Anda di halaman 1dari 123

BAB V

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN MELALUI PUSKESMAS


(ORIENTASI DI PUSKESMAS SENTOSA BARU KECAMATAN MEDAN
PERJUANGAN)

5.1 Puskesmas
5.1.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Puskesmas
5.1.1.1 Pengertian Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah
fasilitas pelayanankesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya di wilayah
kerjanya
Yang dimaksud dengan:
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintahpemerintah daerah dan/atau masyarakat.
c. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
d. Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
e. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
f. suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
g. Pelayanan Kesehatan
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 77
h. upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan
dituangkan dalam suatu sistem.
i. Tenaga Kesehatan
j. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.

5.1.1.2 Tujuan Puskesmas


Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat;
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

5.1.1.3 Fungsi Puskesmas


1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas senantiasa selalu berupaya dalam menggerakkan dan
memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektoral termasuk
oleh masyarakat dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
2. Pemulihan Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki
kesabaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 78
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaan, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan, memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan,
keluarga, dan masyarakat ini agar diselenggarakan dengan
memperhatikan situasi dan kondisi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas senantiasa bertanggungjawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama menjadi tanggungjawab Puskesmas
yang meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi (private goods) dengan tujuan utama untuk menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tersebut yaitu rawat
jalan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap tanpa
mengabaikan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat
umum publik (public goods) dengan tujuan utama untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Pelayanan
kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

5.1.2 Visi dan Misi Puskesmas


5.1.2.1 Visi Puskesmas

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 79
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju Indonesia
Sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang dicapai mencakup 4 indikator
utama, yakni:
1. Indikator Lingkungan Sehat.
2. Indikator Perilaku Sehat.
3. Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bermutu.
4. Indikator Derajat Kesehatan Penduduk Kecamatan.

5.1.2.2 Misi Puskesmas


Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah turut mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya agar dapat memperhatikan aspek kesehatan yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya
semakin berdaya di bidang kesehatan melalui peningkatan
pengetahuan menuju kemampuan untuk hidup.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 80
3. Memelihara dan meningkatkan mutu. Pemerataan dan
keterjangkauan peralatan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas
akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
sesuai standar masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan
kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga
dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit,
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat
yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa
diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai.
5.1.3 Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Pada penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu.

5.1.3.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas


Azas penyelenggaraan Puskesmas dimaksud adalah:
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
a. Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat
kesehatan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat
Kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.
c. Memantau pembangunan berbagai upaya pembangunan
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayah kerjanya.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 81
e. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara
merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan
masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap
upaya puskesmas dengan kegiatan antara lain:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak, posyandu, polindes, bina
keluarga bahagia (BKB).
b. Upaya pengobatan, posyandu, pos obat desa (POD).
c. Upaya perbaikan gizi berupa posyandu, pusat pemulihan
gizi (PPG), keluarga sadar gizi (KADARZI).
d. Upaya kesehatan sekolah Dokter Kecil, Dokter Remaja,
Penataran Guru dan Orang Tua/Wali Murid, Saka Bakti
Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(POSKESTREN).
e. Upaya kesehatan lingkungan berupa Kelompok
Pemakaian Air (POKMAIR),Desa Percontohan
Kesehatan Lingkungan (DPKL).
f. Upaya kesehatan lanjut usia berupa posyandu usila.
g. Upaya kesehatan kerja berupa pos upaya kesehatan kerja
(POS UKK).
h. Upaya kesehatan jiwa berupa posyandu, Tim Pelaksana
Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM).
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional berupa Taman
Obat Keluarga (TOGA).
j. Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (Invation)
berupa Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN),
Mobilitas Dana Keagamaan.
3. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 82
dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan
organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas
sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di
lapangan sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna.
a. Keterpaduan lintas program
Keterpaduan lintas program adalah upaya
memadukan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan
yang menjadi tanggungjawab puskesmas. Contoh
keterpaduan lintas program antara lain:
 Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) berupa
keterpaduan KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan,
pengobatan.
 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berupa keterpaduan
kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan,
pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja
dan kesehatan jiwa.
 Puskesmas keliling berupa keterpaduan pengobatan
dengan KIA/KB, gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi.
 Posyandu berupa keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M,
kesehatan jiwa, promosi kesehatan.
b. Keterpaduan lintas sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan
penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan
dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait
tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan
dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain:
 Upaya Kesehatan Sekolah berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan,
agama.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 83
 Upaya Promosi Kesehatan berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan,
agama, pertanian.
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak berupaketerpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB.
 Upaya perbaikan gizi berupa keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan,
agama, koperasi, dunia usaha, PKK, PLKB.
 Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan berupa
keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala
desa, tenaga kerja, koperasi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan.
 Upaya kesehatan kerja berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja,
dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama
yang bila tidak masalah karena berbagai keterbatasan, bisa
melakukan rujukan baik secara vertikal ke tingkat yang lebih
tinggi atau secara horizontal ke puskesmas lainnya.Ada 2
macam rujukan di Puskesmas yaitu:
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan
adalah kasus penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak
mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka
puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal maupun
vertikal). Sebaliknya pasien pasca rawat inap yang hanya
memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke puskesmas.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 84
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas
tiga macam:
 Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan medik (biasanya operasi) dan lain-lain.
 Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
 Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan
tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan
bimbingan kepada tenaga puskesmas dan ataupun
menyelenggarakan pelayanan medik di puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat
adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian
luar biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana. Rujukan
pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila
satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal
upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi
kebutuhan masyarakat.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan
atas tiga macam, yaitu:
 Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman
peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan,
peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-
bahan habis pakai dan bahan makanan.
 Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian
masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan
kesehatan karena bencana alam.
 Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya
masalah kesehatan masyarakat dan tanggungjawab
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 85
penyelesaian masalah kesehatan masyarakat atau
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain
Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya
Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional
yang diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

Gambar 2.1 Pelaksanaan azas rujukan

5.1.3.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Dalam mencapai VISI Pembangunan kesehatan melalui Puskesmas
yakni terwujudnya Kecamatan Sehat 2015. Puskesmas bertanggungjawab Commented [dA1]: Perbaiki, sdh lewat

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan


masyarakat.
Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta
mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 86
kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap
puskesmas.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
e. Upaya Pengobatan.
f. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas yang
dipilih dan daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada
yaitu:
a. Upaya Kesehatan Sekolah.
b. Upaya Kesehatan Olahraga.
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
d. Upaya Kesehatan Kerja.
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.
f. Upaya Kesehatan Jiwa.
g. Upaya Kesehatan Mata.
h. Upaya Kesehatan Lanjut.
i. Upaya Pembinaan Pengobatan.
j. Laboratorium Sederhana.

5.1.4 Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas


5.1.4.1 Kedudukan Puskesmas

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 87
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN), Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Sistem Pemerintah Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah
sebagai suatu sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas
pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang
kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan,
poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di
antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah
sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai
bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat
seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK.
Kedudukanpuskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan
berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.

5.1.4.2 Organisasi Puskesmas


KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 88
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas
berikut:
a. Kepala Puskesmas.
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan:
 Data dan informasi.
 Perencanaan dan Penilaian.
 Keuangan.
 Umum dan Kepegawaian.
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
 Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKBM.
 Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
 Unit Puskesmas Pembantu.
 Unit Puskesmas Keliling.
 Unit Bidan di Desa/Komunitas.
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut
dipersyaratkan harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan
ditingkat Kecamatan. Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan peran
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 89
Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
ditingkat Kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas adalah jabatan
struktural Eselon IV.
Apabila tidak tersedia tenaga kesahatan yang memenuhi syarat untuk
menjabat jabatan struktural Eselon IV, ditunjuk pejabat sementara yang
sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di
bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup dibidang
kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat
tetap.

5.1.4.3 Tata Kerja Puskesmas


Tata kerja Puskesmas yaitu:
a. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan
kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di
tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
masyarakat oleh puskesmas, berkoordinasi dengan kantor kecamatan
mencakup pula kegiatan fasilitasi.
b. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknisDinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif,
puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dan sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif
dan teknis kepada puskesmas.
c. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama
termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 90
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
d. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit
(kabupaten/kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai
pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat, balai
kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat, balai
kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat).
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai Balai Kesehatan Masyarakat lainnya. Kerjasama tersebut dapat
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
e. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat
hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut
harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang
ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari
berbagai sektor terkait, sedangkan pihak lain pembangunan yang
diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak
positif terhadap kesehatan.
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 91
f. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari
masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif
tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat,
seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra
dari puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

5.2 Gambaran Umum puskesmas Sentosa Baru Kota Medan


5.2.1 Sejarah Singkat Puskesmas Sentosa Baru
Puskesmas Sentosa Baru berdiri sejak tahun 1975 dan memiliki
luas wilayah sebesar 4,36 Ha. Puskesmas Sentosa Baru merupakan salah
satu Puskesmas yang menjadi pusat pembangunan, pembinaan dan
pelayanan kesehatan.

5.2.2 Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru


Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas Sentosa Baru
mempunyai wilayah kerja seluas 4.36 Ha, meliputi 9 Kelurahan dan 127
lingkungan dengan jumlah penduduk 97.478jiwa.

Kecamatan Medan Perjuangan merupakan bagian pemerintah Kota


Medan. Kecamatan Medan Perjuangan meliputi 9 (Sembilan) Kelurahan
yaitu :

1. Kelurahan Sei Kera Hilir I


2. Kelurahan Sei Kera Hilir II
3. Kelurahan Sei Kera Hulu
4. Kelurahan Pahlawan
5. Kelurahan Pandau Hilir
6. Kelurahan Sidorame Barat I
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 92
7. Kelurahan Sidorame Barat II
8. Kelurahan Sidorame Timur
9. Kelurahan Tegal Rejo

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2016

5.2.3 Data Wilayah/Data Geografis


Data geografis Puskesmas Sentosa Baru terletak di Jlan Sentosa
Baru No. 22 Kecamatan Medan Perjuangan dengan :
1. Luas wilayah : 4,36 Ha
2. Jumlah Kelurahan : 9 Kelurahan
3. Batas wilayah

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 93
a. Sebelah Utara : Kecamatan Medan Tembung dan
Kecamatan Medan Timur
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Tembung
c. Sebelah Barat : Kecamatan Medan Area dan
Kecamatan Medan Kota
d. Sebelah Timur : Kecamatan Medan Timur

5.2.4 Data Kependudukan/Data Demografi


Kecamatan Medan Perjuangan terdiri atas 9 kelurahan dengan
jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Sentosa Baru yaitu
148.608 jiwa.

Tabel 5.2.4.1 Distribusi Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

No. Kelurahan Jumlah Penduduk


F (Jiwa) %
1. Sei Kera Hilir I 15.952 10,73
2. Sei Kera Hilir II 12.600 8,48
3. Sei Kera Hulu 12.171 8,19
4. Pahlawan 13.590 9,14
5. Pandau Hilir 11.936 8,03
6. Sidorame Barat I 15.773 10,61
7. Sidorame Barat II 13.184 8,87
8. Tegal Rejo 35.354 23,79
9. Sidorame Timur 18.048 12,14
Jumlah 148.608 100

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 94
Grafik 5.2.4.1 Distribusi Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru
Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Desember 2016

40000
20000
0 Pendu…

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016


Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


Dari tabel dan grafik di atas diketahui bahwa:
 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga terbanyak di wilayah kerja
Puskesmas Sentosa Baru terdapat di Kelurahan Tegal Rejo yaitu
sebanyak 35.354 jiwa (23,79%).

Tabel 5.2.4.2 Distribusi Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di


Wilayah KerjaPuskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan Periode Januari-Desember 2016
Kelurahan Laki-Laki % Perempuan %
Pahlawan 6.908 9.2 6.682 9,05
Sei Kera Hilir I 8.015 10.7 7.937 10,75
Sei Kera Hilir II 6.243 8.3 6.357 8,61
Sidorame Barat I 7.875 10.5 7.898 10,69
Sidorame Barat II 6.688 8.9 6.496 8,80
Sei Kera Hulu 6.009 8.0 6.162 8,34
Pandau Hilir 5.903 7.9 6.033 8,17

Sidorame Timur 9.076 12.1 8.972 12,15

Tegal Rejo 18.074 24.2 7.280 23,41

Jumlah 74.791 100 73.817 100


Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 95
Grafik 5.2.4.2 Distribusi Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di
Wilayah KerjaPuskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan Periode Januari-Desember 2016

20000

15000

10000
Laki-laki
5000
perempuan
0

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


 Dari tabel dan grafik di atas, diketahui bahwa mayoritas jumlah
penduduk kecamatan Medan Perjuangan adalah berjenis kelamin laki-
laki yaitu sebanyak 74.791 jiwa yang mayoritas bermukim di Kelurahan
Tegal Rejo yaitu sebanyak 18.074 jiwa (24.2%).

Tabel 5.2.4.3 Data GSI di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru

No Kriteria Jumlah %
1 Bayi 2972 1,99
2 Batita 11444 7,70
3 Balita 15753 10,60
4 Bumil 3269 2,19
5 Bulin 3121 2,10
6 Bufas 3121 2,10
7 WUS 16925 11,34

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 96
8 PUS 25262 16,99
Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2016

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.2.4.3 Data GSI di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa BaruKecamatan


Medan Perjuangan Tahun 2016

30000
25000
20000
Jumlah
15000
Persentase
10000
5000
0
Bayi Batita Balita Bumil Bulin Bufas WUS PUS

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


1. Bayi :1,99 % dari jumlah penduduk
2. Batita :7,70 % dari jumlah penduduk
3. Balita :10,60 % dari jumlah penduduk
4. Bumil :2,19 % dari jumlah penduduk
5. Bulin :2,10 % dari jumlah penduduk
6. Bufas :2,10 % dari jumlah penduduk
7. WUS :11,34 % dari jumlah penduduk
8. PUS :16,99 % dari jumlah penduduk

5.2.5 Data Sarana Pendukung


Data sarana pendukung Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan tahun 2016 meliputi sarana pendidikan, sarana tempat umum,
sarana kesehatan selain puskesmas.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 97
5.2.5.1 Sarana Fisik
Tabel 5.2.5.1.1 Distribusi Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentosa Baru 2016
No. Sekolah Negeri Swasta Jumlah
(Unit) (Unit) (Unit)
1. TK 0 34 34

2. SD 11 25 36

3. SLTP 0 14 14

4. SLTA 2 13 15

Jumlah 13 86 99
Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.2.5.1.1 Distribusi Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja


Puskesmas Sentosa Baru 2016

Sekolah
40

20 Sekolah

0
SD TK SLTA SLTP

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016


Keterangan Tabel dan Grafik :
1. Jumlah TK adalah 34 unit.
2. Jumlah SD/ Sederajat adalah 36unit.
3. Jumlah SLTP/ Sederajat adalah 14unit.
4. Jumlah SLTA/ Sederajat adalah 15unit.
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 98
5.2.5.2 Sarana Tempat Umum
Tabel 5.2.5.2.1 Distribusi Distribusi Sarana Tempat-TempatnUmum di
Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru 2016
KELURAHAN RESTORAN WARUNG PANTI DUKUN
MAKAN PIJAT PATAH
PAHLAWAN 3 29 1 1
SEI KERA HILIR I 8 31 0 0
SEI KERA HILIR II 7 28 2 0
SIDORAME BARAT I 5 15 1 1
SIDORAME BARAT II 0 22 0 0
SEI KERA HULU 2 26 3 1
PANDAU HILIR 4 53 0 0
SIDORAME TIMUR 6 30 1 0
TEGAL REJO 1 29 1 0
JUMLAH 36 263 9 3
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2016

5.2.5.3 Sarana Kesehatan


Tabel 5.2.5.3.1 Distribusi Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru 2016
No Jenis sarana Jumlah
1 Apotik 8
2 Praktek Dokter spesialis 2
3 Praktek Dokter Umum 4
4 Praktek Dokter Gigi 6
5 Klinik/ Balai Pengobatan 9
6 Puskesmas 3
7 Tukang Gigi 2
8 Bidan Praktek / Rumah Bersalin 4

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 99
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2016

Diagram 5.2.5.3.1 Distribusi Sarana Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentosa Baru Tahun 2016

rumah bersalin
10%
bidan praktek
apotik
10%
praktek dokter 19%
spesialis tukang gigi
5% 5%

praktek dokter klinik/balai puskesmas


gigi pengobatan 7%
14% 21%
praktek dokter
umum
9%

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2016

Keterangan Diagram Sarana Pendukung Kesehatan :


 Apotik 19%
 Praktek dokter spesialis 5%
 Praktek dokter umum 9%
 Praktek dokter gigi 14%
 Klinik/balai pengobatan 21%
 Puskesmas 7%
 Tukang gigi 5%
 Bidan praktek 10%
 Rumah bersalin 10%

5.2.5.4 Sarana Pendukung Kesehatan


Sarana pendukung puskesmas yaitu alat bantu yang dimiliki oleh
puskesmas untukmendukung dan mobilitas dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan ataupun program-program puskesmas yang mencakup alat,
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 100
transportasi, sarana komunikasi dan informasi, sumber energi dan lain-
lain.

