METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan memberikan intervensi berupa
relaksasi otot progresif pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa dan mengalami kecemasan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
dengan desain penelitian Pre Experiment: One group pretest- posttest design
yaitu suatu penelitian yang tidak ada kelompok perbandingan (kontrol), tapi
paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan
menguji perubahan-perubahan yang telah terjadi adanya eksperimen
(program) (Notoatmodjo, 2012).
Bagan 4.1
Rencana penelitian
Rancangan penelitian : O1 X O2
Keterangan :
O1 : Kecemasan sebelum diberikan intervensi relaksasi otot progresif
(pretest)
X : Intervensi relaksasi otot progresif (perlakuan)
O2 : Kecemasan setelah diberikan intervensi otot progresif (posttest)
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik yang diamati yang mempunyai
variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat
diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya. Variabel dibedakan
menjadi dua, yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat
(variabel dependen) (Setiadi, 2013).
37
38
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan 20 maret- 14 april 2018
Bagan 4.2
Prosedur Pelaksana
Analisa data :
1. Analisa univariat
2. Analisa bivariat
43
F. Instrument Penelitian
Variabel tingkat kecemasan dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner kepada klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di
Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2018. Menurut Setiadi (2013)
Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengedarkan suatu pertanyaan yang berupa formulir.
Variabel tingakat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa akan di ukur dengan mengunakan hospital anxiety depression
sclae (HADS). Menurut HADS terdapat 7 simtop yang nampak pada individu
yang mengalami kecemasan. Setiap item yang di observasi di beri 4 tingkatan
skor antara 0 sampai dengan 4 di mana 0 : tidak ada, 1: kadang- kadang, 2:
sering, 3:sering sekali. Skor total 0-7: menunjukkan rengtang normal, 8-10 :
menunjukkan boderline abnormal,dan 11 atau lebih menunjukkan adalanya
suatu masalah klinis.
a. Analisis Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam analisis
ini data karakteristik responden dikatagorikan terdiri dari usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan dan lama terapi HD diolah dan
ditampilkan berdasarkan distribusi frekuensi dan persetase dari tiap
45
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah metode statistik yang digunakan oleh
peneliti untuk mengetahui pengaruh dari intervensi terhadap variabel
penelitian yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh relaksasi otot
progresif terhadap kecemasan pasien GGK yang menjalani HD dengan
perbedaan skor mean (rata-rata) sebelum dan sesudah diberi intervensi
dengan menggunakan program komputer, analisa data dihitung dengan
memakai uji(Paired T-Test) dengan syarat ketika uji normalitas hasil
seluruh data berdistribusi normal jika didapatkan data tidak normal
maka harus menggunakan turunan uji (Pairted T-Test) yakni uji
Wilcoxon.
H. Etika Penelitian
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Adalah persetujuan yang diperoleh bebas tanpa tekanan atau
adanya bujukan, setelah subjek penelitian memperoleh penjelasan yang
sewajarnya tentang penelitian tersebut, serta peneliti memberikan
informasi mengenai terjaminnya kerahasiaan biodata dan hasil
pemeriksaan medis tentang subjek penelitian (Notoadmodjo, 2010).
Peneliti telah memberikan informasi yang lengkap sebelum
melakukan penelitian dan responden diminta menanda tangani lembar
informed consent sebagai bukti bersedia menjadi responden penelitian.
2. Privacy (Kerahasiaan)
46
6. Beneficience
Penelitian yang akan dilakukan memang mampu memberikan
manfaat kebaikan bagi kehidupan manusia (Swarjana, 2015). Peneliti telah
memberikan manfaat berupa pengetahuan bahwa kecemasan salah satunya
bisa diatasi dengan relaksasi otot progresif.
7. Justice
Penelitian harus mampu menerapkan prinsip keadilan, terutama
terhadap subjek maupun partisipan dalam penelitian yang akan dilakukan
(Swarjana, 2015). Peneliti sudah memberikan keadilan kepada setiap klien
dengan cara memberikan informasi, tindakan, liflate dan komunikasi yang
sama.