PROSES PELAYANAN
A. Proses pelayanan di RSJ Daerah Surakarta secara umum
1. Alur proses penerimaan pasien melalui IGD
Sumber : rsjd_surakarta.jatengprov.go.id
4
Pasien Pasien
umum umum
Masuk Masuk
Datang langsung
Datang dengan rujukan
Pendaftaran
Pendaftaran
Kasir SELESAI
SELESAI
Alur proses penerimaan
rujukan
5
1. Alur proses penerimaan pasien melalui poliklinik
6
A. Proses pelayanan rehabilitas medik
Sumber : rsjd_surakarta.jatengprov.go.id
Sumber : rsjd_surakarta.jatengprov.go.id
7
a. Alur pelayanan pasien rawat jalan
1) Pasien yang mengalami/berpotensi mengalami gangguan gerak dan
fungsi tubuh dapat melakukan pendaftaran secara langsung, atau
melalui rujukan dari tenaga medis di poliklinik pada fasilitas
pelayanan kesehatan setempat/ Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP), atau dari praktik mandiri (dengan membawa
surat rujukan fisioterapi). Pelayanan fisioterapi di RSJ Daerah
Surakarta dilakukan sesuai dengan alur dan ketententuan
pelayanan yang ada.
2) Setelah pendaftaran, petugas mengarahkan pasien ke bagian
pelayanan fisioterapi. Asesmen awal diperlukan untuk menemukan
indikasi atau tidaknya program fisioterapi.
3) Setelah pasien menjalani rangkaian proses fisioterapi dan
penyelesaian administrasinya, pasien dapat pulang atau kembali
kepada dokter pengirim sebelumnya disertai pengantar catatan
klinis/resume dari fisioterapis yang bertanggung jawab.
8
b. Alur pelayanan pasien rawat inap.
Sumber : rsjd_surakarta.jatengprov.go.id
9
Untuk Instalasi rehab medik di RSJ Daerah Surakarta juga dapat menerima
pasien umum dan juga pasien yang mempunyai BPJS, proses penerimaan
pasiennya sesuai dengan ketentuan yang ada. Instalasi rehab medik disini
adalah instalasi yang berdiri sendiri atau mandiri.Dan untuk kasus yang
sering ditemukan selama kegiatan pre klinik ini yaitu :
10
Bell’s palsy
Anamnesis
- Nama : Ny. R
- Umur : 51 tahun
- Alamat : Gedangan Grogol Suhokarjo
- Inspeksi : wajah tampak asimetris, saat tersenyum merot
ke kiri
- Palpasi : suhu wajah kanan dan kiri terasa sama, Sisi
muka bagian kiri lebih kendor dari yang kanan,terjadi
spasme pada bagian kiri
- Tes spesifik : ugo ficsh
- Istirahat : 20
- Mengerutkan dahi : 3
- Menutup mata : 30
- Tersenyum : 9
- Siul : 3
Total : 65
Derajat III = kelumpuhan sedang (50%-
75%)
OA ( ostero arthritis )
Anamnesis
- Nama : Ny. N
- Umur : 38 tahun
- Alamat : waru, rembang
- Inspeksi : Adanya bengkak
- Palpasi : suhu normal, saat kaki di tekuk berbunyi
- Tes spesifik : balotemen (-), fluktuasi (-)
Hamstring strain
Anamnesis
- Nama : Tn. S
- Umur : 56 tahun
- Alamat : Dapahan, Boyolali
- Palpasi : tonus otot hamstring meningkat, adanya nyeri tekan
- Tes spesifik : lasec (-), bargard (-)
11
Modalitas dan peralatan yang ada di RSJ Daerah Surakarta :
Anamnesis
Nama : Tn .A
Umur : 34 tahun
Alamat : jetis jati jaten karanganyar
Jenis kelamin : laki laki
Diagnosa medis
Diagnosa fisioterapi
12
Pelaksanaan fisioterapi
Modalitas alat
Tens
US (ultra sound)
13
Sprain ankle
Sprain merupakan bentuk cedera berupa robekan pada ligament (jaringan
penghubung tulang dan tulang) atau kapsul sendi yang memberikan
stabilitas sendi.
Body anatomi
14
Ligamen pada lateral ankle antara lain:
Sumber : https://radiopaedia.org/articles/anterior-talofibular-ligament-injury
Etiologi
Pemeriksaan spesifik
Anterior Drawer
Prosedur :
Pasien diminta duduk dengan posisi tumit yang menggantung
Pasien diminta untuk rileks saat pemeriksaan supaya tidak ada
tahanan
Salah satu tangan pemeriksa memegang tungkai kaki bagian
bawah dan melakukan dorongan ke arah posterior, sedangkan
tangan satunya memegang tumit dan melakukan tarikan kea rah
anterior
Pada kondisi normal, tumit tidak akan menghasilkan suara, nyeri,
atau krepitasi.
15
Talar Tilt atau inversion stress manuever
Proses :
• Pasien diminta duduk dengan tumit menggantung
• Salah satu tangan pemeriksa melakukan dorongan ke arah
posterior pada tungkai kaki bagian bawah, sedangkan tangan
satunya melakukan dorongan untuk gerakan inversi pasif.
Posterior Draw
• Dilakukan untuk menilai kekokohan PTFL
• Proses :
Meminta pasien untuk posisi terlungkup, lalu fleksi pada
tungkai bawah
Salah satu tangan pemeriksa melakukan fiksasi pada
tungkai bawah, sedangkan tangan yang lain melakukan
dorongan ke arah posterior
Squeeze test atau tes kompresi fibular
• Dilakukan untuk menilai ada tidaknya cedera pada ligamen
sindesmotik ataupun cedera fibular
External rotation stress test
• Untuk mengevaluasi kekokohan ligamen sindesmotik
• Tes ini dapat divariasi dengan Kleiger’s test untuk menilai
kekokohan ligamen deltoid pada ankle. [2,3]
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Fisioterapi
Penanganan fisioterapi
Terapi Latihan :
16
Streching
Modalitas Alat
Ultrasound therapy
Tens
Pelaksanaan menggunakan us
Pelaksanaan terapi US
Pasien tidur terlentang,kaki pasien dinversikan
Alat US dinyalakan dan diatur dosis pemakaian
Pilih frekuensi 3Mhz
Atur intensitas yaitu 1, 2-3 W/cm2(kuat), 0,3-
1,2W/cm2(sedang),<0,3W/cm2(rendah)
Lama terapi tergantung luas ERA yang dan area yang akan
diterapi,misalnya dalam terapi menggunakan ERA dengan luas 3cm2 dan
luas area terapi 15cm2 maka lama waktu terapi adalah 5 menit (luas area
dibagi luas ERA)
Olesi gel pada daerah ankle (atfl)
Tempelkan tranduser pada daerah ATFL
Tekan start untuk memulai terapi
Gerakan tranduser secara dinamis,pola gerakan memutar
Pastikan tranduser kontak langsung dengan kulit 100%
Jelaskan kepada pasien efek apa yang akan dirasakan selama terapi
Setelah terapi,bereskan alat
Bersihkan Gel
Lakukan evaluasi
17
Penatalaksanaan Fisioterapi Menggunakan TENS
18