Anda di halaman 1dari 7

KEGUNAAN PENELITIAN DALAM METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

Dewi Rahmawati
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Dunia pendidikan menjadikan altar filosofi kehidupan kian berwarna. Memberikan suatu
motif demi mewujudkan cita-cita bangsa, terutama bagi kalangan mahasiswa. Tidak sedikit dari
mereka yang memiliki sebuah impian, berlomba-lomba menapak jejak untuk sampai pada
puncaknya. Saat kaki menginjak garis start di atas gerbang kampus, berawal dari situlah mereka
mulai merasa seperti ada pembatas antara kaum intellect dan non-intellect. Ada rasa kebanggaan
tersendiri di hati mereka yang membara, memiliki status sebagai mahasiswa.
Menurut Bass (1961), status adalah harga atau nilai dari posisi yang diduduki seseorang
dalam suatu kelompok. Sependapat dengan Bass, Krench (1962) mengatakan status adalah
tingkatan di suatu posisi atau kedudukan individu dalam suatu kelompok atau komunitas. Status
diartikan sebagai tempat atau posisi seseorangdalam suatu kelompok sosial sehubungan dengan
orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok sehubungan dengan
kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar lagi. 1 Sedangkan, mahasiswa adalah
individu yang menuntut ilmu pada jenjang perguruan tinggi dan berstatus aktif.
Apalagi ketika memasuki detik-detik penyelesaian studi di suatu perguruan tinggi yaitu
menyusun skripsi bagi S1 dan tesis bagi S2, rasa lelah tidak akan terasa bagi mereka yang sangat
semangat berada dalam dunia penelitian. Tetapi, bagi yang merasa asing dan belum terbiasa mandiri
dengan dunia penelitian mungkin akan berpikir sebenarnya kegunaan dari penelitian itu apa dan
bagaimana akan melakukan sebuah penelitian. Pada kenyataannnya, tak sedikit pula dari sekian
banyaknya mahasiswa itu hanya diam berpangku tangan tanpa tahu arah dan tujuan mereka, akan
dibawa kemana nantinya. Hal ini dikarenakan maindset mahasiswa tersebut telah diselimuti rasa
takut telebih dahulu, seakan semua itu merupakan momok bagi mereka.
Padahal menurut Hidayat (2008), skripsi merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa
untuk mengasah kemampuan analisisnya dalam mengkaji, menganalisis, memecahkan dan
menyimpulkan masalah yang ditelitinya. Dan dalam penelitiaannya, Schwan berpendapat setiap
ajakan penelitian merupakan studi kasus yang menggambarkan konsep dan metode disiplin tertentu.
Setiap ajakan "mengajukan tiap contoh dari proses itu sendiri dan melibatkan partisipasi siswa
dalam proses tersebut".2
Menurut Sya’ban (2006) skripsi dapat dikatakan sebagai sebuah puncak kulminasi prestasi,
pembuktian keilmuan, bahkan merupakan sarana sumbangsih seorang mahasiswa bagi masyarakat.
Proses yang akan ditempuh dalam mengerjakan skripsi cukup panjang mulai dari menentukan judul
atau tema, membuat proposal penelitian, seminar sampai dengan melakukan penelitian secara
mandiri. Seorang mahasiswa harus memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinyauntuk
menyelesaikan skripsi. Menurut Hadi (2001), dalam skripsi mahasiswa dituntut mengerahkan
kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam usaha menggali dan mengembangkan
pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Selain itu dituntut untuk
menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang berlakudi lingkungan masyarakat ilmiah. Dalam
mengerjakan sebuah tugas (skripsi) mahasiswa tidak bekerja sendiri mahasiswa juga dibantu oleh
dosen pembimbing skripsi agar dalam mengerjakan skripsi tersebut mahasiswa tidak keluar dari
kaidah atau jalur yang akan diteliti.3

1
Nidya Dudija, “Perbedaan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Antara Mahasiswa Yang Bekerja Dengan
Mahasiswa Yang Tidak Bekerja,” Humanitas Journal 8, no. 2 (Agustus 2011): 196–201,
http://www.academia.edu/download/44137385/464-580-1-PB.pdf.
