Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ORGANISASI LABORATORIUM
Disusun Guna Memenuhi Tugas Pengelolaan Laboratorium
Dosen Pengampu : Drs.Rita Juliani,.M.Si

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
JUPITER BARUS (41531210…)
KIKI HASTARI TOGATOROP (4151121034)
LUSI MARDIAH (4151121035)
NURMAHA RANI (41521210…)

FISIKA DIK C 2015

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Organisasi Laboratorium” ini tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini.Terutama kepada dosen pambimbing
mata kuliah ini yakni Ibuk Drs.Rita Juliani,.M.Si yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pembacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, Februari 2019


Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan .. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Organisasi Laboratorium 2
2.2 Manfaat Organisasi Laboratorium 4
2.3 Struktur Organisasi Laboratorium IPA 4
2.4 Fungsi dan Peranan Laboratorium 6
2.5 Fungsi Manajemen Laboratorium 7
2.6 Tugas pokok pengelolah dalam organisasi laboratorium IPA 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih untuk
mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati,
bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar
yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium. Laboratorium merupakan salah satu
infrastruktur di sekolah dan Perguruan Tinggi yang mendukung kegiatan belajar
mengajar dan perkuliahan, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam
(fisika, biologi, dan kimia) di sekolah dan dalam bidang sains di Perguruan Tinggi.
Dengan adanya laboratorium kita bisa melakukan pembuktian antara teori yang
didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Banyak fungsi dan manfaat yang dapat
diambil dari penggunaan laboratorium. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi
laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar melajar
mengajar dan perkuliahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan organisasi laboratorium.
2. Bagaimana struktur organisasi laboratorium
3. Apa tugas pengelola laboratorium
4. Apa fungsi pengelola laboratorium.

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian organisasi laboratorium.


2. Untuk mengetahui struktur organisasi laboratorium
3. Untuk mengetahui tugas pengelola laboratorium
4. Untuk mengetahui fungsi pengelola laboratorium.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Laboratorium


Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan
memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana,
data) dana lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan bersama.
Secara umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya
percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas,
karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan,
ruang terbukapun dapat menjadi laboratorium. Laboratorium adalah sarana penunjang
jurusan dalam studi yang bersangkutan, dan sumber unit daya dasar untuk
pengembangan ilmu dan pendidikan. Dalam pendidikan laboratorium adalah tempat
proses belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan
praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat
dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara langsung.
Praktikum didalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk
belajar dan mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk
menguasai suatu keahlian.
Tujuan penggunaan laboratorium IPA bagi peserta didik antara lain:
1. Mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan data, penggunaan
alat, dan pembuatan alat sederhana)
2. Melatih bekerja cermat serta mengenal batas-batas kemampuan pengukuran
lab.
3. Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkanhasil percobaan.
4. Melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen.
5. Memperdalam pengetahuan.
6. Mengembangkan kejujuran dan rasa tanggungjawab.

2
7. Melatih merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan
menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang ada.
8. Memberikan pengalaman untuk mengamati, mengukur, mencatat,
menghitung, menerangkan, dan menarik kesimpulan.

Menurut Terry (1977 : 18) Laboratorium yang baik, pasti memiliki


manajemen yang baik. Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan khusus
untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain
dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga diartikan sebagai proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi
manajemen ada empat, yaitu: Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.
Dalam sebuah laboratorium terdapat struktur organisasi laboratorium yang mana akan
mengatur dan mengelola laboratorium di sekolah.
Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang,
barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan.
Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang atau petugas
dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna
terhadap laboratorium.
Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-
alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan
menjaga kedisiplinan dan keselamatan laboratorium. Orang-orang yang terlibat
langsung dalam organisasi laboratorium adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah Urusan Kurikulum, Koordinator lab, penanggung jawab teknislab, laboran
dan guru-guru mapel IPA (Kimia, Fisika, Biologi)
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahawa organisasi
laboratorium adalah susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut.
Organisasi tersebut ditanggung jawabi sepenuhnya oleh kepala laboratorium. Kepala
laboratorium harus bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para
asisten yang berada dibawah kepala laboratorium juga harus sepenuhnya bertanggung

3
jawab terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Disamping asisten, juga
harus ada tenaga teknisi tetap yang bertugas di laboratorium untuk menanggulangi
adanya kerusakan alat-alat laboratorium.

