Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, perkembangan teknologi
informasi, perubahan paradigma pengambilan keputusan klinis, serta
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas
mengharuskan para dokter secara terus-menerus meningkatkan pengetahuan
dan kompetensiya untuk dapat memberikan pelayanan dengan kualitas baik.
Informasi terbaru tentang diagnostik, terapi, prognostik, serta hal-hal yang
lain termasuk etiologi, faktor risiko, panduan klinis, dan lain-lain dapat
diperoleh dari jurnal ilmiah kedokteran. Tujuan akhir dari membaca jurnal
ilmiah bagi seorang dokter adalah sebagai acuan dalam penerapan pelayanan
kesehatan terhadap pasiennya. Hal ini merupakan suatu pendekatan yang
disebut dengan “Evidence Based Medicine”.
Agar dapat memperoleh manfaat yang maksimal dalam membaca
jurnal ilmiah, setiap klinikus membekali diri dengan pemahaman yang
memadahi tentang metodologi penelitian. Jika seorang dokter tidak
melakukan telaah kritis terhadap jurnal ilmiah yang di baca, maka ia tidak
mengetahui kelemahan dari hasil penelitian tersebut. Hal ini akan
berdampak kepada pemahaman yang keliru. Dalam rangka mengaplikasikan
cara menelaah jurnal ilmiah, penulis memilih jurnal dengan judul
“Gambaran Faktor Risiko Kejadian Cholelitiasis pada Pasien di Rumah
Sakit Muhammadiyah Periode Januari 2016 – Desember 2017”.
Penulis menelaah jurnal ini dari melalui pendekatan evidence based
medicine sebelum diterima sebagai tambahan ilmu pengetahuan.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Apakah jurnal yang berjudul “Gambaran Faktor Risiko Kejadian
Cholelitiasis pada Pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Periode Januari
2016 – Desember 2017” telah memenuhi kriteria sebagai sumber yang valid,
penting dan dapat diaplikasikan menurut evidence based medicine?

1.3 Tujuan Telaah Jurnal


Mengetahui apakah jurnal yang berjudul “Gambaran Faktor Risiko
Kejadian Cholelitiasis pada Pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Periode
Januari 2016 – Desember 2017” telah memenuhi kriteria sebagai sumber
yang valid, penting dan dapat diaplikasikan menurut evidence based
medicine.

1.4 Manfaat Telaah Jurnal


Dengan telaah jurnal ini, penelaah dapat menentukan validitas dari
jurnal yang berjudul “Gambaran Faktor Risiko Kejadian Cholelitiasis pada
Pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Periode Januari 2016 – Desember
2017” sesuai dengan pendekatan evidence based medicine.
3

BAB II
DESKRIPSI JURNAL

2.1 Deskripsi
Judul Jurnal
Judul Gambaran Faktor Risiko Kejadian Cholelitiasis pada Pasien
di Rumah Sakit Muhammadiyah Periode Januari 2016 –
Desember 2017
Penulis Fahriza Utama, Ratika Febriani, Vivi Rizki
Publikasi Belum diterbitkan
Penelaah Nabilah Ananda Heparrians, S.Ked
Tanggal Telaah 13 Maret 2019

Komponen Jurnal
Komponen Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Utama penelitian
2. Tujuan Tambahan Penelitian
3. Hasil Utama Penelitian
4. Hasil Tambahan Penelitian
5. Kesimpulan penelitian
Uraian Deskripsi Jurnal
1. Tujuan utama penelitian
Studi observasional yang bersifat desriptif dengan menggunakan data
sekunder yang bertujuan mendeskripsikan faktor risiko cholelithiasis pada
pasien di RS Muhammadiyah Periode Januari 2016 – Desember 2017.

