5.1 Puskesmas
5.1.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Puskesmas
5.1.1.1 Pengertian Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah
fasilitas pelayanankesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya di wilayah
kerjanya
Yang dimaksud dengan:
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintahpemerintah daerah dan/atau masyarakat.
c. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
d. Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
e. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
f. suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
g. Pelayanan Kesehatan
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 77
h. upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan
dituangkan dalam suatu sistem.
i. Tenaga Kesehatan
j. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
40000
20000
0 Pendu…
20000
15000
10000
Laki-laki
5000
perempuan
0
No Kriteria Jumlah %
1 Bayi 2972 1,99
2 Batita 11444 7,70
3 Balita 15753 10,60
4 Bumil 3269 2,19
5 Bulin 3121 2,10
6 Bufas 3121 2,10
7 WUS 16925 11,34
30000
25000
20000
Jumlah
15000
Persentase
10000
5000
0
Bayi Batita Balita Bumil Bulin Bufas WUS PUS
2. SD 11 25 36
3. SLTP 0 14 14
4. SLTA 2 13 15
Jumlah 13 86 99
Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016
Sekolah
40
20 Sekolah
0
SD TK SLTA SLTP
rumah bersalin
10%
bidan praktek
apotik
10%
praktek dokter 19%
spesialis tukang gigi
5% 5%
1. Transportasi
Puskesmas sentosa baru memiliki kendaraan roda empat unit yaitu
sepeda motor yang kondisinya dalam kedaan baik dan berfungsi.
2. Komunikasi dan Informasi
Komunikasi puskesmas sentosa baru memiliki empat unit komputer
yang dilengkapi dengan email dan internet yang sangat membantu
dalam pembuatan laporan dan pelaksanaan kegiatan program
puskesmas. Kondisi komputer ini dalam keadaan baik dan
berfungsi.
3. Sumber Energi
Sumber energi yaitu daya yang menggerakkan peralatan dan untuk
penerangan yang dimiliki oleh puskesmas. Puskesmas mendapat
pasokan energi listrik dari PT. PLN dapat membantu puskesmas
dalam menyelesaikan tugas – tugas rutin.
4. Prasarana
Puskesmas di dukung oleh berbagai sarana seperti: sarana air
bersih, saran pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah (
SPAL) dan sarana pembuangan tinja. Semua prasarana ini
kondisinya dalam keadaan baik dan dapat berfungsi dengan baik
sebagai mana mestinya.
12. Hotmian S, AMK 19671102 199102 2 001 III/d AKPER Pet. Inventaris
30. Anggina Khodijah Nst 19860502 201001 2 012 II/d D.III Bidan Pelaksana
Program Diare
31. Supatmi 19751015 200801 2 004 II/c D.I Bidan -
36. Dewi Puspa, AMK 19780605 201001 2 019 III/a D III Perawat Pelaksana
Program
Kesehatan
Olahraga
37. Ina Lestari Purba 19851020 201001 2 029 III/a D III perawat Pelaksana
Program ISPA
38. Natalina Simatupang 19821220 201001 2010 III/a D III Analis -
1. Meja
2. Kursi
3. Lemari Arsip
4. Komputer
5. Kartu Berobat Pasien
6. Buku Catatan
7. Kartu Laporan
8. Formulir kegiatan lapangan
9. Buku Laporan Kegiatan
10. Kartu KIA/KB
11. Buku Bendahara
12. Papan Tulis
13. Mesin Tik
a) LCD Proyektor
b) Screen in Focus
c) Laptop
d) Poster
e) Leaflet
14
12
10
8
6
4
2
0
Sasaran
a. Daerah yang rawan air bersih.
b. Daerah yang rawan penyakit menular.
c. Daerah percontohan dan pemukiman baru.
Kegiatan
a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi
syarat kesehatan.
b. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga
Mendata sarana air minum.
Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik bagi kesehatan.
c. Higiene dan Sanitasi Lingkungan berupa pengawasan kesehatan dan
tempat-tempat umum serta tempat pengolahan dan penyajian.
d. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
800
600
400
Memenuhi Syarat
200
0 Tidak Memenuhi Syarat
Sei Kera…
Sei Kera…
Sei Kera…
Sidorame…
Sidorame…
Sidorame…
Pahlawan
Pandau Hilir
Tegal Rejo
Jumlah Rumah
3000
2500
2000
1500
1000
500 Dengan SPAL
0
Tanpa SPAL
3000
2500
2000
1500
1000
500 Memenuhi Syarat
0
Tidak Memenuhi Syarat
150
IUD
100 Implan
pil
50 Kondom
suntik
0
IUD Implan pil Kondom suntik
7. Pemberian Imunisasi pada bayi, Balita, ibu hamil dan calon pengantin.
Kegiatan :
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
2. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
3. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
4. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang
menderita diare dengan pemberian cairan peroral.
5. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
6. Menjalankan kunjungan rumah.
7. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
8. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
3269
2 K4 Bumil/ 95 3105 2944 90,0 Tercapai Commented [dA5]: Tdk tercapai
3269
3 KN 1 Neonatus/ 90 2674 2703 90,0 Tercapai
2972
4 KN 2 Neonatus/ 85 2674 2703 87,2 Tercapai Commented [dA6]: Cek lg, bukan KN2 tp KN lengkap
2972
5 Persalinan Bulin/ 90 2808 2703 90,9 Tercapai
3121
Sumber: Data Puskesmas Sentosa Baru, Periode Januari-Desember 2016
Laporan KIA di Wilayah Puskesmas Sentosa Baru Periode Januari-Maret 2016 Commented [dA7]: Ini tdk perlu, hapus
Campak
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kiri.
3. Dengan injeksi Subkutan
4. Dosis 0.5 ml
Tetanus Toxoid
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus
Cara Pemberian
1. Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS),
diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu
Hepatitis B
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-7 hari, diberikan 3 kali dengan
interval minimal 4 minggu pada pemberian I dan II. Pemberian ke
II dan III diberikan dengan interval 5 bulan.
2. Dengan Injeksi memakai unijec.
1. Januari 244 247 276 259 265 265 278 231 278
2. Februari 253 250 285 272 259 275 279 235 279
3. Maret 231 240 274 273 242 282 284 228 269
4. April 244 248 272 278 247 285 0 225 285
5. Mei 52 98 61 34 76 37 200 100 200
6. Juni 224 183 120 156 176 123 211 136 211
7. Juli 227 209 179 200 209 207 223 306 223
8. Agustus 209 209 217 214 211 219 212 225 212
9. September 322 323 322 320 321 321 318 322 63
10. Oktober 345 344 345 345 345 345 345 343 333
11. November 241 240 236 239 240 240 241 239 237
12. Desember 90 158 153 151 152 147 90 89 89
Penca F(Jiwa) 2682 2749 2740 2741 2743 2746 2681 2679 2679
paian
% 90,2 92,5 92,2 92,2 92,3 92,4 90,2 90,1 90,1
Sasaran (Jiwa)/1 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972 2.972
Tahun
Target (%)1Tahun 90 90 90 90 90 90 90 90 90
Hasil (Pencapaian +0,2 +2,5 +2,2 +2,2 +2,3 +2,4 +0,2 +0,1 +0,1
– Target) %
Keterangan Tabel :
Dapat diketahui bahwa :
1. Program Imunisasi BCG : Pencapaian 90,2%, target 90%, hasil +
0,2%.
2. Program Imunisasi DPT-Hb I: Pencapaian 92,5%, target 90%, hasil
+2,5 %.
1. N/S : yaitu jumlah Balita yang naik berat badannya dibagi jumlah
Balita yang ada di Pos Penimbangan = 40%
2. K/S : yaitu jumlah Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS bulan
ini dibagi jumlah Balita yang ada di Pos Penimbangan = 85%
3. N/D : jumlah Balita yang naik berat badannya dibagi jumlah Balita
yang ditimbang bulan ini = 80%
4. D/K : jumlah Balita yang ditimbang bulan ini dibagi jumlah Balita
yang terdaftar dan mempunyai KMS = 70%
5. D/S : jumlah Balita yang ditimbang dibagi jumlah Balita yang ada di
Pos Penimbangan = 75%
6. Pemberian Vitamin A kepada Bayi : 90%,
7. Kepada Anak Balita : 90%,
8. Kepada Ibu Nifas : 90%
9. Pemberian tablet Fe kepada Ibu Hamil : 90%,
10. Kepada Ibu Nifas : 80%
Keterangan Tabel :
1. Balita
Pencapaian pemberian vitamin A pada Balita di bulan Februari adalah =
11.395/14.220% = 80,1%.
Pencapaian pemberian vitamin A pada Balita bulan Februari 80,1% dari
target 85% berarti kurang 4,9 % (belum tercapai)
= 11.780 x 100% = 82,8 %.
14.220
Pencapaian pemberian Vitamin A pada Balita bulan Agustus 82,8% dari
target 85% berarti kurang 2,2 % (belum tercapai)
2. Bufas
Pencapaian pemberian vitamin A pada Bufas :
= 2.399/3.121x100% = 76,8%.
Target 1 tahun 85%,
Pencapaian pemberian vitamin A pada Bufas 76,8% target 85% berarti
kurang 8,2 % (belum tercapai).
Tabel 5.3.3.4.2 Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Commented [dA8]: Tanya lg, apa upaya puskesmas utk
menangani kasus gizi buruk dan kurang
BaruKecamatan Medan Perjuangan Tahun 2016
No Jenis Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Kasus
1 Gizi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
Buruk/
GIBUR
2 Gizi 88 88 49 55 55 55 55 55 55 55 57 57
Kurang/
GIKUR
Gizi Buruk
Gizi Kurang
No Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt
Nov Des Jmlh
Penderita
BTA (+)
baru diobati
2. Jumlah 2 1 1 1 1 2 3 1 2 8 2 3
penderita
27
BTA (-)
dengan
rontgen (+)
di obati
3. Jumlah 9 6 8 5 8 7 10 6 10 16 7 8 100
Penderita
mengikuti
pengobatan
lengkap.
4. Jumlah 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 42
Penderita
TB paru
yang
sembuh.
5 TB Kelenjar 1 0 2 0 0 0 0 1 2 0 0 0 6
6. Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penderita
Kambuh
Sumber : Data Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016
1. TB Paru 10 5 8
2. TB selain 0 0 0
paru
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 201
100
Keterangan:
Dari tabel dan grafik batang diatas, kita bisa ketahui bahwa :
Penderita BTA (+) yang baru diobati selama tahun 2016 sebanyak
68 orang
Penderita BTA (-) dengan rontgen diobati selama tahun 2016
sebanyak 27 orang
Penderita yang mengikuti pengobatan lengkap selama tahun 2016
sebanyak 100 orang
Penderita TB Paru yang sembuh selama tahun 2016 sebanyak 42
orang
Penderita TB Kelenjar tahun 2016 sebanyak 6 orang
1. 96 87 113 296
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016
150 Feb
Mar
100
apr
50 Mei
0 Jun
Jul
1. 7 11 8 0 0 1 5 0 1 3 1 2 39
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016
1 7 7 3 17
Sumber: SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016
Jumlah Kasus
Jumlah Kasus
7 11 8
1 5 1 3 1 2
0 0 0
1 S. Hilir I 2
2 S. Hilir II 0
3 S. Hulu 4
4 Pahlawan 2
5 Pandau Hilir 2
6 S. Barat I 1
7 S. Barat II 8
8 Sid Timur 10
9 Tegal Rejo 10
Total 39
Jumlah Kasus
15
10
5
0
Jumlah Kasus
No Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des Jlh
(Jiwa)
1. 1154 741 1026 1292 1211 808 764 702 998 1071 974 918 11.659
ISPA
2000
1000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des
Keterangan Tabel :
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah penderita HIV / AIDS
paling banyak diderita oleh laki – laki dan banyak dijumpai pada
bulan Juli dan Desember 2016.
