Dosen Pengampu
Kelompok :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Hakikat Manajemen Strategi”, suatu ilmu
mengenai tata cara bagaimana perusahaan melakukan suatu perencanaan terkait hal
manajemennya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 5
3
BAB IV PENUTUP............................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 23
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi
tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau
pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus.
C. Manfaat Penulisam
Selain itu manfaat dari penulisan makalah ini untuk memberikan informasi
kepada pembacanya serta sebagai referensi bagi pembaca yang ingin menambah
pengetahuan mengenai hakikat manajemen strategi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
anggaran, pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi, dan pengairan
kompetensi karyawan dengan kinerja organisasi.
3. Penilaian strategis
Tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer mesti tahu kapan strategi
tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian maupun evaluasi strategi merupakan
salah satu cara untuk memperoleh informasi.
Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar yaitu :
1. Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan strategi
saat ini.
2. Pengukuran kinerja.
3. Pengambilan langkah korektif.
8
membantu organisasi untuk beradaptasi secara efektif terhadap perubahan dalam jangka
panjang.
Perdagangan maya dan globalisasi merupakan perubahan eksternal yang mengubah
bisnis dan masyarakat saat ini. Dalam peta politik, batas-batas antar negara bisa jadi jelas,
tetapi dalam peta kompetitif yang menunjukkan aliran riil aktivitas keuangan dan industri,
batas-batas tersebut semakin mengabur. Aliran informasi yang cepat telah menyamarkan
batas-batas nasional, sehingga orang di segenap penjuru dunia semakin dapat melihat
bagaimana orang lain di belahan dunia yang berbeda. Dan ini menjadikan sebuah dunia tanpa
batas lengkap dengan warga global, pesaing global, konsumen global, pemasok global, dan
distribusi global.
9
dan analisis skenario, mengevaluasi kinerja korporat dan individual, mencari peluang
pasar, mengidentifikasi ancaman terhadap bisnis, dan mengembangkan rancangan
aksi yang kreatif. Para perencana strategis umumnya berperan sebagai pendukung
atau staff. Biasanya ditemukan di level manajemen atas, mereka memiliki otoritas
yang sangat besar untuk membuat keputusan di dalam perusahaan.
c. Pernyataan Visi dan Misi
Organisasi dewasa ini mengembangkan suatu pernyataan visi untuk menjawab
pertanyaan, “ Kita ingin menjadi seperti apa ?” mengembangkan penyataan visi sering
kali dipandang sebagai langkah pertama dari perencanaan strategis, bahkan
mendahului pembuatan pernyataan misi. Banyak pernyataan visi berupa satu kalimat
tunggal.
Pernyataan misi adalah “ pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan
satu bisnis dari perusahaan-perusahaaan lain yang sejenis. Sebuah pernyataan visi
menunjukkan cakupan operasi perusahaan dalam hal produk dan pasar. Pernyataan
misi yang jelas melukiskan nilai dan prioritas dari sebuah organisasi.
Mengembangkan sebuah pernyataan misi memaksa penyusun strategi untuk berfikir
mengenai hakikat dan cakupan operasi saat ini dan menilai potesi pasar dan aktivitas
di masa yang akan datang. Pernyataan misi secara umum menggambarkan arah masa
depan suatu organisasi.
d. Peluang Dan Ancaman Eksternal
Sebagian besar peluang dan ancaman berada di luar kendali organisasi, maka
karena itulah kata eksternal dipilih disini. Perubahan-perubahan ini menciptakan jenis
konsumen yang berbeda dan konsekuensinya kebutuhan akan tipe produk, jasa, dan
strategi yang juga berbeda. Ancaman eksternal yang serius akhir-akhir ini yang
semakin menggerus pangsa pasar adalah sistem penjualan online.
Peluang dan ancaman lain bisa jadi meliputi munculnya aturan perundang-
undangan yang baru, introduksi produk baru oleh pesaing, bencana nasional, atau
penurunan nilai dollar. Kekuatan pesaing juga menjadi sebuah ancaman. Salah satu
aspek utama dari manajemen strategis adalah perusahaan perlu merumuskan berbagai
strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari atau
meminimalkan dampak ancaman eksternal. Karena alasan ini identifikasi,
pengawasan, dan evalusi peluang dan ancaman eksternal sangat penting bagi
keberhasilan.
10
e. Kekuatan dan Kelemahan Internal
Kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol suatu
organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik atau buruk. Kelemahan dan
keuntungan keuntungan relatif adalah informasi yang penting, dan dapat ditentukan
lebih oleh elemen-elemen keberadaan daripada kinerja. Faktor internal dapat
ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja, dan
membandingkan dengan pencapaian masa lalu dan rata-rata industri. Berbagai macam
survei juga bisa dilakukan untuk menilai faktor-faktor internal seperti semangat kerja,
efektifitas produksi, dan loyalitas konsumen.
f. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil-hasil spesifik yang ingin diraih oleh
suatu organisasi terkait dengan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari satu
tahun. Tujuan sangat penting bagi keberhasilan organisasional sebab ia menyatakan
arah, membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi, menjelaskan prioritas,
memfokuskan kordinasi, dan menyediakan landasan bagi aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pemotivasian, serta pengontrolan. Tujuan sebaiknya menantang,
terukur, konsisten, masuk akal serta jelas. dalam sebuah perusahaan
multidimensional, tujuan harus ditetapkan untuk keseluruhan perusahaan dan untuk
tiap-tiap divisi.
g. Strategi
Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen
puncak dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah besar. Selain itu, strategi
mempengaruhi perkembangan jangkan panjang perusahaan, biasanya untuk lima
tahun ke depan, dan karenanya berorientasi ke masa yang akan datang. Strategi
mempunyai konsekuensi multifungsi atau multidimensi serta perlu
mempertimbangkan, baik faktor eksternal maupun internal yang dihadapi
perusahaan.
h. Tujuan Tahunan
Tujuan tahunan adalah tonggak jangka pendek yang mesti dicapai organisasi
untuk meraih tujuan jangka panjangnya. Seperti tujuan jangka panjang, tujuan
tahunan mesti terukur, kuantitatif, menantang, realistis, konsisten, dan terprioritas.
Tujuan tersebut ditetapkan di level korporat, divisional, dan fungsional dalam sebuah
organisasi besar. Tujuan tahunan mesti dibuat untuk bidang manajemen, pemasaran,
keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi
11
manajemen. Serangkaian tujuan tahunan penting dalam penerapan strategi, sementara
tujuan jangka panjang terutama penting dalam perumusan strategis. Tujuan tahunan
merepresentasikan dasar bagi pengalokasian sumberdaya.
i. Kebijakan
Kebijakan adalah sarana yang dengan tujuan tahuanan akan dicapai.
Kebijakan, meliputi pedoman, aturan, dan prosedur yang ditetapkan untuk
mendukung upaya pencapaian tujuan yang tersurat. Kebijakan adalah panduan untuk
mengambil keputusan dan menangani situasi yang repetitif atau berulang-ulang.
Kebijakan sangat penting bagi penerapan atau implementasi strategi sebab
mereka menjabarkan pengharapan organisasi pada karyawan dan manajernya.
Kebijakan memungkinkan konsistensi dan kordinasi di dalam dan antar departemen
organisasional. Banyak riset menunjukkan bahwa angkatan kerja sehat dapat secara
lebih efektif dan efisien mengimplementasikan strategi.
12
positif terkait dengan biaya, cakupan, akurasi, dan keberhasilan rencana di semua jenis dan
ukuran organisasi.
13
terkontrol, seperti ekonomi yang lesu, perubahan teknologi, atau persaingan dari perusahaan
asing.
