Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN

PELAYANAN RAMAH ANAK DI


PUSKESMAS (PRAP)

UPT PUSKESMAS TEPUS II


Pringsanggar, Purwodadi, Tepus, Gunungkidul 55881
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak diamanatkan bahwa setiap anak mempunyai hak untuk
dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi. Hak anak tersebut merupakan bagian dari hak
asasi manusia sehingga harus dipenuhi, dihargai dan dilindungi dan tidak
seorang anakpun yang akan dirampas haknya. Setelah Undang-Undang
tersebut berjalan selama 12 tahun dan dalam upaya meningkatkan pemenuhan
hak dan perlindungan anak dilakukan perubahan dengan diterbitkannya
Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Pasal 21, Undang-Undang No 35 Tahun 2014 mengamanatkan
kewajiban pemerintah daerah untuk menjamin terwujudnya pemenuhan hak
dan perlindungan anak melalui pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak
(KLA). Pengukuran KLA menggunakan 31 indikator yang mencerminkan
pemenuhan hak dan perlindungan anak dari aspek kelembagaan dan 5 (lima)
klaster substansi Konvensi Hak Anak (KHA). Salah satu klaster substansi
tersebut yaitu klaster tentang Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, yang
diukur melalui 9 (sembilan) indicator dan salah satu indikatornya adalah
Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP).
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas
kesehatan terdepan yang menjalankan kewajiban atau kebijakan negara dalam
pembangunan kesehatan. Sebagai fasilitas kesehatan berbasis wilayah selain
memberikan pelayanan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan dan pemulihan, Puskesmas juga berperan dalam pemberdayaan
orang tua/keluarga dan masyarakat agar paham dan mampu memenuhi hak
kesehatan anak. Menjadi pusat informasi kesehatan bagi orang tua/keluarga
maupun anak dan memberi dukungan agar mereka dapat mempraktekkan
pengetahuan kesehatan dalam kehidupan.
Dalam perkembangannya sesuai dengan Permenkes No.75 / 2014
tentang Puskesmas, Puskesmas Ramah Anak mengalami perubahan menjadi
Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas. Pada tahun 2015 KPPPA telah
menyusun panduan model pengembangan pelayanan ramah anak di
puskesmas.
Pelayanan ramah anak yang dimaksud adalah upaya atau pelayanan
yang dilakukan Puskesmas berdasarkan pendekatan pemenuhan hak asasi
anak, dengan 4 (empat) prinsip, yaitu: non diskriminasi, kepentingan terbaik
bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan anak,
serta penghargaan terhadap pendapat anak.
Puskesmas memberikan pelayanan ramah anak, akan memberi
kontribusi pada terwujudnya Kabupaten/Kota Layak Anak. Dari sisi
pembangunan manusia, memprioritaskan upaya pemenuhan hak anak
merupakan upaya strategis karena jumlah penduduk usia anak (di bawah 18
tahun, termasuk anak masih dalam kandungan) sekitar 33,4%. Apabila
sepertiga jumlah penduduk meningkat status kesehatannya akan kontribusi
secara bermakna pada derajat kesehatan disuatu wilayah. Status kesehatan
anak yang tinggi akan mempengaruhi kualitas kesehatan pada usia dewasa,
pralansia dan lansia. yang berarti merupakan investasi yang tepat karena akan
menjamin kualitas manusia dimasa depan.

B. Tujuan
Tujuan umum:
Optimalisasi pelayanan kesehatan anak di puskesmas
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan anak yang berkualitas
2. Meningkatkan pemanfaatan puskesmas oleh anak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam pencegahan
masalah kesehatan khusus pada anak
4. Meningkatkan keterlibatan keluarga dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan kesehatan anak
C. Sasaran
Semua golongan anak (sampai dengan 18 tahun) yang ada di wilayah kerja
UPT Puskesmas Tepus II.