1. Transportasi
Puskesmas sentosa baru memiliki kendaraan roda empat unit yaitu
sepeda motor yang kondisinya dalam kedaan baik dan berfungsi.
2. Komunikasi dan Informasi
Komunikasi puskesmas sentosa baru memiliki empat unit komputer
yang dilengkapi dengan email dan internet yang sangat membantu
dalam pembuatan laporan dan pelaksanaan kegiatan program
puskesmas. Kondisi komputer ini dalam keadaan baik dan
berfungsi.
3. Sumber Energi
Sumber energi yaitu daya yang menggerakkan peralatan dan untuk
penerangan yang dimiliki oleh puskesmas. Puskesmas mendapat
pasokan energi listrik dari PT. PLN dapat membantu puskesmas
dalam menyelesaikan tugas – tugas rutin.
4. Prasarana
Puskesmas di dukung oleh berbagai sarana seperti: sarana air
bersih, saran pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah (
SPAL) dan sarana pembuangan tinja. Semua prasarana ini
kondisinya dalam keadaan baik dan dapat berfungsi dengan baik
sebagai mana mestinya.

5.2.5.5 Sarana Fisik Puskesmas


Puskesmas sentosa baru dalam menjalankan kegiatannya di
dukung oleh sarana fisik meliputi: fasilitas gedung puskesmas, fasilitas
alat-alat, fasilitas obat-obatan, fasilitas administrasi, fasilitas imunisasi,
fasilitas sumber daya manusia.
Pada Puskesmas sentosa baru terdapat sarana fisik puskesmas
berupa ruang:
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 101
 Poliklinik umum :2
 Ruang Kepala Puskesmas :1
 Ruang Pendaftaran/Kartu :1
 Ruang Tunggu :2
 Ruang Pengobatan Gigi :1
 Ruang Obat/Apotik :1
 Ruang KIA/KB/Imunisasi :1
 Ruang Laboratorium :1
 Ruang PRB :1
 Ruang Kamar Mandi :4
 Ruang Tata Usaha/Komputer : 1
 Ruang Gudang :1

5.2.6 Pembagian Tugas


Pembagian Tugas harus sesuai dengan Jumlah Program Puskesmas
yang telah ditetapkan dan disepakati. Pembagian tugas harus dibagi habis
untuk semua pegawai puskesmas dengan memperhatikan jenis pendidikan.

Tabel 5.2.6.1 Daftar Staf/Tenaga Pelaksana PNS Puskesmas Sentosa Baru

No Nama NIP Gol/ Pendidikan Jabatan/


Pangkat program yang
dikelola
1. dr. Jusup Paska 19800420 201101 1 007 III/c Dokter umum Plt.Ka.Puskesma
Ginting s
2. dr. H.Warmansyah 19631008 200212 1 005 IV/a Dokter umum Wakor I

3. drg. Raudhatul 19810322 200604 2 008 III/d Dokter gigi Ka.T.U


Jannah
4. Dr.Syofiany 19730903 200604 2 008 IV/a Dokter umum Pengobatan
Umum

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 102
5. Drg. Sri Astuti 19770426 200502 2 002 IV/a Dokter Gigi Pengobatan Gigi
dan pengelola
program
Kesehatan Gigi
Masyarakat
6. dr. Alfindy Maulana 19841206 201001 1 013 III/d Dokter umum Pengobatan
Pohan Umum
7. dr. Fera Donna 19780322 201001 2 008 III/c Dokter umum Pengobatan
Sianturi Umum
8. Dr.Andy Syahputra 19840630 201001 1 017 III/d Dokter umum Pengobatan
Nst Umum
9. Elfi Syafrida 19601128 198213 2 004 III/d SPK -

10. 19600228 198103 2 008 III/d SPRG -


Hj. Syafrinawati S
11. Lumayan S, SKM 19700117 199503 2 003 IV/a SKM -

12. Hotmian S, AMK 19671102 199102 2 001 III/d AKPER Pet. Inventaris

13. Almena Anjasmara 19631223 198503 2 003 IV/a D IV GIZI Pengelola


Program Gizi
14. Riris Pakpahan, SKM 19630812 198603 2 004 IV/a SKM Pelaksana
Surveilence
15. Salhani 19601208 198105 2 001 III/d SPK Pelaksana UKS

16. Hastuti, Skep, Ners 19601101 198603 2 004 IV/a S1 Pengelola


Keperawatan Program
PROMKES
17. Heriani 19650716 198503 2 006 III/b LCPK Bagian umum
dan
Kepegawaian
18. Juriah Hanum Lubis 19750919 199503 2 001 III/d D.III Bidan Pengelola
Program KIA

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 103
19. Lamria Siahaan 19690610 199103 2 003 III/d SPK Pelaksana
Program TB
20. Romalanna Nst, Amk 19740410 199903 2 006 III/c AKPER Pelaksana
Program PTM
21. Marlina Sirait, Amk 19780525 199903 2 003 III/c AKPER Pelaksana
Program DBD
22. Eppi Mariati 19750810 200502 2 001 III/c D.IV Pengelola Sistem
Keperawatan Informasi
Puskesmas
23. Desi Natalia 19811220 200502 2 006 III/b AKBID Pengelola
Program KB
24. Yusni Junita Apriani 19800402 200502 2 002 III/b AKPER Pengelola
Program P2P
25. Maria Ubetty Saragih 19720929 199603 2 001 III/b D.III Analis -

26. Anita Fiany 19710601 200003 2 005 III/b SMF -

27. Iswani 19861010 201001 2 039 III/b D.IV -


Kebidanan

28. Marsaulina Munthe 19660612 199103 2 018 III/a SPK Pelaksana


Program Mata
dan Jiwa
29. Nina Khairani Lubis 19880329 201001 2 010 II/d AKBID Bendahara JKN

30. Anggina Khodijah Nst 19860502 201001 2 012 II/d D.III Bidan Pelaksana
Program Diare
31. Supatmi 19751015 200801 2 004 II/c D.I Bidan -

32. Sry Rahayu E. 19820914 200502 2 002 III/b SMF Penanggung


Bariyah Jawab
Kefarmasian
33. Mira Dwi Handayani 19870430 201001 2 016 III/b S1 Pelaksana
SKep,Ners Keperawatan Program Kesling

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 104
Perkesmas

34. Dewi Indriani N. 19880411 201001 2 016 III/a DIV -


Kebidanan
35. Iar Suharti 19690101 199403 2 009 III/c S1 -

36. Dewi Puspa, AMK 19780605 201001 2 019 III/a D III Perawat Pelaksana
Program
Kesehatan
Olahraga
37. Ina Lestari Purba 19851020 201001 2 029 III/a D III perawat Pelaksana
Program ISPA
38. Natalina Simatupang 19821220 201001 2010 III/a D III Analis -

39. Timbo Murniati A. S. 19760401 200801 2 025 II/d D III Bidan -

40. Sri Lestari 19840818 200903 2 008 III/a D III Bidan -

41 Lidya Faridawati 19810222 200604 2 007 II/d D III Farmasi -

42. Arisma Rini 19880310 201001 2 004 II/d D III Farmasi -

43. Tumbur Halomoan 19751101 200604 1 013 III/d S II -

44. Mimi Mayasari Hasan 19860509 201102 2 008 III/b S I Farmasi -

19851026 201001 2 021 III/b D.IV -


45. Sherly Melisa,SST Kebidanan

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Tabel 5.2.6.2 Daftar Staf/Tenaga Pelaksana Honorer Puskesmas Sentosa


Baru

No. NAMA NIP GOL JABATAN

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 105
1 Ratna Dewi Dasopang - - Administrasi

2 Nami Witantri - - Perawat gigi

3 Armansyah Daulay - - Keamanan

4 Masnaharo - - Cleaning Service

5 Nia Chairunnisa - - Promosi Kesehatan

Sumber: Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

5.2.7 Struktur Organisasi Sentosa Baru


Struktur Organisasi Puskesmas harus sesuai dengan Jumlah
Program Puskesmas yang telah ditetapkan dan disepakati dengan
menyesuaikan/mengikuti Pembagian Tugas pegawai yang telah dibuat serta
memperhatikan jenjang kepangkatan dari pegawai.

Tugas dan Fungsi :


1. Kepala Puskesmas
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan puskesmas.
b. Memimpin pelaksanaan tugas sehari-hari.
c. Membina kerjasama staf dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
d. Melakukan pengawasan seluruh pelaksanaan kegiatan program
dan pengelolaan keuangan.
2. Tata Usaha
a. Melaksanakan Administrasi
b. Bendahara
c. Perlengkapan
d. Kepegawaian
e. SP2TP
3. Staf Puskesmas

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 106
Masing-masing bekerja dan bertanggungjawab sesuai dengan bidang/
program kerjanya

5.2.8 Fasilitas Fisik Puskesmas Sentosa Baru


Sarana kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas Sentosa
Baru,meliputi :
Sarana / Fasilitas Puskesmas, antara lain :

a. Fasilitas Gedung Permanen


b. Fasilitas Alat-alat Kesehatan
c. Fasilitas Obat – Obatan
d. Fasilitas Administrasi
e. Fasililtas Imunisasi
f. Fasilitas Media Penyuluhan

5.2.8.1 Fasilitas Gedung Permanen

1. Ruang Dokter / Periksa Pasien : 3 Unit


2. Ruang Obat : 1 Unit
3. Ruang Suntik/tindakan : 1 Unit
4. Ruang KB-KIA : 1 Unit
5. Ruang Pelayanan Gigi : 1 Unit
6. Loket / Ruang Kartu : 1 Unit (Umum & BPJS)
7. Ruang Tunggu Pasien : 2 Unit
8. Ruang Gizi : 1 Unit
9. Laboratorium Sederhana : 1 Unit
10. Kamar Mandi / WC : 5 Unit
11. Ruang Kepala Puskesmas : 1 Unit
12. Ruang Tata usaha dan Konsultasi : 1 Unit
13. Ruang Rapat : 1 Unit

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 107
5.2.8.2 Fasilitas Gedung Puskesmas
Puskesmas Sentosa Baru memiliki fasilitas gedung permanen
yang terdiri dari :
1. Ruang Kepala Puskesmas : 1 buah
2. Ruang Periksa Pasien / Kamar Dokter : 3 buah
3. Ruang periksa Gigi dan Mulut : 1 buah
4. Ruang Obat dan Apotik : 1 buah
5. Ruang KIA dan Gizi : 1 buah
6. Ruang Suntik : 1 buah
7. Ruang Kartu : 1 buah
8. Ruang tunggu : 1 buah
9. Ruang KB : 1 buah
10. Laboratorium Medis : 1 buah
11. Kamar Mandi/WC : 2 buah
12. Tempat tidur : 4 buah

5.2.8.3 Fasilitas Sumber Daya Manusia


1. Tenaga Pelaksana PNS
a. Dokter Umum : 10 Orang
b. Dokter Gigi : 4 Orang
c. Perawat : 22 Orang
d. Bidan : 17 Orang
e. Perawat Gigi : 3 Orang
f. Analis : 2 Orang
g. Apoteker :1 Orang
h. Asisten Apoteker : 4 Orang
i. Gizi : 1 Orang
j. Penyuluh Kesehatan Masyarakat : 5 Orang
k. Pelaksana : 3 Orang

2. Tenaga Pelaksana Honorer


KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 108
a) Administrasi : 1 Orang
b) Perawat Gigi : 1 Orang
c) Keamanan : 1 Orang
d) Cleaning Service : 3 Orang
e) Promosi Kesehatan : 1 Orang

5.2.8.4 Fasilitas Administrasi


Dalam rangka menjalankan tugas – tugas pokoknya dalam bidang
pencatatan dan pelaporan data, maka Puskesmas Sentosa Baru didukung
oleh fasilitas administrasi yang terdiri dari :

1. Meja
2. Kursi
3. Lemari Arsip
4. Komputer
5. Kartu Berobat Pasien
6. Buku Catatan
7. Kartu Laporan
8. Formulir kegiatan lapangan
9. Buku Laporan Kegiatan
10. Kartu KIA/KB
11. Buku Bendahara
12. Papan Tulis
13. Mesin Tik

5.2.8.5 Fasilitas Imunisasi


Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Sentosa Baru adalah :

1. Lemari pendingin vaksin


2. Alat -alat Imunisasi
3. Vaksin Seperti : BCG, DPT, Polio, Campak,Td, Hepatitis B 0

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 109
5.2.8.6 Fasilitas Alat-Alat Kesehatan
A. Alat -alat Kesehatan
1. Alat-alat pemeriksaan pasien Umum
2. Alat -alat pemeriksaan pasien Gigi
3. Alat -alat pemeriksaan kehamilan
4. Alat- alat P3K
5. Timbangan Bayi (dacin) dan Dewasa
6. Lemari pendingin vaksin
7. Alat -alat Laboratorium
B. Alat -alat Kebersihan

5.2.8.7 Fasilitas Media Penyuluhan

Fasilitas media penyuluhan yang dimiliki Puskesmas Sentosa Baru


adalah :

a) LCD Proyektor
b) Screen in Focus
c) Laptop
d) Poster
e) Leaflet

5.2.8.8 Fasilitas Obat-Obatan


1. Obat -obatan bersumberAPBD
2. Obat -obatan bersumber JKN

Tabel 5.2.8.8.1 Obat-Obatan Yang Digunakan di Puskesmas Sentosa Baru


Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Desember
2016
No. Golongan Nama Obat Jenis Sediaan Satuan
1. Antibiotik 1. Amoxicillin Kapsul 250mg, 500mg, Kapsul,
Sirup kering 125mg/5ml Botol

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 110
2. Ampicillin Kaplet 500mg Kap
3. Fenoximetil Tablet 250mg, 500mg Tab
Penicillin Injeksi Ampul

4. Kloramfenikol Kapsul 250mg, 500 mg Kap


Salep mata 1% Tube
Tetes telinga 3% Botol
5.Kotrimoxazol Tablet kombinasi Tab
Tablet pediatric Tab
Kombinasi
Suspensi Btl
Botol
Tab
6.Tetrasiklin Kapsul 250mg Kap
Tab
7.Oksitetrasiklin HCL Salep mata& Kulit Btl
Tube
Tab
8. Gentamicin Salep Kulit, Mata Tube
Tab
9. Ciprofloxacin Tablet 500mg Amp
Kap
Btl
10. Doxyciclin Kapsul 100mg Kap
Pot
Btl
11. Erythromisin Sirup 125mg Botol
Pot
12. Erlamicetin Tetes Telinga, Tetes Btl
Tube
Mata Amp
2. Antiparasit/ 1. Metronidazol Tablet 500mg, 250 mg Vial
Tab
Antelmintik Tab
2. Pirantel Pamoat Tablet 125mg basa Tab
Sak
3. Albendazol Tablet 400mg Amp
Tab
Tab
3. Analgetik- 1. Antalgin Tablet 500mg Tab
Btl
Antipiretik (Metampiron) Btl
Tab
2.Parasetamol Tablet 500mg Tab
Pot
Sirup 120mg/5ml, Botol
Tab
PctDrip Amp
3. Asam Mefenamat Tablet Tab
Tab
4. Tramadol Tablet Tab
Tab
4. Kortikosteroid 1. Deksametason Tablet 0,5mg Amp
Tab,
5mg/ml IM Btl
Ampul
Tab
2.Hidrokortison Krim 2,5% Tube
Btl
Btl
3.Prednison Tablet 5mg Tab
Btl
4.Betametason Krim Amp
Tube
Amp
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat Btl
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang Sak
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 111
Sak
Btl
Tab
Tab
Btl
5. Vitamin 1. Asam Askorbat Tablet 50mg, 250 mg Tab
(Vit.C )
2. Fitomenadion Tablet salut 10mg Tab,
(Vit.K) Injeksi 10mg/ml Ampul
3.Piridoksina H Tablet 10mg Tab
(Vit.B6)
4.Sianokobalamin Injeksi 500mcg/ml Ampul
(Vit.B12)
5.Tiamin HCL/ Tablet 50mg Tab
mononitrat (Vit.B1)
6.Vitamin B Komplek Tablet Tab
7.Besi (II) sulfat Tablet salut kombinasi Tab
8.Vit. B12 50mcg Tab
9. Nichoviton Tablet Tab
10. Vicanatal Tablet Tab
11.Selesbion Tablet Tab
12. Nurivita Sirup Botol
6. Hipnotik/Sedatif 1.Diazepam Tablet 5 mg Tab
2. Trihexyphenidyl Tablet 2 mg Tab
7. Antitusif 1. OBH Sirup Botol
2.Dekstrometorfan Sirup Botol
HBR
3. Ambroksol Tablet 30 mg Tab
Sirup10mg/5ml Botol
8. Bronkodilator 1. Aminofilin Tablet 200mg Tab
2. Salbutamol Tablet 2mg Tab
9. Antihistamin 1. CTM Tablet 4mg Tab
2. Difenhidramin HCL Injeksi 10mg/ml Ampul
3. Loratadin Tablet 10mg Tab
10. Proton pump 1. Omeprazol Tablet 20mg Tab
Inhibitor (PPI)
11. H2 Bloker 1. Selestidin Tablet 200 mg Tab

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 112
2. Ranitidin Tablet 150 mg Tab

12. Antidiabetik 1. Glibenklamid Tablet 5mg Tab


2. Metformin Tablet 500mg Tab
3. Glimepiride Tablet 2mg Tab
13. Anti Virus Acyclovir Salep Tube
Tablet 200 mg Tab
14. Antiinflamasi 1. Ibuprofen Tablet 200mg, 400mg Tab
2. Piroksikam Tablet 10mg, 20 mg Tab
3. Meloxicam Tablet 7,5mg, 15 mg Tab
4. Diklofenac Tablet 50mg, 25 mg Tab
15. Antifungus 1. Griseofulvin Tablet 125mg Tab
2. As.Benzoat 3% Salep Pot
As.Salisilat 6%
3. Belerang Endap 4%, Salep Pot
As.Salisilat 2%
4. Ketokonazol Tablet 200mg Tab
5. Ketokonazol Salep Tube
Tablet 500 mg Tab
16. Antihipertensi 1. Nifedipin Tablet 10mg Tab
2. Captopril Tablet 12,5mg, 25 mg Tab
3. Bisoprolol Tablet 40 mg Tab

4. Amlodipin Tablet 5mg, 10 mg Tab

17. Obat 1. Digoksin Tablet 0,25mg Tab


Kardiovaskuler
2. Isosorbid Tablet 5mg Tab
18. Antidiare 1. Selediar Tablet 500 mg Tab
2. Furalec Tablet 630 mg Tab
3. Zinc Tablet 100 mg Tab
19. Antasida 1. Natrium Bicarbonat Tablet 500 mg Tab
2. Antasida Tablet 500 mg Tab
Sirup Botol
20. Antiemetik 1. Domperidon Sirup Botol

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 113
Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

5.3 Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas Sentosa Baru


5.3.1 Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya
tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus
diselenggarakan disetiap puskesmas.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan
kesehatan wajib Puskesmas ada 7 program wajib yaitu:
1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)

5.3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
dimasyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang dipilih
dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada, yaitu:
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Upaya Kesehatan Olahraga (Kesorga)
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)
4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
6. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)
7. Upaya Kesehatan Mata (UKM)
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 114
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)
10. Pemeriksaan Laboratorium Sederhana

Untuk mempelancar atau memberhasilkan kedua upaya diatas (upaya


wajib dan upaya pengembangan) diperlukan beberapa Urusan Penunjang
Program. Adapun Urusan Penunjang Program berjumlah 8 urusan, yaitu:
1. Urusan Tata Usaha
2. Urusan Administrasi/ Registrasi/ Kartu/ Karcis/ Resepsionis
3. Urusan Keuangan/ Bendahara
4. Urusan Kepagaiwaian
5. Urusan Perlengkapan/ Barang/ Inventaris
6. Urusan Poliklinik
7. Urusan Kamar Suntik
8. Urusan Kamar Obat/ Apotik/ Farmasi

5.3.3 Program Prioritas Puskesmas Medan Labuhan


5.3.3.1 Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan
1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat.
2. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-
upaya kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan
posyandu.
Sasaran
1. Tatanan rumah tangga
2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan
pondok pesantren
3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dll)
4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal tempat ibadah, tempat
hiburan, restoran dan lain-lain
5. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll).
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 115
Kegiatan
1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan
lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya
bertempat di:
a. Balai Kelurahan dan Kecamatan
b. Sekolah SD, SMP, SMA
c. Rumah Ibadah
d. Posyandu
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet,
dan brosur
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain
berupa gotong royong dan olah raga
4. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan
yaitu mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti
husada yang memberikan keterangan penyuluhan terhadap:
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
b. Higiene dan sanitasi lingkungan
c. Perbaikan gizi
d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah
e. Tanaman obat keluarga
5. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan
dan kunjungan ke rumah-rumah serta tanaman obat-obatan keluarga
(Toga). Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan
perorangan, perkelompok, dan massal.
Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan dan konseling, ceramah,
diskusi kelompok, demonstrasi dan lain-lain.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)


Pengertian :
Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian
pelayanan kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa.
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 116
Sasaran :
Bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS(Pasangan Usia Subur).
Tujuan :
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka
kelahiran.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat di terimanya NKKBS(Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera)
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk usaha-usaha kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan.
Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat
dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.

Menurut tingkatnya posyandu dibagi 4 strata:


1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur
tiap bulannya, juga terbatas dalam jumlah kader.
2. Madya, kegiatan posyandu strata ini delapan kali dalam setahun,
mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih
rendah dengan adanya dana sehat.
3. Purnama, kegiatan posyandu strata inilebih dari delapan kali dalam
setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah
memiliki dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam
setahun dengan kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat
sudah tersedia untuk lebih dari 50 KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu :


1. Meja I : Pendaftaran
2. Meja II : Penimbangan bayi dan balita
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 117
3. Meja III : Pengisian KMS
4. Meja IV : Penyuluhan perorangan
a. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang
diikuti pemberian makanan, oralit, dan vitamin A dosis tinggi
b. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif
dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.
c. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau
tablet busa
5. Meja V: Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB,
imunisasi dan Pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan
setempat.

Tabel 5.3.3.1.1 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


BaruKecamatan Medan Perjuangan PeriodeJanuari-
Desember 2016
No. Kelurahan Jenis Posyandu Jumlah
Pratama Madya Purnama Mandiri
1. Sei. Kera Hilir I - - 8 - 8
2. Sei. Kera Hilir II - - 7 - 2
3. Sei. Kera Hulu - - 7 - 7
4. Pahlawan - - 7 - 7
5. Pandau Hilir - - 2 - 7
6. Sidorame Barat I - - 5 - 5
7. Sidorame Barat II - - 6 - 6
8. Tegal Rejo - - 13 - 13
9. Sidorame Timur - - 9 - 9
Jumlah - - 64 - 64
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 118
Grafik 5.3.3.1.1 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa
Baru Kecamatan Medan Perjuangan PeriodeJanuari-
Desember 2016

14
12
10
8
6
4
2
0

Pratama Madya Purnama Mandiri

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


 Berdasarkan tabel dan grafik batang diatas, diketahui bahwa jenis
posyandu di seluruh Kelurahan wilayah Puskesmas Sentosa Baru
adalah purnama yaitu sebanyak 64 posyandu.

5.3.3.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


Tujuan
Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
kesehatan melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan.

Sasaran
a. Daerah yang rawan air bersih.
b. Daerah yang rawan penyakit menular.
c. Daerah percontohan dan pemukiman baru.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 119
d. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah,
dan lain-lain.
e. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

Kegiatan
a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi
syarat kesehatan.
b. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
 Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga
 Mendata sarana air minum.
 Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
 Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik bagi kesehatan.
c. Higiene dan Sanitasi Lingkungan berupa pengawasan kesehatan dan
tempat-tempat umum serta tempat pengolahan dan penyajian.
d. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Tabel 5.3.3.2.1 Distribusi Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016
No Kelurahan Memenuhi Tidak Memenuhi Jumlah Rumah
Syarat Syarat
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Sei Kera Hilir I 459 88% 64 12% 523 12%

2 Sei Kera Hilir II 336 74% 117 26% 453 10%

3 Sei Kera Hulu 475 84% 91 16% 566 12%

4 Pahlawan 266 82% 59 18% 325 7%

5 Pandau Hilir 387 79% 102 21% 489 11%

6 Sidorame Barat I 428 69% 196 31% 624 14%

7 Sidorame Barat II 476 84% 93 16% 569 13%

8 Sidorame timur 383 79% 102 21% 485 11%

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 120
9 Tegal Rejo 365 73% 134 27% 499 11%

Jumlah 3575 79% 958 21% 4533 100%

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Grafik 5.3.3.2.1 Distribusi Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

800
600
400
Memenuhi Syarat
200
0 Tidak Memenuhi Syarat
Sei Kera…
Sei Kera…
Sei Kera…

Sidorame…
Sidorame…
Sidorame…
Pahlawan
Pandau Hilir

Tegal Rejo

Jumlah Rumah

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
1. Perumahan yang memenuhi syarat di wilayah kerja Puskesmas
Sentosa Baru yaitu sebanyak 3575 rumah (79%)
2. Perumahan yang memenuhi syarat terbanyak terdapat di Kelurahan
Sidorame Barat II yaitu sebanyak 476 rumah (84%)
3. Perumahan yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja puskesmas
Sentosa Baru yaitu sebanyak 958 rumah (21%)
4. Perumahan yang tidak memenuhi syarat terbanyak terdapat di
kelurahan Pahlawan yaitu sebanyak 59 rumah (18%)

Tabel 5.3.3.2.2 Distribusi Saluran Pembuangan Air Limbah di Wilayah


Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan Periode Januari-Desember 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 121
No Kelurahan Perumahan
Dengan SPAL Tanpa
Jumlah % SPAL
1 Sei Kera Hilir I 2159 13,45 −
2 Sei Kera Hilir II 1544 9,63 −
3 Sei Kera Hulu 1704 10,63 −
4 Pahlawan 1387 8,65 −
5 Pandau Hilir 2159 13,47 −
6 Sidorame Barat I 1632 10,20 −
7 Sidorame Barat II 1213 7,57 −
8 Sidorame Timur 1444 9,01 −
9 Tegal Rejo 2788 17,39 −
Jumlah 16030 100 −
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

3000
2500
2000
1500
1000
500 Dengan SPAL
0
Tanpa SPAL

Grafik 5.3.3.2.2 Distribusi Saluran Pembuangan Air Limbah di Wilayah


Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan Periode Januari-Desember 2016

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


Dari tabel di atas, diketahui bahwa:

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 122
 Seluruh Perumahan di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru sudah
mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) masing-masing
(100%).

Tabel 5.3.3.2.3 Distribusi Jenis Jamban Keluarga di Wilayah Kerja


Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan
Periode Januari - Desember 2016

No KELURAHAN Jamban Keluarga


Memenuhi % Tdk % Total %
Syarat Memenuhi
Syarat
1 Pandau Hilir 2159 99% 6 0,28% 2165 13,9%
2 Pahlawan 1387 99% 5 0,36% 1392 8,9%
3 Sei Kera Hilir I 1638 99% 9 0,55% 1647 10,6%
4 Sei Kera Hilir II 1544 99% 9 0,58% 1553 10,0%
5 Sei Kera Hulu 1704 99% 8 0,47% 1712 11,0%
6 Sidorame Timur 1436 99% 10 0,69% 1446 9,3%
7 Sidorame Barat I 1213 99% 11 0,90% 1224 7,9%
8 Sidorame Barat 1632 99% 8 0,49% 1640 10,5%
II
9 Tegal Rejo 2788 98% 12 0,43% 2800 18,0%
Jumlah 15501 99,5% 78 0,50% 15579 100%
Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Grafik 5.3.3.2.3 Distribusi Jenis Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

3000
2500
2000
1500
1000
500 Memenuhi Syarat
0
Tidak Memenuhi Syarat

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 123
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Keterangan Tabel dan Grafik:


Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa :
1. Jenis jamban keluarga yang memenuhi syarat adalah sebanyak
15.501 jamban (99,5%).
2. Jenis jamban yang tidak memenuhi syarat adalahsebanyak 78
jamban (0,50%).

5.3.3.3 KB, KIA dan Program Imunisasi


Keluarga Berencana
Pengertian:
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan
agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sasaran :
PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Tujuan:
Kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam
kelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Kegiatan :
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-
usaha terpadu.
2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD,
pil, kondom, suntikan, Kontap dan susuk.
3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan
Posyandu wilayah kerja Puskesmas.
4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.
5. Melayani konsultasi dan konsultasi Kontap.
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 124
Tabel 5.3.3.3.1 Jumlah Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa
Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari -
Desember 2016

N Bulan Peserta Jenis KB


o IU Impla Pil Kondo Sunti Jumlah
D n m k
1 Januari Baru 2 2 11 0 6 21
Lama 0 0 28 22 26 76
2 Februari Baru 1 2 11 9 9 32
Lama 0 0 32 20 26 78
3 Maret Baru 3 10 15 11 12 51
Lama 0 0 24 20 23 67
4 April Baru 2 2 12 4 8 28
Lama 0 0 25 4 12 41
5 Mei Baru 2 3 3 3 4 15
Lama 2 1 25 10 6 44
6 Juni Baru 0 0 10 4 5 19
Lama 0 1 13 5 5 24
7 Juli Baru 0 0 6 2 3 11
Lama 0 2 10 3 2 17
8 Agustus Baru 0 0 12 6 2 20
Lama 0 0 16 4 4 24
9 September Baru 5 4 8 3 2 22
Lama 0 0 22 0 0 22
10 Oktober Baru 5 9 5 7 10 36
Lama 0 0 88 39 20 147
11 Nopember Baru 2 2 7 4 5 20
Lama 0 0 36 3 22 61
12 Desember Baru 3 8 8 2 8 29

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 125
Lama 0 0 22 0 16 38
Jumlah Baru 25 42 108 55 74 943
Total 25 42 108 55 74 943
Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Grafik 5.3.3.3.1 Jumlah Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas


SentosaBaru Kecamatan Medan Perjuangan Periode
Januari-Desember 2016

150
IUD

100 Implan
pil
50 Kondom
suntik
0
IUD Implan pil Kondom suntik

Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Keterangan Tabel dan Grafik:


Dari tabel dan grafik batang diatas, diketahui bahwa :
1 Jumlah akseptor KB yang paling banyak adalah menggunakan Pil yaitu
sebanyak 108 akseptor.
2 Jumlah akseptor KB yang paling sedikit adalah menggunakan IUD
yaitu sebanyak 25 akseptor.

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Pengertian
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, serta anak prasekolah
yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan bangsa pada umumnya.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 126
Sasaran :
1. Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita
2. Anak usia prasekolah.
Tujuan :
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbang berat badan,
mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet
tambah darah, serta vitamin A.
2. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi,
perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan.
3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
4. Membina Posyandu.
5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak dapat
ditanggulangi di Puskesmas.
6. Pencatatan dan pelaporan KPKIA (Kelompok PeminatKesehatan Ibu dan
Anak). Commented [dA2]: Hapus

7. Pemberian Imunisasi pada bayi, Balita, ibu hamil dan calon pengantin.
Kegiatan :
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
2. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
3. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
4. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang
menderita diare dengan pemberian cairan peroral.
5. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
6. Menjalankan kunjungan rumah.
7. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
8. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Tabel. 5.3.3.3.2 Laporan KIA di Wilayah Puskesmas Sentosa Baru Tahun


2016
No Program Sasaran Target (1 Thn) Pencapaian Ket

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 127
% Jiwa F (Jiwa) % Commented [dA3]: Perbaiki, jiwa diganti dgn absolut-% dan
absolut-%
1 K1 Bumil/ 95 3105 3043 93,0 Tercapai Commented [dA4]: 93% dgn 95% tdk tercapai

3269
2 K4 Bumil/ 95 3105 2944 90,0 Tercapai Commented [dA5]: Tdk tercapai

3269
3 KN 1 Neonatus/ 90 2674 2703 90,0 Tercapai
2972
4 KN 2 Neonatus/ 85 2674 2703 87,2 Tercapai Commented [dA6]: Cek lg, bukan KN2 tp KN lengkap

2972
5 Persalinan Bulin/ 90 2808 2703 90,9 Tercapai
3121
Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

1. Sasaran Bumil : 3.269


2. Sasaran Bulin : 3.121
3. Sasaran Neonatus : 2.972
4. Target K1 : 95% /tahun
5. Target K4 : 95% /tahun
6. Target persalinan : 90% /tahun
7. Target kunjungan neonatus : 90% /tahun

Laporan KIA di Wilayah Puskesmas Sentosa Baru Periode Januari-Maret 2016 Commented [dA7]: Ini tdk perlu, hapus

No. Program Sasaran Bulan


Januari Februari Maret
1 K1 Bumil 181 247 255
2 K2 Bumil 172 238 246
3 KN1 Neonatus 160 235 241
4 KN2 Neonatus 160 235 241
5 Persalinan Bulin 160 235 241
Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 128
Program Imunisasi
Pengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada
tubuh terhadap penyakit tertentu.
Tujuan
 Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
 Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan pencegahan
penyakit.
Sasaran
Bayi, Balita, Ibu Hamil, Anak Sekolah, dan Pasangan Usia Subur (PUS).
Macam-macam Imunisasi
 BCG
Kegunaan
Menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit
TBC terhadap anak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
3. Dengan injeksi sc.
4. Dosis 0.05 cc
 DPT
Kegunaan
Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali.
2. Dosis 0.5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali
suntikan.
3. Lokasi suntikan dipaha luar.
4. Injeksi IM.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 129
 Polio
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap Penyakit Polio.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali.
2. Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut

 Campak
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kiri.
3. Dengan injeksi Subkutan
4. Dosis 0.5 ml
 Tetanus Toxoid
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus
Cara Pemberian
1. Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS),
diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu
 Hepatitis B
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-7 hari, diberikan 3 kali dengan
interval minimal 4 minggu pada pemberian I dan II. Pemberian ke
II dan III diberikan dengan interval 5 bulan.
2. Dengan Injeksi memakai unijec.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 130
Tabel 5.3.3.3.3 Hasil Pelaksanaan Imunisasi Rutin Bayi Puskesmas Sentosa
Baru Tahun 2016

No. Bulan BCG DPT-Hb Polio Campak Hep. Lengkap


B<7
I II III I IV Hari

1. Januari 244 247 276 259 265 265 278 231 278
2. Februari 253 250 285 272 259 275 279 235 279
3. Maret 231 240 274 273 242 282 284 228 269
4. April 244 248 272 278 247 285 0 225 285
5. Mei 52 98 61 34 76 37 200 100 200
6. Juni 224 183 120 156 176 123 211 136 211
7. Juli 227 209 179 200 209 207 223 306 223
8. Agustus 209 209 217 214 211 219 212 225 212
9. September 322 323 322 320 321 321 318 322 63
10. Oktober 345 344 345 345 345 345 345 343 333
11. November 241 240 236 239 240 240 241 239 237
12. Desember 90 158 153 151 152 147 90 89 89
Penca F(Jiwa) 2682 2749 2740 2741 2743 2746 2681 2679 2679
paian
% 90,2 92,5 92,2 92,2 92,3 92,4 90,2 90,1 90,1
Sasaran (Jiwa)/1 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972
Tahun
Target (%)1Tahun 90 90 90 90 90 90 90 90 90
Hasil (Pencapaian +0,2 +2,5 +2,2 +2,2 +2,3 +2,4 +0,2 +0,1 +0,1
– Target) %

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2015

Keterangan Tabel :
Dapat diketahui bahwa :
1. Program Imunisasi BCG : Pencapaian 90,2%, target 90%, hasil +
0,2%.
2. Program Imunisasi DPT-Hb I: Pencapaian 92,5%, target 90%, hasil
+2,5 %.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 131
3. Program Imunisasi DPT-Hb II: Pencapaian 92,2%, target 90%, hasil
+2,2%.
4. Program Imunisasi DPT-Hb III: Pencapaian 92,2%, target 90%, hasil
+2,2%.
5. Program Imunisasi Polio I: Pencapaian 92,3%, target 90%, hasil
+2,3%.
6. Program Imunisasi Polio IV: Pencapaian 92,4%, target 90%, hasil
+2,4%.
7. Program Imunisasi Campak: Pencapaian 90,2%, target 90%, hasil
+0,2%.
8. Program Imunisasi Hepatitis B 0: Pencapaian 90,1%, target 90%, hasil
+0,1%.
9. Program Imunisasi Lengkap: Pencapaian 90,1%, target 90 %, hasil
+0,1%.

5.3.3.4 Upaya Perbaikan Gizi


Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat
dan komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang
dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada.
Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah defisiensi
protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok dan
keratin).
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas, yaitu :
1. Mendata jumlah Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
2. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi Balita.
3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah
defisiensi vitamin A pada Balita.
4. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati
anemia pada ibu hamil dan menyusui.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 132
5. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan
terjangkau di Posyandu dan Puskesmas.
6. Memberikan penyuluhan-penyuluhan terhadap masyarakat untuk
memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-
buahan serta memelihara ternak terutama unggas.

Indikator keberhasilan program gizi adalah :

1. N/S : yaitu jumlah Balita yang naik berat badannya dibagi jumlah
Balita yang ada di Pos Penimbangan = 40%
2. K/S : yaitu jumlah Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS bulan
ini dibagi jumlah Balita yang ada di Pos Penimbangan = 85%
3. N/D : jumlah Balita yang naik berat badannya dibagi jumlah Balita
yang ditimbang bulan ini = 80%
4. D/K : jumlah Balita yang ditimbang bulan ini dibagi jumlah Balita
yang terdaftar dan mempunyai KMS = 70%
5. D/S : jumlah Balita yang ditimbang dibagi jumlah Balita yang ada di
Pos Penimbangan = 75%
6. Pemberian Vitamin A kepada Bayi : 90%,
7. Kepada Anak Balita : 90%,
8. Kepada Ibu Nifas : 90%
9. Pemberian tablet Fe kepada Ibu Hamil : 90%,
10. Kepada Ibu Nifas : 80%

Tabel 5.3.3.4.1 Pemberian Kapsul Vitamin A di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2016

Program Sasaran Target Pencapaian

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 133
No (Jiwa) 1 Tahun (%) F %
(Jiwa)
1. Balita
a.Bulan Februari 14.220 85 11.395 80,1l.
b.Bulan Agustus 14.220 85 11.780 82,8
2. Ibu Nifas 3.121 85 2.599 81,9
a. Januari :160
b. Februari :84
c. Maret :241
d. April :240
e. Mei :243
f. Juni :248
g. Juli :243
h. Agustus :241
i. September :244
j. Oktober :244
k. Nopember :211
l. Desember :160
Jumlah : 2.559
Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Data Pemberian Kapsul Vitamin A Di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Maret 2016
NO Program Sasaran Cakupan
(Jiwa)
1 Bayi
a. Februari 1.474 1.195
Balita
a. Februari 12.746 10.200
2 Ibu Nifas 3.121 84

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 134
Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Keterangan Tabel :
1. Balita
Pencapaian pemberian vitamin A pada Balita di bulan Februari adalah =
11.395/14.220% = 80,1%.
Pencapaian pemberian vitamin A pada Balita bulan Februari 80,1% dari
target 85% berarti kurang 4,9 % (belum tercapai)
= 11.780 x 100% = 82,8 %.
14.220
Pencapaian pemberian Vitamin A pada Balita bulan Agustus 82,8% dari
target 85% berarti kurang 2,2 % (belum tercapai)

2. Bufas
Pencapaian pemberian vitamin A pada Bufas :
= 2.399/3.121x100% = 76,8%.
Target 1 tahun 85%,
Pencapaian pemberian vitamin A pada Bufas 76,8% target 85% berarti
kurang 8,2 % (belum tercapai).

Tabel 5.3.3.4.2 Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Commented [dA8]: Tanya lg, apa upaya puskesmas utk
menangani kasus gizi buruk dan kurang
BaruKecamatan Medan Perjuangan Tahun 2016

No Jenis Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Kasus
1 Gizi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
Buruk/
GIBUR
2 Gizi 88 88 49 55 55 55 55 55 55 55 57 57
Kurang/
GIKUR

Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 135
Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa BaruKecamatan
Medan Perjuangan Periode Januari-Maret 2016
NO Jenis Sasaran (Jiwa)
Kasus Jan Feb Maret
1. Gizi Buruk 4 3 3
2. Gizi Kurang 54 55 52
Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Diagram 5.3.3.4.1 Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2016.

Jumlah Kasus Gizi

Gizi Buruk
Gizi Kurang

Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016

Keterangan tabel dan diagram :


 Dari tabel dan diagram diatas diketahui bahwa jumlah kasus gizi di
wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru mayoritas adalah gizi kurang.

5.3.3.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


(P2M)
Pengertian
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat di pindahkan
dari orang atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang
mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.
Sasaran:
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 136
Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan:
1. Mencegah terjangkitnya penyakit
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian
Kegiatan:
1. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
2. Memberikan penyuluhan kesehatan di daerah wabah di Puskesmas.
3. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, TT.
4. Mengumpulkan data dan menganalisa data tentang penyakit.
5. Melaporkan penyakit menular.
6. Menyelidiki ke lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang
masuk, menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber
penularannya.
7. Tindakan pemulaan untuk menahan penjalarannya.
8. Menyembuhkan penderita hingga sehat.
9. Pemberian imunisasi.
10. Pemberantasan vektor nyamuk.
11. Pendidikan kesehatan.
Dalam pencegahan penyakit menular, diberikan imunisasi dimana
imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan tubuh terhadap
penyakit menular.

Tabel 5.3.3.5.1 Data Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode
Januari-Desember 2016

No Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt
Nov Des Jmlh

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 137
1. Jumlah 6 5 5 4 7 5 7 5 6 8 5 5 68

Penderita
BTA (+)
baru diobati
2. Jumlah 2 1 1 1 1 2 3 1 2 8 2 3
penderita
27
BTA (-)
dengan
rontgen (+)
di obati
3. Jumlah 9 6 8 5 8 7 10 6 10 16 7 8 100
Penderita
mengikuti
pengobatan
lengkap.

4. Jumlah 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 42
Penderita
TB paru
yang
sembuh.
5 TB Kelenjar 1 0 2 0 0 0 0 1 2 0 0 0 6

6. Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penderita
Kambuh
Sumber : Data Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Data Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru


Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Maret2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 138
No. Jan Feb Mar

1. TB Paru 10 5 8
2. TB selain 0 0 0
paru
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 201

Grafik 5.3.3.5.1 Data Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

100

BTA (+) baru diobati


0
BTA (-) rontgen diobati

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan:
 Dari tabel dan grafik batang diatas, kita bisa ketahui bahwa :
 Penderita BTA (+) yang baru diobati selama tahun 2016 sebanyak
68 orang
 Penderita BTA (-) dengan rontgen diobati selama tahun 2016
sebanyak 27 orang
 Penderita yang mengikuti pengobatan lengkap selama tahun 2016
sebanyak 100 orang
 Penderita TB Paru yang sembuh selama tahun 2016 sebanyak 42
orang
 Penderita TB Kelenjar tahun 2016 sebanyak 6 orang

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 139
 Penderita yang mengalami kekambuhan selama tahun 2016 tidak
ada

Tabel 5.3.3.5.2 Data Penyakit Diare di Wilayah Kerja PuskesmasSentosa


BaruKecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016
No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Jumlah
Sept Okt Nov Des (Jiwa)

1. 96 87 113 156 115 118 81 120 124 109 90 81 1290

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Data Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan


Medan Perjuangan Periode Januari -Maret 2016
No. Jan Feb Mar Jml (Jiwa)

1. 96 87 113 296
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.5.2 Data Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 140
Jumlah Diare
200 Jan

150 Feb
Mar
100
apr
50 Mei
0 Jun
Jul

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik Batang :


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :
 Jumlah penderita Diare pada periode Januari – Desember 2016
adalah 1290 jiwa
Rata-rata pasien Diare periode Januari – Desember 2016
= 1290 = 108 jiwa/ bulan.
12
 Jumlah pasien Diare terbanyak pada bulanApril2016 yaitu 156 jiwa
(12%).
 Jumlah Pasien Diare terendah bulanJuli dan Desember 2016 yaitu
81 jiwa (6,3%).

Tabel 5.3.3.5.3 Data Bulanan Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode
Januari - Desember 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 141
No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Jlh
Sept Okt Nov Des (Jiwa)

1. 7 11 8 0 0 1 5 0 1 3 1 2 39
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Data Penyakit DBD di Wilayah Kerja PuskesmasSentosa BaruKecamatan


Medan Perjuangan Periode Januari-Maret 2016
No. Jan Feb Mar Jumlah

1 7 7 3 17
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.5.3 Data Bulanan Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode
Januari - Desember 2016

Jumlah Kasus
Jumlah Kasus

7 11 8
1 5 1 3 1 2
0 0 0

Sumber : Data Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik batang:


 Dari tabel dan grafik diatas, kita bisa ketahui bahwa jumlah kejadian
DBD paling tinggi terjadi pada bulan Februari 2015 yaitu sebanyak 11
kasus.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 142
Tabel 5.3.3.5.4 Data Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa
Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016
No Kelurahan Jumlah Kasus

1 S. Hilir I 2

2 S. Hilir II 0

3 S. Hulu 4

4 Pahlawan 2

5 Pandau Hilir 2

6 S. Barat I 1

7 S. Barat II 8

8 Sid Timur 10

9 Tegal Rejo 10

Total 39

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.5.4 Data Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

Jumlah Kasus
15
10
5
0

Jumlah Kasus

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016


KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 143
Keterangan Tabel dan Grafik :
 Bahwa kasus DBD terbanyak terjadi di Kelurahan Sidorame Timur
&Tegal Rejo.

Tabel 5.3.3.5.5 Data Penyakit ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari -
Desember 2016

No Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des Jlh
(Jiwa)

1. 1154 741 1026 1292 1211 808 764 702 998 1071 974 918 11.659

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.5.5 Data Penyakit ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari -
Desember 2016

ISPA
2000
1000
0

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des

Sumber : Data Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


 Dari tabel dan grafik batang di atas diketahui bahwa jumlah
kunjungan penderita ISPA paling banyak pada bulan April 2016.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 144
Tabel 5.3.3.5.6 Data Penyakit HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2016
No Umur Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jlh
(T L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
hn
)
1 20-44 - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - 1 1 2 1
2 45-54 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel :
 Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah penderita HIV / AIDS
paling banyak diderita oleh laki – laki dan banyak dijumpai pada
bulan Juli dan Desember 2016.

5.3.3.7 Upaya Pencatatan dan Pelaporan


Tujuan:
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan.
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun rencana
kerja.
Pembagian:
A. Pencatatan
1. Kegiatan administrasi
2. Registrasi family folder
3. Registrasi kegiatan lain
B. Pelaporan.
1. Laporan kejadian luar biasa: mencatat angka timbulnya suatu
kejadian kesakitan/ kematian dan atau meningkatnya suatu
kejadian ksakitan/ kematian yang bermakna secara epidemiologi
pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 145
2. Laporan biasa: mencatat jumlah penyakit dan pengunjung
Puskesmas.
3. Laporan mingguan: mencatat kasus penyakit menular.
4. Laporan Bulanan: mencatat kegiatan Puskesmas dan Posyandu.
5. Laporan triwulan: mencatat semua kegiatan Puskesmas dan
rencana kerja selama triwulan.
6. Laporan tahunan: mencatat semua laporan dalam satu tahun
yang diambil dari laporan bulanan.
7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat.

5.3.3.8 Upaya Kesehatan Sekolah


Pengertian :
UKS adalah wadah belajar untuk meningkatkan hidup sehat dan
selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang
berada disekolah maupun perguruan agama.
Tujuan :
Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.
Kegiatan UKS di Puskesmas Sentosa BaruMedan :
1. Mendata jumlah murid sekolah.
2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan
intra/ekstrakurikuler (dokter kecil/remaja).
3. Melaksanakan penyuluhan Kesehatan Pribadi, Kesehatan Gigi,
Kesehatan Lingkungan, P2M, Imunisasi, P3K dll.
4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan,
triwulan dan tahunan.
5. Membentuk dan membina sekolah sehat.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 146
Tabel 5.3.3.8.1 Data Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa
Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016
No. Sekolah Negeri (Unit) Swasta (Unit) Jumlah
(Unit)
1. TK 0 34 34

2. SD 11 26 37

3. SLTP 0 14 14

4. SLTA 2 13 15

Jumlah 13 87 100

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.8.1 Data Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


BaruKecamatan Medan Perjuangan Periode Januari -
Desember 2016

Sekolah

40

20 Sekolah

0
SD TK SLTA SLTP

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik Batang :


1. Jumlah TK adalah 34 unit.
2. Jumlah SD/ Sederajat adalah 37unit.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 147
3. Jumlah SLTP/ Sederajat adalah 14unit.
4. Jumlah SLTA/ Sederajat adalah 15unit.

Tabel 5.3.3.8.2 Data Dasar Upaya Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah


Dasardi Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru
Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016
Nama Jumlah Murid Kelas

Jumlah Murid
Guru UKS
Kecil
Dokter
Jumlah
No. Kelurahan Sekolah I II III IV V VI
SD/MI
(Unit)
L P L P L P L P L P L P

1. Sei Kera SD 060874 38 37 45 35 42 48 36 44 40 45 62 53 525 - 16


Hilir I

SD 060877 30 33 33 48 38 32 43 37 50 45 62 50 501 - 11

SD Zahira 11 12 10 11 16 11 9 7 14 10 0 0 111 - 13
Kid

SD Muh.27 16 11 13 8 11 10 13 10 11 14 11 8 136 - -

2. Sei Kera SD 060853 20 16 17 20 26 14 17 16 12 18 22 15 213 - 10


Hilir II SD 060851 -
22 16 19 14 13 12 21 12 13 12 11 15 180 10

SD 060852 15 13 18 10 13 10 18 17 9 23 15 17 178 - 10

SD 060417 15 17 20 17 15 15 20 19 20 18 11 13 200 - 10

SD Harapan 18 18 12 13 12 13 12 18 28 12 11 20 187 - -

SD 3 5 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 31 - -
Alwasliyah
3. Sei Kera SD Sentosa 16 8 6 15 17 7 16 15 7 16 11 11 145 - -
Hulu
4. Pahlawan SD Muh.06 27 14 23 30 25 32 22 19 21 31 27 13 284 - 14

SD 10 12 12 11 8 7 10 9 6 13 13 3 114 - -
Ikhwanusafa
SD Isalm 3 6 6 1 5 1 6 5 8 7 6 5 59 - -
Azizi
SD Mentari 33 32 41 29 20 29 35 27 20 17 11 16 310 - -
Bangsa
SD Al- 3 6 5 3 9 2 2 5 5 1 7 5 53 - -
Ihsaniyah

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 148
5. Pandau Hilir SD SMART 5 1 0 0 2 2 2 0 2 0 0 0 14 - -
Nasional
SD Sutomo 320 327 323 334 340 332 355 359 339 339 378 336 4082 - -

SD Husni 15 22 25 18 38 22 37 30 25 24 33 32 321 - -
Thamrin
6. Sidorame SD Al Islam 10 6 5 2 6 6 7 3 7 4 2 2 561 - -
Barat I SD Yayasan - -
4 8 10 1 7 4 12 3 12 5 6 5 77
Gultom
SD Rolina 7 8 5 8 9 10 5 6 13 8 2 6 87 - -

SD 49 51 59 41 51 57 43 45 51 36 33 45 561 - 20
Muhammadi
yah 18
7. Sidorame SD HKBP II 12 8 7 8 5 12 11 12 11 10 24 10 130 - -
Barat II SD RK Setia - -
68 56 60 62 55 60 41 65 72 57 69 71 736
Budi
SD HKBP I 9 11 10 10 6 6 10 13 10 14 10 10 119 - -
8. Tegal Rejo SD Muh. 21 34 35 37 44 35 40 33 36 52 36 34 28 444 - 40

SD 3 3 3 3 4 5 3 3 4 5 5 4 45 - -
Ikhlasiyah
SD KristenII 25 20 35 24 28 31 23 22 20 32 13 22 295 - -

SD 064966 28 28 25 28 30 19 24 25 25 28 24 14 298 - 20

SD 060875 25 20 35 25 27 27 15 15 28 24 13 28 282 - 24

SD 060872 27 30 30 25 29 34 18 32 29 24 40 30 348 - 20

9.Sidorame Timur SD 060856 25 30 30 19 27 19 31 25 26 19 20 25 296 - -


SD 060855 15 12 18 15 24 14 20 18 20 23 12 10 201 - -

SD Ubudiyah 17 14 13 12 10 8 11 8 12 19 5 15 144 - -
SD Muh.09 24 23 24 20 19 21 20 17 20 20 10 13 231 - -

Jumlah 1011 979 1054 987 103 98 1008 1004 1048 1018 102 956 1211 - 403
6 6 3 0

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Tabel 5.3.3.8.3 Data Dasar Upaya Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah


Menengah Pertamadi Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa
Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 149
No. Nama Sekolah Jumlah Murid Kelas Jumlah Guru Jumlah
SMP/MTs Murid UKS Dokter
I II III
(Unit) (Jiwa) (Jiwa) Remaja

L P L P L P (Jiwa)

1. SMP Azizi - -
23 17 12 9 19 21 101
2. Tsanawiyah Azizi - -
9 9 9 8 8 4 47
3. SMP Mhd. No.02 1 -
44 39 35 21 52 36 227
4. SMP Alwasliyah - -
7 3 7 4 6 5 32
5. SMP Taman 26 23 21 25 22 34 151 - -
Harapan
6. SMP HKBP - -
35 29 22 24 42 31 183
7. SMP Husni Thamrin - -
39 38 42 46 44 44 253
8. SMP Yoshua 1 -
12 9 21 27 33 23 125
9. SMP 1 -
Muhammadiyah 07 46 47 49 52 40 45 279
10. SMP Kristen II -
11 28 19 21 23 12 114 -
11. SMP Nasional - -
Gultom 14 10 8 9 10 8 59
12. SMP MHD 49 - -
19 12 12 15 17 16 91
13. SMP Madya Utomo - -
12 1 8 11 11 9 52
14. SMP Yapsi - -
9 11 11 9 9 15 64
Jumlah -
582 557 639 1778 3
Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 150
Tabel 5.3.3.8.4 Data Dasar Upaya Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah
Menengah Atasdi Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru
Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Desember
2016
No. Nama Sekolah SMA/MA Jumlah Murid Kelas

Guru
Remaja
Jumlah

Jumlah
Dokter
Murid
(Jiwa)

(Jiwa)
(Jiwa)
(Unit) I II III

UKS
L P L P L P

1. SMK N 6 38 -
31 277 27 306 26 6 1053 20
2. SMK N 4 330 4 242 3 273 4 856 - -
3. SMK(SMEA) Siloan 17 5 - 28 37 - 87 - -
4. SMK Apipsu 13 - -
14 92 5 141 6 5 393
5. SMU Yoshua 40 24 41 48 54 36 207 - 11

6. SMK(STM) Siloam 9 14 4 21 5 14 87 - -
7. SMU HKBP 14 24 14 20 20 23 115 - -
8. SMU Islam Azizi 17 13 16 15 6 23 78 - -
9. SMK Azizi 4 6 4 7 0 4 25 - -
10. SMA Siloam 10 16 13 17 18 22 96 - -
11. SMA Nasrani 2 Medan 6 8 11 12 6 9 52 - -
12. SMA Husni Thamrin 47 58 51 53 46 41 296 - -
13. SMA. Gultom 15 5 10 11 15 7 63
14. SMK. Yosua 14 92 5 141 6 13 393 - 34
5
15. SMA Apipsu 14 - -
7 40 18 135 21 1 362
Jumlah 1253 1323 1417 3993 - 65
Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

5.3.3.9 Upaya Kesehatan Olahraga

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 151
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada
penunjang puskesmas agar menjaga kebugaran tubuh dengan cara
berolahraga. Juga dilakukan pendataan dan pembinaan kepada klub-klub
olahraga yang ada di Puskesmas. Salah satu contoh Upaya Kesehatan
Olahraga seperti dilaksanakan senam pagi setiap hari jumat dan senam Usila
setiap hari minggu, upaya ini dulu sempat dilaksanakan namun sekarang
upaya ini terhenti untuk sementara.

5.3.3.10 Upaya Perawatan Kesehatan


Tujuan:
1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien
atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikutsertakan
masyarakat dan kelompok masyarakat di sekitarnya.
2. Membantu keluarga dan masyarakat, mengenal kebutuhan
kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan
dengan batas-batas kemampuan mereka.
3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu, dan
keluarganya.

5.3.3.11 Upaya Kesehatan Kerja


Pengertian :
Kesehatan Kerja adalah upaya – upaya yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dalam bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu
sakit maupun waktu sehat. Guna meningkatkan derajat kesehatan para
pekerja dan keluarganya.
Sasaran :
Para Pekerja dan keluarga namun upaya ini pada puskesmas
Sentosa Baru belum terlaksanakan.

5.3.3.12 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 152
Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak
pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, berpenghasilan rendah
khususnya kelompok masyarakat awam.
Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat
dilaksanakan :
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan
pencabutan gigi.
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas.
2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah.
3. Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).

Tabel 5.3.3.12.1 Data Kasus Unit Pelayanan Medik Dasar Kesehatan


Gigi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru
Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

Jmlh
No Jenis Kasus Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des F
(Jiwa)
1 Penyakit 9 7 5 8 9 10 6 5 7 7 3 7 83
Pulpa

2 Persistensi 17 11 10 15 11 10 34 22 6 - - - 136

3 Penyakit 137 129 147 142 155 162 156 149 94 68 82 32 1453
Gusi

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 153
4 Abses 68 72 80 77 70 78 57 55 59 49 49 27 741

5 Karies gigi 8 6 6 7 8 11 7 10 10 9 5 8 95

6 Dento Fasial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Stomatitis 1 1 1 1 - - 1 1 1 - 1 - 8

8 Lain-Lain 2 1 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 21

Jumlah F 242 227 251 252 253 272 262 245 179 132 142 77 2359
(Jiwa)

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Data Kasus Unit Pelayanan Medik Dasar Kesehatan Gigi di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Maret 2016

No. Penyakit Gigi Januari Februari Maret


1 KariesGigi 27 13 27
2 Penyakit Pulpa& Jaringan 56 43 58
Peripital
3 Gingivitis & Penyakit 192 240 175
Lainnya
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 154
Grafik 5.3.3.12.1 Data Kasus Unit Pelayanan Medik Dasar Kesehatan Gigi di
Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan
Medan Perjuangan Periode Januari-Desember 2016

P.pulpa
1500
Persistensi

1000 P.Gusi
Abses
500 Karies
Dento Fasial
0
P.pulpaPersistensiP.Gusi Abses KariesDento Fasial
StomatitisLain-lain Stomatitis

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik:


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :
1. Kasus terbanyak adalah penyakit Gusi yaitu 2.376 jiwa (42,3%).
2. Kasus yang paling sedikit adalah Dento Fasial yaitu 0 jiwa (0,0%).

Tabel 5.3.3.12.2 Jumlah Kunjungan Pasien Penyakit Gigi dan Mulut di


Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan
Medan Perjuangan Periode Januari -Desember 2016

No. Bulan Umum Askes Jamkesmas Medan BPJS Jumlah


Sehat
F
(Jiwa)
1. Januari 87 73 36 23 36 232

2. Februari 109 90 29 29 30 252

3. Maret 108 75 23 18 53 259

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 155
4. April 131 67 23 11 60 295

5. Mei 94 80 5 1 105 246

6. Juni 146 42 16 6 82 262

7. Juli 137 43 18 3 50 168

8. Agustus 116 62 10 5 50 265

9. September 85 30 15 - 63 249

10. Oktober 67 33 13 - 19 252

11. November 71 32 19 - 18 228

12. Desember 17 26 8 - 30 336

Jumlah 1638 653 215 96 596 3.044

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.12.2 Jumlah Kunjungan Pasien Penyakit Gigi dan Mulut di


Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan
Medan Perjuangan Periode Januari - Desember 2016

2000
umum
1500 askes

1000 Jamkesmas
Medan Sehat
500
BPJS
0
Jumlah Kunjungan Gigi

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 156
Keterangan Tabel dan Grafik:
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa:
1. Pengunjung terbanyak adalah dari pasien umum yaitu 1.633 jiwa
(53,6%).
2. Pengunjung yang paling sedikit adalah pasien yang menggunakan
Medan Sehatyaitu 165 jiwa (5,4%).

5.3.3.13 Upaya Kesehatan Jiwa


Puskesmas Sentosa Baru belum mempunyai perawat yang ditatar
tentang kesehatan jiwa,dimana dalam kegiatannya harus dilakukan sistem
rujukan kebagian penyakit jiwa RS Pirngadi, RSUP H.Adam Malik dan RSJ
Pusat Medan.

Tabel 5.3.3.13.1 Data Bulanan Usaha Kesehatan Jiwa di Wilayah Kerja


Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan
Tahun 2016
No Jenis Kasus Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jlh
F %
1 Skizoprenia 23 24 23 11 21 23 11 12 11 15 11 20 205 38,5
2 Depresi 6 4 7 20 18 7 22 22 19 23 22 35 205 38,5
3 Gangguan 0 4 9 4 5 8 10 15 0 14 10 8 87 16,4
Neurotik
4 Psikotik 1 2 0 0 22 0 0 0 10 0 0 - 35 6,6
Ringan
Jlh F 30 34 39 35 66 38 43 49 40 52 43 63 532 100

% 5,6 6,4 7,3 6,6 12,4 7,1 8,1 9,2 7,5 9,8 8,1 11,8 100

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016


Keterangan Tabel :
 Bahwa jenis kasus pada Kesehatan Jiwa mayoritas adalah Skizoprenia
dan Depresi yaitu sebanyak 205 kasus (38,5 %) dan Kasus terbanyak
terdapat di bulan Mei 2016 yaitu sebanyak 66 kasus (12,4%).

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 157
5.3.3.14 Upaya Kesehatan Mata
Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan Puskesmas
yang lain:
1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita,
penyuluhan kesehatan di Posyandu.
2. Dengan UKS penyuluhan kesehatan mata di sekolah.
3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi.
4. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan
tidak mampu ditanggulangi.

Tabel 5.3.3.14.1 Data Bulanan Penyakit Mata di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode
Januari-Desember 2016
NO Bulan Glaukoma Kelainan Katarak Lain-lain
refraksi
1. Januari 2 95 30 18
2. Februari 4 50 31 6
3. Maret 6 30 20 41
4. April 13 131 47 0
5. Mei 14 65 18 0
6. Juni 13 137 47 0
7. Juli 10 74 30 38
8. Agustus 8 85 35 23
9. September 14 87 39 31
10. Oktober 15 91 30 6
11. November 10 74 30 27
12. Desember 15 80 25 0
Jumlah 124 999 382 190

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 158
Data Bulanan Penyakit Mata di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru
Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Maret 2016
No Bulan Glaukoma Kel. Katarak Lain-
Refraksi lain
1. Januari 2 95 36 6
2. Februari 5 50 33 3
3. Maret 6 26 30 27
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.14.1 Data Bulanan Penyakit Mata di Wilayah Kerja


Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan
Periode Januari-Desember 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 159
1000

900

800

700

600 Glaukoma
Kel.Refraksi
500 Katarak
Lain-lain
400

300

200

100

0
Penyakit Mata

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru 2015

Keterangan Tabel dan Grafik:


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :
1. Kasus terbanyak adalah kelainan Refraksi yaitu 999 jiwa (59 %).
2. Kasus yang paling sedikit adalah glaukoma yaitu 124 jiwa (7,3%).

5.3.3.15 Upaya Kesehatan Lanjut Usia


Kegiatan-kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah Pelayanan
kesehatan usia lanjut antara lain adalah upaya promotif yaitu upaya
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 160
menggairahkan semangat hidup usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk
dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang :
1. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.
2. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
3. Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat.
Kegiatan Upaya Kesehatan Lanjut Usia yang dilakukan oleh
Puskesmas Sentosa Baru adalah dengan mengadakan penyuluhan di
Posyandu Lansia sehingga program upaya kesehatan Lansia telah
terorganisasi dengan baik.

Tabel 5.3.3.15.1 Data Bulanan Penyakit Pada Lansia Di Wilayah Kerja


Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan
Tahun 2016

NO Bulan Hipertensi Anemia DM G.Ginjal Diobati Dirujuk ke


Puskesmas SB
1. Januari 286 0 380 0 0 666
2. Februari 197 0 231 0 0 428
3. Maret 287 0 381 0 0 668
4. April 280 0 242 0 0 522
5. Mei 224 0 207 0 0 431
6. Juni 198 0 230 0 0 428
7. Juli 485 0 332 0 0 817
8. Agustus 454 0 331 0 0 785
9. September 208 0 217 0 0 425
10. Oktober 215 0 220 0 0 435
11. November 217 0 219 0 0 436
12. Desember 300 0 230 0 0 530
Jumlah 3351 0 3220 0 0 6571

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 161
Grafik 5.3.3.15.1 Data Bulanan Penyakit Pada Lansia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan MedanPerjuangan
Tahun 2016

8000 Hipertensi
Anemia
6000
DM
4000
G.Ginjal
2000 Diobati

0 Dirujuk ke pusk
Jumlah penderita (usila)

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa :
 Penyakit yang paling banyak diderita oleh usia lanjut adalah
penyakit hipertensi yaitu sebanyak 3.351 jiwa.

Tabel 5.3.3.15.2 Distribusi Usila di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016
No. Nama Kelompok Umur (Tahun) Jumlah
45-59 60-69 >70
L P L P L P

1. Sei.Kera Hilir I (Usila Ceria) 35 40 55 60 36 48 274


2. Sei Kera Hilir II (Usila Seroja) 63 65 50 57 39 45 319
3. Pahlawan (Usila Srikandi) 49 52 48 52 44 46 291
4. Sei Kera Hulu(Usila Nusa Indah) 47 49 51 53 43 46 289
5. Pandau Hilir (Usila Kenanga) 45 48 60 67 43 48 311

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 162
6. Sidorme Barat I (Usila Bina) 46 50 52 55 42 47 292
7. Sidorame Barat II (Usila Kartini) 50 55 60 62 45 48 320
8. Tegal Rejo (Usila B. Tanjung) 64 66 58 60 47 49 344
9. Sidorame Barat Timur (Usila 53 56 43 47 52 53 304
Anggrek)
Jumlah 452 481 477 513 391 430 2744
481 477 513 391 430

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.15.2 Distribusi Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

1000
800 45-59
600 60-69
400 >70
200
0
Jumlah Kunjungan Usila

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik :


Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :
 Jumlah kunjungan Usila paling banyak ke posyandu adalah kelompok
usia 60-69 tahun yaitu sebanyak 990 jiwa (36%).
 Jumlah kunjungan Usila paling sedikit ke posyandu adalah kelompok
usia >70 tahun yaitu sebanyak 821 jiwa (30%).

5.3.3.16 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 163
Pengobatan tradisional adalah salah satu pengobatan atau perawatan
cara lain diluar ilmu kedokteran atau keperawatan.
Tujuan
Melakukan pembinaan terhadap segala sarana, tenaga dan kegiatan
pengobatan tradisional diwilayah kerja.
Kegiatan
 Memberikan pembinaan pengobatan tradisional kepada dukun patah,
shinse, dll.
 Memberikan penyuluhan tentang manfaat lingkungan sebagai bahan
untuk menanam TOGA.
 Menciptakan lingkungan hidup dengan PKK, LKMD, dan masyarakat.
Program kegiatan upaya pembinaan pengobatan tradisional di
Puskesmas Medan Labuhan belum terlaksana dengan baik serta belum
dilakukan pencatatan dan pelaporan.

5.3.3.17 Laboratorium Sederhana


Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Medis yaitu:
1. Rutin
a. Darah rutin : Hb, Ht, Eritrosit, Leukosit, Trombosit.
b. Urin rutin : Warna, PH, Glukosa, Protein, Bilirubin, Sedimen.

2. Khusus
a. Darah khusus : Golongan Darah, KGD, Kolesterol,Asam Urat.
b. Urin khusus : Plano test.
c. Sputum khusus: BTA TB.

Tabel 5.3.3.17.1 Pemeriksaan Laboratorium Medis di Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 164
Laboratorium Rutin
No. Jenis Jan Fe Mar Ap Me Ju Jul Agus Sep Ok No Des Jlh
Pemeriksaan b r i n t v

1. Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pemeriksaan
Darah Hb

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Laboratorium Khusus
No Jenis Jan Fe Mar Ap Me Ju Jul Agus Sept Ok No Des Jlh
Pemeriksaan b r i n t v

1. Air Seni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(Plano
Test)

2. Sputum 48 50 52 50 53 48 55 48 52 54 55

3. Gula 86 63 73 40 86 63 59 65 57 50 70
Darah

4. Asam Urat 36 33 32 33 33 34 33 28 27 30 26

5. Kolesterol 28 22 23 23 23 26 21 23 26 23 7

6. Golongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Darah

Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Pemeriksaan Laboratorium Medis di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan


Medan Perjuangan Periode Januari-Maret 2016
No. Jenis Pemeriksaan Ja Feb Mar
n

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 165
1. Air Seni 0 0 0
2. Sputum 58 58 48
3. Pemeriksaan darah(KGD, As.Urat,Kolesterol, 50 214 -
Gol. Darah)
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Grafik 5.3.3.17.1 Pemeriksaan Laboratorium Medis di Puskesmas Sentosa


Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Desember 2016

Plano test
1000 Sputum
Gula darah
500
As.Urat
Kolestrol
0
Jumlah pemeriksaan Gol.darah

Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016

Keterangan Tabel dan Grafik:


Dari tabel di atas didapatkan bahwa :
1. Pada Pemeriksaan laboratorium rutin tidak terdapat pasien yang
memeriksakan Hb.
2. Pemeriksaan Plano test yaitu 0 pasien.
3. Pemeriksaan Sputum 676 jiwa/12 bulan = 56 jiwa/bulan.
4. Pemeriksaan Gula Darah 928 jiwa/12 bulan = 77 jiwa/bulan.
5. Pemeriksaan Kolesterol 349jiwa/12 bulan = 29 jiwa/bulan.
6. Pemeriksaan Asam Urat 258 jiwa/12 bulan = 22 jiwa/bulan.
7. Pemeriksaan Golongan Darah 143 jiwa/12 bulan =12 jiwa/bulan.

5.4 Laporan Kegiatan

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 166
Kegiatan ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Sentosa Medan, mulai
tanggal 20 November 2017s/d 27 November 2017. Adapun kegiatan yang kami
lakukan di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru antara lain:

5.4.1 Laporan Kegiatan Di Puskesmas Sentosa Baru

Tabel 5.4.1.1 Kegiatan Di Wilayah Puskesmas Sentosa Baru


HARI TANGGAL KEGIATAN

Senin 11 Desember 2017 1. Orientasi di Dinkes Kota Medan


2. Pelaporan ke Puskesmas Sentosa Baru
Selasa 12 Desember 2017 1. Diskusi dengan ibu Hastuti S.kep Ners
tentang kegiatan puskesmas
2. Membantu kegiatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas

Rabu 13 Desember 2017 1. Senam


2. Penyuluhan Diabetes Melitus
3. Penyuluhan Hipertensi
4. Membantu kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas
Kamis 14 Desember 2017 1. Membantu kegiatan puskesmas
2. Penyuluhan Tinitus
3. Penyuluhan Vertigo
4. Membantu kegiatan posyandu di
rumah ibu Swastiana di Jalan KH.
Syeikh Abdul Wahab Rokan Sidorame
Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan,
Medan
5. Memberikan penyuluhan tentang
Serumen Prop di Posyandu
Jumat 15 Desember 2017 1. Penyuluhan tentang Diare
2. Membantu kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas
Sabtu 16 Desember 2017 1. Membantu kegiatan puskesmas

Senin 18 Desember 2017 1. Membantu kegiatan pelayanan


kesehatan Puskesmas
2. Responsi di Puskesmas

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 167
5.4.2 Kegiatan Harian Di Puskesmas Sentosa Baru

Tabel 5.4.2.1 Kegiatan Pada Hari Selasa, 12 Desember 2017 di Puskesmas


Sentosa Baru

No Nama Waktu Kegiatan

1 Vandra Davin 08.00 – 14.15 Ruangan Pelayanan A

Wahyu Eka Desvita

2 Shandi Franswer 08.00 – 14.15 Ruangan Pelayanan B

Eka Putri SY

3 Citra Nabila 08.00 – 14.15 KIA/KB

4 Santi 08.00 – 14.15 Farmasi

5 Rara Permatasari 08.00 – 14.15 Ruangan PRB Prolanis

6 Anisah Kurniati 08.00 – 14.15 Laboratorium

7 Wahyu Eka Desvita 08.00 – 14.15 IGD

Tabel 5.4.2.2 Kegiatan Pada Hari Rabu, 13 Desember 2017 di Puskesmas


Sentosa Baru

No Nama Waktu Kegiatan

1 Santi 08.00 – 14.15 Ruangan Pelayanan A

Eka Putri SY

2 Rara Permatasari 08.00 – 14.15 Ruangan Pelayanan B

Anisah Kurniati

3 Vandra Davin 08.00 – 14.15 Poli KIA /KB

4 Citra Nabila 08.00 – 14.15 Farmasi

5 Wahyu Eka Desvita 08.00 – 14.15 Ruangan PRB


Prolanis

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 168
6 Shandi Franswer 08.00 – 14.15 Laboratorium

7 Eka Putri SY 08.00 – 14.15 IGD

8 Shandi Franswer 08.00 – 08.15 Penyuluhan Diabetes


dan Hipertensi di
Vandra Davin Puskesmas Sentosa
Citra Nabila Baru

Santi

Rara Permatasari

Anisah Kurniati

Wahyu Eka Desvita

Eka Putri SY

Tabel 5.4.2.3 Kegiatan Pada Hari Kamis, 14 Desember 2017di Puskesmas


Sentosa Baru

No Nama Waktu Kegiatan

1 Citra Nabila 08.00 – 14.15 Ruangan Pemeriksaan


Umum A
Shandi Franswer

2 Vandra Davin 08.00 – 14.15 Ruang Pemeriksaan


Umum B
Wahyu Eka Desvita

3 Rara Permatasari 08.00 – 14.15 Poli KIA /KB

4 Anisah Kurniati 08.00 – 14.15 Farmasi

6 Eka Putri SY 08.00 – 14.15 Ruangan PRB


Prolanis

7 Santi 08.00 – 14.15 Laboratorium

8 Shandi Franswer 08.00 - 14.15 IGD

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 169
9 Shandi Franswer 7.45 – 08.05 Penyuluhan tentang
Tinitus dan Vertigo
Vandra Davin

Citra Nabila

Santi

Rara Permatasari

Anisah Kurniati

Wahyu Eka Desvita

Eka Putri SY

10 Shandi Franswer 10.30. - 12.30  Membantu


kegiatan Imunisasi
Vandra Davin
di Posyandu
Citra Nabila
 Penyuluhan
Santi tentang Serumen
Prop
Rara Permatasari

Anisah Kurniati

Wahyu Eka Desvita

Eka Putri SY

Tabel 5.4.2.4 Kegiatan Pada Hari Jumat, 15 Desember 2017di Puskesmas


Sentosa Baru

No Nama Waktu Kegiatan

1 Rara Permatasari 08.00 – 14.15 Ruangan Pemeriksaan


Umum A
Anisah Kurniati

2 Santi 08.00 – 14.15 Ruang Pemeriksaan


Umum B
Citra Nabila

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 170
3 Wahyu Eka Desvita 08.00 – 14.15 Poli KIA /KB

4 Vandra Davin 08.00 – 14.15 Farmasi

5 Shandi Franswer 08.00 – 14.15 Ruangan PRB Prolanis

6 Eka Putri SY 08.00 – 14.15 Laboratorium

7 Rara Permatasari 08.00 – 14.15 IGD

8 Shandi Franswer 7.45-08.00 Penyuluhan tentang


Diare di puskesmas
Vandra Davin sentosa baru

Citra Nabila

Santi

Rara Permatasari

Anisah Kurniati

Wahyu Eka Desvita

Eka Putri SY

Tabel 5.4.2.5 Kegiatan Pada Hari Sabtu, 16 Desember 2017di Puskesmas


Sentosa Baru

No Nama Waktu Kegiatan

1 Wahyu Eka Desvita 08.00 – 14.15 Ruangan


Pemeriksaan Umum
Vandra Davin A

2 Eka Putri SY 08.00 – 14.15 Ruang Pemeriksaan


Umum B
Citra Nabila

3 Santi 08.00 – 14.15 Poli KIA /KB

4 Shandi Franswer 08.00 – 14.15 Farmasi

6 Anisah Kurniati 08.00 – 14.15 Ruangan PRB

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 171
Prolanis

7 Rara Permatasari 08.00 – 14.15 Laboratorium

8 Vandra Davin 08.00 – 14.15 IGD

Tabel 5.4.2.6 Kegiatan Pada Hari Senin, 18 Desember 2017di Puskesmas


Sentosa Baru

No Nama Waktu Kegiatan

1 Shandi Franswer 08.00 – 14.15 Ruangan


Pemeriksaan Umum
Citra Nabila A

2 Rara Permatasari 08.00 – 14.15 Ruang Pemeriksaan


Umum B
Wahyu Eka Desvita

3 Vandra Davin 08.00 – 14.15 Poli KIA /KB

4 Anisah Kurniati 08.00 – 14.15 Farmasi

5 Citra Nabila 08.00 – 14.15 IGD

6 Santi 08.00 – 14.15 Ruangan PRB


Prolanis

7 Eka Putri SY 08.00 – 14.15 Laboratorium

Kegiatan Di Puskesmas Sentosa Baru


Jam wajib hadir : 08.00 – 14.00

a. Kegiatan di ruang Pemeriksaan


i. Melakukan vital sign pasien ( mengukur BB, TB, TD, HR, RR )
ii. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai keluhan pasien
iii. Membuat diagnosis klinis

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 172
iv. Melakukan terapi kepada pasien dengan pengawasan dokter puskesmas
v. Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakitnya
b. Kegiatan di ruang KIA
i. Melakukan vital sign pasien anak dan ibu hamil ( mengukur BB, TB, TD,
HR dan RR)
ii. Melakukan pemeriksaan kepada anak dan ibu hamil dengan pengawasan
dokter
iii. Melakukan terapi dibawah pengawasan dokter
iv. Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakitnya
c. Kegiatan di ruang obat
i. Meracik obat
ii. Membuat obat sesuai dosis
iii. Menjelaskan ke pasien cara pemakaian obat ( dosis dan cara pemakaian)

5.4.3 TB Paru
5.4.3.1 Pengertian TB Paru
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tahan aerobic dan tahan asam
ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Sebagian besar
kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
lainnyaseperti kelenjar getah bening (kelenjar), kulit, usus/ saluran
pencernaan, selaput otak dan sebagainya, tapi yang paling banyak adalah
paru-paru dengan gejala yang sangat bervariasi.
5.4.3.2 Penyebab
Penyakit TB Paru disebabkan oleh bakteri yang bernama
Mycobacterium tuberculosis yang merupakan kuman berbentuk batang.
Mycobacterium tuberculosis tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap
panas dan sinar ultra violet, dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3 –
0,6/um. Sifat ini yang menunjukkan kuman lebih menyenangi jaringan yang
tinggi kandungann oksigennya, sehingga paru-paru merupakan tempat
prediksi penyakit tuberculosis. Kuman ini juga terdiri dari asal lemak (lipid)
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 173
yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap
gangguan kimia dan fisik. Penyebaran mycobacterium tuberculosis yaitu
melalui droplet nukles, kemudian dihirup oleh manusia dan menginfeksi.
5.4.3.3 Tanda dan Gejala
Keluhan Pasien datang dengan batuk berdahak ≥ 2 minggu. Batuk
disertai dahak, dapat bercampur darah atau batuk darah. Keluhan dapat
disertai sesak napas, nyeri dada atau pleuritic chest pain (bila disertai
peradangan pleura), badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan demam
meriang lebih dari 1 bulan.
5.4.3.4 Penularan TB Paru
Tempat masuk kuman mycobacterium adalah saluran pernafasan,
infeksi tuberculosis terjadi melalui (airborn) yaitu melalui instalasi dropet
yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang
yang terinfeksi. Penularan TB paru secara langsung dan tidak langsung.
1. Secara langsung
a. Berbicara berhadapan
b. Percikan air ludah
c. Berciuman
2. Secara tidak langsung
a. Pemakaian alat makan dan minum secara bersamaan
b. Memakai sapu tangan bersamaan
c. Meludah di sembarang tempat

5.4.3.5 Pencegahan Penularan


Ada beberapa tips untuk membantu pencegahan penyakit TB kepada
teman dan keluarga dari infeksi kuman :
a) Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar
denganorang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk
TB aktif

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 174
b) Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan
tertutukecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih
kurang, bukajendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam
ruangan ke luar.
c) Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk menutup
mulut kapan saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif.
Jangan lupauntuk membuang masker secara teratur.
d) Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberikan
desinfektan (air sabun).
e) Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
f) Hindari udara dingin.
g) Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam
tempat tidur.
h) Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.
i) Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
j) Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

5.4.3.6 Pengobatan
Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
a. Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin,
Pirazinamid.
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih
dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan
obat-obat ini.
b. Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin,
Kapreomisin dan Kanamisin.
Pengobatan Tb paru pada orang dewasa di bagi dalam beberapa
kategoriyaitu:

1. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 175
Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan
etambutolsetiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat
INH danrifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan). Diberikan
kepada:

a. Penderita baru TBC paru BTA positif.


b. Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.
2. Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada :
a.Penderita kambuh.
b. Penderita gagal terapi.
c.Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
3. Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada penderita BTA (+) dan rontgen paru
mendukungaktif.
4. Kategori 4: RHZES
Diberikan pada kasus Tb kronik

5.4.3.7 Perawatan Pada Pasien Dengan TB Paru


1) Mengawasi minum obat
2) Mengetahui gejala & efek samping obat, antara lain : mual, muntah,
pusing, gatal,air seni berwarna merah.
3) Beri makanan bergizi
4) Istirahat teratur minimal 8 jam perhari
5) Ingatkan untuk periksa ulang dahak pada bulan 2, 5, dan 6
6) Ciptakan lingkungan rumah yang sehat : ventilasi dan pencahayaan
baik.
5.4.3.8 Lingkungan rumah yang sehat bagi penderita TB Paru
Lingkungan rumah yang sehat bagi penderita TB paru antara lain :
1. Dinding dan lantai kedap air
2. Ventilasi yang baik

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 176
3. Penerangan dan pencahayaan yang baik
4. Ada sumber air bersih
5. Ruang dapur di lengkapi dengan lubang untuk mengeluarkan asap
6. Ada pembuangan limbah

5.4.4 Epistaksis
5.4.4.1 Pengertian Epistaksis
Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang merupakan
gejala atau manifestasi penyakit lain, penyebabnya bisa lokal atau sistemik.
Perdarahan bisa ringan sampai serius dan bila tidak segera ditolong dapat
berakibat fatal. Sumber perdarahan biasanya berasal dari bagian depan atau
bagian belakang hidung

5.4.4.2 Penyebab
Perdarahan hidung diawali oleh pecahnya pembuluh darah di dalam
selaput mukosa hidung. Delapan puluh persen perdarahan berasal dari
pembuluh darah Pleksus Kiesselbach (area Little). Pleksus Kiesselbach
terletak di septum nasi bagian anterior, di belakang persambungan
mukokutaneus tempat pembuluh darah yang kaya anastomosis. Epistaksis
dapat ditimbulkan oleh sebab-sebab lokal dan umum atau kelainan sistemik.
1) Lokal
- Trauma
- Infeksi
- Neoplasma
- Kelainan congenital
- Sebab-sebab lain termasuk benda asing dan perforasi septum
- Pengaruh lingkungan
2) Sistemik
- Kelainan darah
- Penyakit kardiovaskuler

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 177
- Biasanya infeksi akut pada demam berdarah, influenza, morbili,
demam tifoid.
- Gangguan endokrin
- Defisiensi Vitamin C dan K
- Alkoholisme
- Penyakit von Willebrand

5.4.4.3 Klasifikasi
Epistaksis dibedakan atas dasar sumber pendarahan atau tempat
pendarahan. Sumber perdarahan dapat berasal dari bagian anterior atau
bagian posterior hidung :

 Epistaksis Anterior
Dapat berasal dari arteri ethmoid anterior dan pleksus
Kiesselbach yang merupakan anastomosis dari beberapa pembuluh
darah di septum bagian anterior tepat di ujung postero superior
vestibulum nasi. Perdarahan juga dapat berasal dari bagian depan
konkha inferior. Mukosa pada daerah ini sangat rapuh dan melekat erat
pada tulang rawan dibawahnya. Perdarahan dapat berhenti sendiri
(spontan) dan dapat dikendalikan dengan tindakan sederhana. Epistaksis
ini sering dijumpai pada anak-anak.
 Epistaksis Posterior
Berasal dari arteri sphenopalatina dan dari arteri etmoid
posterior. Perdarahan cenderung lebih berat dan jarang berhenti sendiri,
sehingga dapat menyebabkan anemia, hipovolemi dan syok. Sering
ditemukan pada pasien dengan kelainan kardiovaskuler.

5.4.4.4 Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan epistaksis ialah memperbaiki keadaan
umum, cari sumber perdarahan, hentikan perdarahan, cari faktor penyebab
untuk mencegah berulangnya perdarahan. Bila pasien datang dengan

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 178
epistaksis perhatikan keadaan umumnya, nadi, pernafasan serta tekanan
darahnya. Bila ada kelainan atasi terlebih dahulu, misalnya dengan
memasang infus. Jalan nafas dapat tersumbat oleh darah atau bekuan darah,
perlu dibersihkan atau dihisap.
Penanganan epistaksis yang tepat akan bergantung pada suatu
anamnesis yang cermat. Hal-hal yang penting adalah sebagai berikut:
1. Riwayat perdarahan sebelumnya
2. Lokasi perdarahan
3. Apakah darah terutama mengalir ke dalam tenggorok (posterior)
atau keluar dari hidung depan (anterior) bila pasien duduk tegak
4. Lama perdarahan dan frekuensinya
5. Kecendrungan perdarahan
6. Riwayat gangguan perdarahan dalam keluarga
7. Hipertensi
8. Diabetes mellitus
9. Penyakit Hati
10. Penggunaan anti koagulan
11. Trauma hidung yang belum lama
12. Obat-obatan misalnya aspirin dan fenilbutazon

5.4.4.5 Penanganan Awal Untuk Menghentikan Perdarahan


Menghentikan perdarahan secara aktif, seperti kaustik dan
pemasangan tampon lebih baik daripada pemberian obat hemostatik sambil
menunggu epistaksis berhenti dengan sendirinya. Pasien sendiri dapat
menghentikan perdarahan bagian depan hidungnya dengan menjepit bagian
itu dengan sebuah jari tangan dan ibu jari serta meletakkan sebuah cawan
untuk menampung tetesan darah dari hidungnya. Pasien dilarang menelan
karena dapat menggeser bekuan darah yang terbentuk. Menelan dapat
dicegah dengan menempatkan sebuah gabus diantara kedua barisan gigi
depan (metode Trotter).

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 179
Jika seorang pasien datang dengan epistaksis maka pasien harus
diperiksa dalam keadaan duduk, sedangkan jika terlalu lemah dapat
dibaringkan dengan meletakkan bantal di belakang punggungnya kecuali
bila sudah dalam keadaan syok. Sumber perdarahan dicari dengan bantuan
alat penghisap dan untuk membersihkan hidung dari bekuan darah.
Kemudian tampon kapas yang telah dibasahi dengan adrenalin 1/10.000 dan
lidocain atau pantocain 2% dimasukkan ke dalam rongga hidung untuk
menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri pada waktu tindakan
selanjutnya. Tampon ini dibiarkan selama 3-5 menit. Dengan cara ini
dapatlah ditentukan apakah sumber perdarahan letaknya di bagian anterior
atau di bagian posterior.

5.4.5 Hipertensi
5.4.5.1 Definisi Hipertensi
Suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya.

5.4.5.2 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi Menurut Joint National Commite 7


Komite eksekutif dari National High Blood Pressure Education Program
merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari 46 professionalm
sukarelawan, dan agen federal. Mereka mencanangkan klasifikasi JNC
(Joint Committe on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure) pada tabel 1, yang dikaji oleh 33 ahli hipertensi
nasional Amerika Serikat (Sani, 2008).

Tabel 5.4.5.2.1 Klasifikasi Menurut JNC (Joint National Committe on Prevention,


Detection, Evaluatin, and Treatment of High Blood Pressure)

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 180
5.4.5.3 Gejala Hipertensi
- Sakit kepala
- Rasa berat di tengkuk
- Sesak nafas
- Telinga berdenging
- Sulit tidur
5.4.5.4 Hal-hal yang Menyebabkan Hipertensi
- Gaya hidup tidak sehat
o Konsumsi garam berlebih
o Merokok
o Minum alcohol
- Kurang Olahraga
- Kegemukan
- Stress
5.4.5.5 Faktor Risiko Timbulnya Hipertensi
- Genetik
- Umur
- Asupan makanan tinggi garam
5.4.5.6 Komplikasi Hipertensi
- Stroke

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 181
- Penglihatan kabur
- Penyakit Jantung Koroner
- Kematian
5.4.5.7 Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi
A. Terapi Farmakologis
- Diuretik
- Beta Blocker
- Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE-inhibitor)
- Penghambat Reseptor Angiotensin II (ARB)
- Antagonis Kalsium
- Alpha blocker

B. Terapi Non Farmakologis


- Bayam
- Biji bunga matahari.
- Kacang-kacangan
- Pisang
- Kedelai
- Kentang

5.4.6 Diabetes Mellitus


5.4.6.1 Definisi Diabetes Melitus
Diabetes Melitus adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh
banyak faktor, dengansimptom berupa hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat lemak dan protein, sebagai akibat dari:
 Defisiensi sekresi hormon insulin, aktifitas insulin, atau keduanya
 Defisiensi transporter glukosa atau keduanya.

5.4.6.2 Faktor Resiko Diabetes Melitus

 Pola makan

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 182
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh
 Obesitas (kegemukan)
 Faktor genetik
Diabetes melitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak
 Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan
radang pada pankreas yang akan mengakibatkan fungsi pankreas
menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses
metabolisme tubuh termasuk insulin
 Penyakit dan infeksi pada pankreas
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat
menyebabkan rada pada pankreas sehingga menyebabkan fungsi
pankreas menurun
 Pola hidup
Orang yang malas berolahraga memiliki resiko lebih tinggi untuk
terkena penyakit Diabetes Melitus karena olahraga berfungsi untuk
membakar kalori didalam tubuh.Kalori yang tertimbun didalam
tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes melitus selin
difungsi pankreas.Merokok juga dapat meningkatkan resiko
terjadinya Diabetes Melitus.

5.4.6.3 Tanda dan Gejala Diabetes Melitus

a. Mudah lapar dan haus


b. Sering kencing
c. Pandangan kabur dan sering berganti kacamata
d. Gatal-gatal, terutama di sekitar kemaluan
e. Luka sulit sembuh
f. Kesemutan
g. Berat badan menurun

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 183
h. Cepat lelah dan mengantuk
i. Melahirkan bayi dengan berat > 4 kg
j. Impoten

5.4.6.4 Pengelolaan Diabetes Melitus

a. Pengaturan makanan
b. Kegiatan fisik/ olahraga
c. Ikut penyuluhan mengenai kencing manis
d. Obat-obatan

5.4.6.5 Komplikasi Diabetes Melitus

a. Kebutaan
b. Impoten
c. Kerusakan ginjal
d. Sakit jantung koroner
e. Stroke
f. Kaki membusuk
g. Ancaman jiwa
h. Gigi mudah tanggal

5.4.7 Tinitus
5.4.7.1 PengertianTinitus
Tinitus adalah bunyi berdering pada telinga. Ini bukanlah sebuah
penyakit, melainkan gejala dari kondisi kesehatan tertentu, seperti cedera
telinga, gangguan pada sistem sirkulasi tubuh, atau menurunnya fungsi
pendengaran yang muncul seiring bertambahnya usia.

5.4.7.2 Penyebab
 Kerusakan pada telinga bagian dalam
 Kehilangan pendengaran karena lanjut usia
 Pajanan suara atau bunyi yang nyaring
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 184
 Penumpukan kotoran dalam telinga
 Cedera kepala atau leher
 Gangguan kardiovaskular
 Efek samping obat-obatan tertentu

5.4.7.3 Tanda dan gejala Tinitus


Munculnya bunyi berdenging pada telinga tetapi bisa juga berupa
bunyi berdesis atau bahkan siulan. Bunyi bisa terdengar pada salah satu atau
kedua telinga orang yang mengalaminya.
Tinitus umunya bukan kondisi yang serius dan bisa membaik
dengan sendirinya.

5.4.7.4 Pencegahan Tinitus


 Hindari suara keras yang dapat memperberat tinitus
 Kurangi makanan bergaram dan berlemak karena dapat
meningkatkan tekanan darah yang merupakan salah satu penyebab
tinitus
 Hindari faktor-faktor yang dapat merangsang tinitus seperti kafein,
nikotin dan alkohol
 Tetap berolahraga istirahat yang cukup dan hindari kelelelahan.

5.4.8 Vertigo
5.4.8.1 Pengertian Vertigo
Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa
berputar mengelilingipasien atau pasien serasa berputar mengelilingi
lingkungan sekitar. Vertigo tidak selalu sama dengan dizziness.
Dizziness adalah sebuah istilah non spesifik yang dapat dikategorikan
ke dalam 4 subtipe tergantung gejala yang digambarkan oleh pasien.
Dizziness dapat berupa vertigo, presinkop (perasaan lemas disebabkan

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 185
oleh berkurangnya perfusi cerebral), light-headness, disequilibrium
(perasaan goyang atau tidak seimbang ketika berdiri).
Vertigo - berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya
memutar - merujuk padasensasi berputar sehingga mengganggu rasa
keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistim
keseimbangan.

5.4.8.2 Penyebab
Vertigo berbeda dengan dizziness, suatu pengalaman yang mungkin
pernah kita rasakan, yaitu kepala terasa ringan saat akan berdiri. Sedangkan
vertigo bisa lebih berat dari itu, misalnya dapat membuat kita sulit untuk
melangkah karena rasa berputar yang mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Adanya penyakit vertigo menandakan adanya gangguan system deteksi
seseorang.
Asal terjadinya vertigo dikarenakan adanya gangguan pada sistem
keseimbangan tubuh. Bisa berupa trauma, infeksi, keganasan, metabolik,
toksik, vaskular, atau autoimun. Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi
menjadi 2 yaitu sistem vestibular (pusat dan perifer) serta non vestibular
(visual [retina, otot bola mata], dan somatokinetik (kulit, sendi, otot).
Penyebab umum dari vertigo:
1. Keadaan lingkungan
- Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan
- Alkohol
- Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
- Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri
vertebral dan arteri basiler
4. Kelainan di telinga

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 186
- Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional
vertigo)
- Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
- Herpes zoster
- Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
- Peradangan saraf vestibuler
- Penyakit Meniere
Kelainan neurologis
- Sklerosis multipel
- Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin,
persarafannya atau keduanya
- Tumor otak
- Tumor yang menekan saraf vestibularis.

VERTIGO PERIFER
Penyebab vertigo dapat berasal dari perifer yaitu dari organ
vestibuler sampai ke inti nervus VIII sedangkan kelainan sentral dari inti
nervus VIII sampai ke korteks.Berbagai penyakit atau kelainan dapat
menyebabkan vertigo. Penyebab vertigo serta lokasi lesi :7
1. Labirin, telinga dalam
- vertigo posisional paroksisimal benigna
- pasca trauma
- penyakit menierre
- labirinitis (viral, bakteri)
- toksik (misalnya oleh aminoglikosid, streptomisin, gentamisin)
- oklusi peredaran darah di labirin
- fistula labirin
2. Saraf otak ke VIII
- neuritis iskemik (misalnya pada DM)
- infeksi, inflamasi (misalnya pada sifilis, herpes zoster)
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 187
- neuritis vestibular
- neuroma akustikus
- tumor lain di sudut serebelo-pontin
3. Telinga luar dan tengah
- Otitis media
- Tumor

VERTIGO SENTRAL
a) Supratentorial
 Trauma
 Epilepsi
b) Infratentorial
 Insufisiensi vertebrobasiler
c) Obat
Beberapa obat ototoksik dapat menyebabkan vertigo yang disertai
tinitus dan hilangnyapendengaran.Obat-obat itu antara lain
aminoglikosid, diuretik loop, antiinflamasi nonsteroid, derivat kina
atau antineoplasitik yang mengandung platina. Streptomisin lebih
bersifat vestibulotoksik, demikian juga gentamisin; sedangkan
kanamisin, amikasin dan netilmisin lebih bersifat ototoksik.
Antimikroba lain yang dikaitkan dengan gejala vestibuler antara lain
sulfonamid, asam nalidiksat, metronidaziol dan minosiklin. Terapi
berupa penghentian obat bersangkutan dan terapi fisik, penggunaan
obat supresan vestibuler tidak dianjurkan karena jusrtru menghambat
pemulihan fungsi vestibluer. Obat penyekat alfa adrenergik,
vasodilator dan antiparkinson dapat menimbulkan keluhan rasa
melayang yang dapat dikacaukan dengan vertigo.

5.4.8.3 Klasifikasi
Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi:

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 188
a. Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang batang otak atau
cerebellum
b. Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau nervus
cranialis vestibulocochlear (N. VIII)
c. Medical vertigo dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan darah ,
gula darah yang rendah, atau gangguan metabolic karena pengobatan
atau infeksi sistemik.
Kata kunci untuk vertigo yang berasal dari sentral adalah gejala
atau tanda batang otak lainnya atau tanda onset akut misalnya sakit
kepala tuli dan temuan neurologis lainnya misalnya trigeminal sensory
loss pada infark arteri cebellar postero inferior. Pada pasien seperti ini
perlu cepat dirujuk dan diinvestigasi. Red flag pada pasien dengan
vertigo meliputi :
 Sakit kepala
 Gejala neurologis
 Tanda neurologis
Penting juga untuk mengklasifikasikan vertigo menjadi akut dan
kronik. Vertigo akut biasanya memiliki mekanisme yang tunggal
sedangkan vertigo kronik memiliki mekanisme multifaktorial.
Dizziness yang kronik lebih sering terjadi pada usia tua karena insiden
penyakit komorbid yang lebih besar.
VERTIGO SENTRAL
Penyebab vertigo jenis sentral biasanya ada gangguan di batang
otak atau di serebelum. Untuk menentukan gangguan di batang otak,
apakah terdapat gejala lain yang khas bagi gangguan di batang otak,
misalnya diplopia, parestesia, perubahan sensibilitas dan fungsi motorik,
rasa lemah.

