Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan memberikan intervensi berupa
relaksasi otot progresif pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa dan mengalami kecemasan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
dengan desain penelitian Pre Experiment: One group pretest- posttest design
yaitu suatu penelitian yang tidak ada kelompok perbandingan (kontrol), tapi
paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan
menguji perubahan-perubahan yang telah terjadi adanya eksperimen
(program) (Notoatmodjo, 2012).

Bagan 4.1
Rencana penelitian

Rancangan penelitian : O1 X O2

Keterangan :
O1 : Kecemasan sebelum diberikan intervensi relaksasi otot progresif
(pretest)
X : Intervensi relaksasi otot progresif (perlakuan)
O2 : Kecemasan setelah diberikan intervensi otot progresif (posttest)

B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik yang diamati yang mempunyai
variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat
diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya. Variabel dibedakan
menjadi dua, yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat
(variabel dependen) (Setiadi, 2013).

37
38

Pada penelitian ini memiliki variabel berupa variabel independen


adalah relaksasi otot progresif sedangkan variabel dependen adalah
kecemasan pada pasien yang menjalankan hemodialisa.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Menurut Setiadi (2013), populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di
Rumah Sakit Pusri Palembang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian besar dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013 Teknik Sampling
dalam penelitian ini adalah ”Non Probability Sampling).” dengan metode
Total Sampling yaitu penentuan sampel dengan mengambil seluruh
anggota populasi sebagai responden atau sampel. Jadi sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien GGK yang menjalani hemodialisa.
Dari 60 sampel peneliti mendapatkan 41 responden yang memiliki kriteria
inklusi dan eksklusi serta yang bersedia menjadi responden.
a. Kriteria Inklusi
1) Usia 35-65 tahun
2) Kesadaran compos mentis dan dapat berkomunikasi dengan baik
3) Bersedia jadi responden
b. Kriteria eksklusi
1) Pasien yang tidak memiliki penyakit penyerta seperti sistem
kardiovaskuler dan sistem muskulaskeletal.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pusri Palembang.
39

2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan 20 maret- 14 april 2018

E. Tehnik Pengumpulan Data


Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan. Tahapan pengumpulan data
selama penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Permohonan izin diajukan kepada pihak Program Studi Ilmu
Keperawatan untuk melakukan studi pendahuluan untuk
pengambilan data awal.
b. Permohonan izin untuk pengambilan data awal kepada direktur
Rumah Sakit Pusri Palembang (surat izin terlampir)
c. Peneliti melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder di
Rumah Sakit Pusri Palembang
d. Peneliti melakukan seleksi kepada responden sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. Kemudian peneliti memberikan informed
consent pada responden untuk ditandatangani sebagai bukti
persetujuan menjadi responden penelitian.
e. Peneliti sendiri yang melakukan intervensi.
f. Peneliti melakukan persiapan materi dan konsep yang akan
mendukung penelitian.
g. Peneliti mengajukan proposal penelitian yang dilanjutkan dengan
pelaksanaan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Dilakukan pemilihan responden sesuai dengan kriteria inklusi.
b. Menjelaskan tujuan, manfaat, prosedur pengumpulan data kepada
responden. Mempersilahkan responden untuk menandatangani
lembar persetujuan sebagai pernyataan setuju menjadi responden
(Informed Consent) dan mengisi data demografi sesuai dengan
prosedur.
40

