Kebijakan kekeringan dapat terdiri dari tindakan legislatif, dokumen perencanaan, atau sekelompok program terkait. Kebijakan dan rencana pengurangan risiko kekeringan harus menekankan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan. Kebijakan kekeringan juga harus mempertimbangkan elemen-elemen utama dari kerangka pengurangan risiko kekeringan yang diusulkan berdasarkan kebutuhan wilayah setempat, partisipasi masyarakat dan komitmen politik, jaringan dan mekanisme, serta ketersediaan sumber daya. Tujuan Kebijakan Kekeringan 1) Untuk menetapkan prinsip atau pedoman operasi dalam menanggulangi risiko kekeringan; 2) Untuk mengurangi efek potensial kekeringan pada manusia, mata pencaharian serta lingkungan; dan 3) Untuk membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi kekeringan dalam jangka waktu yang lama. Komponen Utama Kebijakan dan Rencana Pengurangan Risiko Kekeringan Kebijakan dan rencana ini harus menetapkan peran masing-masing pemerintah, masyarakat lokal dan pengguna lahan, serta sumber daya yang tersedia dan diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pengurangan risiko kekeringan yang tepat. Pada dasarnya landasan rencana pengurangan risiko kekeringan adalah identifikasi kekeringan, pemantauan, serta analisis dan manajemen risiko kekeringan. Kebijakan pengurangan risiko kekeringan juga harus membahas konsep-konsep berikut: 1) Menyediakan partisipasi yang efektif dari organisasi dan populasi non- pemerintah dalam perencanaan kebijakan, pengambilan keputusan, dan implementasi serta tinjauan ulang di tingkat lokal maupun nasional; 2) Berakar pada penilaian kerentanan, risiko, kapasitas, dan kebutuhan secara menyeluruh, menyoroti akar permasalahan yang terkait dengan kekeringan pada skala nasional, sub-nasional, dan lokal; 3) Berfokus pada identifikasi, penilaian, dan pemantauan risiko kekeringan di tingkat nasional dan daerah untuk perencanaan pembangunan yang efektif, termasuk memperkuat sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan yang berpusat pada masyarakat; 4) Menggabungkan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kekeringan, menekankan implementasi strategi- strategi ini, dan memastikan strategi tersebut terintegrasi dengan kebijakan nasional untuk pembangunan berkelanjutan; 5) Membuat indikator peringatan dini kekeringan dan tindakan respons kekeringan yang tepat untuk memastikan manajemen kekeringan yang efektif; 6) Memastikan kebijakan cukup fleksibel untuk mengatasi berbagai kondisi sosial-ekonomi, biologis dan geofisik serta memungkinkan modifikasi pada kebijakan terhadap perubahan keadaan maupun lingkungan; 7) Mempromosikan kebijakan kepada pemerintah dan kelompok masyarakat dan mempermudah mereka dalam mengakses informasi tersebut; 8) Memperkuat kesiapan dan manajemen kekeringan, termasuk rencana kontingensi kekeringan di tingkat lokal maupun nasional yang mempertimbangkan prediksi iklim musiman; dan 9) Menentukan lembaga yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan mitigasi dan penanggulangan kekeringan, melakukan tinjauan berkala, melaporkan kemajuan kebijakan, serta implementasinya. Lembaga Pengawas Kebijakan UNCCD (United Nations Convention to Combat Desertification) merupakan Konvensi untuk mengurangi dampak kekeringan melalui program aksi nasional yang menggabungkan strategi jangka panjang yang didukung oleh kerja sama internasional. Berbagai panduan untuk manajemen kekeringan telah dikembangkan di tingkat nasional dan regional untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kondisi lingkungan di negara tersebut.Ssebagai contoh Pedoman MEDROPLAN, yaitu pengembangan pedoman manajemen kekeringan di negara- negara mediterania. Pedoman MEDROPLAN Pedoman kesiapsiagaan kekeringan yang disesuaikan dengan lingkungan fisik dan social-ekonomi di negara mediterania. Pedoman ini menggunakan pendekatan sistematis untuk menghubungkan manajemen risiko kekeringan dengan aspek operasional, selain itu pedoman MEDROPLAN menekankan pada membangun berbagai metodologi untuk mengatasi kekeringan. Pedoman ini dirancang untuk menarik khalayak luas, dengan referensi khusus kepada para pembuat kebijakan. Sehingga diharapkan masyarakat memiliki peningkatan kesadaran serta pemahaman mengenai penyebab kekeringan, dampak kekeringan. Pengelolaan rencana menanggulangi kekeringan berdasarkan Pedoman MEDROPLAN: