Anda di halaman 1dari 3

TEORI BETTY NEUMAN

Teori Neuman dikenal sebagai teori sistem. dalam teori ini manusia dipandang sebagai
sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya sehingga hal ini dapat
menimbulkan stresor pada manusia. Konsep utama pada model Neuman terdiri dari struktur
dasar, lima variabel sistem klien, stressor garis pertahanan dan perlawanan intervensi dan
rekonstitusi.

1. Struktur dasar

Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut
yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
2. Lima variabel sistem klien

Menurut Neuman, klien sebagai sistem memiliki 5 variabel yaitu fisik, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Semua sistem memiliki keterkaitan. Klien
sebagai sistem bisa merupakan individu keluarga kelompok komunitas ataupun sosial.

3. Stressor

Stressor merupakan setuap potensi atau pengaruh yang dapat menggangu sistem klien.
Stressor dapat muncul kapan saja dan tidak selalu memiliki efek negatif. Setiap individu
memiliki respon yang berbeda mengenai stressor yang datang. Oleh karena itu, penting untuk
mengevaluasi jumlah dan gaya stress, durasi pengaruhnya dan dampak spesifiknya terhadap
sistem. Bila fungsi penyerapan individu gagal pada pertahanan normal, maka sistem menjadi
tidak seimbang. Pengaruh yang menyebabkan ketidakseimbangan berbeda untuk masing-
masing individu tergantung pada faktor 5 variabel. Ada 3 sumber utama penyebab stres yaitu:

 Stressor intrapersonal yaitu yang terjadi dalam diri individu atau keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimun, motivasi, dan
emosi.

 Stressor interpersonal yaitu yang muncul diantara individu dan memiliki pengaruh
pada sistem. Misalnya: ekspektasi peran.

 Stressor ekstrapersonal yaitu muncul di luar individu. Misalnya: tidak memiliki


pekerjaan, masalah keuangan.

4. Garis pertahanan dan perlawanan

a) Garis pertahanan fleksibel (flexible line of defense) berperan memberikan respon


awal atau perlindungan pada sistem dari stressor, bekerja sebagai penyerap energi
untuk mencegah stres dari penetrasi garis pertahanan. Garis ini bisa menjauh atau
mendekat pada garis pertahanan normal. efektivitas garis ini tidak stabil dan bisa
dikurangi dalam waktu singkat dengan berbagai perubahan dan kondisi, seperti
kurang tidur, kurang gizi atau rutin bergantian dari aktivitas kehidupan sehari-
hari.

b) Garis pertahanan normal (the normal line of defense) yaitu merupakan lingkungan
utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu sistem atau kondisi
yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal
dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien. Garis ini berfungsi mengamankan keseimbangan
individu, kesejahteraan dan adaptasi mereka. Ini terdiri dari keterampilan
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang digunakan
oleh sistem untuk mengatasi stressor.

c) Garis perlawanan (line of resistance) yaitu serangkaian lingkaran putus-putus


yang mengelilingi struktur dasar. artinya garis ini melindungi struktur dasar dan
akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor.

5. Intervensi

a) Pencegahan primer yang terjadi segera setelah ditemukan. tujuannya untuk mencegah
stres dari penetrasi garis pertahanan normal atau untuk mengurangi kemungkinan
menghadapi stressor dan untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel. Intervensi ini
dilakukan apabila masalah sudah ditemukan atau diidentifikasi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya adalah: imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga, mencegah stress dan
perubahan gaya hidup.

b) Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal line of resistance, dan


mengurangi reaksi sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan tindakan yang
tepat sesuai gejala. Tindakan dilakukan setelah ada gejala dari stressor. Tujuannya untuk
memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi.

c) pencegahan tersier merupakan implementasi pencegahan primer setelah pencegahan


sekunder yang diperlukan sudah berhasil dilakukan. Pencegahan ini cenderung untuk
kembali ke pencegahan primer, dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi
strategi pencegahan sekunder. Tujuan utama untuk memperkuat resistansi terhadap
stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali sehingga dapat mempertahankan energi
dengan demikian mencegah komplikasi lain.

6. Rekonstruksi
Neuman mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan
tingkat reaksi terhadap stressor. rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam
lingkungan internal dan eksternal.

Sumber:
Aini, N. (2018). TEORI MODEL KEPERAWATAN: Keperawatan(Vol. 1). UMMPress.

Anda mungkin juga menyukai