c. Hari pertaman pertemuan dengan responden, memberikan


kuesioner HARD dan pasien dipersilahkan untuk memahami
dengan membaca petunjuk penelitian.
d. Lima (5) menit setelah selasai mengisi kuesioner, selanjutnya
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Anjurkan kepada pasien untuk berbsaring dengan posis semi
fowler yang nyaman dan tutup mata.
b) Anjurkan kepada klien untuk memusatkan perhatian pada
tanggan, jari – jari, jari – jari dibuka lebar , lengan di rapatkan
kebadan, di tegangkan, begitu juga pada tangan kiri.
c) Anjurkan kepada klien untuk memusatkan perhatian pada kaki
kanan. Jari – jari kaki dibuka lebar – lebar dan ditarik ke atas.
Otot – otot paha ditegangkan selanjutnya kaki kiri sama juga.
d) Anjurkan klien untuk memusatkan perhatian anda pada otot –
otot dahi : kerutkan otot – otot dahi, sedangkan alis ditarik ke atas
e) Anjurkan kepada klien untuk memusatkan perhatian pada otot –
otot mata. Kita akan menegangkan otot – otot dengan
memejamkan mata kuat – kuat dan mengarahkan bola mata ke
atas
f) Anjurkan kepada klien untuk memusatkan perhatian anda pada
otot – otot rahang, otot –otot lidah, dan otot-otot bibir.
Hendaknya gigi atas dan gigi-gigi bawah saling di tekan.lidah di
dorong ke langit-langit dan bibir di katupkan sekuat mungkin.
g) Anjurkan kepada klien untuk memusatkan kembali perhatian
anda pada otot-otot dada. Kita tegangkan otot-otot dada.hal ini
kita lakukan dengan menarik napas sedalam mungkin. Ya, tarik
napas ( sebanyak dua kali ).
h) Anjurnkan kepada klien untuk menarik pundak keatas dan tekan
leher kebawah tahan, lepaskan
i) Ciptakan lingkungan yang sunyi.
41

e. Lima belas ( 15) menit setelah mengajarkan relaksasi otot progresif,


kontrak waktu untuk peretemua kedua dimana akan dilakukan
relaksasi otot progresif lagi dan mengukur kecemasan setelah
diberikan intervensi.
f. Mengucapkan terimkasih pada pasien
g. Di hari kedua, melakukan tindakan relaksasi otot progresif pada
pasien
h. Lima belas 15 menit setelah tindakan relaksasi otot progresif
memberikan kuisioner HADS untuk mengukur kecemasan setelah
diberikan intervensi.
i. Mengucapkan terima kasih kepada pasien atas partisipasinya.
42

Bagan 4.2

Prosedur Pelaksana

Pasien gagal ginjal kronik di ruang HD RS pusri


Palembang.

Penentuan sampel menggunakan teknik non probability


sampling dengan metode accidental sampling berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah disesuaikan.

Menjelaskan prosedur penelitian kepada pasien dan menjelaskan


hak subjek penelitian, kemudian meminta persetujuan (informed
consent) kepada subjek penelitian yang bersedia menjadi peserta
dalam penelitian.

Hari pertama, menyerahkan kuesioner dan pasien


dipersilahkan untuk memahami dengan membaca petunjuk
penelitian sebagai nilai pre test selama 5 menit.

Melakukan intervensi tehnik relaksasi otot


progresif selama 15 menit

Setelah diberikan intervensi relaksasi otot progresif


selama 15 menit kemudian kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya untuk diberikan intervensi dan
mengukur skor kecemasan setelah intervensi.

Hari kedua, memberikan intervensi relaksasi otot progresif,


15 menit setelah selelsai memberikan kuisioner untuk
mengkur kecemasan setelah intervensi

Analisa data :

1. Analisa univariat
2. Analisa bivariat
43

F. Instrument Penelitian
Variabel tingkat kecemasan dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner kepada klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di
Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2018. Menurut Setiadi (2013)
Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengedarkan suatu pertanyaan yang berupa formulir.
Variabel tingakat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa akan di ukur dengan mengunakan hospital anxiety depression
sclae (HADS). Menurut HADS terdapat 7 simtop yang nampak pada individu
yang mengalami kecemasan. Setiap item yang di observasi di beri 4 tingkatan
skor antara 0 sampai dengan 4 di mana 0 : tidak ada, 1: kadang- kadang, 2:
sering, 3:sering sekali. Skor total 0-7: menunjukkan rengtang normal, 8-10 :
menunjukkan boderline abnormal,dan 11 atau lebih menunjukkan adalanya
suatu masalah klinis.