2
A. Rasyid Ali, “Penelitian Ilmiah Dan Latihan Penelitian, Seni Membuat Kesimpulan,” At-Ta’lim Vol. 4
(2013): 46.
3
Dudija, “Perbedaan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Antara Mahasiswa Yang Bekerja Dengan Mahasiswa
Yang Tidak Bekerja.”
Sebelum menulis skripsi, pasti sebelumnya ada mata kuliah yaitu metodologi penelitian, di
mana mahasiswa wajib menentukan judul dan merancang sebuah proposal yang akan melatih dan
mempermudah dalam menyusun skripsi. Dalam mata kuliah tersebut akan diajarkan langkah-
langkah seputar cara penyusunannya dan akan dibahas secara detail mulai dari menentukan judul
sampai pada hasil penelitiannya. Namun, kecenderungan lamanya masa studi tersebut bukan pada
teori atau mata kuliah tapi terkendala pada waktu menulis. Cukup banyak kasus mahasiswa yang
terlambat menyelesaikan studi karena skripsi, bahkan ada diantaranya yang harus putus kuliah
karena telah melampaui batas waktu yang diperkenankan, hal tersebut terjadi pada saat mahasiswa
berada pada tahap penulisan skripsi atau tugas akhir. Salah satu faktor internal yang diduga jadi
faktor penyebab adalah persepsi awal para mahasiswa terhadap skripsi tersebut, sebagian
berpendapat bahwa skripsi adalah suatu karya ilmiah yang luar biasa dan harus menyajikan sesuatu
yang baru dan itu dianggap sesuatu yang sulit, di samping disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
bahan bacaan mereka, serta sistem pembelajaran yang tidak menuntut kemampuan menulis
mahasiswa. 4
Dalam Pujosuwarno (1994), masalah yang umum dan yang paling sering terjadi di Perguruan
Tinggi adalah pada masalah mahasiswa tingkat akhir. Di mana mahasiswa merasa kesulitan ketika
penyusunan skripsi yang dianggap sebagai suatu beban berat, akibatnya kesulitan-kesulitan yang
dirasakan tersebut berkembang menjadi sikap yang negatif yang akhirnya dapat menimbulkan suatu
kecemasan dan hilangnya motivasi. Penyusunan skripsi yang diaplikasikan dalam bentuk karya
ilmiah merupakan kendala terbesar yang menyebabkan mahasiswa merasa terbebani dalam
menyelesaikan pendidikan akademis. Sehingga menyebabkan mahasiswa menunda menulis
skripsinya bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. 5 Pada waktu
seseorang akan memulai sebuah penelitian, seringkali disibukkan dengan bentuk penelitian yang
akan digunakan. Terkadang cepat sekali memperoleh ide atau gagasan dalam penelitian, namun
masih saja bingung untuk membuat model penelitian yang akan dibuat. Belum lagi dengan
anggapan bahwa sejatinya sebuah penelitian akan selalu berurusan dengan uji-uji statistika.
Sehingga secara tidak langsung kita telah didoktrinasi.
Selain itu juga, menurut Margono (2005), menyatakan bahwa penelitian dapat meningkatkan
daya imajinasi dan daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan. Sugiyono (2006) mempertegas
bahwa dengan data yang diperoleh melalui penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah.6 Dilihat dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan,
ternyata menyusun skripsi itu mengajak pada ke arah yang positif, hanya saja persepsi sebagian dari
mahasiswa saja yang terbilang negatif, di sini perlu diketahui bahwa penelitian memiliki suatu
kegunaan atau pun manfaat yang diaplikasikannya dari hasil penelitian ke depannya.
Secara umum metodologi penelitian dimaknai sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian yang didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian
yang dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalasaran manusia.
Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain
dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis berarti proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu
yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya, pada provinsi tertentu terdapat 3000

4
Sri Indarti, “Inovasi Metode Pembelajaran Mata Kuliah Metode Penelitian Manajemen Dengan Metode
Konstruktivisme Dalam Rangka Menurunkan Durasi Studi Mahasiswa (Studi Kasus Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Riau),” Jurnal Ekonomi Volume 20, no. Nomor 4 (Desember 2012): 2.
5
Nur Etika dan Wilda Fasim Hasibuan, “Deskripsi Masalah Mahasiswa yang Sedang Menyelesaikan Skripsi,”
Jurnal Kopasta 3, no. 1 (2016): 40, http://journal.unrika.ac.id/index.php/kopastajournal/article/download/265/.
