Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SEX BEBAS

A. PENGANTAR
Bidang studi : Kesehatan Reproduksi
Topik : Seks Bebas di Kalangan Remaja
Sub Topik : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan
Sasaran : Remaja Karang Taruna dusun sidototo
Hari/Tanggal : Minggu, 13 Maret 2016
Jam : 12.30 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Masjid Dusun Sidototo desa Kebagusan

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Singosaren
Bantul Yogyakarta dapat mengerti tentang bahaya seks bebas.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Singosaren
Bantul Yogyakarta akan dapat:
1. Mengerti arti dari seks bebas
2. Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4. Mengetahui bahaya seks bebas

D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
1. Materi SAP
2. Komputer (power point)
3. Leafllet
F. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan:

1. Memberi salam Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan

3. Menyebutkan materi/pokok bahasan Memperhatikan


yang akan disampaikan

2. 15 menit Pelaksanaan:

Menjelaskan materi penyuluhan secara


berurutan dan teratur. Menyimak dan
Materi : Memperhatikan

1. Pengertian Seks Bebas

2. Faktor Penyebab Seks Bebas

3. Pencegahan Seks Bebas

4. Bahaya Seks Bebas

3. 6 menit Evaluasi :

- Meminta siswa dan siswi menjelaskan


atau menyebutkan kembali : Merespon,
1. Pengertian Seks Bebas Bertanya dan
2. Faktor Penyebab Seks Bebas Menjawab

3. Pencegahan Seks Bebas Pertanyaan

4. Bahaya Seks Bebas

-Memberikan kesempatan kepada


responden untuk bertanya
-Memberikan kesempatan kepada
responden untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan

-Memberikan pujian atas keberhasilan


responden dalam menjelaskan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

4. 5 menit Penutup:

-Menyimpulkan materi yang Menjawab Salam

telah disampaikan

-Menyampaikan terimakasih

atas perhatian dan waktu yang

telah diberikan kepada peserta

-Mengucapkan salam

H. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan, Essay, dan Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 2 soal

I. DAFTAR PUSTAKA
Dr.H.Boyke Dian Nugraha, SpOG,MARS. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta, 2000.
Wijayanto, Iip. Cinta Antara Realita Seks Pra-Nikah. Jogjakarta, 2008.
http://workshopsalamaa.wordpress.com/2007/04/11/seks-bebas-remaja-indonesia-
merajalela
http://ruuappri.blogsome.com/2006/05/23/mengatasi-perilaku-seks-bebas-2/
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=19232
http://www.healthac.org/shortguides/shortguides_indonesian.html
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Seks Bebas


Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya
apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas
atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas
(berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
B. Faktor Penyebab Seks Bebas
Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada
beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan
seks yaitu:
a. Pegangan tangan
b. Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
c. Ciuman bibir (kiss franc)
d. Pelukan
e. Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
f. Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
g. Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka berlindung,
hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan ada yang
berganti-ganti pasangan. Sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual
bebas dan menggunakan metode coitus interuptus.

Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:

1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang
diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang
anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya.
Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-
tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak
sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang didominasi
oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di
lingkungan tersebut.
3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah
kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini
menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di
kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba
sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian
tubuhnya yang seksi.

Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang
disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya,
remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di
antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.

4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga


Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama
orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang
negative.

5. Kurangnya pendidikan seks


Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan
kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media massa dan
teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku
berbahaya untuk kesehatannya.
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia,
setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka
pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.

7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)


Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di antaranya adalah
akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton,
berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama
tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang
ditonton di layar lebar.

Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai


bangkit kembali, yang ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris
di pasaran. Sebutlah misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari
Mencari Cinta, serta Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan
munculnya dampak yang ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton
usia remaja.

Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan
filmnya akan tetapi lebih karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat
mengeksploitasi kehidupan remaja. Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG
bukan karena mutu cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut
mengangkat sisi kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja
ABG, karena banyak mempertontonkan adegan-adegan syur dengan membawa pesan-
pesan gaya pacaran yang sangat “berani”, dan secara terang-terangan melanggar norma
sosial kemasyarakatan, apalagi norma agama.

8. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah
melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti
pasangan.
9. Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika kini semakin
memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan dengan bangga
mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar menjadi agen budaya asing.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak muda/remaja
kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan orang tua. Orang tua
jadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi membendung pola tingkah anak
muda sekarang.
10. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat gambar-gambar
porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus dalam
pergaulan bebas dan melakukan seks bebas
11. Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap malam, seperti
dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe dan lain
sebagainya.
12. Kemajuan tekhnologi (internet)
Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang, seperti
halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang khususnya wanita atau
situs seks.

Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi
keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk melakukan sesuatu
yang salah. Tetapi banyak orang tidak tahu atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka
terlalu bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu semua.

13. Faktor Ekonomi


Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya seks bebas.
14. Kondom yang terjual bebas
Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu penyebab seks bebas
karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga dapat melakukan
seks bebas kapanpun.
C. Pencegahan Seks Bebas

Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan
cara:
1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah
2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau
seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.
4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik
anak-anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.
5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan
komunikasi yang baik
7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya. Misalnya memberantas
pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu sumber terjadinya perbudakan seks.
8. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
9. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
10. Pengembangan harga diri anak
11. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
12. Meningkatkan iman dan takwa
13. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

D. Bahaya Seks bebas


Bahaya dari seks bebas adalah:
1. Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena
dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar
saat di sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah
(kencan di tempat-tempat romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat
menyebabkan anak putus sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya
saja, apalagi kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
2. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah
pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan
oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai dampak yang
tidak baik untuk kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi,
maka dapat menyebabkan pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri, karena
organ-organ reproduksinya belum berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah
dewasa, maka bisa menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit
lainnya.
3. Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks
bebas yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan
harus siap untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu membewa banyak
konsekuensi seperti harus kehilangan kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan
nafkah untuk keluarga, kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk
membangun keluarga, kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan
tentang kehamilan tersebut), kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai
pertanyaan dari masyarakat sekitar dan kelurga dan lain-lain.
Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki
bayangan, kira-kira pekerjaan apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk membiayai
keluarga kita? Sementara pada sisi yang lain, bekal untuk berkompetinsi mencari
pekerjaan yang layak, mungkin belum kita miliki. Jika, setelah kita analisis ternyata
kita belum siap untuk menjadi orang tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah
pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia muda lebih baik kita menghindari pacaran
terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki dapat betul-betul kita maksimalkan untuk
mempersiapkan masa depan kita.
4. Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan
untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua, pasangannya
belum siap untuk menikah dan lain-lain.
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non
medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu diketahui
bahwa aborsi dapat dilakukan dengan dua macam tindakan yaitu:
Ø Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat0obatan
yang membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang
dengan sengaja menggugurkan janin.
Ø Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang
digunakan juga beragam.
Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan
dalm 5 tahapan, yaitu:
1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan
2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3. Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan
4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan
tidak tersisa
5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di
kubur di tanah kosong, atau di bakar di tungku
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan aborsi dengan cara
memberi ramuan obat pada calon ibu dan menguurut perut calon ibu untuk
mengeluarkan secara paksa janin dalam kandungannya. Hal ini sangat
berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan
dan kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi calon
ibu.
Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun
keselamatan seorang wanita.
Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:
Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang
akan dihadapi seorang wanita, yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
d. Rahim yang sobek
e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen pada
wanita)
g. Kanker indung telur
h. Kanker leher Rahim
i. Kanker hati
j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
k. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
l. Infeksi rongga panggul
m. Infeksi pada lapisan rahim

Resiko Kesehatan Mental


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi
kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki
dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau
PAS.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal
seperti berikut ini:
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak-teriak histeris
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d. Ingin melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
5. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea,
Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
Gonorhoe dan Chlamydia
· Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu
setelah berhubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
· Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria.
Buang Air Kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak
terasa sama sekali
Herpes
· Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan
· Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita
penyakit ini
· Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil
dan berair
· Dalam 5-10 hari gejala hilang
· Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat Infeksi Jamur
· Disebabkan oleh jamur
· Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang tidak disunat
Syphilis
· disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah berhubungan
intim dengan penderita penyakit ini
· luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada
umumnya tidak terasa sakit
· luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa
tubuhdan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-
lecet ini akan hilang juga dan virus akan menyerang bagian tubuh lain
· shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan penicillin
HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita
meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks,
ia masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba
menghindarinya.
· AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh.
Diakibatkan oleh serangan virus HIV
· Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi
darah, jarum suntik, luka, maupun penularan dari ibu ke bayi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SEX BEBAS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK DUSUN SIDOTOTO

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
T.A 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai