SKRIPSI
“Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”
Oleh :
Marni Wahyuningsih
NIM S10026
SKRIPSI
“Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”
Oleh :
Marni Wahyuningsih
NIM S10026
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah
melindungi dan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektifitas aromaterapi lavender
(Lavandula Angustifolia) dan massage effleurage terhadap tingkat nyeri
persalinan kala I fase aktif pada primigravida”.
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuan berbagai pihak, maka penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra.Agnes Sriharti M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.M.Kep selaku Ketua Prodi S-1
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Bapak Sunardi, SKM.,M.Kes selaku pembimbing pertama yang telah
memberikan motivasi, bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
4. Ibu Febriana Sartika Sari, S.Kep.,Ns selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan motivasi, bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
5. Ibu Anita Istiningtyas, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji yang telah
memberikan arahan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
6. Segenap dosen Prodi S-1 dan Staff pengajar STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan ilmu dan bimbingan pada penulis.
7. Kedua Orang tua yang telah memberikan semangat, doa, dorongan baik
material dan spiritual dalam pembuatan skripsi ini.
8. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar yang telah memberikan
ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian
9. Tutuk, Amd.Keb selaku kepala ruang PONEK RSUD Karanganyar yang
telah membantu dan mengarahkan peneliti dalam proses penelitian
10. Ida Rusmiati, Amd.Keb selaku Bidan di BPS UTAMI yang telah membantu
dan membimbing peneliti selama proses penelitian
iv
11. Responden yang telah membantu peneliti sehingga penelitian ini dapat
berjalan dengan lancar
12. Teman-teman S10 yang telah memberikan semangat, motivasi, dan arahan
dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dengan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun untuk perbaikan dikemudian hari.
Surakarta, Juli 2014
Peneliti
v
DAFTAR ISI
vi
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri........................... 14
2.1.4. Mekanisme Nyeri..................................................... 18
2.1.5. Klasifikasi Nyeri ...................................................... 19
2.2. Konsep Persalinan ............................................................... 21
2.2.1. Definisi..................................................................... 22
2.2.2. Jenis Persalinan........................................................ 22
2.2.3. Sebab- Sebab yang Menimbulkan Persalinan.......... 23
2.2.4. Tanda- Tanda Permulaan Persalinan ....................... 25
2.2.5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Persalinan ...... 29
2.2.6. Tahap Persalinan...................................................... 31
2.2.7. Konsep Nyeri Persalinan ......................................... 35
2.2.8. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan ......... 39
2.2.9. Skala Nyeri .............................................................. 41
2.3. Metode Penanggulangan Nyeri............................................ 46
2.3.1. Cara Non Farmakologi............................................. 46
2.3.2. Cara Farmakologi .................................................... 53
2.3.3. Massage ................................................................... 55
2.3.4. Aromaterapi ............................................................. 61
2.4. Kerangka Teori .................................................................... 75
2.5. Kerangka Konsep ................................................................ 76
2.6. Hipotesis .............................................................................. 77
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian ................................................................. 78
3.2. Populasi dan Sampel............................................................ 79
3.2.1. Populasi.................................................................... 79
3.2.2. Sampel ..................................................................... 79
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 81
3.4. Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran ...... 82
3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data....................... 83
3.6. Teknik Pengolahan dan Analisa Data.................................. 88
3.7. Etika Penelitian.................................................................... 92
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Analisa Univariat 94
4.1.1. Karakteristik Usia Responden 94
4.1.2. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden 95
4.1.3. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif yang
diberi Aromaterapi Lavender dan Massage
Effleurage 96
4.1.4. Efektifitas Aromaterapi Lavender dan Massage
Effleurage terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I
Fase Aktif 96
4.2. Analisa Bivariat 97
4.2.1. Hasil Uji Shapiro-Wilk 97
4.2.2. Hasil Test Statistik Uji Wilcoxon 98
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum diberi
Aromaterapi Lavender dan Massage Effleurage 99
5.2. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Setelah diberi
Aromateri Lavender dan Massage
Effleurage 101
5.3. Efektifitas Aromaterapi Lavender dan Massage Effleurage
terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif 103
5.4. Keterbatasan Penelitian 108
BAB VI PENUTUP
6.1. Simpulan 109
6.2. Saran 109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Effleurage
Kolmogorov-Smirnov Test
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Pendahuluan
Pendahuluan
xi
Lampiran 18 : Surat Rekomendasi Kesbangpol Kab. Karanganyar Ijin
Penelitian
Penelitian
Lampiran 23 : Dokumentasi
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2014
Marni Wahyuningsih
Abstrak
Proses persalinan dimulai pada saat terjadi kontraksi uterus yang teratur
dan progresif serta akan diakhiri dengan keluarnya janin. Aromaterapi dan
massage merupakan salah satu metode non farmakologi, aromaterapi dapat
menimbulkan sesuatu yang menyenangkan, menurunkan nyeri, stress, cemas serta
massage dapat menimbulkan efek relaksasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas aromaterapi lavender
dan massage effleurage terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada
primigravida.
Jenis penelitian quasi experiment dengan menggunakan desain penelitian:
pre and post test without control. Sampel penelitian diambil dengan teknik
Consecutive sampling sebanyak 48 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Januari-Mei 2014. Metode analisis data menggunakan teknik analisis statistik non
parametrik Wilcoxon.
Tingkat nyeri persalinan sebelum diberikan perlakuan adalah nyeri tingkat
berat (rata-rata 8,52) dan setelah diberikan perlakuan adalah nyeri tingkat sedang
(rata-rata 5,58). Penurunan tingkat nyeri setelah diberikan perlakuan adalah 2,938.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p 0,00 lebih kecil dari nilai a 0,05 dengan
demikian aromaterapi lavender dan massage effleurage efektif menurunkan
tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada primigravida. Harapannya hasil
penelitian ini dapat dijadikan SOP di BPS UTAMI dan Ruang PONEK RSUD
Karanganyar.
xiv
BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA
2014
Marni Wahyuningsih
Abstract
The labor process begins from the regular and progressive uterine
contraction to the discharge of fetus. Aromatherapy and massage are non-
pharmacological methods. The former arouses excitement and reduces pain,
stress, and anxiety, and the latter induces relaxation effects.
The objective of this research is to investigate the effectiveness of
lavender aromatherapy and effleurage massage on the level of labor pain of Stage
I of active phase in primigravida.
This research used the quasi experimental research with the pretest and
posttest without control design. It was conducted from January to May 2014. The
samples of the research consisted of 48 persons. The data of the research were
analyzed by using the statistical non-parametric Wilcoxon Test.
Prior to the treatment, the level of labor pain is severe (the average is
8.52), and following the treatment it is moderate (the average is 5.58). Thus, the
level of labor pain declines as much as 2.938 following the treatment. The result
of the analysis shows that the value of p is 0. 00, which is smaller than the value
of a = 0.05, meaning that the lavender aromatherapy and the effleurage massage
are effective to reduce the labor pain of Stage I of active phase in primigravida.
The result of this research is expected to be considered for the Standard
Operating Procedure at Utami Private Midwifery Practice and at Comprehensive
Emergency Obstetric and Newborn Care Room of Local General Hospital of
Karanganyar.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru
tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari jumlah ini, 20 juta
2012).
persalinan atau kelahiran. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan
16
17
seorang ibu merasa sangat takut maka secara otomatis otak mengatur dan
mempersiapkan tubuh untuk merasa sakit, sehingga rasa sakit saat persalinan
akan lebih terasa. Pada ibu primigravida rasa sakit berlangsung 12-14 jam.
Wall dan Malzack meyakini bahwa nyeri harus diringankan dengan efektif
karena bila nyeri disertai reaksi stress memiliki efek berbahaya terhadap ibu
selama proses persalinan. Secara fisiologi nyeri persalinan mulai timbul pada
persalinan kala I fase laten dan fase aktif, pada fase aktif terjadi pembukaan
mulai dari 3-10 cm. Pada primigravida kala I persalinan bisa berlangsung
kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Makin lama nyeri yang dirasakan akan
bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif, dimana pembukaan
kondisi psikologis ibu, proses persalinan, dan kesejahteraan janin (Potter &
Perry 2005).
Nyeri yang tidak cepat teratasi dapat menyebabkan kematian pada ibu
dan bayi, karena nyeri menyebabkan pernafasan dan denyut jantung ibu akan
fase aktif sangat penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu
Rasa nyeri, tegang, rasa takut yang mengganggu pada ibu hamil dapat
rahim dan dapat merugikan janin dengan mengurangi aliran darah menuju
(Astuti 2009).
saat persalinan, cara tersebut antara lain dengan tindakan farmakologis dan
efek samping pada ibu dan juga janin. Misalnya pada analgesik dapat
Efek samping pada ibu adalah adanya perasaan mual dan pusing, serta ibu
2004).
kepada pasien dan dapat membantu meringankan ketegangan otot dan emosi
Ibu yang dipijat dua puluh menit setiap jam selama persalinan akan
lebih terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang
sakit. Endorphin juga dapat menciptakan perasaan nyaman, enak, rileks dan
20
nyaman dalam persalinan. Banyak wanita merasa bahwa pijatan sangat efektif
dalam menghilangkan rasa sakit pada saat melahirkan yang secara umum
makanan, dan sisa makanan dibawa secara efektif dari jaringa tubuh ibu ke
adalah terapi yang menggunakan essensial oil atau sari minyak murni untuk
bahwa aroma yang segar, harum merangsang sensori, reseptor dan pada
stress, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan
merupakan pusat emosi, suasana hati atau mood, dan memori untuk
dan BPS UTAMI diperoleh data ibu bersalin selama bulan Oktober-
Desember 2013 sebanyak 163 orang, jadi rata-ratanya 54 orang tiap bulan.
Saat itu terdapat 2 dari 3 pasien primigravida sedang dalam persalinan kala I.
Pada ibu primigravida menyatakan tidak tahan dengan nyeri yang dirasakan
aromaterapi dan massage kepada ibu saat melahirkan, sehingga ibu terus
fase aktif pada primigravida di BPS UTAMI dan Ruang PONEK RSUD
Karanganyar.
23
permasalahan:
Karanganyar?”
effleurage dalam menurunkan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada
primigravida.
effleurage.
effleurage.
24
effleurage.
massage effleurage terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada
primigravida.
sistem atau cara mengurangi nyeri primigravida kala I fase aktif persalinan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi nyeri
12
13
2004).
1. Usia
(Judha 2012).
2. Jenis kelamin
yang sama.
3. Kebudayaan
4. Makna nyeri
5. Perhatian
yang menurun.
6. Ansietas
7. Keletihan
8. Pengalaman sebelumnya
menderita nyeri yang berat maka ansietas atau bahkan rasa takut
nyeri akan lebih sedikit gelisah dan lebih toleran terhadap nyeri
2012).
9. Gaya koping
nyeri.
teori tersebut adalah teori Gate Control (Mander 2003). Teori ini
perjalanan impuls.
(membuka pintu).
otak.
19
serat desenden.
sebelumnya.
1. Menurut Tempatnya
a. Perifer Pain
b. Deep Pain
e. Psikogenic Pain
f. Phantom Pain
g. Interactable Pain
2. Menurut Serangannya
a. Nyeri Akut
b. Nyeri Kronik
3. Menurut sifatnya
a. Insidental
b. Stedy
c. Paroxymal
2.2.1. Definisi
dibagi menjadi empat kala, yaitu kala I, kala pembukaan servik atau
10cm. Kala II disebut kala pengeluaran janin. Kala III disebut kala
operasi caesarea.
1. Teori keregangan
prosespersalinan
4. Teori prostaglandin
7. Faktor lain
2008).
berikut:
1. Lightening
2. Perubahan serviks
persalinan.
28
a. Persalinan palsu
b. Lonjakan energi
persalinan.
1. Power
ke asalnya.
2. Passage
3. Passanger
besar dan keras pada janin adalah kepala janin, posisi dan besar
4. Psikis
5. Penolong
a. Fase laten
b. Fase Aktif
cm menjadi 4 cm.
lengkap
kontraksi
33
vaginanya
kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang
rectum, ibu seperti ingin buang air besar dengan tanda anus
(Mochtar 2003).
200 cc.
35
4. Kala IV
(Prawirohardjo 2008).
1. Definisi
William 2003).
2. Penyebab
berikut :
William 2003).
Kala I atau kala pembukaan yang terdiri dari dua fase yaitu fase
pada fase ini telah ditetapkan yaitu selama 20 jam pada wanita
show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis
(Prawirohardjo 2008).
2. Paritas
3. Budaya
4. Keletihan
5. Emosi
6. Ansietas
Perry 2005).
rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata (Potter & Perry
2005).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 2.1.
atau kaku atau tertekan atau sulit bergerak atau terbakar atau
mengukur intensitas nyeri pada anak, yang terdiri dari dua skala
yang terpisah, yaitu sebuah skala dengan nilai 0-100 pada sisi
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
oleh pasien, dalam penelitian ini skala nyeri NRS diberi warna
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, skala NRS ini yang akan
menahannya
1. Analgesia psikologi
46
(Mander 2003).
2. Relaksasi
(Bagharpoosh 2006).