2. Tujuan tambahan penelitian


Tujuan tambahan pada penelitian ini tidak dinyatakan dalam bagian
pendahuluan akan tetapi ditemukan pada bagian hasil. Tujuan tambahan
penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan Distribusi Sampel Berdasarkan Umur.
2. Mendapatkan Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
3. Mendapatkan Distribusi Sampel Berdasarkan IMT

3. Hasil Utama Penelitian


Berdasarkan Usia
4

Pada penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah


Palembang, pasien cholelitiasis periode Januari 2016 sampai dengan
Desember 2017 didapatkan usia terbanyak menderita cholelisthiasis adalah
≥ 40 tahun . Batu empedu sering ditemukan pada usia rata–rata 40 sampai
50 tahun. Sedangkan pada usia 60 tahun lebih sering terjadi batu saluran
empedu. Terdapat perbedaan yang signifikan pada usia penderita
cholelitiasis antara ≤ 39 tahun dengan ≥ 40 tahun, hal ini terjadi karena
fungsi sistem imunitas tubuh (immunocompetence) menurun sesuai umur.
Selain itu, pada usia diatas 40 tahun lebih mudah terbentuk batu
empedu karena tubuh cenderung mengeluarkan lebih banyak kolesterol ke
dalam cairan tubuh. Hal ini terjadi karena batu empedu sangat jarang
mengalami disolusi spontan. Meningkatnya sekresi kolesterol ke dalam
empedu sesuai dengan bertambahnya usia. Empedu menjadi semakin
litogenik bila usia semakin bertambah.

Berdasarkan Jenis Kelamin


Pada penelitian ini didapatkan pasien cholelitiasis lebih banyak pada
jenis kelamin perempuan.
Terdapat perbedaan antara jumlah pasien cholelitiasis perempuan
dengan laki-laki, hal ini disebabkan karena pada perempuan lebih mungkin
mengembangkan batu empedu dibandingkan pria. Ekstra estrogen dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu dan mengurangi kontraksi
kandung empedu, yang dapat menyebabkan batu empedu terbentuk

Berdasarkan IMT
Pada penelitian ini pasien cholelithiasis lebih banyak memiliki IMT ≥ 25
kg/m2. Terjadinya peningkatan kejadian batu empedu pada orang yang
obesitas disebabkan oleh peningkatan kadar supersaturasi kolesterol.
Sedangkan pada obesitas terjadi gangguan metabolisme lemak dan hormonal
yang mengakibatkan penurunan motilitas dari kandung empedu yang dapat
meningkatkan terbentuknya batu empedu. Timbulnya batu empedu
disebabkan oleh peningkatan sekresi kolesterol empedu.

4. Hasil Tambahan Penelitian


5

Hasil tambahan penelitian ini adalah:


1. Penderita cholelithiasis di RS Muhammadiyah Palembang didapatkan 13
orang (28,3%) pasien berusia ≤ 39 tahun, sedangkan jumlah pasien yang
berusia ≥ 40 tahun adalah sebanyak 33 pasien (71,7%).
2. Pada penelitian ini didapatkan pasien cholelitiasis yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 26 pasien (56,6%) serta terdapat 20 pasien (43,5%)
pasien bejenis kelamin laki-laki.
3. Pada penelitian ini, didapatkan pasien dengan indeks masa tubuh ≤ 24,9
sebanyak 18 pasien (39,1%), sedangkan pasien dengan indeks masa
tubuh ≥ 25 adalah 28 orang (60,9%).

5. Kesimpulan Penelitian
1. Usia terbanyak pada pasien penderita cholelitiasis di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang periode Januari 2016 sampai dengan
Desember 2017 yaitu yang berusia ≥ 40 tahun adalah sebanyak 33 pasien
(71,7%).
2. Jenis kelamin terbanyak yang di dapatkan pada penelitian ini adalah
perempuan, dengan total 26 pasien (56,6%).
3. Indeks masa tubuh pada pasien penderita cholelitiasis terbanyak ≥ 25
adalah 28 orang (60,9%).
6

BAB III
TELAAH JURNAL

Validitas Seleksi
A. Komponen validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
2. Metode alokasi subjek
3. Concealment
4. Angka drop out
5. Jenis analisis
B. Uraian validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
Subjek penelitian ini adalah 46 orang pasien cholelithiasis di RS
Muhammadiyah Palembang periode Januari 2016 – Desember 2017. Pada penelitian
tidak dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi subjek penelitian.

2. Metode alokasi subjek


Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi observasional yang bersifat
desriptif. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
total sampling, berjumlah 46 subjek penelitian dengan menggunakan data sekunder
yaitu diperoleh dari rekam medik dengan melihat usia, jenis kelamin, tinggi badan
dan berat badan pasien. Hasil penelitian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
yang akan dibahas secara narasi dengan cara membandingkan teori yang sudah ada
dengan hasil penelitian.

3. Concealment
Concealment adalah prosedur untuk menyembunyikan tabel hasil randomisasi.
Pada penelitian ini pengambilan sample menggunakan metode total sampling
sehingga tidak ada concealment.

4. Angka drop out


Pada penelitian ini tidak ada drop out.

5. Jenis analisis
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
7

sectional, sehingga tidak dilakukan analisis data.

C. Kesimpulan validitas seleksi


Penelitian ini mempunyai validitas seleksi yang buruk, karena tidak dicantumkan
kriteria inklusi dan eksklusi untuk seleksi subjek penelitian.

Validitas pengontrolan perancu


A. Komponen validitas pengontrolan perancu
1. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan restriksi.
2. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara rendomisasi.
3. Analisis terhadap komparabilitas baseline data.
4. Pengontrolan perancu pada saat analisis (bila diperlukan).
B. Uraian validitas perancu
Pada penelitian ini peneliti tidak mencantumkan pengontrolan perancu.

C. Kesimpulan validitas pengontrolan perancu


Karena pada jurnal ini tidak tercantumnya pengontrol perancu maka untuk
validitasi pengontrol perancunya buruk.

Validitas informasi
A. Komponen validitas informasi
1. Blinding (penyamaran)
2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengukur, kualifikasi alat
ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tepat pengukur)
B. Uraian validitas informasi
1. Blinding (penyamaran)
Pada penelitian ini tidak perlu dilakukan blinding (penyamaran). Blinding
bukanlah suatu hal yang wajib dan berpengaruh jika tidak dilakukan pada uji non-
klinis.

2. Komponen pengukuran variabel penelitian


Data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu diperoleh dari rekam
medik dengan melihat usia, jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan pasien.
C. Kesimpulan validitas informasi
Penelitian ini mempunyai validitas informasi yang cukup baik.

Validitas analisis
8

A. Komponen validitas analisis


1. Analisis terhadap baseline data
2. Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan
3. Bila dilakukan analisis interim, jelas stopping rule nya
4. Dilakukan analisis lanjutan bila baseline data tidak sama
B. Uraian validitas analisis
Penelitian berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, maka
pembahasan penelitian merupakan deskripsi narasi dari data yang telah didapat,
sehingga tidak diperlukan analisis data pada penelitian ini.
C. Kesimpulan validitas analisis
Tidak dilakukan analisis data pada penelitian ini.

Validitas internal kausal


A. Komponen validitas internal kausal
1. Temporality
2. Spesifikasi
3. Kekuatan hubungan
4. Dosis respons
5. Konsistensi interna
6. Konsistensi eksterna
7. Biological plausibility
B. Uraian validitas internal kausal
1. Temporality
Pada penelitian ini bukan uji klinis sehingga tidak ada temporality.
2. Spesifikasi
Pada penelitian ini, spesifikasi tidak terpenuhi, karena efek pada penelitian
tidak hanya disebabkan oleh satu kausa.
3. Kekuatan hubungan
Dalam penelitian mendeskripsikan karakteristik yang dimiliki pada pasien
berupa usia, jenis kelamin, dan IMT dengan kejadian cholelithiasis, namun tidak
menjelaskan besarnya kekuatan hubungan antara kausa dan efek.
4. Dosis respons
Pada penelitian ini tidak ada dosis respons.
5. Konsistensi internal
Konsistensi internal terpenuhi.
6. Konsistensi eksternal
9