G. Pengolahan dan Analisis data


1. Pengolahan Data
Menurut Setiadi (2013), proses pengolahan data melalui tahap-
tahap sebagai berikut :

a. Editing, yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh


para pengumpul data. Peneliti sudah memeriksa kuesioner yang telah
diisi oleh responden yang mencakup kelengkapan pengisian yang telah
dilakukan oleh responden. Dari 45 lima kuisioner terdapat 4 kuisinoer
yang tidak mengikuti prosedur penelitian yang artinya ada 4 responden
yang tidak mengikuti prosedur penelitian maka ke 4 responden
tersebut di drop out dan yang diambil sebagai sempel 41 responden.
b. Coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para
responden kedalam kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan
cara memberi tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing
jawaban. Peneliti sudah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari
kuesioner responden ke dalam kategori yang sudah ditentukan, dan
memberi tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban
44

pada lembar kuesioner seperti Jenis kelamin (1= Laki-laki, 2=


Perempuan), Pendidikan (1= SD, 2= SMP, 3= SMA, 4= PG), Status
Kerja (1= Bekerja, 2= Tidak Bekerja), dan kecemasan dinyatakan
kedalam skor (0->11).
c. Sorting, yaitu mensortir dengan memilih atau mengelompokkan data
menurut jenis yang dikehendaki (klasifikasi data). Peneliti sudah
mengklasifikasikan data sesuai dengan jenis permasalahan yang sudah
dirumuskan.
d. Entry Data : jawaban-jawaban yang sudah diberikan kode kategori
kemudian dimasukan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi
data. Memasukkan data. Pada penelitian ini, jawaban-jawaban dari
reponden telah dimasukan dalam tabel dengan cara menghitung
frekuensi data melalui pengolahan komputer. Dan dilakukan dengan
menggunakan Uji Dependent T-test.
e. Cleaning, yaitu pembersihan data, lihat variabel apakah data sudah
benar atau belum. Pada penelitian ini. Peneliti memeriksa kembali, jika
ada nilai yang hilang (missing value) dalam analisis dan data yang
tidak sesuai tidak diikutsertakan dalam analisis
f. Mengeluarkan informasi : disesuaikan dengan tujuan penelitian yang
dilakukan. Peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan
dan tabel. Hasil yang disajikan yaitu univariat dan bivariat.
2. Analisis Data
Setelah melalui tahapan tersebut, data kemudian di uji dengan
menggunakan hubungan antar variabel dengan analisis statistik secara
univariat dan bivariat.

a. Analisis Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam analisis
ini data karakteristik responden dikatagorikan terdiri dari usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan dan lama terapi HD diolah dan
ditampilkan berdasarkan distribusi frekuensi dan persetase dari tiap
45

variabel. Analisa univariat ini di gunakan dengan rerata statistik


kecemasan sebelum dan sesudah intervensi relaksasi otot progresif.

b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah metode statistik yang digunakan oleh
peneliti untuk mengetahui pengaruh dari intervensi terhadap variabel
penelitian yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh relaksasi otot
progresif terhadap kecemasan pasien GGK yang menjalani HD dengan
perbedaan skor mean (rata-rata) sebelum dan sesudah diberi intervensi
dengan menggunakan program komputer, analisa data dihitung dengan
memakai uji(Paired T-Test) dengan syarat ketika uji normalitas hasil
seluruh data berdistribusi normal jika didapatkan data tidak normal
maka harus menggunakan turunan uji (Pairted T-Test) yakni uji
Wilcoxon.

Berdasarkan uji normalitas pengaruh relaksasi otot progresif


terhadap kecemasan pada pasien GGK yang menjalani HD didapatkan
bahwa seluruh data kecemasan pasien HD tidak berdistribusi normal
sehingga uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon, dengan ketentuan
nilai 𝜌 value <𝛼 (0,05),dengan derajat kemaknaan 95% (0,05).
Didapatkan nilai p value 0.001.