2.2 Manfaat Organisasi Laboratorium


1) Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih
efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2) Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini
ialah, jika organisasi bergerak di bidang pendidikan dapat membentuk
masyarakat menjadi dan memiliki pengetahuan. Organisasi kesehatan, akan
menciptakan masyarakat yang hidup sehat.
3) Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup,
berorganisasi dapat menjadi solusi.
4) Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang
seiring dengan munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran
penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang
nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

2.3 Struktur Organisasi Laboratorium IPA


Secara umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya
percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas,
karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan,
ruang terbuka pun dapat menjadi laboratorium. Laboratorium adalah sarana
penunjang jurusan dalam studi yang bersangkutan, dan sumber unit daya dasar untuk
pengembangan ilmu dan pendidikan. Dalam pendidikan laboratorium adalah tempat
proses belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan
praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat
dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara
langsung. Praktikum di dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode

4
mendidik untuk belajar dan mempraktikkan segala aktifitas dalam proses belajar
mengajar untuk menguasai suatu keahlian.
Tujuan penggunaan laboratorium IPA bagi peserta didik antara lain :
1. Mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan data, penggunaan alat,
dan pembuatan alat sederhana).
2. Melatih bekerja cermat serta mengenal batas-batas kemampuan pengukuran lab.
3. Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan.
4. Melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen.
5. Memperdalam pengetahuan.
6. Mengembangkan kejujuran dan rasa tanggungjawab.
7. Melatih merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan
menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang ada.
8. Memberikan pengalaman untuk mengamati, mengukur, mencatat, menghitung,
menerangkan, dan menarik kesimpulan.

Dalam sebuah laboratorium juga terdapat struktur organisasi laboratorium


yang mana akan mengatur dan mengelola laboratorium di sekolah. Organisasi
laboratorium IPA adalah suatu sistem kerjasama dari kelompok orang, barang, atau
unit tertentu tentang laboratorium IPA, untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan
laboratorium IPA berarti menyusun sekelompok orang atau petugas dan sumber daya
yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna terhadap laboratorium
IPA.
Struktur organisasi laboratorium IPA di sekolah dapat digambarkan sebagai
berikut:

5
Pada struktur organisasi tersebut, koordinator laboratorium mendapatkan
komando dari kepala sekolah secara langsung dan mendapatkan komando dari wakil
kepala sekolah urusan kurikulum dan sarana prasarana.

2.4 Fungsi dan Peranan Laboratorium

Menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses
pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual


melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran
ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuan.

6
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya.
Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium
adalah sebagai berikut:

1. Laboratorium Sebagai Sumber Belajar


Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali,
diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai
sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai
masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni:
ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
2. Laboratorium Sebagai Metode Pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni
metode percobaan dan metode pengamatan.
3. Laboratorium Sebagai Prasarana Pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses
pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan
berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat
dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah
dalam proses belajar mengajar.

2.5 Fungsi Manajemen Laboratorium

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan.

7
Fungsi-fungsi manajemen dari manajemen sumber daya manusia adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan yang akan
dibahas dalam makalah ini hanya tiga point, yaitu : perencanaan, pengorganisasian,
dan pengendalian.

a) Perencanaan (planning)
adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan adalah memerinci tujuan-tujuan yang akan dicapai dan memutuskan di
awal tindakan-tindakan tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

Fungsi perencanaan (planning) meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi,


penentuan strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut, dan pengembangan
serangkaian rencana komprehensif untuk menggabung dan mengoordinasasi berbagai
aktivitas. Seorang manajer yang efektif hendaknya sadar bahwa isi porsi dari waktu
yang tersedia baginya diabdikan untuk menyusun berbagai rencana. Bagi manajer
personal, perencanaan berarti menetapkan terlebih dahulu program-program
kepegawaian yang dapat memberi andil terhadap pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan organisasi. Tujuan atau sasaran sering kali ditetapkan secara bersamaan
dengan proses perencanaan. Setelah mengetahui sasaran yang akan dituju maka
supervisor harus membuat rencana untuk mencapainya. Aktivitas perencanaan
meliputi :