Konsistensi eksternal terpenuhi karena hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian lainnya.
7. Biological plausibility
Hasil penelitian ini dapat dijelaskan dan sesuai dengan teori literature, serta
dan hasil penelitian lain yang konsisten dengan penelitian ini. Maka biological
plausibility dalam penelian ini dapat dibuktikan.
C. Kesimpulan validitas internal kausal
Penelitian ini memiliki validitas internal yang buruk

Validitas eksterna
A. Komponen validitas eksterna
1. Validitas eksternal 1
a. Besar sampel
b. Participation rate
2. Validitas eksternal 2
a. Validitas eksternal 1
b. Logika akademik untuk generalisasi penelitian
B. Uraian validitas eksterna
Sampel penelitian ini sebesar 46 orang pasien cholelithiasis di RS Muhammadiyah
Palembang. Metode yang digunakan adalah total sampling, seluruh populasi diambil
untuk menjadi sampel sehingga dapat mewakili keseluruhan populasi.
C. Kesimpulan validitas eksterna
Validitas eksterna pada penelitian ini baik.

Importancy
A. Komponen Importancy
1. Perbandingan efek size yang diperoleh dengan efek size yang diharapkan oleh
pembaca
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk, relative riks reduction, absolute risk
reduction, number needed to treat dan cost analysis
B. Uraian Importancy
Karakteristik pasien cholelithiasis yang didapatkan dari penelitian ini terbanyak
berusia ≥ 40 tahun sebanyak 33 pasien (71,7%). Pasien cholelitiasis lebih banyak jenis
kelamin perempuan sebanyak 26 pasien (56,6%). Berdasarkan IMT, pasien
10

cholelithiasis paling banyak memiliki IMT ≥ 25 kg/m2 adalah 28 orang (60,9%).


Hasil penelitian ini sesuai dengan teori. Terdapat perbedaan yang signifikan pada
usia penderita cholelitiasis antara ≤ 39 tahun dengan ≥ 40 tahun, hal ini terjadi karena
fungsi sistem imunitas tubuh (immunocompetence) menurun sesuai umur. Di samping
itu, produksi imunoglobulin yang dihasilkan oleh tubuh orang tua juga berkurang
jumlahnya. Masalah lain yang muncul adalah tubuh orang tua kehilangan kemampuan
untuk membedakan benda asing yang masuk ke dalam tubuh atau memang benda itu
bagian dari dalam tubuhnya sendiri.
Terdapat perbedaan antara jumlah pasien cholelitiasis perempuan dengan laki-laki,
hal ini disebabkan karena pada perempuan lebih mungkin mengembangkan batu
empedu dibandingkan pria. Ekstra estrogen dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam
empedu dan mengurangi kontraksi kandung empedu, yang dapat menyebabkan batu
empedu terbentuk.
Terjadinya peningkatan kejadian batu empedu pada orang yang obesitas
disebabkan oleh peningkatan kadar supersaturasi kolesterol. Sedangkan pada obesitas
terjadi gangguan metabolisme lemak dan hormonal yang mengakibatkan penurunan
motilitas dari kandung empedu yang dapat meningkatkan terbentuknya batu empedu.
C. Kesimpulan Importancy
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan bagaimana karakteristik pada pasien dapat
menyebabkan cholelitihiasis dan hasil tersebut sesuai dengan teori. Maka, penelitian ini
memiliki aspek importancy karena dapat memberikan informasi dan menjelaskan
bagaimana kausa dapat menyebabkan efek.

Applicability
A. Komponen Applicability
1. Transportability
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan social budaya
B. Uraian Applicability
1. Transportability
Dari segi transportabilitas, jurnal ini telah memenuhi salah satu kriteria
aplikabilitas (dapat diaplikasikan dalam kehidupan), namun dengan tidak
dijelaskannya kriteria inklusi dari populasi dalam penelitian pada jurnal ini, maka
pengaplikasian penelitian ini pada kelompok lain dapat memberikan kemungkinan
11

hasil yang tidak sama.


