Anda di halaman 1dari 4

KEJAHATAN EKONOMI DAN TEKNOLOGI

RESUME CONTRACT AND PROCUREMENT FRAUD

Dosen Pengampu:
Fuad, Ph.D, CFE.
Anis Chariri, Ph.D, Ak, CA

Disusun Oleh:
Defel Septian 12030117420061
Dinda Indira S 12030117420101

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018

1
A. Basics Of Contract Law
Entitas membeli barang dan jasa melalui sistem kontrak; oleh karena itu, akan sangat
membantu untuk memahami unsur-unsur kontrak. Akan tetapi, sistem hukum menangani
beberapa dasar-dasar hukum kontrak secara berbeda. Bahkan, ada perbedaan dalam cara
hukum umum dan sistem hukum perdata yang berurusan dengan hukum
kontrak. Terlepas dari perbedaan tersebut, makalah ini memberikan gambaran umum
tentang dasar-dasar hukum kontrak, yang berlaku di sebagian besar situasi.
1. Element of Contract
Sebuah kontrak adalah perjanjian lisan atau tertulis dimana dua pihak atau lebih telah
menandatangani kewajiban untuk membuat pekerjaan. Agar dapat diberlakukan,
kontrak umumnya harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
 Subjek yang sah atau objektif
 Pihak yang Kompeten
 Niat untuk terikat secara hukum
 Persetujuan
 Pertimbangan hukum
 Bentuk yang diizinkan oleh hukum
B. Methods Of Procurement
Ada berbagai metode kontrak yang dapat digunakan entitas pengadaan untuk
memperoleh barang atau jasa. Pemilihan metode umumnya tergantung pada kerumitan
pengadaan.
Metode pengadaan berkisar dari menggunakan kartu pembelian (atau kartu-p) untuk
barang-barang dengan nilai kecil (Amerika), sampai kontrak multi-juta dolar yang
dinegosiasikan untuk terminal komputer keuangan.
Meskipun ada berbagai metode pengadaan, pembeli biasanya menggunakan proses yang
menyediakan persaingan terbuka dan bebas.
Secara khusus, organisasi sering mendapatkan barang dan jasa melalui cara-cara berikut:
 Penawaran kompetitif menggunakan tawaran tertutup
 Kontrak melalui negoisasi
 Prosedur akuisisi sederhana

2
C. Phases in The Procurement Process
Meskipun ada berbagai metode yang dapat digunakan entitas pengadaan untuk
memperoleh barang atau jasa, pembeli biasanya menggunakan proses penawaran yang
menyediakan persaingan terbuka dan bebas. Diskusi ini mengkaji tahapan proses
pengadaan yang menggunakan mekanisme penawaran kompetitif.
Untuk menelaah, dalam penawaran yang kompetitif menggunakan penawaran yang
disegel, masing-masing penawar bersaing untuk kontrak berdasarkan spesifikasi
penawaran yang ditetapkan oleh perusahaan pembelian. Kontraktor, pemasok, atau
vendor mengajukan penawaran rahasia yang menyatakan harga di mana mereka akan
menyelesaikan kontrak yang diusulkan sesuai dengan spesifikasi penawaran pembeli.
Dengan demikian, proses pengadaan yang kompetitif membutuhkan kontraktor untuk
menawar secara kompetitif dalam kontrak, dan mereka dirancang untuk memaksimalkan
manfaat dari persaingan bebas dan terbuka.
Penawaran kompetitif, bagaimanapun, dapat menciptakan lingkungan persaingan yang
berbahaya yang kondusif untuk penipuan, dan keuntungan apa pun yang dapat diperoleh
salah satu penawar atas pesaing sangat berharga. Akibatnya, pengadaan melalui
penawaran yang kompetitif rentan terhadap penipuan.
Untuk tujuan deteksi penipuan, proses pengadaan yang menggunakan mekanisme
penawaran kompetitif dapat dikurangi menjadi empat tahap dasar:
 tahap presolicitation
 tahap pengajuan
 tahap evaluasi dan penghargaan penawaran
 tahap pasca-penghargaan dan administrasi

D. Categories Of Procurement Fraud Schemes


Meskipun ada banyak jenis skema penipuan pengadaan, diskusi tentang setiap jenis
berbeda berada di luar ruang lingkup materi ini. Sebaliknya, diskusi ini berfokus pada
skema penipuan pengadaan yang termasuk dalam kategori berikut:
 Skema yang melibatkan kolusi di antara kontraktor
 Skema yang melibatkan kolusi antara kontraktor dan pengadaan para karyawan
 Skema penetapan harga rusak dalam negosiasi kontrak
 Skema di pasca-penghargaan dan administrasi tahap

3
DAFTAR PUSTAKA

Association of Certified Fraud Examiners. 2017. “Fraud Examiners Manual”. International


Edition.

Anda mungkin juga menyukai