Anda di halaman 1dari 18

PERHITUNGAN KAPASITAS PENAMPANG SALURAN PEMBUANG

NAMA SALURAN : SALURAN PEMBUANG

PANJANG SALURAN = 200 meter Lebar = 1.00 meter Tinggi = 1.50

Elevasi Hulu = 0 m Elevasi Hilir = -0.14 m

Keimirngan Saluran ( S ) = 0.0007 K= 70 m = 1.5

Luas Penampang = 4.88 m2 Penampang basah = 6.41 m

Kecepatan Aliran = 1.5434 m/dt Debit Saluran = 7.524 m3/dt

PERHITUNGAN KAPASITAS PENAMPANG SALURAN PATUSAN

NAMA SALURAN : SALURAN PATUSAN

PANJANG SALURAN = 4650 meter Lebar = 4.00 meter Tinggi = 1.50

Elevasi Hulu = 0 m Elevasi Hilir = -1.57 m

Keimirngan Saluran ( S ) = 0.000338 K= 70 m = 1.5

Luas Penampang = 9.38 m2 Penampang basah = 9.41 m

Kecepatan Aliran = 1.2832 m/dt Debit Saluran = 12.030 m3/dt

PERHITUNGAN KAPASITAS PENAMPANG AFOER KEMAMBANG

NAMA SALURAN : SALURAN PEMBUANG

PANJANG SALURAN = 15.6 meter Lebar = 9.50 meter Tinggi = 2.50

Elevasi Hulu = 13.02 m Elevasi Hilir = 6 m

Keimirngan Saluran ( S ) = 0.45 K= 70 m = 1

Luas Penampang = 30.00 m2 Penampang basah = 16.57 m

Kecepatan Aliran = 69.7512 m/dt Debit Saluran = 2,092.535 m3/dt


meter

meter

meter
ANALISA HIDRAULIK SYPON

Penampang Hulu Penampang Hilir

Data : Data :
Peil : 48.22 m L = 30 meter Peil : 48.12 m
Lebar Saluran Hulu = 2.00 meter Lebar Saluran Hilir = 1.80
Tinggi Saluran Hulu = 1.00 meter Tinggi Saluran Hilir = 1.00

Au = 2.00 m2 Ad = 1.80 m2
P hulu = 4.00 meter P hilir = 3.80 meter
Ru = 0.5000 meter Rd = 0.4737 meter
Ru ^2/3 = 0.6300 m2/3 Rd ^2/3 = 0.6077 m2/3
n = 0.025 n = 0.025
a = 1 a = 1
Ku = 50.40 meter Kd = 43.75 meter

Harga Rata rata Geometrik K = 46.9567


Diasumsikan V awal = 0 m/dt

I = 0.003333 Maka Q = 2.71 m3/dt

Jadi Perkiraan pertama besar debit saluran = 2.71 m3/dt

Dengan Asumsi Tersebut Vu = 1.36 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.09 meter
2g

Demikian pula untuk Harga Vd = 1.51 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.12 meter
2g

Kemiringan energi garis energi dapat dicari dengan memperhitungkan tinggi kecepatan menjadi : Ir = h f/ L

hf = F + K ( a Vu2/ 2g - a Vu2/ 2g ) Karena Au / Ad = 1,11 maka harga K = 1.00

sehingga harga hf = 0.08 Maka Harga If = 0.0026

Dengan Harga tersebut hitung Q=K If^0,5 = 2.39 m3/dt


Q yang diperoleh belum sama dengan Q pertama, perhitungan dilanjutkan dengan harga Q baru :

Vu = 1.20 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.07 meter
2g

Vd = 1.33 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.09 meter
2g
hf = 0.0828456 If = 0.002762

Q = 2.47 m3/dt

Karena nilai Q belum sama dengan sebelumnya maka perhitungan di lanjutkan :

Vu = 1.23 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.08 meter
2g

Vd = 1.37 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.10 meter
2g

hf = 0.0817822 If = 0.002726

Q = 2.45 m3/dt

Karena nilai Q belum sama dengan sebelumnya maka perhitungan di lanjutkan :

Vu = 1.23 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.08 meter
2g

Vd = 1.36 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.09 meter
2g

hf = 0.082016 If = 0.002734

Q = 2.46 m3/dt

Karena nilai Q belum sama dengan sebelumnya maka perhitungan di lanjutkan :

