Anda di halaman 1dari 59

DIABETES MELLITUS

Aura Kamillah Anwar 611510004


Eunike Adriana Lulu 611510008
Grace Fortunatus Raharjo 611510011
Nadia Vecchi 611510018
Stevany Elvina Buntoro 611510028
Sylma Dhini Avitra 611610020
APA ITU
Salah satu gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar
gula dalam darah akibat pankreas tidak dapat memproduksi insulin
atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara
efektif
Sering berkemih
Poliuria

Sering lapar
Polifagia

Sering haus
Polidipsia
Klasifikasi DM

DM Tipe Lain
DM Tipe 1 DM Tipe 2
Obat obatan
Rusaknya Sel B Resistensi Insulin Infeksi
pankreas
dll

DM Gestasional
Pra-Diabetes
Ibu Hamil
Perbandingan DM tipe 1 dan 2
Faktor Risiko DM

Tidak Dapat Genetik, ras atau


dikendalikan etnik, usia, dan jenis
kelamin

Ras hitam
lebih berisiko
terkena DM 2
daripada ras
putih
Faktor risiko
Obesitas, pola makan, aktivitas
Dapat fisik, gaya hidup, stress atau
Dikendalikan tekanan, hipertensi, dan
dislipidemia.
Gejala Klinik

DM tipe 1 DM tipe 2
poliuria, polidipsia, Umumnya hampir
polifagia, penurunan tidak ada. DM tipe 2
berat badan, cepat sering muncul tanpa
merasa lelah (fatigue), ada gejala.
iritabilitas, dan pruritus
(gatal-gatal pada kulit)
DIAGNOSIS
Apabila
tanpa
Keluhan keluhan khas,
khas pemeriksaan
yaitu 3 P sekali saja
tidak cukup

Keluhan khas
keluhan lain : dnegan gula
kesemutan darah sewatu
lemas, gatal2, >200 mg/dL
mata kabur maka kuat
disfungsi ereksi, menegakkan
dan jamur di diagnosis
vagina
KOMPLIKASI
HIPOGLIKEMIA
• Kadar gula darah dibawah
02 Komplikasi
lainnya
50 mg/dL, menyebabkan
sel otak tidak • Keadaan dimana kadar
gula darha melonjak tiba2 Makrovaskular: CAD,
mendapatkan energi
• Penyebab: stres, infeksi, & penyakit pembuluh
sehingga tidak berfungsi
dengan baik konsumsi obat-obat darah otak & PVD
• Penyebab hipoglikemia: tertentu Mikrovaskular:
dosis insulin berlebihan, • Dampanya: gestroparesis, retionapati, nefropati,
pemberian tidak tepat, disfungsi ereksi, jamur & neuropati
olahraga anerobik pada vagina , ketoasidosis
berlebihan
HIPERGLIKEMIA

01 03
Menjaga agar kadar glukosa plasma
berada dalam kisaran normal

Mencegah/meminimalkan
kemungkinan komplikasi
Parameter Kadar Ideal yang
Diharapkan
Glukosa Darah Puasa 80 – 120 mg/dl
Glukosa Plasma Puasa 90 – 130 mg/dl
Glukosa Darah saat Tidur 100 – 140 mg/dl
Glukosa Plasma saat Tidur 110 – 150 mg/dl
Parameter Kadar Ideal yang
Diharapkan

Insulin <7%

HbA1c <7 mg/dl

HDL > 45 mg/dl (pria)


> 55 mg/dl (wanita)

Trigliserida < 200 mg/dl

Tekanan Darah < 130 / 80 mmHg


1
2
Terapi Tanpa Obat

Terapi Obat
Pengaturan Diet
• Makanan dengan komposisi seimbang

Karbohidrat 60 – 70 %
Protein 10 – 15 %
Lemak 20 – 25 %
• Penurunan 5% BB = HbA1c ↓ 0,6% = 3-4 bulan
tambahan waktu harapan hidup

• Masukan serat paling sedikit 25 gram/hari

- Menghambat
penyerapan lemak
- Membantu mengatasi
rasa lapar yang sering
dirasakan penderita DM
Olah Raga
SEPERTI …

Zona sasaran :
75-80% denyut nadi

Total :
30-40 menit/hari

Pemanasan :
5-10 menit
Memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas
reseptor insulin dalam tubuh dan juga meningkatkan
penggunaan glukosa
FARMAKOTERAPI

Kombinasi Insulin

Obat
Hipoglikemik
Oral
Terapi Insulin

Sel Beta Tidak dapat Mendapatkan


DM Tipe 1 Langerhans memproduksi insulin dari
rusak insulin luar
Mekanisme Insulin