3. Imajinasi
dapat diterima dan tidak nyeri. Oleh karena keterlibatan aktif ibu
4. Hidroterapi
5. Musik
7. Obat Herbal
8. Akupunktur
(Mander 2003).
9. Hipnoterapi
dari sesi mingguan selama trimester I dan III, dan tiga kali
10. Homeopati
(Mander 2003).
digunakan pada awal fase aktif kala I yaitu pembukaan mulut rahim
anestesi blok saraf atau jika ada indikasi janin harus dilahirkan
2.3.3. Massage
1. Definisi
gate control yang dikemukakan oleh Melzak dan Wall. Teori ini
tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu
2. Metode
a. Effleurage
Meiliasari 2004).
berikut:
simfisis pubis
melalui umbilicus.
kontraksi.
Gambar 2.5
d. Abdominal Lifting
Begitu seterusnya.
2.3.4. Aromaterapi
1. Definisi
a. Lavender
Gambar 2.6
2008).
b. Rosemary
kualitas hidupnya.
manusia.
sakit kepala.
2006).
2005).
2008).
yaitu melalui:
a. Inhalasi
(MacKinnon 2004).
b. Pijat
of Health 2007).
Health 2007).
73
c. Kompres
Health 2007).
d. Berendam
Keterangan :
: diteliti
· Pengalaman masa lalu
: tidak diteliti · Budaya
· Paritas
2.6. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
Quasi Eksperimental dengan Pre and post test without control (Kontrol diri
R O1 X1 O2
Gambar 3.1 Quasi experimental pre and post test without control
design
Keterangan:
78
79
3.2.1. Populasi
orang/bulan.
3.2.2. Sampel
(Hidayat 2007).
1. Kriteria inklusi
b. Primigravida
aromaterapi
RSUD Karanganyar
2. Kriteria eklusi
a. Multipara
3. Besar Sampel
N n= 2
1 + N (d )
Keterangan:
N: Besar populasi
n: Besar sampel
= 54
1 + 54(0,0025)
= 54
1,135
= 47,57
Karanganyar.
1-10, 7-10
a. Tidak nyeri :
0
b.Nyeri ringan
: 1-3
c.Nyeri sedang
: 4-6
d. Nyeri berat :
7-10
3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1. Aromaterapi Lavender
tujuan
c. Atur posisi tidur ibu dengan posisi miring kiri dengan lutut
point 4).
simfisis pubis.
umbilicus.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
menahannya
menggunakan alat ukur NRS yang telah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas sebelumnya.
1. Uji Validitas
dan reliabilitas yang baik. Pada uji validitasnya skala nyeri NRS
menunjukkan r= 0,90.
2. Uji Reliabilitas
sebagai berikut:
sangat dekat.
dijaga kerahasiaannya.
sampel.
observasi.
tersebut.
seterusnya.
observasi.
dalam penelitian, oleh karena itu harus dilakukan dengan baik dan
berikut:
1) Tidak nyeri =1
2) Nyeri ringan =2
3) Nyeri sedang =3
4) Nyeri berat =4
b. Usia
1) < 20=1
2) 20-35=2
3) > 35=3
c. Pendidikan
90
1) Tidak Sekolah =1
2) SD=2
3) SMP=3
4) SMA=4
5) PT=5
4. Analisa (Analiting)
5. Cleaning
(Hidayat 2007).
1. Analisa Univariat
91
(Notoatmodjo 2005)
2. Analisa Bivariat
penelitian ini jumlah sampel < 50, sehingga uji normalitas data
pada primigravida.
primigravida
3.7.4. Beneficience
tingkat populasi.
3.7.5. Nonmaleficience
HASIL PENELITIAN
dilakukan selama 5 bulan dari bulan Januari sampai Mei. Ibu Primigavida
dilakukan adalah:
menjadi 3 tingkat yaitu usia <20 tahun, 20-35 tahun, dan >35 tahun.
Distribusi frekuensi usia responden dapat dilihat secara rinci pada tabel
4.1.
Usia Frekuensi %
< 20 Tahun 3 6,25
20-35 Tahun 45 93,75
> 35 Tahun 0 0.0
Total 48 100
94
95
responden dibagi menjadi lima, yaitu: tidak sekolah, lulus SD, lulus
Pendidikan Frekuensi %
SD 2 4.16
SMP 17
35.42 SMA 26
54.17 PT 3
6.25 Total 48
100
4.1.3 Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif yang diberi Aromaterapi
Pre Post
Asymp.Sig (2-tailed) .000 .000
lebih kecil dari α (5%) atau 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima,
primigravida.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum diberi Aromaterapi
Berdasarkan hasil penelitian ini tingkat nyeri persalinan pada kala I fase
aktif seperti pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa, tingkat nyeri persalinan
mereka merasa letih. Hal ini menyebabkan peningkatan nyeri. Rasa nyeri
yang terjadi selama kala I fase aktif juga disebabkan oleh kontraksi uterus
nyeri juga akan semakin meningkat. Rasa nyeri akan terus meningkat seiring
yaitu 10 cm.
terjadi kontraksi otot selama periode anoksia relatif menyebabkan rasa nyeri.
Kalau relaksasi uterus antara saat-saat terjadi kontraksi tidak cukup untuk
yang panjang. Selain itu beberapa responden juga terlihat khawatir, cemas
Rasa cemas dan rasa takut dapat memperberat persepsi nyeri selama
persalinan. Rasa cemas yang berlebihan juga dapat menambah nyeri. Nyeri
dan cemas menyebabkan otot menjadi spatik kaku dan menyebabkan jalan
lahir menjadi kaku, sempit dan kurang relaksasi. Nyeri dan ketakutan juga
dapat menimbulkan stres. Terjadinya reaksi stres yang kuat dan berkelanjutan
persalinan adalah usia. Pada penelitian ini sebagian besar usia responden
Seseorang yang berusia lebih tua akan mampu merespon terhadap stressor
yang dihadapi daripada seseorang yang berusia lebih muda. Setiap orang
memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi dan menginterpretasikan nyeri.
Cara seseorang berespon terhadap nyeri adalah akibat dari banyak kejadian
terhadap segala sesuatu yang datang dari luar, dimana sesorang dengan
penelitian ini mempunyai tingkat pendidikan akhir SMA (54,17 %). Tingkat
subyektif dan ditentukan oleh makna atau arti suatu input nyeri. Orang yang
sendiri atau dari sumber lain. Sehingga tingkat pendidikan bukan merupakan
5.2. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Setelah diberi Aromaterapi
fase aktif seperti pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat nyeri
tingkat nyeri sedang (rata-rata 5,58). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
jam selama tahap persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal ini
yang dapat menghilangkan sakit secara alamiah sehingga lebih nyaman. Pada
saat persalinan dianjurkan agar massage dilakukan terus menerus, karena rasa
nyeri cenderung akan meningkat jika massage dihentikan. Hal tersebut terjadi
karena sistem saraf menjadi terbiasa terhadap stimulus dan organ-organ indra
saat hamil dan melahirkan. Pijatan pada leher, bahu, punggung, kaki, dan
tangan dapat membuat nyaman. Usapan pelan pada perut juga akan terasa
fase aktif seperti tampak pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat nyeri
0,000 yang lebih kecil dari α 0,05 dengan demikian aromaterapi lavender dan
aktif.
fase aktif sesudah diberi aromaterapi lavender dan massage effleurage lebih
massage effleurage, hal ini terjadi karena terapi dengan menggunakan minyak
sebagai uap air. Ketika uap air yang mengandung komponen kimia tersebut
dihirup, akan diserap tubuh melalui hidung dan paru-paru yang kemudian
masuk ke aliran darah. Bersamaan saat dihirup, uap air akan berjalan dengan
segera ke sistem limbik otak yang bertangung jawab dalam sistem integrasi
dan ekspresi perasaan, belajar, ingatan, emosi, serta rangsangan fisik. Minyak
esensial lavender sangat efektif dan bermanfaat saat dihirup atau digunakan
pada bagian luar, karena indra penciuman berhubungan dekat dengan emosi
manusia. Saat aroma dari minyak esensial lavender dihirup, tubuh akan
merupakan pusat emosi, suasana hati atau mood, dan memori untuk
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rini Astuti (2009) di Bidan Praktek Swasta Polokarto pada ibu yang sedang
emosi yang tidak seimbang, hysteria, rasa frustasi dan kepanikan (Hale 2008).
Sebuah studi yang dilakukan oleh Lee & Ming Ho (2004) di 87 rumah
bersalin di New Zealand, bahwa sebanyak 60% dari rumah bersalin yang
aromaterapi secara psikologi antara lain dapat menurunkan tingkat nyeri dan
8 16
pembuluh darah perifer, meningkatkan CD dan CD yang berperan dalam
Pijat (massage) membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan nyaman
setiap jam selama tahap persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu
nyeri setelah diberi aromaterapi lavender dan massage effleurage. Salah satu
pesan yang dikirim lewat serabut A-δ, serabut yang menghantarkan nyeri
menerima sinyal nyeri dan intensitas nyeri berubah/berkurang hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan Potter & Perry (2005) dan Mander (2003).