14
Struktur penghargaan yang buruk
Dalam pergulatan untuk bertahan
Menyia-nyiakan waktu
Terlampau mahal
Kemalasan
Puas dengan keberhasilan
Takut gagal
Kepercayaan diri yang berlebihan
Pengalaman buruk masa lalu
Kepentingan pribadi
15
k. Menjadi terpaku pada persoalan-persoalan yang yang dihadapi saat ini, sehingga tidak
mampu membuat persiapan yang memadai.
l. Bersikap terlalu formal dalam perencanaan, sehingga fleksibilitas dan kretivitas
terhambat.
16
organisasi perlu mengadakan lokakarya etika periodik untuk membuat orang peka terhadap
situasi tempat kerja dengan isu-isu etika mungkin muncul. Jika karyawan melihat contoh
hukuman yang diberikan untuk pelanggaran kode etik dan imbalan untuk pelaksanaanya, hal
ini membantu menegaskan pentingnya kode etik sebuah perusahaan.
Para penyusun strategis bertanggung jawab secara moral pada perusahaan. Dan juga
bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengkomunikasikan dan melaksanakan kode
etik bisnis untuk organisasi mereka. Salah satu bagian integral dari tanggung jawab semua
manajer adalah menunjukkan kepemimpinan etika melalui contoh dan demontrasi yang terus-
menerus. Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan cara
pengambilan keputusan yang etis.
Beberapa tindakan bisnis yang dapat digolongkan tidak etis mencakup iklan atau label
yang menyesatkan, berbahaya bagi lingkungan hidup, keamanan produk dan jasa buruk, hasil
penggelapan, perdagangan orang dalam, produk dumping atau cacat di pasar asing,
kurangnya pemberian kesempatan yang setara bagi kaum perempuan dan minoritas, harga
yang terlampau tinggi, pengambilalihan yang diwarnai pertikaian, pemindahan pekerjaan ke
luar negeri, dan pemerasan buruh yang tidak tergabung dalam serikat buruh.
Program-program pelatihan etika menekankan praktik bisnis yang etis, perkembangan
dan diskusi kode etik, dan prosedur untuk mendiskusikan serta melaporkan perilaku yang
tidak etis. Perusahaan juga dapat mendukung pengambilan keputusan yang etis dan strategis
dengan memasukkan pertimbangan-pertimbangan etis ke dalam rencana jangka panjangnya,
mengintegrasikan proses pengambilan keputusan yang etis ke dalam proses penilaian kinerja,
dengan mendorong pelaporan praktik-praktik yang tidak etis, dengan memonitor kinerja
departemen dan korporat terkait dengan berbagai isu etis.
17
2.15. Hakikat Persaingan Global
Istilah perusahaan induk merujuk kepada perusahaan yang berinvestasi pada operasi
internasional, sementara negara tuan rumah adalah negara tempat bisnis tersebut dijalankan.
Secara konseptual, proses manajemen strategis sama untuk perusahaan multinasional
sebagaimana perusahaan yang murni domestik, namun demikian prosesnya lebih kompleks
untuk perusahaan internasional karena hadirnya lebih banyak variabel dan relasi. Peluang dan
ancaman sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, pemerintahan, hukum,
teknologi, dan kompetitif yang dihadapi sebuah perusahaan multidimensional nyaris tak
terbatas, dan jumlah serta kompleksitas faktor-faktor ini terus meningkat secara dramatis
seiring jumlah produk yang dihasilkan dan jumlah wilayah geografis yang dilayani.
Lebih banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi berbagai tren serta kejadian eksternal dalam perusahaan multinasional daripada
dalam perusahaan domestik. Jarak geografis perbedaan budaya dan nasional, dan
keberagaman praktik bisnis sering kali membuat komunikasi antara kantor pusat domestik
dan operasi diluar negeri sulit. Implementasi strategi bisa jadi lebih sulit karena budaya yang
berbeda mempunyai norma, nilai, dan etika kerja yang berbeda.