Vu = 1.23 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.08 meter
2g

Vd = 1.36 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.09 meter
2g

hf = 0.0819646 If = 0.002732

Q = 2.45 m3/dt

Karena nilai Q belum sama dengan sebelumnya maka perhitungan di lanjutkan :


Vu = 1.23 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.08 meter
2g

Vd = 1.36 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.09 meter
2g

hf = 0.0819759 If = 0.002733

Q = 2.45 m3/dt

nilai Q sama dengan sebelumnya maka Debit = 2.45 m3/dt

Maka kecepatan aliran di saluran pembuang V = Q/A = 1.36 m3/dt

Syphon direncanakan mampu mengalirkan debit yang mengalir dari saluran pembuang sebesar Q = 2.45

Dimensi Syphon direncanakan :

Lebar B = 1.50 meter


Tinggi H = 1.00 meter
tebal t = 0.125 meter

Panjang syphon L = 25 meter

Beda elevasi muka air ( Z ) di Upstream Syphon dan Downstream Syphon

Z = 47.72 - 46.52 = 1.2 meter

Z ( Toal Kehilangan energi di siphon ) = Z1 + Z2 + Z3 + Z4 + Z5

Keterangan :
Z1 = Kehilangan enersi akibat kisi - kisi saringan
Z2 = Kehilangan enersi akibat masuknya aliran dari saluran ke siphon
Z3 = Kehilangan enersi akibat gesekan sepanjang siphon
Z4 = Kehilangan enersi akibat keluarnya aliran dari siphon ke saluran
Z5 = Kehilangan enersi akibat aliran air dalam tekukan pipa siphon

# Kehilangan enersi akibat kisi - kisi saringan

Pers. Kehilangan enersi akibat kisi kisi siphon :

Z1 = b ( S/b )^4/3 Sin d ( Vu )2 / 2g

Kisi kisi memakai besi bulat f 19 mm b = 1.8


Sudut kemiringan kisi kisi saringan direncanakan tegak lurus d = 90 Sin 90 =
tebal / diameter kisi kisi = 19 mm
Jarak lubang kisi kisi b = 81 mm

V ks = Kecepatan aliran pada kisi kisi

Luas luang kisi - kisi ( A ) = 1.296 m2 V ks = 1.89 m/dt


Z1 = 0.05 meter

# Kehilangan enersi akibat masuknya aliran dari saluran ke siphon

Z2 = zmasuk (Vsp-Vsi)2 / 2g

zmasuk = Koefisien kehilangan enersi akibat masuknya aliran air dari saluran ke siphon
Vsp = Kecepatan aliran air di siphon (m/dt)
Vsi = Kecepatan aliran air di saluran (m/dt) = m3/dt m/dt

Z2 = 0.40 (Vsp - 1.543359 )2


2 x 9.8

Z2 = 0.0204 (Vsp - 1.543359 )2

# Kehilangan enersi akibat gesekan sepanjang siphon

Z3 = (Vsp)2*L / C2*R

Kehilangan enersi akibat gesekan sepanjang siphon

C = koefisien Chezy (K*R1/6)


R = jari-jari hidraulis
L = panjang siphon

R = A/P = 0.47 meter

L = 25 m
K = 70 (bahan beton)

Z3 = 0.4045 ( Vsp )2

# Kehilangan enersi akibat keluarnya aliran air dari siphon ke saluran

Pers. Kehilangan enersi tersebut adalah sebagai berikut

Z4 = zkeluar (Vsp-Vsi)2 / 2g

zkeluar = koefisien kehilangan enersi akibat keluarnya aliran air dari siphon ke saluran

Z4 = 0.1 ( Vsp - 1.543359 )2 / 2 g

Z4 = 0.0051 ( Vsp - 1.543359 )2

# Kehilangan enersi akibat aliran air dalam tekukan pipa siphon

Pers. Kehilangan enersi tersebut adalah sebagai berikut

Z5 = C1 (Vsp)2 / 2.g
C1 = koefisien kehilangan enersi akibat aliran air dalam tekukan pipa siphon

Kemiringan sudut = 0.048 a = 108'

C1 = j (1-Cos a) = 0.001

a = sudut tekukan pipa siphon

Z5 = 0.001 (Vsp )2

Total Kehilangan enersi yang terjadi pada siphon :

Z = 0.05 + 0.0204 (Vsp - 1.543359 )2 + 0.4045

+ 0.0051 ( Vsp - 1.543359 )2 + 0.001 (Vsp)2

Total Kehilangan enersi = 1.2 meter

Dari Pers. Diatas Didapat Vsp =

Bil Bul 0.05 + 0.0486 + 0.012153 = -1.0916

Konst Vsp -0.0630 + -0.0157 = -0.0787

Konst Vsp2 0.0204 + 0.4045 + 0.0051 + 0.001

= 0.4310

-b = 0.0787
(b -4AC )
2
= 1.374134
2A = 0.862036

Vsp = 1.6854 m/dt ( Kecepatan aliran air pada siphon )

Q siphon = 2.5281018 m3/dt


meter
meter
m3/dt

1
(Vsp)2
ANALISA HIDRAULIK SYPON

Penampang Hulu Penampang Hilir

Data : Data :
Peil : 47.34 m L = 25 meter Peil : 47.29 m
Lebar Saluran Hulu = 1.80 meter Lebar Saluran Hilir = 1.35
Tinggi Saluran Hulu = 1.00 meter Tinggi Saluran Hilir = 1.40

Au = 1.80 m2 Ad = 1.89 m2
P hulu = 3.80 meter P hilir = 4.15 meter
Ru = 0.4737 meter Rd = 0.4554 meter
Ru ^2/3 = 0.6077 m2/3 Rd ^2/3 = 0.5919 m2/3
n = 0.025 n = 0.025
a = 1 a = 1
Ku = 43.75 meter Kd = 44.75 meter

Harga Rata rata Geometrik K = 44.24811


Diasumsikan V awal = 0 m/dt

I = 0.002 Maka Q = 1.98 m3/dt

Jadi Perkiraan pertama besar debit saluran = 1.98 m3/dt

Dengan Asumsi Tersebut Vu = 1.10 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.06 meter
2g

Demikian pula untuk Harga Vd = 1.05 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.06 meter
2g

Kemiringan energi garis energi dapat dicari dengan memperhitungkan tinggi kecepatan menjadi : Ir = h f/ L

hf = F + K ( a Vu2/ 2g - a Vu2/ 2g ) Karena Au / Ad = 1,11 maka harga K = 1.00

sehingga harga hf = 0.06 Maka Harga If = 0.002229

Dengan Harga tersebut hitung Q=K If^0,5 = 2.09 m3/dt


Q yang diperoleh belum sama dengan Q pertama, perhitungan dilanjutkan dengan harga Q baru :

Vu = 1.16 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.07 meter
2g

Vd = 1.11 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.06 meter
2g
hf = 0.05639 If = 0.002256

Q = 2.10 m3/dt

Karena nilai Q belum sama dengan sebelumnya maka perhitungan di lanjutkan :

Vu = 1.17 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.07 meter
2g

Vd = 1.11 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.06 meter
2g

hf = 0.0564654 If = 0.002259

Q = 2.10 m3/dt

Karena nilai Q belum sama dengan sebelumnya maka perhitungan di lanjutkan :

Vu = 1.17 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.07 meter
2g

Vd = 1.11 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.06 meter
2g

hf = 0.056474 If = 0.002259

Q = 2.10 m3/dt

Karena nilai Q belum sama dengan sebelumnya maka perhitungan di lanjutkan :

Vu = 1.17 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.07 meter
2g

Vd = 1.11 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.06 meter
2g

hf = 0.056475 If = 0.002259

Q = 2.10 m3/dt

Karena nilai Q belum sama dengan sebelumnya maka perhitungan di lanjutkan :


Vu = 1.17 m/dt

a ( Vu ) 2
= 0.07 meter
2g

Vd = 1.11 m/dt

a ( Vd ) 2
= 0.06 meter
2g

hf = 0.0564752 If = 0.002259

Q = 2.10 m3/dt

nilai Q sama dengan sebelumnya maka Debit = 2.10 m3/dt

Maka kecepatan aliran di saluran pembuang V = Q/A = 1.11 m3/dt

Syphon direncanakan mampu mengalirkan debit yang mengalir dari saluran pembuang sebesar Q = 2.10

Dimensi Syphon direncanakan :

