Anda di halaman 1dari 3

ABI

Posted on December 23, 2013


ANKLE BRACHIAL PRESSURE INDEX (ABPI)

PENGERTIAN ABPI

Ankle Brachial Pressure Index (ABPI) adalah test non invasive untuk mengukur rasio tekanan darah
sistolik kaki (ankle) dengan tekanan darah sistolik lengan (brachial). Tekanan darah sistolik diukur
dengan menggunakan alat yang disebut simple hand held vascular Doppler ultrasound probe dan
tensimeter (manometer mercuri atau aneroid). Pemeriksaan ABPI sebaiknya dilakukan pada pasien
yang mengalami luka pada kaki untuk mendeteksi adanya insufisiensi arteri sehingga dapat
menentukan jenis luka apakah arterial ulcer, venous ulcer atau mixed ulcer. Sehingga dapat
memberikan intervensi secara tepat.
Direkomendasikan menggunakan probe dengan frekuensi 8 MHz untuk ukuran lingkar kaki normal
dan 5 MHz untuk lingkar kaki obesitas atau edema.

PROSEDUR PENGUKURAN ABPI


1. Anjurkan pasien berbaring terlentang, posisi kaki sama tinggi dengan posisi jantung.
2. Pasang manset tensimeter di lengan atas dan tempatkan probe vascular Doppler ultrasound diatas
arteri brachialis dengan sudut 45 derajat.
3. Palpasi nadi radialis kemudian pompa manset hingga 20 mmHg diatas tekanan darah sistolik
palpasi.
4. Kempiskan manset, perhatikan suara pertama yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan
tekanan darah systolic brachialis.
5. Ulangi pada lengan yang lain.
6. Pasang manset tensimeter di pergelangan kaki dan tempatkan probe vascular Doppler ultrasound
diatas arteri dorsalis pedis atau arteri tibilias dengan sudut 45 derajat.
7. Palpasi nadi dorsalis pedis kemudian pompa manset hingga 20 mmHg diatas tekanan darah sistolik
palpasi.
8. Kempiskan manset, perhatikan suara pertama yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan
tekanan darah systolic ankle.
9. Ulangi pada kaki yang lain.
10. Pilih tekanan darah systolic brachialis tertinggi (diantara lengan kanan dan kiri) dan tekanan
darah systolic ankle teritnggi (diantara kaki kanan dan kaki kiri).
Nilai ABPI = Tekanan darah sistolik brachialis/ Tekanan darah sistolik ankle

INTERPRETASI NILAI ABPI


1. ABPI = > 1.2 berarti arteri tidak dapat terkompresi, Diabetes mellitus, penyakit ginjal atau
kalsifikasi arteri berat.
2. ABPI = 1.2-0.8 berarti sirkulasi arteri normal.
3. ABPI = 0.8-0.5 berarti insufisiensi arteri ringan.
4. ABPI = <>
5. ABPI = 0.2 berarti ischemic kaki kritis.

Dalam penentuan nilai ABPI kadang ditemukan tekanan darah sistolik false tinggi ditemukan pada
pasien diabetic. Hal ini disebabkan tekanan manset tidak mampu menekan pembuluh darah distal
yang mrngalami kalsifikasi

Ilustrasi Kasus

Pasien wanita usia 60 tahun datang dengan keluhan utama luka di tumit kiri yang tidak kunjung
sembuh sejak 3 minggu SMRS. Tiga minggu SMRS, pasien tertusuk tulang ayam di tumit kiri hingga
berdarah dan nyeri. Luka tidak kunjung sembuh, bertambah bengkak, dan menghitam. Kaki juga
kebas dan baal, selain itu pasien juga mengalami demam (suhu > 38oC). Pasien diketahui menderita
Diabetes Melitus sejak 15 tahun yang lalu dan tidak teratur berobat. Riwayat stroke pada tahun 2007.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan perabaan arteri popliteal ++/++, arteri dorsalis pedis +/-, arteri
tibialis posterior +/-. Ankle Brachial Index (ABI) dextra: 0,8; ABI sinistral tidak dapat dinilai.

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemis (Hb 8,8 g/dL); leukositosis (21.270/uL); PT 14,2
(13,1): 1,08x; APTT 32,9 (34,8): 0,94x; GDS 201 mg/dL.

Pada pemeriksaan rontgen pedis sinistra AP dan Oblique: penurunan densitas tulang pedis,
osteomyelitis (-). Pada rontgen cruris sinistral AP/Lat: spur formation pada aspek posterior dan aspek
plantar os calcaneus sinistral, defek jaringan lunak pada sisi posterior plantar pedis sinistral.

Pada pasien ini ditegakkan diagnosis kerja ulkus DM pedis sinistra tipe neuroiskemik. Pasien
kemudian dilakukan debridement. Pada pemeriksaan USG Doppler didapatkan a. tibialis posterior
sinistra: plaque (+), monofasik; a. dorsalis pedis: plaque (+), trifasik (+). Satu minggu pasca
debridement, didapatkan rembesan (+) dan pus (+) pada luka, pasien kemudian direncanakan operasi
amputasi below knee.

REFERENSI

1. Wajan Juni Udjianti (2007): Ankle brachial pressure index (ABPI) dan compression
bandage.Surabaya.
2. Vowden P, Vowden K (2001): Doppler assessment and ABPI: Interpretation in the management of
leg ulceration.www.worldwidewounds/doppler-assessment-and-abpi.htm

Anda mungkin juga menyukai