Anda di halaman 1dari 3

PERANAN KOBALT SEBAGAI PIGMEN DALAM

PEMBUATAN CAT
Oleh : Ni Wayan Diah Purnami Dewi M (1513031058)

Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Co dan nomor atom 27. Unsur ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di
alam, namun dalam bentuk bebas kobalt diproduksi dari peleburan reduktif berupa logam
berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilau. Logam ini diisolasi pada tahun 1735
oleh seorang ahli kimia Swedia, Georg Brandt. Senyawa kobalt telah digunakan selama
berabad-abad untuk memberikan warna biru untuk glasir dan keramik. Sebelumnya
kobalt telah terdeteksi di patung Mesir dan kalung manik-manik Persia pada milenium
ke-3 SM, dalam gelas yang ditemukan di reruntuhan Pompeii,kobalt juga ditemukan di
Cina pada awal Dinasti Tang (618-907) dan kemudian di porselen biru dinasti Ming
(1368-1644). Nama kobalt pertama kali digunakan pada abad ke-16 untuk bijih yang
diduga mengandung tembaga tapi akhirnya diketahui bahwa bijih tersebut adalah
bantalan bijih kobalt arsenik beracun. Brandt akhirnya menyimpulkan pada tahun 1742
bahwa warna biru pada bijih tersebut adalah karena adanya kobalt.

Unsur kobalt hanya tersedia 0,001 persen dari kerak bumi, namun tersebar
luas yang ditemukan dalam jumlah kecil di darat dan meteorit asli nikel-besi, matahari,
bintang atmosfer, dan dalam kombinasi dengan unsur-unsur lain di perairan alami, dalam
nodul di bawah lautan, di tanah, pada tumbuhan dan hewan. Di alam, kobalt terdapat
dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS), linalit (Co 3S4), dan
smaltit (CoAs 2) dan eritrit. Unsur ini juga terdapat dalam campuran nikel, perak,
timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping
produksi. Kobalt juga terdapat dalam meteorit. Bijih mineral kobal yang penting
ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat
telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik
kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah
Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.
Unsur kimia Kobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak
keras dan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika , yang
disebut juga batu bintang. Kobalt melebur pada suhu 14900 oC dan mendidih pada
suhu 35200oC dengan 7 tingkat oksidasi yaitu -1, 0, +1, +2, +3, +4 dan +5. Unsur ini
berwarna abu–abu, relatif tidak reaktif, meskipun larut lambat sekali dalam asam
mineral encer, unsur kobalt dapat membentuk senyawa kompleks dan senyawanya
umumnya berwarna. Dalam larutan air kobalt terdapat sebagai ion Co 2+ yang berwarna
merah. Dalam bentuk senyawa–senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi
berwara biru. Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks– kompleksnya stabil baik dalam
bentuk larutan maupun padatan. Unsur kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi
kobalt(III), unsur ini bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam serta
memiliki sifat tahan korosi.
Unsur kobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan
biasanya juga dengan arsenik. Sumber utama cobalt disebut “Speisses” yang
merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb. Unsur ini diproduksi
ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium (NaOCl) menghasilkan
trihydroksida, trihydrosida Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk
membentuk oksida dan kemudian ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah
unsur kobalt metal. Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya digunakan
untuk membuat Alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai
keperluan. Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat
untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan
yang digunakan dengan kecepatan tinggi. Unsur ini juga digunakan untuk baja magnet
dan tahan karat lainnya dan digunakan dalam elektroplating karena sifat
penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya. Garam kobal telah
digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru brilian yang
permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal adalah
komponen utama dalam membuat biru sevre dan biru thenard. Larutan kobal klorida
digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam
bentuk klorida, sulfat, asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki
penyakit kekurangan mineral tertentu pada binatang. Karena sifatnya yang dapat
menghasilkan warna-warna baik dalam bentuk senyawa maupun garamnya sehingga
kobalt digunakan sebagai pigmen warna cat.
DAFTAR PUSTAKA
Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997), Chemistry of the Elements (edisi ke-
2nd), Oxford: Butterworth-Heinemann, hlm. 1117–1119, ISBN 0-7506-3365-4
Ibnu,sodiq.2004.Common textbook (edisi revisi) kimia anorganik.Malang :
Universitas negeri malang.
Kusuma, W dan Hidayanto, D.N. 1991 Intisari Kimia 3 Edisi Kedua. Klaten: Intan
Pariwara
Sugiarto, kristian H.2003.Kimia anorganik II.Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai