Anda di halaman 1dari 7

Nama : Revina Pricillia W.

NIM/Kelas : 12613287/E

TUGAS KULIAH PENGGANTI TEKNIK STERILISASI ASEPTIK

TETES MATA

Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan
dengan meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak dan bola mata.
Persyaratan tetes mata antara lain: steril, jernih, tonisitas, sebaiknya sebanding dengan
NaCl 0,9 %. Larutan obat mata mempunyai pH yang sama dengan air mata yaitu 4,4 dan
bebas partikel asing. Penggunaan tetes mata pada etiketnya, tidak boleh digunakan lebih
dari satu bulan setelah tutup dibuka, karena penggunaan dengan tutup terbuka
kemungkinan terjadi kontaminasi dengan bebas.

Kelebihan tetes mata:

1. Tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan


2. USP XXI menggambarkan larutan mata, dengan definisi semua bahan-bahan adalah
lengkap dalam larutan, keseragaman tidak menjadi maslah, hanya sedikit pengaruh
sifat fisika dengan tujuan ini.
3. Salep mata umumnya menghasilkan bentuk yang lebih besar daripada larutan
berair
4. Secara umum larutan berair lebih stabil daripada salep, meskipun salep dengan obat
yang larut dalam lemak diabsorpsi lebih baik dari larutan, salep yang obat-obatnya
larut dalam air.

Kekurangan tetes mata:

1. Waktu kontak yang relatif singkat antara obat dan permukaan yang terabsorpsi.
2. Bahan aktif obat mata diakui buruk jika larutannya digunakan secara topikal untuk
kebanyakan obat kurang 1-3% dari dosis yang dimasukkan melewati kornea.
Cara Penggunaan Tetes Mata :

1. Cuci tangan.
2. Tengadahkan kepala; dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah.
3. Tekan botol tetes hingga cairan masuk dalam kantung mata bagian bawah.
4. Tutup mata pasien perlahan–lahan selama 1 sampai 2 menit.
5. Untuk penggunaan tetes mata tekan ujung mata dekat hidung selama 1-2 menit
6. Setelah obat tetes mata digunakan, usap ujung wadah dengan tisu bersih, tidak
disarankan untuk mencuci dengan air hangat.
7. Tutup rapat wadah obat tetes mata atau salep mata.
8. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
9. Jika pasien menggunakan lebih dari satu jenis obat tetes mata, tunggulah sekitar 5
menit setelah menggunakan tetes mata yang pertama.

Cara Penyimpanan :

1. Wadah disimpan dalam kondisi tertutup rapat dan hindari terjadinya kontaminasi.
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Simpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung atau
ikuti aturan yang tertera pada kemasan.

Konseling dan Edukasi Penggunaan Tetes Mata:

 Apabila pasien tidak mampu meneteskan sendiri obat tetes mata, pasien bisa
meminta bantuan orang lain, namun dengan syarat orang tersebut mengikuti
prosedur seperti di atas.
 Jangan menggunakan satu obat tetes mata secara bersama-sama (dengan orang
lain).
 Lensa kontak: Jika pasien adalah pengguna lensa kontak, jangan memakainya saat
menggunakan obat tetes mata kecuali dokter, apoteker atau ahli optik
mengizinkannya. Hal ini karena beberapa jenis obat tetes mata mengandung zat-zat
yang dapat diserap oleh lensa kontak, yang dapat menimbukan reaksi buruk pada
mata. Umumnya, jika obat tetes mata mengandung pengawet benzalkonium
klorida, Anda tidak boleh mengenakan lensa kontak sampai proses pengobatan
selesai.
 Jenis obat tetes mata tertentu dapat menimbulkan efek samping pandangan kabur.
Pasien tidak boleh mengemudi atau mengoperasikan mesin hingga pandangan
normal kembali.
 Sebagian orang merasakan matanya perih setelah menggunakan obat tetes mata.
Hal ini biasanya bersifat sementara dan singkat. Namun jika perih berlanjut, atau
mata mengalami iritasi, atau setelah pengobatan gejala mata pasien memburuk,
segera hubungi dokter.
 Kehamilan dan menyusui: Jika tengah hamil atau menyusui, pasien tidak boleh
menggunakan obat tetes mata kecuali memang diizinkan dokter. Obat mata dapat
memberikan efek merugikan pada janin atau pada bayi yang minum ASI karena obat
ini akan diserap ke dalam aliran darah. Pasien dapat meminimalkan kadar obat yang
akan terserap oleh aliran darah dengan cara menekan saluran air mata ketika
meneteskan obat, dan tekan terus hingga beberapa menit setelahnya. Saluran air
mata adalah bagian sudut mata yang paling dekat dengan hidung.
 Penyimpanan: sebagian (tidak semua) obat tetes mata harus disimpan di lemari
pendingin. Baca kembali petunjuk pada kemasan.
 Kadaluarsa: Jangan pernah menggunakan obat tetes mata yang kadaluarsa karena
obat itu tidak lagi efektif dan bahkan berubah menjadi racun. Umumnya, obat tetes
mata tidak boleh digunakan lagi setelah satu bulan sejak dibuka, dan sebagian obat
tetes mata lainnya tidak boleh digunakan setelah satu minggu dibuka. Baca kembali
petunjuk pada obat tetes mata dan tuliskan tanggal kapan pasien membukanya
sehingga pasien tahu kapan harus membuangnya.
 Jangan sembarangan membuang obat tetes mata karena itu adalah bahan kimia.
 Jika lupa meneteskan obat tetes mata, segera teteskan pada saat ingat, kemudian
lanjutkan waktu pengobatan seperti biasa. Namun jika jarak tetesan berikutnya
sudah terlalu dekat, lebih baik tinggalkan saja.
 Selalu meneteskan sesuai dengan saran dokter atau sesuai dengan petunjuk pada
kemasan, jangan meneteskan lebih dari yang direkomendasikan.
Formulasi Tetes Mata