Vena Seluruh
Sekresi
porta tubuh
Transpor
Glukosa karbohidrat

lipid

Fungsi

protein
metabolisme
karbohidrat
Replikasi
sel mineral
Indikasi
Cara Pemberian

• Suntik
• Insulin Pump
• Jet Injector
• IV
Penggolongan Sediaan Insulin
• Insulin masa kerja singkat (Short-acting / reguler)
• Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
• Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
• Insulin masa kerja panjang (Long-acting)
Penyimpanan
• Insulin harus disimpan di lemari es pada temperatur 2-8° C.
Insulin vial Eli Lily yang sudah dipakai dapat disimpan
selama 6 bulan atau sampai 200 suntikan bila dimasukkan
dalam lemari es. Vial Novo Nordisk insulin yang sudah
dibuka, dapat disimpan selama 90 hari bila dimasukkan
lemari es.
• Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk
15-20o C bila seluruh isi vial akan digunakan dalam satu
bulan. Penelitian menun- jukkan bahwa insulin yang
disimpan pada suhu kamar lebih dari 30° C akan lebih cepat
kehilangan potensinya. Penderita dianjurkan untuk
memberi tanggal pada vial ketika pertama kali memakai
dan sesudah satu bulan bila masih tersisa sebaiknya tidak
digunakan lagi.
• Penfill dan pen yang disposable berbeda masa
simpannya. Penfill regular dapat disimpan pada
temperatur kamar selama 30 hari sesudah tutupnya
ditusuk. Penfill 30/70 dan NPH dapat disimpan pada
temperatur kamar selama 7 hari sesudah tutupnya
ditusuk.
• Untuk mengurangi terjadinya iritasi lokal pada daerah
penyuntikan yang sering terjadi bila insulin dingin
disuntikkan, dianjurkan untuk mengguling-gulingkan
alat suntik di antara telapak tangan atau
menempatkan botol insulin pada suhu kamar,
sebelum disuntikkan.
TERAPI HIPOGLIKEMIK ORAL
PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL
SULFONILUREA
• Merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk penderita diabetes dewasa
baru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah
mengalami ketoasidosis sebelumnya.
• Senyawa-senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita
gangguan hati, ginjal dan tiroid.
• Merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas, oleh sebab itu hanya
efektif apabila sel-sel β Langerhans pancreas masih dapat berproduksi.
• Penurunan kadar glukosa darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-
senyawa sulfonilurea disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh
kelenjar pankreas.
• Obat-obat golongan sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita
diabetes yang kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin
• Pada dosis tinggi, sulfonylurea menghambat degradasi insulin oleh hati.
Golongan Meglitinida dan Turunan
Fenilalanin
GOLONGAN BIGUANIDA
Golongan Tiazolidindion (TZD)
Golongan Inhibitor α-Glukosidase
Terapi Kombinasi
• Golongan sulfonilurea dengan biguanida
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN
PERAN APOTEKER DALAM
PENATALAKSANAAN DIABETES
MELITUS
PELAYANAN KEFARMASIAN
• Penekanan pelayanan Kefarmasian terletak
pada 2 hal utama:
1. Menentukan pelayanan kefarmasian yang
dibutuhkan pasien sesuai kondisi penyakit
2. Membuat komitmen untk meneruskan
pelayanan setelah dimulai secara
berkesinambungan
PELAYANAN KEFARMASIAN

Penyusunan Evaluasi atau Penyusunan


Infoemasi dasar atau Pengkajian rencana pelayanan
database pasien (Assesment) kefarmasian (RPK)

Implementasi RPK Monitoring Tindak Lanjut


Implementasi (Follow Up)
FORMULIR PELAYANAN
KEFARMASIAN
PERAN APOTEKER

Mengidentifikasi dan Menilai


Kesehatan Pasien

Merujuk Pasien

Memantau Penatalaksanaan diabetes


PERAN APOTEKER

Menjaga dan meningkatkan kepatuhan


pasien terhadap jadwal terapi

Membantu penderita mencegah dan


mengatasi komplikasi ringan

Menjawab pertanyaan penderita dan


keluarga mengenai DM

Memberikan pendidikan dan


konseling
TUJUAN KONSELING KEPADA
PENDERITA DM DAN KELUARGA
• Penderita DM memiliki harapan hidup lebih
lama dengan kualitas hidup optimal
• Penderita DM dapat merawat diri sendiri dan
meminimalisasikan komplikasi
• Penderita DM dapat berperan optimal dalam
masyarakat
• Penderita DM lebih produktif
• Menekan biaya perawatan (pribadi, keluarga
maupun negara)
Penyetaraan HbA1c dengan Gula Darah
HbA1c (%) Gula Darah (mg/dL)
6 126
7 154
8 183
9 212
10 240
11 269
12 296

Anda mungkin juga menyukai