Kemajuan dalam komunikasi semakin mengerat dan mempersatukan negara, budaya,
serta organisasi di seluruh penjuru dunia. Susunan pesaing di hampir semua industri saat ini
bersifat global.
18
c) Persaingan di pasar luar negeri mungkin tidak ada, atau persaingan tersebut bisa jadi
tidak seintens di pasar domestik.
d) Operasi asing dapat menghasilkan tarif yang lebih murah, pajak yang rendah, dan
penerimaan politis yang lebih baik di negeri lain.
e) Joint venture memungkinkan perusahaan untuk mempelajari teknologi, budaya, dan
praktik bisnis dari orang lain dan membuat kontrak dengan konsumen, pemasok,
kreditor, dan distribusi diluar negeri.
f) Banyak pemerintah dan Negara asing menawarkan beragam insentif untuk
mendorong investasi luar negeri di lokasi-lokasi tertentu.
g) Skala ekonomi dapat dicapai dari operasi global alih-alih hanya mengandalkan pasar
domestik. Produksi dalam skala yang lebih besar dan efisien yang lebih baik
memungkinkan volume penjualan yang lebih tinggi dan penawaran harga yang lebih
rendah.
Juga terdapat beberapa potensi kerugian bila perusahaan memutuskan untuk mengawali,
melanjutkan, atau memperluas bisnis lintas batas negara. Salah satu risikonya adalah bahwa
operasi asing dapat sewaktu-waktu direbut oleh faksi nasionalistik dalam sebuah negara.
Kerugian-kerugian meliputi :
a) Perusahaan berhadapan dengan kekuatan sosial, budaya, demografis, lingkungan,
politis, pemerintahan, hukum, teknologis, ekonomis, dan kompetitif yang berbeda
dan serng kali sedikit saja dipahaminya ketika menjalankan bisnis secara
internasional.
b) Kelemahan pesaing di Negara-negara asing sering sekali dibesar-besarkan,
sementara kekuatan mereka dianggap enteng. Usaha untuk selalu mendapatkan
informasi terbaru mengenai jumlah dan hakikatnya pesaing lebih sulit manakala
menjalankan bisnis secara internasional.
c) Sistem bahasa, budaya, dan nilai berbeda antar satu negara dan negara lain, dan
ini bisa menciptakan hambatan bagi komunikasi dan persoalan dalam mengatur
manusia.
d) Memperoleh pemahaman mengenai berbagai organsasi regional, seperti
Komunitas Ekonomi Eropa, Wilayah Perdagangan Bebas Amerika Latin, dan
Finance Corporation tidaklah mudah, seringkali merupakan kewajiban manakala
menjalankan bisnis secara internasional.
19
BAB III
PEMBAHASAN
Serta dengan penerapan manajemen strategis yang bagus dan konsisten tersebut dalam
waktu singkat perusahaan Citilink sudah bisa memimpin pasar penerbangan di Indonesia,
bahkan Asia pada layanan low cost carrier. Hal ini di buktikan dengan perusahaan Citilink
20
yang memperoleh penghargaan sebagai “Best Low Cost Airlines-Asia” pada 11 Juli 2018
yang di selenggarakan oleh TripAdvisor, sebuah perusahaan perjalanan terkemuka di dunia.
Penghargaan tersebut di berikan menurut hasil survey pada 9 April 2018, survey
pemeringkatan maskapai penerbangan terbaik di seluruh dunia.
21
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Setiap perusahaan maupun organisasi pasti memiliki strategi baik itu dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Dengan mengetahui bagaimana hakikat dari manajemen
strategi tersebut diharapkan perusahaan dapat menerapkan manajemen strategi sesuai dengan
strategi yang telah ditetapkan yang nantinya diharapkan akan berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
22
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis. Buku 1, edisi 10. Jakarta : Salemba Empat
https://arifin788.wordpress.com/2016/02/04/dua-kasus-manajemen-strategi/
23