Obat mata sebagai antiinfeksi dan antiseptik


Contohnya: Albucetine eye drop
R/ Sulfacetamid 10%
Chloramphenicol 1%
Thimerosal 0.02%

SALEP MATA

Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep mata
harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan
dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas. Salep mata yang
baik yaitu: 1. Steril; 2. Bebas hama/bakteri; 3. Tidak mengiritasi mata; 4. Difusi bahan obat
ke seluruh mata yang dibasahi karena sekresi cairan mata; 5. Dasar salep harus
mempunyai titik lebur/titik leleh mendekati suhu tubuh.

Kelebihan salep mata:

1. Waktu kontak yang lebih lama.


2. Bioavailabilitas obat yang lebih besar.
3. Onset dan waktu puncak absorbsi yang lebih lama.

Kekurangan salep mata:

1. Mengganggu penglihatan.
2. Secara estetika kurang menarik.

Cara Penggunaan Salep Mata :

1. Cuci tangan.
2. Tengadahkan kepala; dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah.
3. Tekan tube salep hingga salep masuk dalam kantung mata bagian bawah.
4. Tutup mata pasien perlahan–lahan selama 1 sampai 2 menit.
5. Untuk penggunaan salep mata, gerakkan mata ke kiri-kanan, ke atas dan ke bawah.
6. Setelah salep mata digunakan, usap ujung wadah dengan tisu bersih, tidak
disarankan untuk mencuci dengan air hangat.
7. Tutup rapat wadah salep mata.
8. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.

Cara Penyimpanan Salep Mata :

1. Jauhkan dari jangkauan anak – anak.


2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
3. Simpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung atau
ikuti aturan yang tertera pada kemasan.
4. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu yang
tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat.
5. Perhatikan tanggal kadaluarsa obat.

Konseling dan Edukasi Penggunaan Salep Mata

 Jangan menggunakan salep mata secara bersama-sama (dengan orang lain).


 Lensa kontak: Jika pasien adalah pengguna lensa kontak, jangan memakainya saat
menggunakan salep mata kecuali dokter, apoteker atau ahli optik mengizinkannya.
Hal ini karena beberapa jenis obat tetes mata mengandung zat-zat yang dapat
diserap oleh lensa kontak, yang dapat menimbukan reaksi buruk pada mata.
 Jenis salep mata tertentu dapat menimbulkan efek samping pandangan kabur dan
rasa tidak nyaman. Pasien tidak boleh mengemudi atau mengoperasikan mesin
hingga pandangan normal kembali.
 Sebagian orang merasakan matanya perih setelah menggunakan salep mata. Hal ini
biasanya bersifat sementara dan singkat. Namun jika perih berlanjut, atau mata
mengalami iritasi, atau setelah pengobatan gejala mata pasien memburuk, segera
hubungi dokter.
 Kehamilan dan menyusui: Jika tengah hamil atau menyusui, pasien tidak boleh
menggunakan salep mata kecuali memang diizinkan dokter. Obat mata dapat
memberikan efek merugikan pada janin atau pada bayi yang minum ASI karena obat
ini akan diserap ke dalam aliran darah.
 Hanya untuk pemakaian luar
 Hindarkan pemakaian yang lama karena dapat menyebabkan pertumbuhan
organisme yang tidak sensitif, termasuk jamur yang dapat menimbulkan super
infeksi
 Bila terjadi reaksi yang diperkirakan sebagai reaksi hipersensitif, maka pengobatan
harus dihentikan
 Hentikan pemakaian obat jika terjadi reaksi sensitifitas

Formulasi Salep Mata

Tiap 10 gram mengandung :

R/ Chloramfenikol 1%
Setil alkohol 2,5%
Adeps lanae 6%
Parafin Cair 40%
Vaselin Flavum ad 10 gram

TETES TELINGA

Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan pada
telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalam saluran
telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi,
peradangan atau rasa sakit.

Cara penggunaan obat tetes telinga:

1. Cuci tangan.
2. Bersihkan bagian luar telinga dengan ”cotton bud”.
3. Kocok sediaan terlebih dahulu bila sediaan berupa suspensi.
4. Miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring dengan telinga yang akan
ditetesi obat, menghadap ke atas.
5. Tarik telinga keatas dan ke belakang (untuk orang dewasa) atau tarik telinga
kebawah dan ke belakang (untuk anak-anak)
6. Teteskan obat dan biarkan selama 5 menit.
7. keringkan dengan kertas tisu setelah digunakan
8. Tutup wadah dengan baik.
9. Jangan bilas ujung wadah dan alat penetes obat.
10. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.

Cara Penyimpanan Tetes Telinga:

1. Wadah disimpan dalam kondisi tertutup rapat dan hindari terjadinya kontaminasi.
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Simpan di bawah 25 derajat Celsius terlindung dari cahaya matahari.
4. Jangan disimpan dalam lemari pembeku.

Formulasi Tetes Telinga

Tetes telinga kloramfenikol (Fornas, hal. 64)

R/ Kloramfenikol 1g
Propilenglikol ad 10 mL
Tetes telinga Natrium subkarbonat (Fornas, hal. 207)

R/ Natrium subkarbonat 500 mg


Gliserin 3 mL
Aquadest ad 10 mL

Anda mungkin juga menyukai