2. SD 11 26 37
3. SLTP 0 14 14
4. SLTA 2 13 15
Jumlah 13 87 100
Sekolah
40
20 Sekolah
0
SD TK SLTA SLTP
Jumlah Murid
Guru UKS
Kecil
Dokter
Jumlah
No. Kelurahan Sekolah I II III IV V VI
SD/MI
(Unit)
L P L P L P L P L P L P
SD 060877 30 33 33 48 38 32 43 37 50 45 62 50 501 - 11
SD Zahira 11 12 10 11 16 11 9 7 14 10 0 0 111 - 13
Kid
SD Muh.27 16 11 13 8 11 10 13 10 11 14 11 8 136 - -
SD 060852 15 13 18 10 13 10 18 17 9 23 15 17 178 - 10
SD 060417 15 17 20 17 15 15 20 19 20 18 11 13 200 - 10
SD Harapan 18 18 12 13 12 13 12 18 28 12 11 20 187 - -
SD 3 5 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 31 - -
Alwasliyah
3. Sei Kera SD Sentosa 16 8 6 15 17 7 16 15 7 16 11 11 145 - -
Hulu
4. Pahlawan SD Muh.06 27 14 23 30 25 32 22 19 21 31 27 13 284 - 14
SD 10 12 12 11 8 7 10 9 6 13 13 3 114 - -
Ikhwanusafa
SD Isalm 3 6 6 1 5 1 6 5 8 7 6 5 59 - -
Azizi
SD Mentari 33 32 41 29 20 29 35 27 20 17 11 16 310 - -
Bangsa
SD Al- 3 6 5 3 9 2 2 5 5 1 7 5 53 - -
Ihsaniyah
SD Husni 15 22 25 18 38 22 37 30 25 24 33 32 321 - -
Thamrin
6. Sidorame SD Al Islam 10 6 5 2 6 6 7 3 7 4 2 2 561 - -
Barat I SD Yayasan - -
4 8 10 1 7 4 12 3 12 5 6 5 77
Gultom
SD Rolina 7 8 5 8 9 10 5 6 13 8 2 6 87 - -
SD 49 51 59 41 51 57 43 45 51 36 33 45 561 - 20
Muhammadi
yah 18
7. Sidorame SD HKBP II 12 8 7 8 5 12 11 12 11 10 24 10 130 - -
Barat II SD RK Setia - -
68 56 60 62 55 60 41 65 72 57 69 71 736
Budi
SD HKBP I 9 11 10 10 6 6 10 13 10 14 10 10 119 - -
8. Tegal Rejo SD Muh. 21 34 35 37 44 35 40 33 36 52 36 34 28 444 - 40
SD 3 3 3 3 4 5 3 3 4 5 5 4 45 - -
Ikhlasiyah
SD KristenII 25 20 35 24 28 31 23 22 20 32 13 22 295 - -
SD 064966 28 28 25 28 30 19 24 25 25 28 24 14 298 - 20
SD 060875 25 20 35 25 27 27 15 15 28 24 13 28 282 - 24
SD 060872 27 30 30 25 29 34 18 32 29 24 40 30 348 - 20
SD Ubudiyah 17 14 13 12 10 8 11 8 12 19 5 15 144 - -
SD Muh.09 24 23 24 20 19 21 20 17 20 20 10 13 231 - -
Jumlah 1011 979 1054 987 103 98 1008 1004 1048 1018 102 956 1211 - 403
6 6 3 0
L P L P L P (Jiwa)
1. SMP Azizi - -
23 17 12 9 19 21 101
2. Tsanawiyah Azizi - -
9 9 9 8 8 4 47
3. SMP Mhd. No.02 1 -
44 39 35 21 52 36 227
4. SMP Alwasliyah - -
7 3 7 4 6 5 32
5. SMP Taman 26 23 21 25 22 34 151 - -
Harapan
6. SMP HKBP - -
35 29 22 24 42 31 183
7. SMP Husni Thamrin - -
39 38 42 46 44 44 253
8. SMP Yoshua 1 -
12 9 21 27 33 23 125
9. SMP 1 -
Muhammadiyah 07 46 47 49 52 40 45 279
10. SMP Kristen II -
11 28 19 21 23 12 114 -
11. SMP Nasional - -
Gultom 14 10 8 9 10 8 59
12. SMP MHD 49 - -
19 12 12 15 17 16 91
13. SMP Madya Utomo - -
12 1 8 11 11 9 52
14. SMP Yapsi - -
9 11 11 9 9 15 64
Jumlah -
582 557 639 1778 3
Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016
Guru
Remaja
Jumlah
Jumlah
Dokter
Murid
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
(Unit) I II III
UKS
L P L P L P
1. SMK N 6 38 -
31 277 27 306 26 6 1053 20
2. SMK N 4 330 4 242 3 273 4 856 - -
3. SMK(SMEA) Siloan 17 5 - 28 37 - 87 - -
4. SMK Apipsu 13 - -
14 92 5 141 6 5 393
5. SMU Yoshua 40 24 41 48 54 36 207 - 11
6. SMK(STM) Siloam 9 14 4 21 5 14 87 - -
7. SMU HKBP 14 24 14 20 20 23 115 - -
8. SMU Islam Azizi 17 13 16 15 6 23 78 - -
9. SMK Azizi 4 6 4 7 0 4 25 - -