D. Ruang Lingkup :
PRAP, dapat diterima secara komprehensif, efektif, dan efisien.
Meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang harus
diberikan secara komprehensif dengan pendekatan intervensi yang
dilaksanakan di dalam ataupun luar Gedung meliputi:
1. Pelayanan bayi, balita, anak di pelayanan KIA-KB, imunisasi, MTBS,
gizi, pelayanan gigi, pelayanan umum dan konsultasi
2. Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR)

E. Batasan Operasional

Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP) adalah upaya atau pelayanan di


puskesmas yang dilakukan berdasarkan pemenuhan, perlindungan dan
penghargaan atas hak-hak anak sesuai 4 (empat) prinsip perlindungan anak,
yaitu: non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup,
kelangsungan hidup dan perkembangan, serta penghargaan terhadap pendapat
anak. Yang dimaksud dengan non diskriminasi adalah memberi pelayanan
kepada siapapun anak tanpa memandang asal-usul anak, wilayah domisili anak,
status sosial anak, kondisi anak termasuk anak disabilitas, anak dengan HIV/AIDS
dan anak dengan Napza.
Untuk kepentingan terbaik bagi anak, dalam pengambilan keputusan selalu
mempertimbangkan kepentingan yang terbaik bagi anak. Misalnya ketika
dihadapkan dengan dua pilihan saat pelaksanaan pelayanan maka dipilih
keputusan yang menguntungkan bagi anak.
Berkaitan dengan hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan,
mengandung arti bahwa kematian bayi harus dicegah dan anak harus ditumbuh
kembangkan maksimal. Pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi, balita, remaja harus
dilakukan lebih intensif terutama upaya promotif dan preventif, yang didukung
upaya kuratif dan rehabilitatif perlu lebih diintensifkan. Sedangkan prinsip
penghargaan terhadap pendapat anak adalah mendengarkan suara/pendapat
sejak dari proses perencanaan hingga evaluasi pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Selain merupakan pemenuhan hak dengan mengakomodasi
pendapat anak, kebutuhan dan kepentingan anak dapat menjadi pertimbangan
dalam setiap proses pengelolaan Puskesmas.
F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-
Undang.
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi.
5. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang ASI Eksklusif
6. Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bshsn
yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
7. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention
on The Rights of Child (Konvensi tentang Hak-Hak Anak)
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan kontrasepsi, serta
Pelayanan Kesehatan Seksual.
11. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Penanggung jawab : Kepala UPT Puskesmas

Ketua Tim PRAP : Nurul Mairika, Amd Keb

Anggota : 1. dr. Damayanti Mustikarini, MPH(dokter umum )

2. drg.Ranto Hadiyatmoko ( dokter gigi )

3. Catur Iddha Kurniasari ( Perawat )

4. Darwadhi, S.SiT ( Program UKS )

5. Vivi Oktavia, Amd.Gz ( Gizi )

6. Hanifah Rifka Sutrisno, Amd ( Laboratorium )

7. Izzatun Nisa, SKM ( Promkes )

8. Bundarini, Amd. Keb( KIA )

9.Dwi Khadarwati, Amd Keb ( KIA )

10.Waluyo, Amd.Kep (HIV AIDS)

11. Ratna Wulandari, Amd.Keb (Imunisasi)

12. Titik Wijayati, Amd.Keb (MTBS)

13. Annisa Ukhtukum FIma (PJ ruang laktasi)

B. Distribusi Ketenagaan
Tim PRAP mempunyai tugas :
1. melaksanakan Pelayanan Ramah Anak berdasarkan standar dan pedoman
yang berlaku;
2. Memberikan pelayanan konseling;
3. Melaksanakan pelayanan yang komprehensif baik di dalam gedung maupun
luar Gedung yang sesuai dengan kebutuhan;
4. Memberikan informasi sehingga mampu untuk hidup sehat dan produktif;
5. Mengfungsikan jejaring antar kelompok masyarakat, lintas program, lintas
sector terkait dalam PRAP;
6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
7. Melakukan evaluasi penyelenggaraan PRAP; dan
8. Melakukan integrasi layanan
C. Jadwal Kegiatan
1. Kegiatan pelayanan di dalam gedung dilaksanakan di ruang pelayanan i,
dilaksanakan sesuai jadwal pelayanan rawat jalan.
2. Kegiatan di luar gedung, dilaksanakan sesuai kesepakatan dengan
sasaran.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah ruangan