VERTIGO PERIFER
Lamanya vertigo berlangsung :
a. Episode (serangan) vertigo yang berlangsung beberapa detik
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 189
Paling sering disebabkan oleh vertigo posisional benigna. Dapat
dicetuskan oleh perubahan posisi kepala. Berlangsung beberapa detik
dan kemudian mereda. Paling sering penyebabnya idiopatik (tidak
diketahui), namun dapat juga diakibatkan oleh trauma di kepala,
pembedahan di telinga atau oleh neuronitis vestibular. Prognosis
umumnya baik, gejala menghilang secara spontan.
b. Episode vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam
Dapat dijumpai pada penyakit meniere atau vestibulopati berulang.
Penyakit meniere mempunyai trias gejala yaitu ketajaman pendengaran
menurun (tuli), vertigo dan tinitus.
c. Serangan vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa
minggu
Neuronitis vestibular merupakan kelainan yang sering datang ke unit
darurat. Pada penyakit ini, mulainya vertigo dan nausea serta muntah
yang menyertainya ialah mendadak, dan gejala ini dapat berlangsung
beberapa hari sampai beberapa minggu. Fungsi pendengaran tidak
terganggu pada neuronitis vestibular. Pada pemeriksaan fisik mungkin
dijumpai nistagmus.

Selain itu kita bisa membedakan vertigo sentral dan perifer


berdasarkan nystagmus. Nystagmus adalah gerakan bola mata yang
sifatnya nvolunter, bolak balik, ritmis, dengan frekuensi tertentu.
Nystagmus merupakan bentuk reaksi dari refleks vestibulo oculer terhadap
aksi tertentu. Nystagmus bisa bersifat fisiologis atau patologis dan manifes
secara spontan atau dengan rangsangan alat bantu seperti test kalori,
tabung berputar, kursi berputar, kedudukan bola mata posisi netral atau
menyimpang atau test posisional atau gerakan kepala.

5.4.8.4 Penatalaksanaan
Tatalaksana vertigo tergantung pada lamanya keluhan dan
ketidaknyamanan akibat gejala yang timbul serta patologi yang
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 190
mendasarinya. Pada vertigo, beberapa tindakan spesifik dapat dianjurkan
untuk mengurangi keluhan vertigo. Pada penyakit Meniere, misalnya,
pengurangan asupan garam dan penggunaan diuretik disarankan untuk
mengurangi tekanan endolimfatik. Untuk BPPV (benign paroxysmal
positional vertigo), dapat dicoba dengan “bedside maneuver” yang disebut
dengan “Epley particle repositioning maneuver”. Karena penyebab vertigo
beragam, sementara penderita seringkali merasa sangat terganggu dengan
keluhan vertigo tersebut, seringkali menggunakan pengobatan simptomatik.
Lamanya pengobatan bervariasi. Sebagian besar kasus terapi dapat
dihentikan setelah beberapa minggu. Secara umum, penatalaksanaan
medikamentosa mempunyai tujuan utama: (i) mengeliminasi keluhan
vertigo, (ii) memperbaiki proses-proses kompensasi vestibuler, dan (iii)
mengurangi gejala-gejala neurovegetatif ataupun psikoafektif. Beberapa
golongan obat yang dapat digunakan untuk penanganan vertigo di antaranya
adalah: antikolinergik, antihistamin, histaminergik, antidopaminergik,
benzodiazepin, antagonis kalsium.

5.4.9 Serumen Prop

5.4.9.1 Pengertian Serumen prop


Serumen umumnya dapat ditemukan di kanalis akustikus eksternus.
Serumen merupakan campuran dari material sebaseus dan hasil sekresi
apokrin dari glandula seruminosa yang berkombinasi dengan epitel
deskuamasi dan rambut.
Bila lama tidak dibersihkan atau membersihkan dengan cara yang
salah serumen akan menimbulkan sumbatan pada kanalis akustikus
eksternus. Keadaan ini disebut serumen prop (serumen yang menutupi
kanalis akustikus eksternus).

5.4.9.2 Penyebab

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 191
Penumpukan serumen mungkin disebabkan ketidakmampuan
pemisahan korneosit. Dermatologist melihat beberapa kondisi yang mereka
sebut Gangguan Retensi Korneosit yang memunjukkan adanya penumpukan
serumen.

5.4.9.3 Tanda dan Gejala


1. Rasa tidak nyaman pada telinga
2. Telinga terasa penuh
3. Sulit mendengar
4. Telinga terasa nyeri

5.4.9.4 Pencegahan Penularan


a. Pahami masalah telinga
b. Jangan mengorek telinga dengan cotton bud terlalu sering
c. Jangan sering berada di tempat bising
d. Rutin periksa telingamu
e. Hati hati minum obat
f. Waspada penyakit penyebab ketulian
g. Lindungi kepalamu dengan helm
h. Terapkan gaya hidup sehat

5.4.9.5 Pengobatan
Mengeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi atau dengan
alat-alat. Irigasi yang merupakan cara yang halus untuk membersihkan
kanalis akustikus eksternus tetapi hanya boleh dilakukan bila membran
timpani pernah diperiksa sebelumnya.

5.4.10 Diare Pada Anak

5.4.10.1 Definisi Diare

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 192
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair (setengah cair setengah padat),
kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram
atau 200 ml/24jam. Defenisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang
air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut
dapat atau tanpa desertai lendir dan darah.

5.4.10.2 Penyebab Diare


Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi
(bakteri, parasit, virus), keracunan makanan, efek obat dan lain-lain.
Menurut World Gastroenterology Organisation global guidelines 2005,
etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab: bakteri, virus, parasit dan
non-infeksi.

Tabel 5.4.10.2.1 Etiologi Diare Akut


INFEKSI
1). Enteral Bakteri: Shigella sp, E.coli patogen, Salmonella sp, Vibrio cholera,
Yersinia enterocolytica, Campylobacter jejuni, V.parahaemoliticus, Staphylococcus
aureus, Streptococcus, Klebsiella, Pseudomonas, Aeromonas, Proteus, dll. Virus:
Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, Norwalk like virus, Cytomegalovirus (CMV),
Echovirus, HIV. Protozoa: Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Cryptosporidium
parvum, Balantidium coli. Cacing: A. Lumbricoides, Cacing tambang, Trichuris
trichiura, S.stercolaris, Cestodiasis, dll. Fungus: Kandida / Moniliasis

2). Parenteral: Otitis Media Akut (OMA), penumonia. Traveller’s diarrhea: E.coli,
Giardia lamblia, Shigella, Entamoeba histolytica dll. Makanan : Intoksikasi
makanan : makanan beracun atau mengandung logam berat, makanan
mengandung bakteri / toksin seperti Clostridium perfringens, B.cereus, S.aureus,
Streptococcus anhaemolyticus dll.
ALERGI
Susu sapi, makanan tertentu.
MALABSORPSI / MALDIGESTI
Karbohidrat (monosakarida dan disakarida), lemak, protein, vitamin dan mineral.

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 193
IMUNODEFISIENSI
Hipogamaglobulinemia, panhipogamaglobulinemia, penyakit granulomatose
kronik, defisiensi IgA, imunodefisiensi IgA heavycombination.
TERAPI OBAT
Antibiotik, kemoterapi, antasida.
TINDAKAN MEDIS
Tindakan tertentu seperti gastrektomi, gastroenterostomi, dosis tinggi terapi radiasi.
LAIN – LAIN
Sindrom Zolinger – Ellison, neuropati autonomik (neuropati diabetik), gangguan
psikis.

5.4.10.3 Faktor Penyebab Diare


a) Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar Kesehatan
Masyarakat modern yang meliputi semua aspek manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan, yang terikat dalam bermacam–
macam ekosistem. Lingkungan hidup manusia sangat erat kaitannya
antara host, agent dan enviroment untuk timbulnya suatu masalah
kesehatan seperti halnya dengan penyakit diare.
b) Diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau parasit. Diare
dapat juga disebabkan oleh malabsorpsi makanan, keracunan makanan,
alergi ataupun karena defisiensi. Bahaya utama diare adalah kematian
yang disebabkan karena tubuh banyak kehilangan air dan garam yang
terlarut yang disebut dehidrasi. Kematian lebih mudah terjadi pada anak
yang bergizi buruk, karena gizi yang buruk menyebabkan penderita
tidak merasa lapar dan orang tuanya tidak segera memberi makanan
untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
c) Higiene dan sanitasi yang buruk mempermudah penularan diare baik
melalui makanan, air minum yang tercemar kuman penyebab diare
maupun air sungai. Faktor sosial budaya yang berupa pendidikan,
pekerjaan dan kepercayaan masyarakat membentuk perilaku positif
maupun negatif terhadap berkembangnya diare. Perilaku masyarakat

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 194
yang negatif misalnya membuang tinja di kebun, sawah atau sungai,
minum air yang tidak dimasak dan melakukan pengobatan sendiri
dengan cara yang tidak tepat.
d) Kepadatan penduduk dan sosial ekonomi yang rendah serta lingkungan
yang kurang mendukung sering menimbulkan wabah diare. Dehidrasi
yang terjadi pada penderita diare karena usus bekerja tidak sempurna
sehingga sebagian besar air dan zat-zat yang terlarut didalamnya
dibuang bersama tinja sampai akhirnya tubuh kekurangan cairan.
5.4.10.4 Patofisiologi Diare
Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologi sebagai berikut :
1) Osmolaritas intraluminal yang meninggi, disebut diare osmotik
2) Sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretorik
3) Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak
4) Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit
5) Motilitas dan waktu transit usus abnormal
6) Gangguan permeabilitas usus
7) Inflamasi dinding usus, disebut diare inflamatorik
8) Infeksi dinding usus, disebut diare infeksi
Diare osmotik: diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan
osmotik intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat – obat atau
zat kimia yang Universitas Sumatera Utara hiperosmotik, malabsorpsi
umum dan defek dalam absorpsi mukosa usus seperti pada defisiensi
disararidase, malabsorpsi glukosa atau galaktosa.
Diare sekretorik: diare tipe ini disebabkan meningkatnya sekresi air
dan elektrolit dari usus dan menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare
ini yaitu secara klinis ditemukan volume tinja yang banyak sekali. Diare
tipe ini akan tetap berlangsung walaupun dilakukan puasa makan dan
minum. Penyebab dari diare tipe ini antara lain kerena efek dari
enterotoksin pada infeksi Vibrio cholerae, atau Escherichia coli, penyakit
yang menghasilkan hormon (VIPoma), reseksi ileum (gangguan absorbsi
garam empedu), dan efek obat laktasif (dioctyl sodium sulfosuksinat dll).
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 195
Malabsorbsi asam empedu dan malabsorpsi lemak: diare tipe ini
didapatkan pada gangguan pembentukan micelle empedu dan penyakit –
penyakit saluran bilier dan hati.
Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit:
diare tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transport aktif Na+
K+ ATP ase di enterosit dan absorpsi Na+ dan air yang abnormal.
Motilitas dan waktu transit usus abnormal: diare tipe ini
disebabkan hipermotilitas dan iregularitas motilitas usus sehingga
menyebabkan absorpsi yang abnormal di usus halus. Penyebab gangguan
motilitas antara lain: diabetes mellitus, pasca vagotomi, hipertiroid.
Gangguan permeabilitas usus: diare tipe ini disebabkan
permeabilitas usus yang abnormal akibat adanya kelainan morfologi
membran epitel spesifik pada usus halus.
Inflamasi dinding usus: diare tipe ini disebabkan adanya kerusakan
mukosa usus karena proses inflamasi, sehingga terjadi produksi mukus
yang berlebihan dan eksudasi air dan elektrolit ke dalam lumen serta
gangguan absorpsi air-elektrolit. Inflamasi mukosa usus halus dapat
disebabkan infeksi (disenteri Shigella) dan noninfeksi (kolitis ulseratif dan
penyakit Crohn).
Diare infeksi disebabkan infeksi oleh bakteri dan merupakan
penyebab tersering diare. Dari sudut kelainan usus, diare oleh bakteri
dibagi atas non invasif (tidak merusak mukosa) dan invasif ( merusak
mukosa). Bakteri non invasive menyebabkan diare karena toksin yang
disekresi oleh bakteri tersebut, yang disebut diare toksigenik. Contoh diare
toksigenik yaitu kolera (Eltor). Enterotoksin yang dihasilkan kuman vibrio
cholare/eltor merupaka protein yang dapat menempel pada epitel usus,
yang lalu membentuk adenosine monofosfat siklik (AMF siklik) di
dinding usus dan menyebabkan sekresi aktif anion klorida yang diikuti air,
ion bikarbonat dan kation natrium dan kalium. Mekanisme absorbsi ion
natrium melalui mekanisme pompa natrium tidak terganggu karena itu
keluarnya ion klorida (diikuti ion bikarbonat, air, natrium, ion kalium)
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 196
dapat dikompensasi oleh meningginya absorbsi ion natrium (diiringi oleh
air, ion kalium dan ion bikarbonat, klorida). Kompensasi ini dapat dicapai
dengan pemberian larutan glukosa yang diabsorbsi secara aktif oleh
dinding sel usus.

5.4.10.5 Tanda dan Gejala


Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik
tergantung penyebab penyakit dasarnya. Keluhan diarenya berlangsung
kurang dari 15 hari. Diare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah
banyak, diare air dan sering berhubungan dengan malabsorbsi, dan dehidrasi
sering didapatkan.
Pada bayi dan anak, mula-mula akan menjadi cengeng, gelisah, suhu
badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau bahkan tidak ada
kemudian akan timbul diare. Tinja makin cair mungkin mengandung darah
atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu. Karena seringnya defekasi, anus dan sekitarnya lecet karena tinja
makin lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat yang terjadi dari
pemecahan laktosa yang tidak dapat di absorbsi oleh usus.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila
penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit, terjadilah gejala
dehidrasi. Berat badan turun, pada bayi akan terlihat ubun-ubun cekung.
Tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir terlihat
kering.

5.4.10.6 Cara Pencegahan Diare


 Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2
tahun
 Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
 Memberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air
bersih yang cukup

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 197
 Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar
 Buang air besar di jamban
 Membuang tinja bayi dengan benar
 Memberikan imunisasi campak

5.4.10.7 Penatalaksanaan Diare


Aspek paling penting adalah menjaga hidrasi yang adekuat dan
keseimbangan elektrolit selama episode akut. Ini dilakukan dengan
rehidrasi oral, yang harus dilakukan pada semua pasien, kecuali jika tidak
dapat minum atau diare hebat membahayakan jiwa yang memerlukan
hidrasi intavena. Idealnya, cairan rehidrasi oral harus terdiri dari 3,5 gram
natrium klorida, 2,5 gram natrium bikarbonat, 1,5 gram kalium klorida,
dan 20 gram glukosa per liter air. Cairan seperti itu tersedia secara
komersial dalam paket yang mudah disiapkan dengan dicampur air. Jika
sediaan secara komersial tidak ada, cairan rehidrasi oral pengganti dapat
dibuat dengan menambahkan ½ sendok teh garam, ½ sendok teh baking
soda, dan 2-4 sendok makan gula per liter air. Dua pisang atau 1 cangkir
jus jeruk diberikan untuk mengganti kalium. Pasien harus minum cairan
tersebut sebanyak mungkin sejak merasa haus pertama kalinya. Jika terapi
intravena diperlukan, dapat diberikan cairan normotonik, seperti cairan
salin normal atau ringer laktat, suplemen kalium diberikan sesuai panduan
kimia darah. Status hidrasi harus dipantau dengan baik dengan
memperhatikan tanda-tanda vital, pernapasan, dan urin, serta penyesuaian
infus jika diperlukan. Pemberian harus diubah ke cairan rehidrasi oral
sesegera mungkin. Jumlah cairan yang hendak diberikan sesuai dengan
jumlah cairan yang keluar. Kehilangan cairan dari badan dapat dihitung
dengan memakai rumus:

Kebutuhan cairan = BD plasma – 1,025 x Berat badan (kg) x 4 ml 0,001


KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 198
Metode Pierce berdasarkan keadaan klinis:
 Dehidrasi ringan: kebutuhan cairan 5% x kgBB.
 Dehidrasi sedang: kebutuhan cairan 8% x kgBB.
 Dehidrasi berat: kebutuhan cairan 10% x kgBB.

Metode Daldiyono berdasarkan keadaan klinis dengan skor


Defisit cairan (cc) = SKOR/15 x Berat Badan (kg) x 100

KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 199

Anda mungkin juga menyukai