6
Harli Trisdiono, “Analisis Kesulitan Guru Dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas,” Widyaiswara
Madya LPMP D.I. Yogyakarta.
anak yang tidak lulus Ujian Nasional (UN), sementara penelitian melaporkan jauh di atas dan di
bawah 3000. Maka data dilaporkan tersebut dapat dikatakan tidal valid, sebab jauh dari perkiraan.
Demikian, mendapatkan data yang langsung valid dalam melakukan penelitian, sebelum data
terkumpul dan diketahui validitasnya harus melewati proses pengujian.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian
ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan berarti data
yang diperoleh adalah data yang benar-benar baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Pembuktian berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktian adanya keraguan terhadap
informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas
pengetahuan yang telah ada.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah dari
penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Memahami berati memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahuidan selanjutnya
menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalisir atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi
berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. Penelitian yang akan digunakan untuk memahami
masalah misalnya, penelitian tentang sebab-sebab mengapa setelah 60 tahun Indonesia merdeka,
tetapi sumber daya mansusia kalah dengan negara tetangga, mengapa negara kita yang kaya sumber
daya alam, tetapi masyarakatnya banyak yang kelaparan. Penelitian yang bersifat memecahkan
masalah misalnya, penelitian untuk menemukan model pendidikan efektif yang dapat meningkatkan
sumber daya manusia Indonesia. Penelitian yang bersifat antisipasi masalah, misalnya penelitian
untuk mencari cara agar setelah pengumuman ujian atau kenaikan kelas anak-anak tidak hira-hura
di jalanan.
Berdasarkan uraian di atas maka dikemukakan bahwa, metodologi penelitian pendidikan
dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tetentu sehingga pada gilirannya
dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
pendidikan. 7
Metode itu sendiri, secara etimologi berasal dari bahasa Yunani“metodos”. Kata ini terdiri
dari dua suku kata: yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti
jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud.
Sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan
bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.8
Salah satu contoh kegunaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, misalnya bagi guru yaitu
dalam melakukan penelitiannya yang perlu dituangkan dalam bentuk laporan secara tertulis agar
hasil penelitiannya dapat dipakai bagi guru lain dalam mencari informasi untuk memperbaiki
pelaksanaan tugas dan fungsinya. Selain itu juga, hasil penelitian yang dilakukan dapat memberikan
nilai tambah bagi guru dari sisi keyakinan dan pengujian kompetensinya. Hal penting lainnya yang
dihasikan dari penelitian adalah angka kredit yang diperoleh. Namun demikian, motivasi utama
yang perlu ditumbuhkan pada guru dalam melakukan penelitian adalah semangat untuk
memfasilitasi peserta didik dengan lebih baik. Mengkaji setiap permasalahan yang timbul,
merumuskan, dan memecahkan masalah tersebut, sehingga peserta didik mendapatkan layanan
terbaik dalam pertumbuhan dan perkembangannya.9
Pemanfaatan hasil penelitian sebagai sumber belajar dapat memberikan pengalaman nyata
bagi mahasiswa karena informasi yang disajikan diperoleh melalui pengamatan peneliti di sekolah.
Selain itu, pembelajaran lebih berdaya guna karena bahan ajar disusun menurut jenjang akademik.

7
Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 3-6.
8
Dedi Wahyudi, “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak dengan Program
Prezi,” dalam Jurnal UAD, h. 8.
9
Harli Trisdiono, “Analisis Kesulitan Guru Dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.”
