐿
𝑠 𝑠
Hasil tidak akan pernah mengkhianati kerja keras
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
* ( )+
b. Jika , maka
( )
( )
( )
( )
( )
√
Maka
√ √
Sehingga kecepatan awal peluru adalah
( )
√ √ ( )
√ ( )
Solusi :
𝑣 𝑦
𝑣
𝑆 𝑣 𝑥 𝑔𝑥
𝐻
𝑔𝑦
𝑔
𝜃
Jadikan arah sejajar permukaan bukit sebagai arah sumbu dan arah tegak
lurusnya sebagai sumbu .
Komponen kecepatan awal bola adalah
Kita tinjau dulu gerak bola dari saat awal ( ) sampai akan menumbuk
bukit ( ) untuk yang pertama kalinya ( ), selang waktu untuk
kedua kondisi ini adalah
Kecepatan bola tepat ketika akan menumbuk bukit untuk yang pertama
kalinya adalah
Karena tumbukan hanya terjadi pada arah tegak lurus permukaan bukit dan
tumbukan yang terjadi bersifat elastis sempurna, maka bola hanya berbalik
arah pada sumbu . Materi ini akan kita bahas nanti ketika membicarakan
tentang koefisien restitusi.
( )
Sesaat setelah tumbukan yang pertama, kecepatan bola pada sumbu sama
dengan kecepatan awal boal pada sumbu . Artinya selang waktu antara
tumbukan kedua dan ketiga juga akan sama dengan
Begitupan antara tumbukan ketiga dan keempat, keempat dan kelima, dan
seterusnya.
Jadi selang waktu total dari saat bola dilemparkan sampai tumbukan ke
adalah
( )
( )
( )
( )
( )
Solusi :
Pada soal ini partikel yang kita amati melakukan Gerak Melingkar Berubah
Beraturan Dipercepat (GMBB Dipercepat).
𝑣𝑡
𝑎𝑠 𝑎𝑡
𝑎
𝑅
( )
( )
( )
(⏟ )
( )
( )
Percepatan total partikel dapat kita peroleh dari teorema phytagoras karena
percepatan tangensial tegak lurus dengan percepatan sentripetal
( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
( )
( ( ) ) ( )
(( )( ) ( ) ) ( )
( )
[ ( ) ]
( )
√ [ ( ) ]
6. Sebuah mobil akrobatik diatur memiliki percepatan konstan Mobil ini akan
melewati sebuah tanjakan miring bersudut untuk kemudian melakukan
gerak parabola menuju target. Saat menaiki tanjakan, percepatan mobil akan
berkurang sebesar , dimana adalah sudut kemiringan antara tanjakan
dengan tanah. Target berada pada jarak dari titik awal keberangkatan mobil.
Tanjakan berada pada jarak dari titik awal keberangkatan mobil. Panjang
tanjakan adalah . Saat mobil mulai menaiki tanjakan, kemiringan tanjakan
berkurang sebesar ⁄ kali sudut awal, dimana adalah massa dari mobil
dan adalah suatu konstanta. Mobil dipercepat dari keadaan diam dari garis
start. Tentukanlah percepatan yang harus dimiliki oleh mobil agar tepat
mencapai garis finish. Anggap mobil adalah partikel titik. (OSK Fisika 2015)
𝑥
𝛼
Solusi :
√
Gerak mobil dari kaki sampai puncak tanjakan
Mobil melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat
Kecepatan awal √
Kecepatan akhir
Jarak yang ditempuh
Percepatan mobil mengalami pengurangan sebesar . Namun, karena
sudut kemiringan tanjakan berkurang menjadi
( )
[ ]
( ) ( )
Gerak mobil dari puncak tanjakan sampai tiba di target
Mobil melakukan gerak parabola. Pada arah sumbu mobil melakukan gerak
lurus beraturan dan pada arah sumbu mobil melakukan gerak lurus berubah
beraturan diperlambat dan dipercepat.
Komponen kecepatan mobil pada sumbu dan adalah
Dengan rumus GLB untuk gerak arah sumbu akan kita dapatkan
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
Persamaan (1) sama dengan persamaan (2)
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
* +
( )
Subtitusi
( ) ( )
( [( )( )])
( [( )( )])
( ) [( )( )]
7. Sebuah peluru ditembakkan ke atas dengan kecepatan awal dan sudut elevasi
tertentu dari permukaan tanah. Ketika peluru tersebut berada di ketinggian
untuk pertama dan kedua kalinya, selang waktu antara keduanya adalah ,
sedangkan ketika peluru tersebut berada ketinggian untuk pertama dan
kedua kalinya, selang waktu antara keduanya adalah . Asumsikan
dan . Tentukan :
a. Selang waktu ketika peluru tersebut berada di ketinggian untuk pertama
dan kedua kalinya, dinyatakan dalam
b. Syarat untuk (dinyatakan dalam ) agar selang waktu
pada bagian (a) ada nilainya.
Solusi :
a. Ketinggian bisa berada di ketinggian berapa saja. Kita tinjau untuk
. Sebenarnya dimanapun pemilihan posisi , hasilnya akan
tetap sama. Lintasan gerak peluru adalah sebagai berikut
𝑇
𝐻 𝐻
𝑇
𝐻
𝑥
Ketika berada di titik tertinggi, kecepatan peluru arah vertikal bernilai nol,
maka
( )
Kita tinjau posisi peluru untuk arah vertikal relatif terhadap titik di
ketinggian . Waktu untuk mencapai posisi di ketinggian adalah
( )
( ) ( )
( √ ) ( √ )
Untuk adalah selang waktu dari posisi ketinggian untuk pertama kali
sampai ke posisi ketinggian untuk pertama kali. Sedangkan adalah
selang waktu dari posisi ketinggian untuk pertama kali sampai ke posisi
ketinggian untuk pertama kedua kalinya. Maka selisih antara dan
adalah atau
( ) ( )
( √ ) ( √ )
( )
√
( )
( ) ( )
( )
Dengan cara yang sama untuk posisi di ketinggian dan akan kita
dapatkan
( )
( )
( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
√
b. Agar memiliki nilai atau kalau kata soal ada nilainya, dia haruslah berupa
bilangan real. Agar merupakan bilangan real, suku di dalam akar
haruslah lebih besar dari nol
( ) ( )
( )
8. Seekor laba-laba mengikatkan ujung kiri seutas benang fleksibel ke tembok dan
memegangnya pada ajarak dari tembok. Seekor ulat jatuh ke benang pada
jarak dari tembok dan langsung merayap ke kiri dengan kelajuan terhadap
benang. Seketika itu juga, laba-laba (yang diam di tempat) mulai menarik
benang ke kanan dengan kecepatan . Kapan ulat berhasil lolos ke tembok?
Apa syaratnya agar ulat bisa lolos?
𝑥
𝑣 𝑢
Petunjuk : soal ini bisa diselesaikan dengan sedikit integral logaritmik yang
sederhana
Solusi :
Pertama kita hitung dulu kecepatan benang yang ditarik laba-laba sebagai
fungsi jarak ulat dari dinding atau . Kecepatan benang pada jarak dari
dinding adalah
( )
Kenapa bisa seperti itu? Pertama kita bagi benang sepanjang yang ditarik
laba-laba menjadi segmen tali dengan panjang . Ketika benang di tarik,
kecepatan setiap segmen tali terhadap segmen di samping kirinya akan sama
besarnya karena benang fleksibel dan dapat melar. Misalkan kecepatan ini
adalah . Maka terhadap tanah, segmen paling kiri atau segmen pertama
bergerak dengan kecepatan , segmen di sebelah kanannya atau segmen kedua
bergerak dengan kecepatan , segmen ketiga bergerak dengan kecepatan
dan seterusnya. Kecepatan segmen tali ke adalah dan ini sama dengan
besar kecepatan tarikan laba-laba atau
( )
( )
Karena arah kita ukur dari dinding dan arah bertambahnya adalah ke kanan,
maka arah positif kecepatan juga harus ke kanan. Kecepatan segmen benang
tadi berarah ke kanan sehingga nilainya positif sedangkan kecepata ulat
terhadap benang berarah ke kiri sehingga negatif. Maka kecepatan ulat
terhadap tanah sebagai fungsi menjadi
( ) ( )
Perhatikan bahwa
( )
( ) ( )
( )
∫ ∫
[ | |] [ ]
| | ( )
Agar ulat bisa sampai di dinding, nilai logaritma natural di atas haruslah ada.
Agar nilai logaritmanya ada, suku yang berada di dalam logaritma haruslah
lebih dari nol
9. Sebuah batang dengan panjang di poros di atas lantai pada salah satu
ujungnya. Ujung batang yang lain di letakkan pada sisi miring dari sebuah
bidang miring yang memiliki sudut kemiringan . Asumsikan permukaan lantai
dan bidang miring serta poros batang licin sempurna. Jika bidang miring
bergerak ke kanan dengan kecepatan yang konstan dan sudut yang dibentuk
oleh batang dengan lantai adalah , tentukan kecepatan sudut batang sebagai
fungsi !
𝐿 𝑣
𝜃 𝜙
Solusi :
Pertama kita tentukan dulu titik asal sistem koordinat. Untuk mempermudah
saya pilih poros rotasi tongkat sebagai titik asal atau acuan. Berikutnya kita
cari hubungan antara posisi bidang miring dan tongkat, yaitu hubungan antara
dan . Perhatikan gambar berikut
𝐿
𝜔 𝑣
𝜃 𝜙
𝑥 𝑑
( )
Sekarang turunkan kedua ruas terhadap waktu, ingat yang berubah hanyalah
dan , parameter dan bernilai konstan sehingga
( )
( )
( )
( )
( )
( )
Kita juga bisa menentukan hubungan dan dengan metode yang lainnya
yaitu aturan sinus. Perhatikan segitiga yang dibentuk sistem
𝐿
𝜔 𝑣
𝜑
𝜃 𝜙
( )
Jumlah sudut segitiga haruslah sama dengan radian sehingga
( )
( )
( )
√
[ ] [ ] [ ]
⁄
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ][ ]
√ ( )
( )
[ ] [ ] [ ] [ ][ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ][ ] [ ] [ ][ ]
b. Kita tinjau gerak partikel untuk selang waktu
( )
( )
∫ ∫
( )
( )
∫ ∫
( )
Ketika posisi partikel adalah
( ) ( )
Subtitusi persamaan (4) ke (1) untuk mendapatkan percepatan partikel
ketika
( ) ( )
( ) ( )
Subtitusi persamaan (4) ke (2) untuk mendapatkan kecepatan partikel
ketika
( ) ( )
( ) ( )
Selanjtunya kita tinjau gerak partikel ketika . Pada selang ini
kecepatan partikel adalah
√ ( )
( )
Soal Latihan
𝐶 𝐷
𝐵 𝐸
𝑣
𝜃 𝐴 𝐹
𝑣
𝑢
Petunjuk : Diperlukan
3. Sebuah piringan pejal dengan jari-jari dipaku pada pusatnya di atas meja
horizontal sehingga tidak dapat bergerak maupun berputar. Salah satu ujung
tali dengan massa diabaikan dan tak dapat mulur ditempelkan pada sebuah
titik pada piringan. Ujung tali lainnya diikatkan pada sebuah kelereng kecil.
Perhatikan ilustrasi di atas ini (dilihat dari atas meja). Notasikan sudut yang
dibentuk bagian tali yang terlilit (menempel) pada piringan sebagai .
Diketahui bahwa panjang tali sama dengan dua kali keliling piringan (gambar
hanya untuk ilustrasi dan tidak sesuai skala). Mula-mula tali dibiarkan lurus
( ) dan belum ada bagian tali yang melilit
piringan. Kemudian kelereng diberi kecepatan awal dengan arah tegak lurus
tali. Tentukan waktu yang dibutuhkan kelereng untuk menumbuk piringan
(ketika seluruh tali sudah melilit piringan).
𝑟 𝜃
𝜃
Petunjuk : Pada soal ini kita bisa meninjau perubahan kecil pada sistem, misal
saat , kemudian kita tinjau kondisi setelah selang waktu yang kecil
sehingga sudut berubah sebesar . Hubungkan besaran-besaran ini dengan
panjang tali dan ingat bahwa dan gunakan integral untuk
menentukan waktu yang dicari. (Try Out Treefy Pra OSK 2018)
4. Suatu benda bergerak dengan kecepatan yang bervariasi sebagai fungsi posisi
yaitu ( ) dengan dan adalah suatu konstanta positif. Saat awal
partikel berada di posisi . Tentukan posisi, kecepatan, dan percepatan
partikel sebagai fungsi waktu!
5. Sebuah papan yang kokoh dan cukup panjang di sandarkan pada sebuah balok
yang tidak dapat bergerak dan ujung bawah batang diporos di atas lantai
sehingga papan yang memiliki panjang ini tidak dapat bergerak dan dia
membentuk sudut dengan lantai. Di depan papan tersebut terdapat bidang
miring dengan sudut kemiringan . Seseorang melemparkan bola kecil dari
ujung atas batang secara tegak lurus dengan batang dan dia ingin bola ini
mendarat secara tegak lurus pada bidang miring. Berapakan kecepatan yang
harus diberikan oleh orang ini? Percepatan gravitasi adalah dan arahnya ke
bawah.
𝑣
𝑔
𝜃 𝜙
6. Sebuah peluru ditembakkan dari suatu tempat dengan kecepatan awal dan
sudut elevasi . Pada saat yang bersamaan, sebuah peluru lain ditembakkan
dengan kecepatan awal dan pada sudut elevasi di titik penembakan yang
sama. Dimanakah kedua peluru tersebut bertemu? Jadikan titik penembakan
sebagai titik asal sistem koordinat kamu. Percepatan gravitasi konstan sebesar
dan arahnya ke bawah. Nilai , , , dan telah diatur sedemikian hingga
kedua peluru akan bertemu. Bagaimana hasilnya jika keduanya ditembakkan
dengan kecepatan yang sama yaitu ?