Hasil penelitian ini sesuai dengan Gate Control Teori yaitu bahwa
serabut nyeri membawa stimulasi nyeri ke otak lebih kecil dan perjalanan
sensasinya lebih lambat dari pada serabut yang luas dan sensasinya berjalan
lebih cepat. Ketika sentuhan dan nyeri dirangsang bersama sensasi sentuhan
berjalan ke otak dan menutup pintu gerbang dalam otak dan terjadi
sehingga dapat membuat pasien lebih nyaman karena relaksasi otot (Mander
2003).
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Purwokerto.
Berdasarkan uraian diatas peneliti berpendapat bahwa rasa nyeri ini bisa
dipengaruhi oleh arti nyeri yang dirasakan seseorang, persepsi nyeri, dan
dipengaruhi oleh kondisi sosial dan letak daerah. Nyeri ini dapat diatasi
yang mendapatkan aromaterapi dan massage ini akan merasa tenang, nyaman,
rileks, puas dan akan lebih dekat dengan petugas kesehatan yang melayani,
antara lain aromaterapi lavender dan massage effleurage merupakan hal yang
baru bagi responden sehingga peneliti harus menjelaskan dengan sebaik
selama kala I fase aktif. Ruangan yang digunakan adalah ruangan terbuka
secara pasti konsentrasi aromaterapi dan tekanan selama massage agar dapat
PENUTUP
6.3. Simpulan
berikut:
lavender dan massage effleurage adalah nyeri berat dengan rata-rata 8,52.
5,58.
6.4. Saran
109
110
untuk menangani masalah nyeri persalinan saat kala I fase aktif sehingga
efektif.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Basford, Lynn & Denise. (2006). Teori dan Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC
Batubara ,P L. (2008) Farmakologi Dasar, edisi II. Jakarta: Lembaga Studi dan
konsultasi Farmakologi
Cunningham, G.F., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap, L.C., Hauth, J.C., &
Wenatrom, K.D. (2005) Obstetri Williams. Jakarta: EGC.
Danuatmaja & Meiliasari. (2004) Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta:
Puspa Swara
Datak, G (2008). Perbedaan Rileksasi Benson Terhadap Nyeri Pasca Bedah Pada
Pasien Transurethral Resection Of The Prostate Di Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati. [Thesis]. Indonesian University
Hale, G. (2008) Lavender – nature’s aid to stress relief. Available from URL:
www.aromatherapy-stress-relief.com. [Accessed 22 Juli 2013].
Harry, O., & William, R.F. (2003) Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi.
Bandung: Yayasan Essentia Medica.
Harsono. (2009) Kapita Selekta Neurologi Edisi kedua. Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press
Indrati, D. (2009). Efektifitas terapi aroma lavender terhadap tingkat nyeri dan
kecemasan persalinan kala I di Rumah Sakit dan Klinik Bersalin Purwokerto.
Available from URL: www.digilib.ui.ac.id/file=pdf/abstrak-124684.pdf.
[Accessed 22 Juli 2013].
Kuriyama, H., Watanabe, S., Nakaya, T., Kita, M., Imanishi, J., Shigemori, I.,
Yoshida, N., Masaki, D., Fukui, K., Tadai, T., & Ozasa, K. (2005)
Immunological and Psychological Benefits of Aromatherapy Massage.
Oxford Journals page 1of 6. Published by Oxford University Press. [accessed
20 November 2013]
Lee, K., & Ming Ho, K. (2004) Obstetric Regional Analgesia Services In New
Zealand: A National Survey. The New Zealand Medical Journal, Vol 117 No
1206 ISSN 1175 8716. [accessed 20 November 2013]
Li, Liu & Herr, (2007), Post Operatif Pain Intensity Assessment: A Comparison
Of Four Scale In Chinese adult.Available from URL:
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/> [Accessed 30 Desember 2013]
Mousley, Judith. 2005. In Chick, H.L & Vincent, J.L. (Eds). Proceedings of the
th
29 Conference of the International Group for the Psychology of
Mathematics Education. Vol 2, PP.217-224. Melbourne: PME.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume
2. Jakarta : EGC
Simkin, P. (2002) Supportive care during labor: A guide for busy nurses. Journal
of Obstetric, Gynecologic, and Neonatal Nursing, 31(6), 721-732.