10. SMA Siloam 10 16 13 17 18 22 96 - -
11. SMA Nasrani 2 Medan 6 8 11 12 6 9 52 - -
12. SMA Husni Thamrin 47 58 51 53 46 41 296 - -
13. SMA. Gultom 15 5 10 11 15 7 63
14. SMK. Yosua 14 92 5 141 6 13 393 - 34
5
15. SMA Apipsu 14 - -
7 40 18 135 21 1 362
Jumlah 1253 1323 1417 3993 - 65
Sumber : SP2TP Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2016
Jmlh
No Jenis Kasus Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des F
(Jiwa)
1 Penyakit 9 7 5 8 9 10 6 5 7 7 3 7 83
Pulpa
2 Persistensi 17 11 10 15 11 10 34 22 6 - - - 136
3 Penyakit 137 129 147 142 155 162 156 149 94 68 82 32 1453
Gusi
5 Karies gigi 8 6 6 7 8 11 7 10 10 9 5 8 95
6 Dento Fasial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Stomatitis 1 1 1 1 - - 1 1 1 - 1 - 8
8 Lain-Lain 2 1 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 21
Jumlah F 242 227 251 252 253 272 262 245 179 132 142 77 2359
(Jiwa)
Data Kasus Unit Pelayanan Medik Dasar Kesehatan Gigi di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-
Maret 2016
P.pulpa
1500
Persistensi
1000 P.Gusi
Abses
500 Karies
Dento Fasial
0
P.pulpaPersistensiP.Gusi Abses KariesDento Fasial
StomatitisLain-lain Stomatitis
9. September 85 30 15 - 63 249
2000
umum
1500 askes
1000 Jamkesmas
Medan Sehat
500
BPJS
0
Jumlah Kunjungan Gigi
% 5,6 6,4 7,3 6,6 12,4 7,1 8,1 9,2 7,5 9,8 8,1 11,8 100
900
800
700
600 Glaukoma
Kel.Refraksi
500 Katarak
Lain-lain
400
300
200
100
0
Penyakit Mata
8000 Hipertensi
Anemia
6000
DM
4000
G.Ginjal
2000 Diobati
0 Dirujuk ke pusk
Jumlah penderita (usila)
1000
800 45-59
600 60-69
400 >70
200
0
Jumlah Kunjungan Usila
2. Khusus
a. Darah khusus : Golongan Darah, KGD, Kolesterol,Asam Urat.
b. Urin khusus : Plano test.
c. Sputum khusus: BTA TB.
1. Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pemeriksaan
Darah Hb
Laboratorium Khusus
No Jenis Jan Fe Mar Ap Me Ju Jul Agus Sept Ok No Des Jlh
Pemeriksaan b r i n t v
1. Air Seni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(Plano
Test)
2. Sputum 48 50 52 50 53 48 55 48 52 54 55
3. Gula 86 63 73 40 86 63 59 65 57 50 70
Darah
4. Asam Urat 36 33 32 33 33 34 33 28 27 30 26
5. Kolesterol 28 22 23 23 23 26 21 23 26 23 7
6. Golongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Darah
Plano test
1000 Sputum
Gula darah
500
As.Urat
Kolestrol
0
Jumlah pemeriksaan Gol.darah
Eka Putri SY
Eka Putri SY
Anisah Kurniati
Santi
Rara Permatasari
Anisah Kurniati
Eka Putri SY
Citra Nabila
Santi
Rara Permatasari
Anisah Kurniati
Eka Putri SY
Anisah Kurniati
Eka Putri SY
Citra Nabila
Santi
Rara Permatasari
Anisah Kurniati
Eka Putri SY
5.4.3 TB Paru
5.4.3.1 Pengertian TB Paru
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tahan aerobic dan tahan asam
ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Sebagian besar
kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
lainnyaseperti kelenjar getah bening (kelenjar), kulit, usus/ saluran
pencernaan, selaput otak dan sebagainya, tapi yang paling banyak adalah
paru-paru dengan gejala yang sangat bervariasi.
5.4.3.2 Penyebab
Penyakit TB Paru disebabkan oleh bakteri yang bernama
Mycobacterium tuberculosis yang merupakan kuman berbentuk batang.
Mycobacterium tuberculosis tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap
panas dan sinar ultra violet, dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3 –
0,6/um. Sifat ini yang menunjukkan kuman lebih menyenangi jaringan yang
tinggi kandungann oksigennya, sehingga paru-paru merupakan tempat
prediksi penyakit tuberculosis. Kuman ini juga terdiri dari asal lemak (lipid)
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 173
yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap
gangguan kimia dan fisik. Penyebaran mycobacterium tuberculosis yaitu
melalui droplet nukles, kemudian dihirup oleh manusia dan menginfeksi.
5.4.3.3 Tanda dan Gejala
Keluhan Pasien datang dengan batuk berdahak ≥ 2 minggu. Batuk
disertai dahak, dapat bercampur darah atau batuk darah. Keluhan dapat
disertai sesak napas, nyeri dada atau pleuritic chest pain (bila disertai
peradangan pleura), badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan demam
meriang lebih dari 1 bulan.
5.4.3.4 Penularan TB Paru
Tempat masuk kuman mycobacterium adalah saluran pernafasan,
infeksi tuberculosis terjadi melalui (airborn) yaitu melalui instalasi dropet
yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang
yang terinfeksi. Penularan TB paru secara langsung dan tidak langsung.
1. Secara langsung
a. Berbicara berhadapan
b. Percikan air ludah
c. Berciuman
2. Secara tidak langsung
a. Pemakaian alat makan dan minum secara bersamaan
b. Memakai sapu tangan bersamaan
c. Meludah di sembarang tempat
5.4.3.6 Pengobatan
Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
a. Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin,
Pirazinamid.
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih
dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan
obat-obat ini.
b. Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin,
Kapreomisin dan Kanamisin.
Pengobatan Tb paru pada orang dewasa di bagi dalam beberapa
kategoriyaitu:
1. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
5.4.4 Epistaksis
5.4.4.1 Pengertian Epistaksis
Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang merupakan
gejala atau manifestasi penyakit lain, penyebabnya bisa lokal atau sistemik.
Perdarahan bisa ringan sampai serius dan bila tidak segera ditolong dapat
berakibat fatal. Sumber perdarahan biasanya berasal dari bagian depan atau
bagian belakang hidung
5.4.4.2 Penyebab
Perdarahan hidung diawali oleh pecahnya pembuluh darah di dalam
selaput mukosa hidung. Delapan puluh persen perdarahan berasal dari
pembuluh darah Pleksus Kiesselbach (area Little). Pleksus Kiesselbach
terletak di septum nasi bagian anterior, di belakang persambungan
mukokutaneus tempat pembuluh darah yang kaya anastomosis. Epistaksis
dapat ditimbulkan oleh sebab-sebab lokal dan umum atau kelainan sistemik.
1) Lokal
- Trauma
- Infeksi
- Neoplasma
- Kelainan congenital
- Sebab-sebab lain termasuk benda asing dan perforasi septum
- Pengaruh lingkungan
2) Sistemik
- Kelainan darah
- Penyakit kardiovaskuler
5.4.4.3 Klasifikasi
Epistaksis dibedakan atas dasar sumber pendarahan atau tempat
pendarahan. Sumber perdarahan dapat berasal dari bagian anterior atau
bagian posterior hidung :
Epistaksis Anterior
Dapat berasal dari arteri ethmoid anterior dan pleksus
Kiesselbach yang merupakan anastomosis dari beberapa pembuluh
darah di septum bagian anterior tepat di ujung postero superior
vestibulum nasi. Perdarahan juga dapat berasal dari bagian depan
konkha inferior. Mukosa pada daerah ini sangat rapuh dan melekat erat
pada tulang rawan dibawahnya. Perdarahan dapat berhenti sendiri
(spontan) dan dapat dikendalikan dengan tindakan sederhana. Epistaksis
ini sering dijumpai pada anak-anak.
Epistaksis Posterior
Berasal dari arteri sphenopalatina dan dari arteri etmoid
posterior. Perdarahan cenderung lebih berat dan jarang berhenti sendiri,
sehingga dapat menyebabkan anemia, hipovolemi dan syok. Sering
ditemukan pada pasien dengan kelainan kardiovaskuler.
5.4.4.4 Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan epistaksis ialah memperbaiki keadaan
umum, cari sumber perdarahan, hentikan perdarahan, cari faktor penyebab
untuk mencegah berulangnya perdarahan. Bila pasien datang dengan
5.4.5 Hipertensi
5.4.5.1 Definisi Hipertensi
Suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya.
Pola makan
a. Pengaturan makanan
b. Kegiatan fisik/ olahraga
c. Ikut penyuluhan mengenai kencing manis
d. Obat-obatan
a. Kebutaan
b. Impoten
c. Kerusakan ginjal
d. Sakit jantung koroner
e. Stroke
f. Kaki membusuk
g. Ancaman jiwa
h. Gigi mudah tanggal
5.4.7 Tinitus
5.4.7.1 PengertianTinitus
Tinitus adalah bunyi berdering pada telinga. Ini bukanlah sebuah
penyakit, melainkan gejala dari kondisi kesehatan tertentu, seperti cedera
telinga, gangguan pada sistem sirkulasi tubuh, atau menurunnya fungsi
pendengaran yang muncul seiring bertambahnya usia.
5.4.7.2 Penyebab
Kerusakan pada telinga bagian dalam
Kehilangan pendengaran karena lanjut usia
Pajanan suara atau bunyi yang nyaring
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 184
Penumpukan kotoran dalam telinga
Cedera kepala atau leher
Gangguan kardiovaskular
Efek samping obat-obatan tertentu
5.4.8 Vertigo
5.4.8.1 Pengertian Vertigo
Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa
berputar mengelilingipasien atau pasien serasa berputar mengelilingi
lingkungan sekitar. Vertigo tidak selalu sama dengan dizziness.
Dizziness adalah sebuah istilah non spesifik yang dapat dikategorikan
ke dalam 4 subtipe tergantung gejala yang digambarkan oleh pasien.
Dizziness dapat berupa vertigo, presinkop (perasaan lemas disebabkan
5.4.8.2 Penyebab
Vertigo berbeda dengan dizziness, suatu pengalaman yang mungkin
pernah kita rasakan, yaitu kepala terasa ringan saat akan berdiri. Sedangkan
vertigo bisa lebih berat dari itu, misalnya dapat membuat kita sulit untuk
melangkah karena rasa berputar yang mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Adanya penyakit vertigo menandakan adanya gangguan system deteksi
seseorang.
Asal terjadinya vertigo dikarenakan adanya gangguan pada sistem
keseimbangan tubuh. Bisa berupa trauma, infeksi, keganasan, metabolik,
toksik, vaskular, atau autoimun. Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi
menjadi 2 yaitu sistem vestibular (pusat dan perifer) serta non vestibular
(visual [retina, otot bola mata], dan somatokinetik (kulit, sendi, otot).
Penyebab umum dari vertigo:
1. Keadaan lingkungan
- Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan
- Alkohol
- Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
- Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri
vertebral dan arteri basiler
4. Kelainan di telinga
VERTIGO PERIFER
Penyebab vertigo dapat berasal dari perifer yaitu dari organ
vestibuler sampai ke inti nervus VIII sedangkan kelainan sentral dari inti
nervus VIII sampai ke korteks.Berbagai penyakit atau kelainan dapat
menyebabkan vertigo. Penyebab vertigo serta lokasi lesi :7
1. Labirin, telinga dalam
- vertigo posisional paroksisimal benigna
- pasca trauma
- penyakit menierre
- labirinitis (viral, bakteri)
- toksik (misalnya oleh aminoglikosid, streptomisin, gentamisin)
- oklusi peredaran darah di labirin
- fistula labirin
2. Saraf otak ke VIII
- neuritis iskemik (misalnya pada DM)
- infeksi, inflamasi (misalnya pada sifilis, herpes zoster)
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 187
- neuritis vestibular
- neuroma akustikus
- tumor lain di sudut serebelo-pontin
3. Telinga luar dan tengah
- Otitis media
- Tumor
VERTIGO SENTRAL
a) Supratentorial
Trauma
Epilepsi
b) Infratentorial
Insufisiensi vertebrobasiler
c) Obat
Beberapa obat ototoksik dapat menyebabkan vertigo yang disertai
tinitus dan hilangnyapendengaran.Obat-obat itu antara lain
aminoglikosid, diuretik loop, antiinflamasi nonsteroid, derivat kina
atau antineoplasitik yang mengandung platina. Streptomisin lebih
bersifat vestibulotoksik, demikian juga gentamisin; sedangkan
kanamisin, amikasin dan netilmisin lebih bersifat ototoksik.