Dan hasil-hasil penelitian yang relevan perlu dijadikan materi pembelajaran di perguruan tinggi
sehingga karya para peneliti dapat berdayaguna.10
Perlu dilakukan perubahan metode dan media pembelajaran yang dapat merubah persepsi
tersebut dan memotivasi mahasiswa serta memberikan pemahaman yang mendalam tentang proses
melakukan suatu penelitian serta contoh-contoh kasus melalui jurnal-jurnal dan pengalaman
penelitian yang dilakukan oleh dosen.11
Penelitian, dari segi bahasa berasal dari bahasa Inggris yaitu research diambil dari kata re
berarti kembali, dan search berarti mencari, digabungkan menjadi “mencari kembali”.12 Penelitian
ialah sebuah pengujian yang dilakukan dengan teliti, serta kritis dalam menemukan berbagai macam
fakta dan prinsip dengan menggunakan beberapa prosedur tertentu. Dalam menemukan fakta-fakta
yang diinginkan sesuai rencana, maka diperlukannya usaha sesuai sistematika terhadap suatu
problematika guna menemukan sebuah jawaban ilmiah.13 Jawaban ilmiah merupakan serangkai
pengetahuan yang bergeneraliasi, baik yang berupa teori maupun yang bersifat nyata dan tak nyata
itu dirangkai dalam suatu alat primer, yaitu empiris dan analisis.14 Sedangkan, kegiatan
penelitiannya merupakan suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan sembari menguji
ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis
melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi.
Benar dan tidaknya suatu kegiatan penelitian serta telah sampai di mana peran suatu
penelitian itu bermain, dapat ditinjau kembali dari segi kegunaan penelitian itu sendiri. Sebab, suatu
penelitian amat berperan penting dalam aplikasi kehidupan manusia apabila penelitian itu berjalan
sesuai tujuan melalui prosedur yang yang baik dan benar. Intinya penelitian yang akan dihasilkan
bertujuan untuk membantu manusia dalam meng-upgrade potensi dan menginterpretasikan gejolak
aplikasi kehidupan yang sedang atau terjadi di dalam fitur-fitur masyarakat sekitarnya yang bersifat
kompleks juga saling terkait, sehingga mempermudah dalam pencapaian tujuan yang diharapkan.
Bukan hanya sekedar perencanaan dari suatu tujuan belaka, tetapi penelitian juga sebagai alat
pengambil kebijakan dalam mencari solusi atas gejolak problematika yang dihadapinya. Selain itu
juga, penelitian diasumsikan sebagai jembatan yang menghubungkan antara kegiatan penelitian
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sutrisno Hadi (2004) mengatakan bahwa tujuan penelitian pada umumnya adalah untuk
menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Berbicara mengenai
tujuan, akan merasa kosong tanpa memiliki kegunaan atau manfaat penelitian yang dilakukan.
Tujuan dan kegunaan penelitian telah diibaratkan sebagai wujud kompleks dalam suatu paket.
Memiliki tujuan itu berarti memiliki suatu daya guna yang akan segera dikontribusikan kepada
objek penelitian sebagai sasarannya. Menurut Hamidi (2007), tujuan penelitian memiliki kegunaan
yang terbagi menjadi dua kegunaan yaitu secara praktis dan teoritis, yang kemudian mampu
memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran terhadap hasil penelitian dalam hal menguatkan
pernyataan baik itu asumsi maupun teori.15
Sebuah definisi dari kegunaan penelitian tidak bisa diartikan secara terminologis, melainkan
kegunaaan penelitian yang dikontribusikan mengandung dua manfaat, yaitu kontribusi teoritis
(akademis) dan kontribusi praktis (guna laksana).16
Kontribusi teoritis, merupakan kontribusi yang bertolak belakang dengan penelitian yang
meragukan pada suatu teori tertentu. Keraguan pada suatu teori timbul akibat teori yang berkaitan

10
E. Peniati dan kawan-kawan, “Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis
Hasil Penelitian Pembelajaran,” Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 1, no. 1 (2012): 9.
11
Ibid Sri Indarti, “Inovasi Metode Pembelajaran Mata Kuliah Metode Penelitian Manajemen Dengan Metode
Konstruktivisme Dalam Rangka Menurunkan Durasi Studi Mahasiswa (Studi Kasus Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Riau),” 2.
12
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian (Cetakan kedua, Alfabeta, Bandung, 2006).
13
Sukarjo Nasution, “Metode Research (Penelitian Ilmiah),” 2009.
14
Irman Siswadi, “Perpustakaan Sebagai Mata Rantai Komunikasi Ilmiah (Scholarly Communication),” Visi
Pustaka Volume 11 Nomor 1 April 2009 Halaman 1 9 (2009).