Lebar B = 1.00 meter


Tinggi H = 1.00 meter
tebal t = 0.125 meter

Panjang syphon L = 20 meter

Beda elevasi muka air ( Z ) di Upstream Syphon dan Downstream Syphon

Z = 46.84 - 45.74 = 1.1 meter

Z ( Toal Kehilangan energi di siphon ) = Z1 + Z2 + Z3 + Z4 + Z5

Keterangan :
Z1 = Kehilangan enersi akibat kisi - kisi saringan
Z2 = Kehilangan enersi akibat masuknya aliran dari saluran ke siphon
Z3 = Kehilangan enersi akibat gesekan sepanjang siphon
Z4 = Kehilangan enersi akibat keluarnya aliran dari siphon ke saluran
Z5 = Kehilangan enersi akibat aliran air dalam tekukan pipa siphon

# Kehilangan enersi akibat kisi - kisi saringan

Pers. Kehilangan enersi akibat kisi kisi siphon :

Z1 = b ( S/b )^4/3 Sin d ( Vu )2 / 2g

Kisi kisi memakai besi bulat f 19 mm b = 1.8


Sudut kemiringan kisi kisi saringan direncanakan tegak lurus d = 90 Sin 90 =
tebal / diameter kisi kisi = 19 mm
Jarak lubang kisi kisi b = 81 mm

V ks = Kecepatan aliran pada kisi kisi

Luas luang kisi - kisi ( A ) = 0.81 m2 V ks = 2.60 m/dt


Z1 = 0.09 meter

# Kehilangan enersi akibat masuknya aliran dari saluran ke siphon

Z2 = zmasuk (Vsp-Vsi)2 / 2g

zmasuk = Koefisien kehilangan enersi akibat masuknya aliran air dari saluran ke siphon
Vsp = Kecepatan aliran air di siphon (m/dt)
Vsi = Kecepatan aliran air di saluran (m/dt) = m3/dt m/dt

Z2 = 0.40 (Vsp - 1.543359 )2


2 x 9.8

Z2 = 0.0204 (Vsp - 1.543359 )2

# Kehilangan enersi akibat gesekan sepanjang siphon

Z3 = (Vsp)2*L / C2*R

Kehilangan enersi akibat gesekan sepanjang siphon

C = koefisien Chezy (K*R1/6)


R = jari-jari hidraulis
L = panjang siphon

R = A/P = 0.46 meter

L = 25 m
K = 70 (bahan beton)

Z3 = 0.4072 ( Vsp )2

# Kehilangan enersi akibat keluarnya aliran air dari siphon ke saluran

Pers. Kehilangan enersi tersebut adalah sebagai berikut

Z4 = zkeluar (Vsp-Vsi)2 / 2g

zkeluar = koefisien kehilangan enersi akibat keluarnya aliran air dari siphon ke saluran

Z4 = 0.1 ( Vsp - 1.543359 )2 / 2 g

Z4 = 0.0051 ( Vsp - 1.543359 )2

# Kehilangan enersi akibat aliran air dalam tekukan pipa siphon

Pers. Kehilangan enersi tersebut adalah sebagai berikut

Z5 = C1 (Vsp)2 / 2.g
C1 = koefisien kehilangan enersi akibat aliran air dalam tekukan pipa siphon

Kemiringan sudut = 0.055 a = 108'

C1 = j (1-Cos a) = 0.001

a = sudut tekukan pipa siphon

Z5 = 0.001 (Vsp )2

Total Kehilangan enersi yang terjadi pada siphon :

Z = 0.09 + 0.0204 (Vsp - 1.543359 )2 + 0.4072

+ 0.0051 ( Vsp - 1.543359 )2 + 0.001 (Vsp)2

Total Kehilangan enersi = 1.1 meter

Dari Pers. Diatas Didapat Vsp =

Bil Bul 0.09 + 0.0486 + 0.012153 = -0.9498

Konst Vsp -0.0630 + -0.0157 = -0.0787

Konst Vsp2 0.0204 + 0.4072 + 0.0051 + 0.001

= 0.4337

-b = 0.0787
(b -4AC )
2
= 1.285991
2A = 0.867355

Vsp = 1.5734 m/dt ( Kecepatan aliran air pada siphon )

Q siphon = 1.5734422 m3/dt


meter
meter
m3/dt

1
(Vsp)2

Anda mungkin juga menyukai