Antimikroba lain yang dikaitkan dengan gejala vestibuler antara lain
sulfonamid, asam nalidiksat, metronidaziol dan minosiklin. Terapi
berupa penghentian obat bersangkutan dan terapi fisik, penggunaan
obat supresan vestibuler tidak dianjurkan karena jusrtru menghambat
pemulihan fungsi vestibluer. Obat penyekat alfa adrenergik,
vasodilator dan antiparkinson dapat menimbulkan keluhan rasa
melayang yang dapat dikacaukan dengan vertigo.
5.4.8.3 Klasifikasi
Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi:
VERTIGO PERIFER
Lamanya vertigo berlangsung :
a. Episode (serangan) vertigo yang berlangsung beberapa detik
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 189
Paling sering disebabkan oleh vertigo posisional benigna. Dapat
dicetuskan oleh perubahan posisi kepala. Berlangsung beberapa detik
dan kemudian mereda. Paling sering penyebabnya idiopatik (tidak
diketahui), namun dapat juga diakibatkan oleh trauma di kepala,
pembedahan di telinga atau oleh neuronitis vestibular. Prognosis
umumnya baik, gejala menghilang secara spontan.
b. Episode vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam
Dapat dijumpai pada penyakit meniere atau vestibulopati berulang.
Penyakit meniere mempunyai trias gejala yaitu ketajaman pendengaran
menurun (tuli), vertigo dan tinitus.
c. Serangan vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa
minggu
Neuronitis vestibular merupakan kelainan yang sering datang ke unit
darurat. Pada penyakit ini, mulainya vertigo dan nausea serta muntah
yang menyertainya ialah mendadak, dan gejala ini dapat berlangsung
beberapa hari sampai beberapa minggu. Fungsi pendengaran tidak
terganggu pada neuronitis vestibular. Pada pemeriksaan fisik mungkin
dijumpai nistagmus.
5.4.8.4 Penatalaksanaan
Tatalaksana vertigo tergantung pada lamanya keluhan dan
ketidaknyamanan akibat gejala yang timbul serta patologi yang
KKS Ilmu Kesehatan Mayarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 4 Desember 2017 s/d 13 Januari 2017 190
mendasarinya. Pada vertigo, beberapa tindakan spesifik dapat dianjurkan
untuk mengurangi keluhan vertigo. Pada penyakit Meniere, misalnya,
pengurangan asupan garam dan penggunaan diuretik disarankan untuk
mengurangi tekanan endolimfatik. Untuk BPPV (benign paroxysmal
positional vertigo), dapat dicoba dengan “bedside maneuver” yang disebut
dengan “Epley particle repositioning maneuver”. Karena penyebab vertigo
beragam, sementara penderita seringkali merasa sangat terganggu dengan
keluhan vertigo tersebut, seringkali menggunakan pengobatan simptomatik.
Lamanya pengobatan bervariasi. Sebagian besar kasus terapi dapat
dihentikan setelah beberapa minggu. Secara umum, penatalaksanaan
medikamentosa mempunyai tujuan utama: (i) mengeliminasi keluhan
vertigo, (ii) memperbaiki proses-proses kompensasi vestibuler, dan (iii)
mengurangi gejala-gejala neurovegetatif ataupun psikoafektif. Beberapa
golongan obat yang dapat digunakan untuk penanganan vertigo di antaranya
adalah: antikolinergik, antihistamin, histaminergik, antidopaminergik,
benzodiazepin, antagonis kalsium.
5.4.9.2 Penyebab
5.4.9.5 Pengobatan
Mengeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi atau dengan
alat-alat. Irigasi yang merupakan cara yang halus untuk membersihkan
kanalis akustikus eksternus tetapi hanya boleh dilakukan bila membran
timpani pernah diperiksa sebelumnya.
2). Parenteral: Otitis Media Akut (OMA), penumonia. Traveller’s diarrhea: E.coli,
Giardia lamblia, Shigella, Entamoeba histolytica dll. Makanan : Intoksikasi
makanan : makanan beracun atau mengandung logam berat, makanan
mengandung bakteri / toksin seperti Clostridium perfringens, B.cereus, S.aureus,
Streptococcus anhaemolyticus dll.
ALERGI
Susu sapi, makanan tertentu.
MALABSORPSI / MALDIGESTI
Karbohidrat (monosakarida dan disakarida), lemak, protein, vitamin dan mineral.