7. Di atas suatu meja licin, dipasang dua buah silinder yang masing-masing di
poros pada pusatnya sehingga keduanya dapat berotasi tanpa gesekan
terhadap porosnya. Masing-masing silinder memiliki kecepatan sudut awal
dan berotasi pada arah yang putaran yang sama yaitu searah jarum jam
(clockwise). Kedua buah silinder tersebut digambarkan oleh ilustrasi berikut.
𝜔 (𝑡)
𝑓 𝜔 (𝑡)
𝑅 𝑅
𝑁
𝑁
𝐼
𝐼
𝑓
Karena permukaan kedua silinder kasar, akan timbul gaya gesek yang
menyebabkan hubungan perlambatan sudut kedua silinder adalah
Dengan dan adalah suatu besaran yang dinamakan momen inersia dari
masing-masing silinder serta dan adalah jari-jari silinder 1 dan 2.
Tentukan kecepatan sudut akhir masing-masing silinder, yaitu dan
dimana kedua silinder telah berhenti bergesekan (sliding) satu sama lain!
Petunjuk : kedua silinder akan berhenti bergesekan saat kecepatan tepinya
yang kontak satu sama lain bernilai sama besar namun berlawanan arah. (OSN
Fisika 2015)
8. Pada soal di bawah ini, satu dari dua cincin dengan jari-jari diam, sedangkan
cincin yang lain bergerak pada kecepatan menuju yang pertama. Tentukan
kecepatan pada titik potong atas yang tergantung pada , yaitu jarak antara
pusat-pusat cincin!
𝑎
𝑅
𝑅
Petunjuk : Tentukan titik asal koordinat sistem (pilih titik yang diam),
kemudian tentukan posisi titik potong dan pusat massa cincin yang bergerak,
𝛼 𝛼
10. Sebuah silinder dililit dengan benang kemudian benang ujung benang diikatkan
ke dinding. Silinder berada di atas permukaan horizontal yang ditarik dengan
kecepatan (tegak lurus dengan sumbu silinder). Cari kecepatan sumbu
silinder sebagai fungsi dari sudut , yaitu sudut antara benang yang terulur
dengan bidang vertikal. Silinder menggelinding di permukaan tanpa tergelincir.
(Jaan Kalda)
11. Sebuah cincin kecil terletak pada batang vertikal dikaitkan pada tali tak
bermassa dan tidak elastis yang ujung lainnya diikatkan pada bagian atas
batang vertikal lain (batang tidak dapat bergerak) seperti tampak pada
gambar kiri. Kemudian terdapat cincin identik lain yang dilepaskan dari
ujung atas tali sehingga pada suatu saat tertentu kecepatan cincin tersebut
adalah dan tali sedang membentuk sudut terhadap vertikal, seperti
tampak pada gambar kanan. Tidak ada gesekan antara tali dengan cincin
kanan, begitu juga antara cincin dan batang. Ambil acuan sumbu positif ke
arah bawah. (Jaan Kalda)
𝐿 𝐿 𝐵 𝐵
𝐿 𝐵
𝐴 𝐴 𝐴
𝑣 𝑣
gambar di bawah)? tali yang digunakan adalah tali karmantel yang sangat kuat
dan tidak elastis. (Jaan Kalda)
14. Sebuah bola terletak di ujung bawah suatu bidang miring dengan sudut
kemiringan . Bola juga diikat dengan tali yang tidak bisa meregang dan ujung
tali yang lainnya diikatkan di dinding vertikal pada titik B (lihat gambar).
Berapakah kecepatan bola saat bidang miring telah bergerak sejauh dari
dinding dan percepatannya konstan ? Pada saat awal, bidang miring diam
dan berhimpit dengan dinding. (Jaan Kalda)
15. Pada soal ini akan dihitung berapa kecepatan minimum untuk menembak
sebuah target yang berada di belakang sebuah tembok.
a. Pertama tinjau gerak benda ke sebuah bidang miring dengan sudut
kemiringan (lihat gambar di bawah). Sebuah benda ditembakkan dengan
kecepatan awal membentuk sudut terhadap horizontal. Benda akan
mengenai target pada jarak sepanjang bidang miring pada nilai dan
tertentu. Dapat dibuktikan bahwa besar kecepatan minimum adalah
( ), dengan , , dan adalah suatu konstanta
tanpa dimensi. Tentukan nilai , , dan tersebut!
𝑣
𝜃 𝛼
kiri tembok namun harus dari permukaan tanah. Tentukan besar kecepatan
minimum agar dapat mengenai target. Sketsa bentuk lintasan benda.
𝑎
𝑣
𝑎
c. Tinjau tembok dengan ketebalan (lihat gambar di bawah). target berjarak
dari sisi kiri tembok.
𝑑
𝑎
𝑣