1. Menganalisis situasi-situasi saat ini,


2. Mengantisipasi masa depan,
3. Menentukan sasaran-sasaran,

8
4. Menentukan jenis aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan perusahaan,
5. Memilih strategi-strategi korporat dan bisnis, dan
6. Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
Perencanaan mengatur situasi untuk bertindak dan untuk pencapaian-
pencapaian yang utama. Kegiatan biasanya didasarkan pada suatu metode, rencana
atau logika tertentu, sehingga perlu direncanakan.Fungsi perencanaan untuk
lingkungan bisnis yang baru lebih bersifat dinamis, yang dijelaskan sebagai
menyampaikan nilai strategis. Secara historis, perencanaan menggambarkan
pendekatan dari atas ke bawah yang dengannya para eksekutif tingkat atas
membangun rencana-rencana bisnis dan memerintahkan orang lain untuk
menerapkannya. Pada masa sekarang dan mendatang, menyampaikan nilai strategis
adalah proses berkesinambungan, yang didalamnya orang-orang di seluruh organisasi
menggunakan otak mereka dan otak konsumen, pemasok, dan para pihak yang
berkepentingan lainnya untuk mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk
menciptakan, menangkap, memperkuat, dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

b) Pengorganisasian (organizing)
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Setelah program-
program disusun dan ditetapkan, perlu dibentuk organisasi yang akan melaksanakan
program-program tadi. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,
mnajemen personal harus membentuk organisasi dengan cara merancang struktur
yang menggambarkan hubungan antar tugas-tugas, antara pegawai, dan antar-antar
factor fisik.

9
Pengorganisasian adalah proses yang meliputi penentuan tugas yang harus
dikerjakan, siapa yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana mengelompokkan
tugas tersebut, siapa melapor kepada siapa, dan dimana kepusan-keputusan itu dibuat.
Dalam hal pengorganisasian tugas supervisor adalah membagi pekerjaan kepada
anggota kelompoknya. Pengorganisasian (organizing) adalah mengumpulkan dan
mengoordinasikan manusia, keuangan, hal-hal fisik, hal yang bersifat informasi, dan
sumber daya lainnya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Aktivitas-
aktivitas pengorganisasian, yaitu :

1. Menarik orang-orang ke dalam perusahaan,


2. Menentukan tanggung jawab pekerjaan,
3. Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ke dalam unit kerja,
4. Menyusun dan mengalokasikan sumber daya,
5. Menciptakan kondisi yang memungkinkan orang-orang dan hal-hal lainnya
bekerja sama untuk mencapai kesuksesan maksimum.
Fungsi pengorganisasian sebagai mencipatakan sebuah organisasi yang
dinamis. Secara historis, pengorganisasian meliputi menciptakan sebuah bagan
organisasi dengan mengidentifikasi fungsi-fungsi bisnis, membangun hubungan-
hubungan pelaporan, dan memiliki departemen personalia yang mengurus rencana-
rencana, program-program dan kertas kerja. Pada masa sekarang dan mendatang, para
manajer yang efektif akan menggunakan bentuk-bentuk pengorganisasian yang baru
dan memandang orang-orang mereka mungkin sebagai sumber daya yang paling
berharga. Mereka akan membangun organisasi yang adaptif dan fleksibel, khususnya
sebagai respon terhadap ancaman-ancaman persaingan dan kebutuhan konsumen.
Praktik-praktik sumber daya manusia yang semakin maju, menarik, dan
mempertahankan orang-orang yang sangat baik dari sebuah populasi yang sangat
beragam, akan menjadi aspek-aspek penting dari perusahaan yang berhasil. Para
manajer mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Bila pekerjaan
makin terpadu dan terkoordinasi, organisasi pun akan makin efektif. Secara khusus,
pengorganisasian mencakup penentuan bagaimana cara mengelompokkan berbagai

10
aktivitas dan sumber daya. Salah satu pengahalang utama yang dihadapi adalah
hierarki yang kaku dan birokratis yang menyebabkan adanya pemikiran yang picik
dan keterbatasan inovasi. Sehingga menciptakan suatu organisasi yang yang lebih
organik dan fleksibel yang pada akhirnya menjadi lebih responsive dan melihat
kedepan. Elemen-elemen dasar dari pengorganisasian yaitu seperti perancangan
pekerjaan, departementalisasi, hubungan otoritas, rentang kendali, serta peran lini dan
staf.

c) Pengendalian (Controlling)
Pengendalian atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan
koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar
dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula. Supervisor harus tetap
menjaga agar semua anak buah bergerak dalam rel yang benar dan menuju sasaran.
Salah satu cara untuk mengendalikan anak buah adalah dengan memeriksa laporan
mereka.