B. Standart Fasilitas
1. Tersedia media dan materi KIE terkait kesehatan anak
2. Tersedia ruang pelayanan konseling bagi anak
3. Tersedia ruang tunggu/bermain untuk anak yang berjarak aman dari ruang
tunggu pasien
4. Tersedia ruang laktasi
5. Terdapat tanda Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
6. Tersedia sanitasi lingkungan puskesmas yang sesuai standar
7. Tersedia sarana dan prasarana bagi anak penyandang disabilitas
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Tata Laksana
1. Kegiatan di dalam Gedung
a. Penatalaksanaan pasien
- Petugas pendaftaran memanggil pasien berdasarkan nomor urut
- Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu di depan ruang
pelayanan sesuai tujuam
- Petugas memanggil pasien dan mencocokkan identitas
- Petugas mencocokan identitas.
- Petugas melakukan anamnesis, pemeriksaan dan/atau konsultasi
berdasarkan kasus yg di alami pasien
- Petugas melakukan kolaborasi dengan unit pelayanan lain melalui
rujukan internal di puskesmas ,bila diperlukan
- Petugas membaca hasil rujukan internal
- Petugas melakukan penatalaksanaan kasus
- Petugas membuat rujukan eksternal jika diperlukan
2. Kegiatan di Luar Gedung
a. Perencanaan :
- Macam kegiatan
- Materi penyuluhan
- Dana
- Tempat
- SDM
b. Pelaksanaan :
- Persiapan tempat
- Pelaksanaan penyuluhan / kegiatan
c. Monitoring dan evaluasi kegiatan
B. Dokumentasi
1. Kegiatan di dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- Ditulis dalam Buku Register
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :
- Undangan
- MateriPenyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan
BAB V
LOGISTIK

1. Buku register pelayanan


2. Blangko rekam medik, rujukan, pemeriksaan lab, resep
3. Alat Permainan Edukatif
4. Bahan bantu untuk konseling meliputi
- Brosur
- Leflet
- Media visual tentang anak
- stiker
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Dalam menjamin keselamatan / mencegah terjadinya kesalahan dalam


pelayanan klinis dilakukan identifikasi pasien, identifikasi dilakukan minimal
dengan 2 cara yaitu nomor rekam medis , nama yang sesuai dengan kartu identitas,
alamat , umur sesuai dengan kartu identitas
Identifikasi pasien dengan minimal dua cara tersebut sebelum prosedur dan
sewaktu tindakan medis akan dilakukan. Teliti ulang catatan medis dan assesmen
pasien sebelum tindakan medis. Selanjutnya memastikan semua dokumen dan
hasil pemeriksaan yang relevan tersedia dan verifikasi ketersediaan alat / peralatan
yang dibutuhkan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Tindakan pencegahan penyebaran infeksi


Mengidentifikasi strategi pengendalian infeksi: cuci tangan, tehnik aseptik
antiseptik, pembersihan, disinfeksi, sterilisasi, pelaksanaan tindakan keperawatan,
pengendalian lingkungan , pengelolaan limbah medis dan benda tajam

B. Memelihara kesehatan karyawan


1. Menginvestigasi dan menindak lanjuti petugas yang terpapar atau tertusuk
jarum dan benda tajam .
2. Memberikan saran tentang pembatasan kerja bagi karyawan yang terpapar
infeksi
3. Menganjurkan kepada semua petugas agar melapor jika ada tertusuk jarum
atau benda tajam

C. JENIS ALAT PELINDUNG


1. Sarung tangan
2. Masker
3. Kaca mata/ Pelindung wajah
4. Baju kerja / gaun/apron
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pada PRAP dilakukan dengan cara pengisian indicator


pelayanan ramah di puskesmas secara berkala.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman PRAP yang di susun menjadi dasar pelaksanaan program PRAP


Puskesmas Tepus II agar berjalan sesuai standar.

Anda mungkin juga menyukai