15
W. Gulo, Metodologi Penelitian (Grasindo, 2002), diakses dalam https://www.google.com/books.
16
Perumusan Masalah dan Rumusan Masalah, “Tujuan Dan Kegunaan Penelitian,” Telaah Pustaka.
tidak dapat lagi menjelaskan fenoma aktual yang dihadapi. Penetian pada teori itu dilakukan melalui
penelitian empiris, dan hasil dari penelitian tersebut dapat menolak, menguatkan, atau merevisi teori
yang berkaitan.
Kontribusi praktis, yaitu pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-
masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan
maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan
pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka. Kedua manfaat penelitian tersebut
merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain)
penelitian.
Kegunaan dari penelitian yaitu untuk melakukan penyelidikan dari, untuk, alasan dan juga
konsekuensinya terhadap suatu keadaan. Keadaan tersebut dapat juga dikontrol dengan melalui
eksperimen atau percobaan berdasarkan observasi tanpa kontrol. Selain itu penelitian memegang
peranan penting untuk memberikan fondasi terhadap keputusan serta tindakan dalam segala aspek.
Apabila tidak dilakukannya penelitian serta semua kenyataan-kenyataan belum pernah diuji terlebih
dahulu dengan melalui penelitian, maka dipastikan tidak ada negara yang berhasil dan maju di
dalam pembangunannya tanpa melibatkan banyak dana dan daya dalam bidang penelitian. Ada
banyak penelitian yang telah menyimpulkan mengenai kontribusi dari suatu penelitian memiliki
nilai yang lebih tinggi apabila dibanding dengan biaya yang sudah diperkirakan untuk keperluan
tersebut.
Tiap penelitian berpegang pada paradigma tertentu. Paradigma menjadi tidak dominan lagi
dengan timbulnya paradigma baru. Paradigma atau gerakan perubahan merupakan seperangkat
asumsi yang longgar digunakan sebagai petunjuk dalam berfikir dan meneliti (Kasiram, 2008:96). 17
Pada mulanya orang memandang bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Peneliti bersifat pasif
sehingga tinggal memberi makna dari apa yang terjadi dan tanpa ingin berusaha untuk merubah.
Masa ini disebut masa pra-positivisme. Setelah itu timbul pandangan baru, yakni bahwa peneliti
dapat dengan sengaja mengadakan perubahan dalam dunia sekitar dengan melakukan berbagai
eksperimen, maka timbullah metode ilmiah. Seperangkat metode-metode yang digunakan tersebut
akan berdampak pada hasil penelitian yang kemudian digunakan atau diaplikasikan untuk
masyarakat dan juga peneliti untuk memeberikan suatu wawasan dalam ilmu penegetahuan.
Metodologi secara umum didefinisikan sebagai “a body of methods and ruled followed in
science or discipline”. Sedangkan metode sendiri adalah “a regular systematic plan for or way
doing something”.18
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:1077) tujuan adalah haluan(jurusan), yang
dituju, tuntutan (yang dituntut). Pemanfaatan berasal dari kata “ manfaat” , yang berarti guna,
faedah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:626) disebutkan bahwa pemanfaatan
mengandung proses, cara, dan tndakan. Dalam konteks perpustakaan, menurut Hidayat (2007:10).19
Memang tidak ada satu definisi yang baku tentang ilmu pengetahuan. ada yang menyatakan
bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, ada juga
yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan rangkaian akumulasi pengetahuan yang
disistematisasikan, ada pula yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan
yang berdasarkan kenyataan yang sungguh-sungguh terjadi. Soerjono Soekanto, (2000) menyatakan
bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan logika, sehingga pengetahuan mana akan selalu dapat diperiksa dan diuji
secara kritis oleh orang lain. 20 Memperhatikan definisi tersebut, terdapat batasan yang sempit
bahwa ilmu pengetahuan adalah karya manusia yang berusaha mencari kebenaran tentang

17
Naila Hayati, “Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian (Metode Kuanitatif danMetode Kualitatif),”
Jurnal Tarbiyah Al-Awlad Volume IV, Edisi 1: 345–46, diakses pada tanggal 21 Maret 2017.
18
Gumilar Rusliwa Somantri, “Memahami Metode Kualitatif,” Makara Hubs-Asia 8, no. 3 (2010): 57.