Pengendalian berfungsi untuk memantau aktivitas untuk memastikan aktivitas


tersebut diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan membetulkan
penyimpangan-penyimpangan yang signifikan. Kegiatan-kegiatan yang yang biasa
dilakukan dalam proses pengendalian berupa observasi terhadap kegiatan-kegiatan
dengan perencanaan. Disamping itu, juga melakukan koreksi-koreksi terhadap
penyimpangan yang terjadi selama rencana sedang dijalankan. Berarti para manajer
berusaha agar perusahaan bergerak kearah tujuannya. Apabila ada bagian organisasi
yang bergerak ke arah yang salah, para manajer berusaha untuk mencari penyebabnya
dan kemudian mengarahkan kembali ke tujuan yang sesuai.

Pengendalian merupakan fungsi manajemen untuk memantau kinerja dan


mengimplementasikan perubahan-perubahan yang diperlukan. Melakukan
pemantauan adalah aspek penting dari pengendalian. Kegagalan-kegagalan
pengawasan dapat muncul dalam berbagai bentuk. Fungsi pengawasan memastikan

11
agar tujuan-tujuan dapat dicapai. Fungsi ini bertanya dan menjawab pertanyaan.
Fungsi ini melakukan penyesuaian-penyesuaian jika diperlukan. Organisasi-
organisasi yang berhasil, baik besar maupun kecil, memberikan perhatian yang
cermat pada fungsi pengawasan. Pengawasan harus tetap dijalankan. Akan tetapi,
teknologi dan inovasi-inovasi yang baru lainnya menjadikan kita dapat melakukan
pengawasan dengan cara-cara yang lebih efektif, membantu semua orang di dalam
perusahaan melintasi batas perusahaan (termasuk konsumen dan para pemasok),
menggunakan otak mereka, belajar, memberikan berbagai konstribusi yang baru, dan
membantu organisasi berubah dalam cara-cara yang akan membentuk masa depan
yang sukses.

2.6 Tugas pokok pengelolah dalam organisasi laboratorium IPA

Organisasi laboratorium adalah suatu system kerjasama dari kelompok orang,


barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan.
Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas dan
sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya guna terhadap
laboratorium. Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan
alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan
menjaga kedisiplinan dan keselamatan laboratorium.Orang-orang yang terlibat
langsung dalam organisasi lab adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan
Kurikulum dan Sarana Prasarana, koordinator laboratorium IPA, laboran, dan guru-
guru mapel IPA (Kimia, Fisika, Biologi).
Adapun tugas pokok pengeloladalam organisasi laboratorium IPA :

1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan
Sarana Prasarana yang juga bekerja sama dengan koordinator lab dalam
pelaksanaan kegiatan lab, memiliki tugas pokok :

12
a. Memberi tugas kepada penangungjawab teknis laboratorium IPA,
penanggungjawab mata pelajaran (fisika, kimia, danbiologi), dan laboran.
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada
petugas-petugas laboratorium IPA.
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan
laboratorium IPA.
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium sesuai dengan
program kerja yang telah disusun.
e. Mengesahkan program kerja laboratorium dan mendisposisikan program
yang dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan dengan memberi-kan
masukan dan pertimbangan terhadap program yang diajukan.

