PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Bussines
Jadi, e-bussines adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama
seperti perancangan produk, pengelolaan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi
komunikasi, dan data yang telah terkomputerisasi.
B. Keuntungan e-bussines
1. efficiency
2. effectiveness
Dengan dimanfaatkan teknologi informasi, pelanggan dapat berhubungan dengan
perusahaan kapan saja, dalam 7 hari seminggu dan 24 jam nonstop.
3. reach
4. stucture
Konsep brick and morter menjelma menjadi click and morter telah
mengubah perusahaan dalam pendekatan bisnis.
5. opportunity
1. customer ekspectations
Yang diharapkan pada saat ini tidak cukup dipuaslkan dengan baiknya
kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga mengharapkan adanya pelayanan
pra dan pasca jual yang baik. Spekrtum yang dimaksud antara lain: pemesanan
dapan dilakakuan kapan saja dan dimana saja dan pembayaran pembelian produk
dengan metode yang beragam misalnya kartu kredit, debet maupun layanan
transfer dan adanya fasilitas assuransi.
2. competitive imperatives
Globlisasi telah membentuk sebuah area persaingan dunia usaha yang
sangat ketat.pelanggan akan mudah membandingkan kualitas produk dan
pelayanan antar perusahaan mengembangkan strategi bisnis yang tepat.
3. derugalation
4. technology
Praktek mal bisnis adalah praktek-praktes bisnis yang tidak terpuji karena
merugikan pihak lain dan melanggar hukum yang ada. perilaku yang ada dalam
praktek bisnis mal sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dalam al
quran. Jenis praktek mal bisnis antara lain:
1. gharar
Jual beli gharar adalah jual beli barang yang masih samar-samar. Gharar
adalah salah satu jual beli yangmengandung unsur penipuan karena dalam
akadnya transaksi yang dilakukan belum jelas. Benda yang dijual belikan belum
jelas wujudnya, misalnya menjual anak kambing yang masih dalam perut
induknya.
1
Steven Alter,informasi system: foundation of bussines, prentice hall,2002.hal.5-7.
2. tidak menipu (al gabn dan tadlis)
Gabn adalah harga yang ditetapkan jauh dari rata-rata yang ada baik lebih
rendah atau lebih tinggi. Sedangkan tadlis adalah penipuan dengan menutupi
kecacatan sebuah barang yang akan dijual saat transaksi terjadi. Penipuan
dilakukan seorang penjual dapat merugikan dirinya sendiri dan juga orang
lain.jika penipuan dilakukan oleh seorang wirausaha muslim maka dia belum
paham tentang bagaimana cara berbisnis yang baik dan sesuai ddengan syariat
islam. Karena dalam hal bisnis kejujuran seorang wirausahawan muslim sangatlah
diutamakan.
3. riba
Riba jual beli (riba fadlal) yaitu kelebihan yang diperoleh dalam tukar
menukar barang. Riba berkaitan juga dengan penetapan harga barang, jika harga
yang ditetapkan pembeli sangat besar maka penjual tidak akan rela untuk
membayar barang tersebut. Jadi dalam penentuan harga harus ada kesepakatan
antar penjual dan pembeli yang dilakukan secara baik dan atas dasar suka sama
suka. Penentuan harga seorang penjual harus tetap menghormati pembeli dengan
memberikan sikap toleran.
3. ihtikar
2
Dyas Nur Fajrina,”Analisis Penerapan Bisnis Berbasis Syariah Pada Wirausaha Muslim”,diakses
dari/http://eprints.walisongo.ac.id/4346/1/112411034.pdf, pada tanggal 2 oktober 2018 pukul
14.20. WIB.