19
Aan Prabowo Heriyanto, “Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik ( E-Book ) oleh Pemustaka di Perpustakaan
SMA Negeri 1 Semarang” Jurnal Ilmu Perpustakaan vol. 2, no. 2 (2013): 1–9.
20
Sulthan Zainuddin, “Sosiologi Pedesaan Sebagai Ilmu Pengetahuan,” Jurnal Academica Fisip Untad vol. I
(2009): 3.
pengertianpengertian yang didasarkan pada kenyataan dengan susunan yang sistematis, rasional,
dan metodis.
Mengerjakan suatu penelitian ilmiah adalah hal yang tidak mudah. Penelitian dapat dilakukan
dengan studi pustaka dan penelitian. Dibutuhkan referensi dari berbagai literatur yang mendukung
dan relevan dengan topik yang diteliti oleh seorang peneliti. Karena mustahil seorang dapat meneliti
tanpa adanya referensi ataupun dari teori ilmiah lain. Seorang peneliti mustahil dapat meneliti tanpa
adanya landasan teori dan tanpa mempelajari penelitian yang sebelumnya yang mempunyai subjek
yang sama dan relevan dengan subjek yang diteliti. Kegiatan mempelajari penelitian sebelumnya
disebut dengan kajian literatur. Kajian literatur digunakan untuk memperoleh ide tentang masalah
yang paling akurat untuk dirumuskan dalam penelitian. Semua yang digunakan akan dimuat dalam
sebuah bibliografi. Nah di sinilah kegunaan penelitian itu dapat diandalkan, yaitu dengan penelitian,
seorang peneliti dapat mengetahui fenomena apa yang sekarang sedang terjadi di lingkungan
sekitar. Dengan adanya penelitian, pemikiran mahasiswa menjadi berkembang dan kritis serta ingin
bergerak maju. Sebab, ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin berkembang,
mengharuskan peneliti melakukan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah sangat diperlukan terutama
dalam dunia pendidikan. Dalam kegiatan penelitian ilmiah peneliti dituntut melakukan penulisan
hasil penelitian tersebut. Penulisan hasil penelitian ilmiah dapat dituangkan dalam bentuk buku,
majalah, jurnal, e-journal dan sebagainya. 21
Kegiatan penelitian bertujuan untuk menghasilkan inovasi baru yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan produktivitas suatu komoditas. Untuk itu dalam menyusun rencana
penelitian para peneliti membutuhkan dukungan berbagai macam sumber informasi yang relevan
dengan bidang yang ditelitinya, baik dari literatur primer maupun dari literatur sekunder yang
dihasilkan oleh peneliti lain sebagai data untuk memperoleh peluang dalam upaya menghasilkan
temuan baru. Untuk menganalisa validitas dan manfaat hasil temuannya digunakan pula bahan
pustaka sebagai bahan rujukan. Sebelum merujuk suatu artikel lebih dahulu perlu menganalisis
kebenaran, dapat dipercaya, dan relevan dengan artikel tersebut. Agar peneliti lain dapat menelusuri
kembali bahan yang dirujuk, penulis perlu mengutip dengan lengkap identitas sumber yang
digunakan.
Jika peneliti memutuskan menulis dengan sitasi suatu dokumen dalam penulisan karya
ilmiahnya, berarti penulis tersebut sudah benar-benar memahami isi dokumen yang bersangkutan.
Kesamaan disiplin ilmu antara dokumen yang disitasi dengan dokumen yang menyitasi sangat
mendukung dalam mewujudkan suatu karya. Jika terdapat kejanggalan serta ada perbedaan disiplin
ilmu dokumen yang menyitasi dengan dokumen yang disititasi, maka akan memunculkan suatu
pertanyaan, apakah dokumen tersebut benar-benar dipergunakan sebagai landasan teori pada suatu
karya ilmiah.
