PENDAHULUAN
dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara
akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulin absolut atau
insulin (resisten insulin) pada organ target terutama hati dan otot (PAPDI,
2015).
Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan oleh faktor resiko yang tidak dapat
.
PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) membagi alur
diagnosis DM menjadi dua bagian besar berdasarkan ada tidaknya gejala khas
DM. Gejala khas DM terdiri dari poliuri, polidipsi, polifagia dan berat badan
ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang
terdeteksi dini.
angka kejadian diabetes melitus didunia adalah sebanyak 371 juta jiwa
dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah 95% dari populasi
dunia yang menderita diabetes melitus. Hampir 80% orang diabetes ada di
Tenggara, 415 juta orang dewasa dengan diabetes, kenaikan 4 kali lipat dari
Pada tahun 2040 diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta. Pada
Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko dengan jumlah estimasi orang
dengan diabetes sebesar 10 juta. Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun
(WHO, 2015)
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulisan tertarik untuk
umur.
kelamin,
darah puasa.
a. Peneliti
b. Bagi institusi
rawat jalan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Koya Barat pada tahun
2016.
c. Bagi masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
resistensi insulin pada jaringan yang dituju. Terdapat dalam dua bentuk utama
yaitu diabetes melitus tipe satu dan tipe dua, yang berbeda etiologi, patologi,
terhadap insulin ini sering kali disebut sebagai resistansi insulin (Guyton,
2012).
2.2 Etiologi
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan
Diabtes melitus tipe 2 ditandai dengan puncak onset usia antara usia 50
2.3 Klasifikasi
a. DM Tipe 1
b. DM Tipe 2
insulin atau defek fungsi sekresi sel beta pankreas yang menyebabkan
defisiensi insulin.
c. DM Tipe Lain
malnutrisi, infeksi, atau akibat penyakit lainnya, bentuk dari DM tipe lain
adalah defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit
eksokrin pankreas, gangguan endokrin karena obat atau zat kimia, infeksi,
sebab imunologi yang jarang, sindrom genetik lain yang berkaitan dengan
DM.
d. DM Gestasional
insulin.
Kejadian DM Tipe 2 pada wanita lebih tinggi dari pada laki-laki. Wanita
peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar. Hasil Riset Kesehatan Dasar
57%, pada tahun 2012 angka kejadian DM didunia adalah sebanyak 371 juta
jiwa, dimana proporsi kejadian DM tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia
menghasilkan insulin dengan baik. Faktor pola makan orang tua juga
2. Obesitas.
menurunkan stress, tetapi gula dan lemak yang berlebih yang dikonsumsi
3. Faktor Usia.
perubahan fisiologis yang menurun dengan cepat setelah usia lebih dari
40 tahun.
6. Waktu tidur
keseimbangan energi.
2.5 Patofisiologis DM
Diabetes melitus tipe 2 ditandai dengan kerusakan fungsi sel beta pankreas
jaringan sebagai respon terhadap insulin. Kadar insulin dapat normal, turun
(PABDI, 2015).
otot dan jaringan lemak. Akibatnya terjadi resistensi insulin yang memaksa
Gejala khas DM terdiri dari poliuria, polidipsia, polifagia dan berat badan
menurun tanpa sebab yang jelas, sedangkan gejala tidak khas DM diantaranya
lemas, kesemutan, luka yang sulit sembuh, gatal, mata kabur (PABDI, 2015).
2.7 Diagnosis
Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan konsentrasi gula darah.
yang tidak bergejala, yang mempunyai risiko DM (PABDI, 2015). Berikut ini
kriteria diagnosis DM :
anak), dilarutkan dalam air 250 ml dan diminum dalam waktu 5 menit.
d) Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk
tidak merokok.
menjadi 3 yaitu :
a. <140mg/dl = normal
c. >200mg/dl = diabetes
Tabel 2 1. Kadar tes laboratorium darah untuk diagnosis diabetes dan prediabetes
2.8 Tatalaksana
darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan
a. Riwayat Penyakit
glukosa darah.
ekonomi.
b. Pemeriksaan Fisik
c. Evaluasi Laboratorium
d. Penapisan Komplikasi
1. Edukasi
3. Latihan Jasmani
(3-5 hari seminggu selama sekitar 30-45 menit , dengan total 150
menit perminggu, dengan jeda antar latihan tidak lebih dari 2 hari
4. Intervensi Farmakologis
menjadi 5 golongan:
dan Glinid
a) Sulfonilurea
b) Glinid
3) Tiazolidindion (TZD)
dependent).
Ipragliflozin.
Tabel 1. Profil obat antihiperglikemia oral yang tersedia di Indonesia
BB naik
Glinid Meningkatkan sekresi insulin hipoglikemia 0,5-1,5%
1) Insulin
Puncak Lama
Efek Kemasan
Jenis Insulin Awitan (onset)
Kerja
2006;145:125-34).
c. Terapi Kombinasi
GULA
UMUR JENIS KELAMIN DARAH IMT
PUASA
DIABETES
MELITUS TIPE
II
BAB III
METODE PENELITIAN
digunakan dengan alasan mudah dilaksanakan, ekonomis dari segi waktu dan
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
penelitian ini adalah jenis kelamin, umur dan gula darah puasa.
1. Jenis kelamin adalah identitas penderita secara biologis dan fisik yang
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Umur adalah usia penderita yang terhitung dari hari lahir sampai dengan
b. 31-40 tahun
c. 41-50 tahun
d. >50 tahun
Kadar gula darah yang menjadi patokan pada peneliti ini adalah kadar
gula darah Puasa. Kadar gula darah puasa adalah glukosa yang beredar
2017).
3.4.1. Populasi
dan kualitas tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk diteliti dan
penelitian ini semua Pasien diabetes melitus tipe 2 yang tercatat di buku
register Puskesmas Koya Barat pada tahun 2016 diambil menjadi sampel.
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat
oleh pihak lain). Pada penelitian ini data diambil dari buku register
𝐹
𝑃= × 100%
𝑁
Dimana :
F : Frekuensi
N : Jumlah sampel
Prinsip etika yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut:
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
bersifat rahasia dan data kelompok tertentu saja yang akan disajikan
Desember 2017.
dimana pasien DM tipe II yang paling tinggi pada usia >50 tahun yaitu sebanyak
32 orang (84.21%). Sedangkan pada pasien DM tipe II yang paling rendah pada
kelamin, dimana pasien DM tipe II yang paling tinggi adalah perempuan yaitu
darah puasa, dimana pasien dengan gula darah puasa yang paling buruk adalah 28
orang (73.68%). Sedangkan pasien dengan gula darah puasa yang paling baik
dimana pasien DM tipe II yang paling tinggi adalah obesitas I sebanyak 15 orang
4.3 Pembahasan
rekam medik pasien yang telah diagnosis DM tipe II di Pukesmas Koya Barat
ditemukan pada umur >50 tahun 32 orang (84.21%). Sedangkan pada pasien DM
tipe II yang paling rendah pada usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 1 orang (2.63%).
Penelitian ini sesuai dengan Trisnawati dalam Desy. L (2016). Usia >40 tahun
glukosa dan proses penuaan yang menyebabkan kurangnya sel beta pankreas