2. Koordinator / KepalaLaboratorium
Koordinator atau kepala laboratorium berwenang dan bertanggung jawab untuk
merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan menindak
lanjuti seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan Laboratorium IPA.
Tugas pokok koordinator / kepala laboratorium :
I. Perencanaan dan Pengembangan Laboratorium
a. Menyusun Rencana Pengembangan Laboratorium
b. Merencanakan Pengelolaan Laboratorium
c. Mengembangkan Sistem Administrasi Laboratorium
d. MenyusunProsedur Operasional Standar (POS) Kerja Laboratorium yang
terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta penanganan
bahan berbahaya dan beracun
II. Pengelolaan Kegiatan Laboratorium
a. Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru mata pelajaran IPA
untuk menyusun buku pedoman pelaksanaan praktikum, ataupun
membuat publikasi karya ilmiah
b. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
c. Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium

13
d. Mengevaluasi kegiatan laboratorium
e. Menyusun laporan kegiatan laboratorium
III. Pembagian tugas teknisi dan laboran Laboratorium
a. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
b. Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran
c. Mensupervisi teknisi dan laboran
d. Membuat laporan secara periodik (tiap semester)
IV. Memantau Sarana dan Prasarana Laboratorium
a. Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium
b. Memantau kondisi keamanan bangunan laboratorium
c. Mendesain ruangan laboratorium
d. Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk pengadaan alat dan bahan
praktek
V. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran dalam kegiatan laboratorium
a. Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium
b. Menilai hasil kerja teknisi dan laboran
c. Menilai kegiatan laboratorium
d. Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya.

3. Guru Mata Pelajaran IPA


Berwenang dan bertanggung jawab secara teknis dalam pemanfaatan peralatan
laboratorium. Tugas pokok guru mata pelajaran IPA :

I. Merencanakan pemanfaatan laboratorium sekolah


a. Membuat daftar dan merencanakan kebutuhan bahan peralatan dan suku
cadang laboratorium
b. Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan,
peralatan, dan suku cadang laboratorium

14
II. Mengatur Penyimpanan bahan, peralatan perkakas dan suku cadang
laboratorium
a. Bersama laboran mengkoordini rpenataan ruang laboratorium IPA
berdasarkan desain yang dibuat kepala laboratorium.
b. Mencatat bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium dengan
memanfaatkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
c. Mengatur tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium IPA

III. Menyiapkan penuntun kegiatan praktikum


a. Mendampingi dan mengawasi peserta didik ketika melakukan praktikum
b. Memandu peserta didik untuk menggunakan peralatan dan bahan-bahan
yang ada di laboratorium sesuai aturan
c. Berkoordinasi dengan laboran untuk menyiapkan paket bahan dan
rangkaian peralatan yang siap pakai untuk kegiatan praktikum serta
mengecek paket bahan dan rangkaian peralatan setelah selesai praktikum.

4. Laboran
Berwenang danbertanggung jawab secara teknis dalam penyiapan praktikum,
penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan alat dan bahan Laboratorium IPA. Tugas
pokok laboran :

I. Menginventaris bahan dan peralatan praktikum


a. Mencatat dan mengklasifikasikan bahan dan peralatan laboratorium
b. Mencatat penggunaan bahan dan peralatan laboratorium
c. Mengisi buku administrasi laboratorium

II. Mencatat kegiatan Praktikum


a. Mencatat kehadiran guru dan peserta didik
b. Mencatat penggunaan alat dan bahan laboratorium IPA
c. Mencatat kerusakan alat

15
d. Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara periodik

III. Menyiapkan bahan dan peralatan yang sesuai dengan penuntun praktikum
a. Berkoordinasi bersama guru mata pelajaran IPA menata ruang
laboratorium berdasarkan desain yang dibuat oleh kepala laboratorium
b. Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum
c. Bertanggung jawab atas kebersihan alat / bahan dan ruangan lab beserta
perlengkapannya sebelum dan sesudah praktikum
d. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Struktur organisasi laboratorium IPA meliputi Kepala Sekolah, Wakil kepala
sekolah bidang Kurikulum dan Sarana Prasarana, Koordinator Laboratorium
IPA, Guru IPA dan laboran.
2. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, specimen biologi, bahan
kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga
keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan
tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu,
setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil
untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.
Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium
selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT. Grasindo.

Sirait, Justine T.2010 -. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan SDM dalam


Organisasi. Jakarta : Grasindo.

Nur Raina Novianti.2011. Koontribusi Pengelolaan Laboratoriumdan Motivasi


Belajar Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran, Edisi khusus No.1.Jawa
Barat: Kencana.

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

http://pj-fisika.com/2012/11/pengelolaan-laboratorium.html

http://www.m-edukasi.web.id/2013/03/pengelolaan-laboratorium-ipa-di-sekolah.html

18

Anda mungkin juga menyukai