Fenomena yang sering terjadi adalah bahwa adakalanya referensi tidak relevan dengan subjek
yang ditulis atau diteliti, sehingga sitiran yang dicantumkan pada suatu karya ilmiah hanya berperan
sebagai penambah jumlah daftar pustaka saja, dan bukan benar-benar sebagai landasan teori yang
kuat. Pencatuman daftar pustaka bukan berfungsi sebagai pajangan, tetapi sebagai dasar
penyusunan argumentasi atau sebagai bahan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari sebuah
karya ilmiah, sehingga isi yang ada pada penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan penjelasan di atas merupakan pengetaguan untuk mahasiswa yang masih takut
untuk membuat skripsi atau penelitiannya. Ternyata kegiatan penelitian memiliki kegunaan yang
teoritis dan praktis. Di mana kegunaan tersebuat melibatkan penegembangan ilmu pengetahuan
terhadap lingkungan sekitar atau sasaran yang dituju dari hasil penelitian. Dengan memahami
kegunaan penelitian dapat kita ketahui bahwa dapat diambil suatu ilmu, di balik penelitian dapat
mengetahui seluk beluk dari berbagai macam bidang pengetahuan. Oleh arena itu, sangat penting
bagi mahasiswa yang ingin bergerak maju adalah mengetahui dan memahami secara benar tentang
kegunaan penelitian yang akan berdampak pada hasil penelitian.

21
Sulthan Zainuddin, "Sosiologi Pedesaan Sebagai Ilmu Pengetahuan".
REFERENSI

A. Rasyid Ali. “Penelitian Ilmiah Dan Latihan Penelitian, Seni Membuat Kesimpulan.” At-Ta’lim
Vol. 4 (2013).
Aan Prabowo Heriyanto. “Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik ( E-Book ) Oleh Pemustaka Di
Perpustakaan Sma Negeri 1 Semarang.” Jurnal Ilmu Perpustakaan 2, No. 2 (Tahun 2013):
1–9.
Dedi Wahyudi. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak Dengan
Program Prezi.” Pps Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, 8.
Dudija, Nidya. “Perbedaan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Antara Mahasiswa Yang Bekerja
Dengan Mahasiswa Yang Tidak Bekerja.” Humanitas Journal 8, No. 2 (Agustus 2011):
196–201.
Gulo, W. Metodologi Penelitian. Grasindo, 2002.
Harli Trisdiono. “Analisis Kesulitan Guru Dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.”
Widyaiswara Madya Lpmp D.I. Yogyakarta, N.D.
Masalah, Perumusan Masalah, And Rumusan Masalah. “Tujuan Dan Kegunaan Penelitian.” Telaah
Pustaka, N.D.
Muhadjir, Noeng. Metode Penelitian. Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung, 2006.
Naila Hayati. “Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian (Metode Kuanitatif Danmetode
Kualitatif).” Jurnal Tarbiyah Al-Awlad Volume Iv, No. Edisi 1: 345–57. Accessed March
21, 2017.
Nasution, Sukarjo. “Metode Research (Penelitian Ilmiah),” 2009.
Nur Etika, Wilda Fasim Hasibuan. “Jurnal Kopasta Deskripsi Masalah Mahasiswa Yang Sedang
Menyelesaikan Skripsi.” Jurnal Kopasta 3, No. 1 (2016): 40–52.
Peniati, E., And Others. “Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Ipa
Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran.” Jurnal Pendidikan Ipa Indonesia 1, No. 1 (2012).
Puput Citra Yulia, Henny Afrianti, And Vethy Octaviani. “Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Mahasiswa Dan Dosen Pembimbing Skripsi Terhadap Gejala Stres Mahasiswa Dalam
Menyusun Skripsi.” Jurnal Professional Fis Unived Vol. 2, No. 1 (June 2015): 61–69.
Siswadi, Irman. “Perpustakaan Sebagai Mata Rantai Komunikasi Ilmiah (Scholarly
Communication).” Visi Pustaka Volume 11 Nomor 1 April 2009 Halaman 1 9 (2009).
Somantri, Gumilar Rusliwa. “Memahami Metode Kualitatif.” Makara Hubs-Asia 8, No. 3 (2010).
Sri Indarti. “Inovasi Metode Pembelajaran Mata Kuliah Metode Penelitian Manajemen Dengan
Metode Konstruktivisme Dalam Rangka Menurunkan Durasi Studi Mahasiswa (Studi Kasus
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau).” Jurnal Ekonomi Volume 20, No.
Nomor 4 (Desember 2012): 1–18.
Sugiono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011.
Sulthan Zainuddin. “Sosiologi Pedesaan Sebagai Ilmu Pengetahuan.” Jurnal Academica Fisip
Untad Vol. I (2009): 1–15.

Anda mungkin juga menyukai