H. Etika Penelitian
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Adalah persetujuan yang diperoleh bebas tanpa tekanan atau
adanya bujukan, setelah subjek penelitian memperoleh penjelasan yang
sewajarnya tentang penelitian tersebut, serta peneliti memberikan
informasi mengenai terjaminnya kerahasiaan biodata dan hasil
pemeriksaan medis tentang subjek penelitian (Notoadmodjo, 2010).
Peneliti telah memberikan informasi yang lengkap sebelum
melakukan penelitian dan responden diminta menanda tangani lembar
informed consent sebagai bukti bersedia menjadi responden penelitian.
2. Privacy (Kerahasiaan)
46

Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan


kerahasiaan identitas responden ( natoadmodjo, 2012).
Selama pengumpulan data, peneliti telah memastikan bahwa
penelitian yang dilakukan menjaga kerahasiaan responden selama
penelitian.
3. Anonimity (Tanpa Nama)
Penelitian memberikan jaminan dalam menggunakan subjek
penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat,
2007).
Selama pengumpulan data, peneliti telah memberikan jaminan
bahwa tidak mencantumkan nama responden kedalam kuesioner namun
dengan cara menuliskan inisial nama saja pada lembar kuisioner.
4. Confidentiality
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti (Hidayat, 2007).
Peneliti telah meyakinkan klien bahwa peneliti menjamin
kerahasiaan baik informasi maupun masalah-masalah yang berhubungan
dengan klien dengan tidak menyebarluaskannya melebihi data yang
diperlukan.
5. Protection from discomfort
Responden harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam
penelitian atau informasi yang telah diberikan tidak akan dipergunakan
dalam hal-hal yang dapat merugikan responden dalam bentuk apapun
(Nursalam, 2008).
Peneliti telah meyakinkan responden bahwa data yang telah
diberikan tidak dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan, serta
menciptakan lingkungan yang nyaman bagi responden pada saat
melakukan penelitian.
47

6. Beneficience
Penelitian yang akan dilakukan memang mampu memberikan
manfaat kebaikan bagi kehidupan manusia (Swarjana, 2015). Peneliti telah
memberikan manfaat berupa pengetahuan bahwa kecemasan salah satunya
bisa diatasi dengan relaksasi otot progresif.
7. Justice
Penelitian harus mampu menerapkan prinsip keadilan, terutama
terhadap subjek maupun partisipan dalam penelitian yang akan dilakukan
(Swarjana, 2015). Peneliti sudah memberikan keadilan kepada setiap klien
dengan cara memberikan informasi, tindakan, liflate dan komunikasi yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen20 halaman
    Bab Iii
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Pre Eklamisa
    Laporan Kasus Pre Eklamisa
    Dokumen24 halaman
    Laporan Kasus Pre Eklamisa
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen10 halaman
    Bab Iv
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Fix
    Abstrak Fix
    Dokumen1 halaman
    Abstrak Fix
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Post Partum
    Laporan Pendahuluan Post Partum
    Dokumen24 halaman
    Laporan Pendahuluan Post Partum
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen24 halaman
    Bab Ii
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Konsep Lansia
    Konsep Lansia
    Dokumen39 halaman
    Konsep Lansia
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Bab II Konsep Dasar
    Bab II Konsep Dasar
    Dokumen15 halaman
    Bab II Konsep Dasar
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Seminar DHF
    Seminar DHF
    Dokumen26 halaman
    Seminar DHF
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • LP DBD
    LP DBD
    Dokumen9 halaman
    LP DBD
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Sab Menebak Gambar
    Sab Menebak Gambar
    Dokumen6 halaman
    Sab Menebak Gambar
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Ronde Bab 1-5
    Ronde Bab 1-5
    Dokumen30 halaman
    Ronde Bab 1-5
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Sab Menebak Gambar
    Sab Menebak Gambar
    Dokumen6 halaman
    Sab Menebak Gambar
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan NANDA NIC NOC
    Kumpulan Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan NANDA NIC NOC
    Dokumen47 halaman
    Kumpulan Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan NANDA NIC NOC
    Rahmat Bugis
    89% (9)
  • Sab Menebak Gambar
    Sab Menebak Gambar
    Dokumen6 halaman
    Sab Menebak Gambar
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Laporan Dispepsia
    Laporan Dispepsia
    Dokumen6 halaman
    Laporan Dispepsia
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Ronde Bab 1-5
    Ronde Bab 1-5
    Dokumen30 halaman
    Ronde Bab 1-5
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat
  • Sab Menebak Gambar
    Sab Menebak Gambar
    Dokumen6 halaman
    Sab Menebak Gambar
    Anonymous 6fVnBzM
    Belum ada peringkat