2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
Dalam segi pelayanan secara teknis, jurnal ini dapat diaplikasikan
dikarenakan alat dan bahan untuk penelitian tersedia serta tenaga medis kesehatan
secara umum dapat melakukan evaluasinya.
Dalam segi non-teknis, jurnal ini dapat diaplikasikan pada berbagai macam
sosial budaya dan ekonomi. Hal ini dicermati bahwa penelitian pada jurnal ini
menjaga etika dan budaya serta tidak memiliki pengaruh timbal balik signifikan
dari ekonomi individu/kelompok.
C. Kesimpulan Applicability
Hasil penelitian ini memiliki aspek applicability. Hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada latar belakang, populasi dan karakteristik dalam kondisi atau
situasi yang serupa, sehingga penelitian ini mampu diterapkan pada dunia medis.

Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Penelitian ini memiliki validitas seleksi yang buruk. Pada jurnal ini tidak
tercantumnya pengontrol perancu maka untuk validitasi pengontrol perancunya buruk.
Untuk aspek informasi pada kasus ini mempunyai validitas informasi yang cukup baik.
Untuk aspek validitas analisis penelitian ini tidak dapat dinilai karena penelitian
deskriptif yang tidak dianalisis. Validitas internal kausal yang buruk. Untuk validitas
eksterna pada penelitian ini sudah baik. Penelitian ini memiliki aspek importancy
karena dapat memberikan informasi dan menjelaskan bagaimana kausa dapat
menyebabkan efek. Penelitian ini memiliki aspek applicability, yaitu hasil penelitian
dapat digeneralisasikan pada latar belakang, populasi dan karakteristik dalam kondisi
atau situasi yang serupa
Fakta = Hasil penelitian ± (kesalahan validitas seleksi (+) + kesalahan validitas
informasi (0) + kesalahan pengontrol perancu (+) + kesalahan validitas analisis (0) +
kesalahan validitas internal kausal (+) + kesalahan validitas eksterna (0))
Jadi, Fakta = Hasil penelitian ± (kesalahan: validitas seleksi, pengontrol perancu,
validitas interna kausal). Dengan demikian, penelitian ini memenuhi persyaratan
penting dan dapat diaplikasikan namun tingkat validitas hasil penelitian diragukan
menurut evidence based medicine.
12

B. Saran
Disarakan kepada peneliti untuk mencantumkan kriteria inklusi dan ekslusi
subjek penelitian agar memenuhi persyaratan artikel penelitian untuk dipublikasikan.

13

13
13

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Jurnal dengan judul “Gambaran Faktor Risiko Kejadian Cholelitiasis
pada Pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Periode Januari 2016 –
Desember 2017” telah memenuhi persyaratan penting dan dapat
diaplikasikan namun tingkat validitas hasil penelitian diragukan menurut
evidence based medicine.
Penelitian ini memiliki validitas seleksi yang buruk. Pada jurnal ini
tidak tercantumnya pengontrol perancu maka untuk validitasi pengontrol
perancunya buruk. Untuk aspek informasi pada kasus ini mempunyai
validitas informasi yang cukup baik. Untuk aspek validitas analisis penelitian
ini tidak dapat dinilai karena penelitian deskriptif yang tidak dianalisis.
Validitas internal kausal yang buruk. Untuk validitas eksterna pada penelitian
ini sudah baik. Penelitian ini memiliki aspek importancy karena dapat
memberikan informasi dan menjelaskan bagaimana kausa dapat
menyebabkan efek. Penelitian ini memiliki aspek applicability, yaitu hasil
penelitian dapat digeneralisasikan pada latar belakang, populasi dan
karakteristik dalam kondisi atau situasi yang serupa
14

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2011. Reliabilitas dan Validitas Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
Dahlan, Sopiyudin. 2010. Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis. Jakarta:
Sagung Seto.
_______________. 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5.
Jakarta: Sagung Seto.
_______________. 2014. Epidemiologi: Seni Melacak Sebab Akibat. Jakarta:
Sagung Seto.
Rizki, Vivi. 2018. Gambaran Faktor Risiko Kejadian Cholelitiasis pada Pasien di
Rumah Sakit Muhammadiyah Periode Januari 2016 – Desember 2017.
Palembang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Sastroasmoro, S. 2014. Menelusur Asas dan Kaidah Evidence Based Medicine.
Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai