Anda di halaman 1dari 45

KANKER PAYUDARA

dr. Jan F.SIAUTA, Sp.B (K)Onk


ANATOMI PAYUDARA
3
 Persarafan pada payudara :
 Superior payudara dipersarafi oleh N. supraklavikular berasal dari
cabang ke 3 dan ke 4 pleksus servikalis.
 Medial payudara dipersarafi oleh cabang kutaneus anterior dari nervus
interkostalis 2-7.
 Papila mammae terutama dipersarafi oleh cabang kutaneus lateral dari
nervus interkostalis 4
 Areola dan mammae sisi lateral dipersarafi oleh cabang kutaneus
lateral dari nervus interkostalis lainnya.
 Kulit daerah payudara dipersarafi oleh cabang pleksus servikalis dan
nervus interkostalis.
 Jaringan kelenjar payudara sendiri dipersarafi oleh saraf simpatis.

4
Fisiologi Payudara

 3 perubahan pada payudara yang dipengaruhi oleh hormon, yaitu:


1. Perubahan pertama ialah mulai dari masa pubertas, masa fertilitas, masa
klimacterium, sampai masa menopause.
2. Perubahan kedua adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi,
sekitar hari ke delapan menstruasi.
3. Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan menyusui.

5
Definisi dan Insidensi

 Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali.
 Ca mammae terjadi karena pembelahan sel-sel tubuh tidak teratur sehingga
pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan tumbuh menjadi benjolan.
 Kanker payudara merupakan kanker tersering pada perempuan dan menjadi
penyebab utama kematian akibat kanker di dunia (14% dari semua
kematian kanker perempuan). Insiden tertinggi dijumpai dinegara-negara
maju seperti Amerika Utara, Eropa Barat dan Utara, Australia.

6
Faktor Risiko

Dapat Dikendalikan Tidak Dapat Dikendalikan

1. Riwayat kehamilan 1. Umur > 55 tahun


2. Obesitas & konsumsi lemak 2. Menarche usia dini
tinggi 3. Menopause usia lanjut
3. Penggunaan hormon & 4. Riwayat keluarga
kontrasepsi oral 5. Riwayat penyakit payudara
4. Konsumsi alkohol dan jinak
rokok
5. Riwayat keterpaparan
radiasi 7
Patogenesis

8
Metastasis Hematogen Kanker Payudara

Letak Gejala dan Tanda


Nyeri kepala, mual muntah,
Otak epilepsi, ataksia, parese,
parestesia
Pleura Efusi, sesak
Paru Batuk, sesak
Kadang asimtomatik, dapat
Hepar ditemukan massa, ikterus
obstruktif
Tulang
Tengkorak Nyeri, kadang tanpa keluhan
Vertebra Kompresi medula spinalis
Costa Nyeri, fraktur
Tulang Panjang Nyeri, fraktur 9
Gambaran Klinis

1. Bejolan keras di payudara (tidak


nyeri, kecilbesar, melekat pada
kulit)
2. Puting berubah (masuk ke dalam /
retraksi, terasa sakit, mengeluarkan
cairan / darah)
3. Perubahan pada kulit payudara:
berkerut, iritasi seperti kulit jeruk
4. Benjolan-benjolan kecil
5. Luka di payudara yang sulit sembuh
6. Payudara terasa panas, merah &
bengkak
10
7. Gatal di daerah sekitar puting
Diagnosa

Anamnesis
 Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan tumbuhnya, gejala
penyerta seperti ada tidaknya nyeri, jenis dan jumlah cairan yang keluar
dari puting, perubahan bentuk dan besar payudara, hubungannya dengan
haid, perubahan pada kulit, dan retraksi puting susu.
 Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat keluarga yang
terkena kanker payudara dan atau kanker ovarium, riwayat obstetri dan
ginekologi, terapi hormonal, riwayat operasi/aspirasi benjolan di payudara
sebelumnya.

11
PEMERIKSAAN FISIK

 Inspeksi
Pasien duduk tegak , tangan diangkat lurus keatas  Bentuk
payudara, warna kulit, dimpling, retraksi papil, kulit jeruk.

 Palpasi
- Berbaring dengan bantal tipis di punggung  Palpasi
benjolan (jumlah, ukuran, bentuk, batas, mobile/tidak,
nyeri/-), memijat halus puting susu keluar cairan/darah)
- Duduk  Perabaan KGB aksila, supraklavikula.
12
SADARI
Penilaian terhadap kondisi pasien kanker biasanya menggunakan skala karnofsky
dan skala ECOG (The Eatern Cooperative Oncology Group).
Skala Karnofsky
Skala Penilaian
0% Meninggal
10% Sekarat, proses fatal berlangsung cepat
20% Sangat sakit, wajib rawat inap, wajib mendapat terapi suportif
30% Hendaya berat, memerlukan layanan rawat inap, walaupun tidak akan meninggal
dalam waktu dekat
40% Hendaya, memerlukan bantuan serta asuhan medis
50% Cukup memerlukan bantuan serta asuhan medis
60% Sesekali memerlukan bantuan namun mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan
pribadi
70% Mampu merawat diri sendiri, tidak mampu menjalankan aktivitas normal
80% Mampu melakukan aktivitas normal, namun ada beberapa gejala penyakit
90% Mampu melakukan aktivitas normal, dengan sedikit tanda dan gejala penyakit
100% Normal, tidak ada keluhan

15
skala ECOG (The Eatern Cooperative Oncology Group)

Skala Deskripsi
0 Aktif secara penuh, bisa melakukan aktivitas sebagaimana sebelum
terkena penyakit tanpa hambatan
1 Terbatas dalam melakukan aktivitas berat tetapi masih bisa rawat
jalan dan bisa melakukan pekerjaan yang ringan
2 Bisa rawat jalan dan mampu untuk merawat diri sendiri tetapi tidak
mampu melakukan pekerjaan dan <50% waktu harus berbaring
3 Hanya mampu merawat diri sendiri dan >50% waktu harus berbaring

4 Harus berbaring terus menerus


5 Meninggal

16
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Mammografi

Massa padat dengan atau tanpa


gambaran seperti bintang (stellate),
penebalan asimetris jaringan
mammae dan kumpulan
mikrokalsifikasi
USG

Massa payudara jinak biasanya


menunjukkan kontur yang halus,
berbentuk oval atau bulat, echo yang
lemah di bagian sentral dengan batas
yang tegas.
Karsinoma mammae disertai dengan
dinding yang tidak beraturan, tetapi
dapat juga berbatas tegas dengan
peningkatan akustik.
MRI

Dapat menentukan penyebaran


dari karsinoma terutama
karsinoma lobuler atau
menentukan respon terhadap
kemoterapi neoadjuvan.
Imunohistokimia

 Seperti sel payudara normal, beberapa sel kanker payudara memiliki reseptor hormon
estrogen dan progesteron atau tidak memiliki reseptor hormon sama sekali.
 Kanker payudara yang memiliki reseptor estrogen ER (+), reseptor progesteron PR (+),
cenderung memiliki prognosis yang lebih baik karena masih peka terhadap terapi
hormonal.
 Satu dari lima kanker payudara memiliki sejenis protein pemicu pertumbuhan yang
disebut human epidermal growth factor receptor 2 (HER2/neu)
 Kanker payudara yang memiliki ER(-), PR(-), dan HER2/neu (-) yang disebut sebagai
triple negative, cenderung bersifat agresif dan memiliki prognosis yang buruk

20
Large-needle (core-needle) biopsy
BIOPSI mengambil bagian sentral atau inti jaringan
dengan jarum yang besar. Mudah dilakukan
diklinik dan cost-effective

Open biopsy
Fine-needle dapat berupa biopsy insisional 
aspiration biopsy atau biopsi eksisional. Pada bio
(FNAB) dilanjutkan de psi insisional mengambil
ngan pemeriksaan sebagian massa payudara yang
sitologi merupakan dicurigai, dilakukan bila tidak
cara praktis dan lebih tersedianya core-needle biopsy
murah daripada
biopsi eksisional
dengan resiko yang
rendah.
Klasifikasi
Berdasarkan histopatologis kanker payudara

Prainvasif Karsinoma in situ Karsinoma invasif

Hiperplasia Atipik • Lobular Carcinoma • Invasive ductal


in situ (LCIS) carcinoma
• LCIS pleomorfik • Invasive Lobular
• Ductal Carcinoma Carcinoma
in situ (DCIS) Bentuk khas lain:
• Penyakit Paget • karsinoma tubuler
• Karsinoma kribiformis
• Karsinoma meduler
• Karsinoma musinosus
• Karsinoma apokrin
• Karsinoma mikropapiler

22
Grading & Staging
Berdasarkan AJCC (American Joint Committee on Cancer)
Tumor Varian Keterangan
Primer (T)
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tidak ada bukti tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis (DCIS) Karsinoma duktal in situ
Tis (LCIS) Karsinoma lobuler in situ
Tis (Paget) Penyakit paget pada puting payudara tidak berkaitan dengan karsinoma invasif dan/atau
karsinoma in situ. Karsinoma parenkim payudara yang berkaitan dengan penyakit Paget
dikategorikan berdasarkan ukuran dan karakteristik penyakit parenkimnya.
T1 Diameter terbesar tumor ≤2 cm
T1 mic Diameter terbesar mikroinvasi ≤ 1 mm
T1a Diameter terbesar tumor >1 mm tetapi ≤5 mm
T1b Diameter terbesar tumor >5 mm tetapi ≤10 mm
T1c Diameter terbesar tumor >10 mm tetapi ≤20 mm
T2 Diameter terbesar tumor >2 cm tetapi ≤5 cm
T3 Diameter terbesar tumor >5 cm
T4 Tumor berukuran berapapun dengan ekstensi langsung ke (a) dinding dada atau (b) kulit
(Ulkus atau nodul kulit)
T4a Ektensi ke dinding dada, tidak termasuk m. pektoralis
T4b Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit payudara, atau nodul satelit di payudara
ipsilateral
T4c Gabungan T4a dan T4b 23

T4d Karsinoma inflamatorik


KGB Regional (N) Metastasis ke KGB

Nx KGB regional tidak dapat dinilai


N0 Tidak ada metastasis ke KGB Regional
N1 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral dan
dapat digerakkan
N2 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral dan
melekat antara satu sama lain (konglumerasi) atau melekat pada
struktur lengan
N3 Kanker telah menyebar ke mammary lymph node atau
supraclavicular lymph node ipsilateral

Mx Metastasis tidak dapat dinilai

M0 Tidak terdapat metastasis jauh

M1 Terdeteksinya metastasis jauh secara klinis dan radiologis


24
dan/atau terbukti secara histologis lebih dari 0,2 mm
Presentase Harapan
Stadium Tumor Primer KGB Regional Metastase
Hidup 5 Tahun
0 Tis N0 M0 100%
I T1 N0 M0 100%
T0 N1 M0
IIA T1 N1 M0 92%
T2 N0 M0
IIB T2 N1 M0 81%
T3 NO M0
T0 N2 M0
IIIA T1, T2 N2 M0 67%
T3 N1 M0
T3 N2 M0
T4 N0 M0
IIIB T4 N1 M0 54%
T4 N2 M0
IIIC T apapun N3 M0
IV T apapun N apapun M1 20%

25
Penatalaksanaan

Pembedahan

Mastektomi radikal adalah


tindakan pengangkatan payudara,
kompleks puting-areola, otot
Mastektomi Radikal Klasik pektoralis mayor dan minor, serta
(Classic Radical Mastectomy) kelenjar getah bening aksilaris.
Indikasi:
• Kanker payudara stadium IIIb
yang masih operable
• Tumor dengan infiltrasi ke
muskulus pectoralis major

26
MRM adalah tindakan pengangkatan
tumor payudara dan seluruh payudara
Mastektomi Radikal Modifikasi termasuk kompleks puting-areola,
(MRM) disertai diseksi kelenjar getah bening
aksilaris
Indikasi: Kanker payudara stadium I, II,
IIIA dan IIIB. Bila diperlukan pada
stadium IIIb, dapat dilakukan setelah
terapi neoajuvan untuk pengecilan
tumor.

Mastektomi simpel adalah pengangkatan


Mastektomi Simpel seluruh payudara beserta kompleks
puting- areolar,tanpa diseksi kelenjar
getah bening aksila.
• Indikasi:
• Keganasan payudara stadium lanjut
dengan tujuan paliatif menghilangkan
tumor.
• Penyakit Paget tanpa massa tumor27
• DCIS
Kanker payudara lanjut mudah dikenali secara klinis yaitu dengan
ditemukannya tanda lanjut kriteria in operabelitas Haagensen :
1. Terdapat odema luas pada kulit payudara (melebihi luas 1/3 luas kulit
payudara)
2. Adanya nodul+satelit pada kulit payudara
3. Terdapat nodul para sternal
4. Terdapat nodul supra sternal
5. Adanya odema lengan
6. Adanya metastase jauh
7. Terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced
ulserasi kulit - edema kulit
tumor terfiksir pada dinding torak
kgb axilla dengan diameter > 2.5 cm
kgb axilla melekat satu sama lain 28
Radioterapi

 Radioterapi kanker payudara dapat digunakan sebagai terapi kuratif maupun


sebagai terapi adjuvan pada pembedahan
 Radiasi harus selalu dipertimbangkan pada karsinoma mammae yang tak mampu
angkat atau jika ada metastasis.
 Radioterapi dapat diberikan dengan 2 cara yaitu, penyinaran dari luar dan dari
dalam.
 Radiasi dari dalam disebut juga dengan Brakiterapi, adalah dengan menanam
bahan radioaktif di jaringan payudara sekitar lesi.

29
Terapi Sistemik

Pada dasarnya terapi sistemik berfungsi sebagai terapi paliatif, namun dapat juga
sebagai terapi adjuvan maupun neoadjuvan. Pengobatan sistemik kanker payudara
meliputi terapi hormonal, kemoterapi dengan zat sitotoksik dan terapi biologi.

30
HORMONAL Terapi hormonal terdiri atas obat-obatan anti estrogen
(tamoksifen, toremifen), analog LHRH, inhibitor aromatase
selektif (anastrazol, letrozol), zat progestasional (megestrol
asetat), zat androgen dan prosedur oovorektomi. Terapi
hormonal standar yang berperan sebagai terapi adjuvan
adalah tamoksifen selama 5 tahun untuk pasien
pramenopause dan penghambat aromatase untuk pasien
pasca menopause.

BIOLOGI Terapi biologi berupa terapi anti ekspresi HER2/neu


menggunakan trastuzumab. Kombinasi trastuzumab dengan
kemoterapi dapat menurunkan risiko relatif mortalitas
sebesar 20%. Trastuzumab diberikan setiap 3 minggu selama
1 tahun pada pasien HER2/neu bersamaan dengan
kemoterapi adjuvan.

31
Penggunaan obat pembunuh sel kanker. Obat ini
KEMOTERAPI bisa dimasukkan melalui infus vena, suntikan,
dalam bentuk pil atau cairan.
1. Kemoterapi adjuvan, kemoterapi yang
diberikan pasca mastektomi untuk
membunuh sel-sel tumor yang walaupun
asimtomatik mungkin tertinggal atau
menyebar secara mikroskopik
2. Kemoterapi neoadjuvan, kemoterapi yang
diberikan sebelum pembedahan untuk
memperkecil ukuran tumor sehingga dapat
diangkat dengan lumpektomi atau
mastektomi simpel.
3. Kemoterapi untuk kanker payudara stadium
lanjut

32
Prognosis

Prognosis penderita keganasan payudara diperkirakan buruk jika:


• usianya muda
• menderita kanker payudara bilateral
• mengalami mutasi genetik
• adanya tripple negative yaitu grade tumor tinggi dan seragam, reseptor ER
dan PR negatif dan reseptor permukaan sel HER-2 juga negatif.

33
Pencegahan & Skrining

Karsinoma payudara dapat dicegah dengan memahami faktor risiko dan


menghindarinya. Seorang wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita
kanker payudara atau ovarium, sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) sebulan sekali, sekitar hari ke-8 menstruasi, sejak usia 18
tahun; mamografi sebaiknya dilakukan setiap tahunnya sejak usia 25 tahun.

34
 Obat profilaksis yang sampai saat ini diakui adalah tamoksifen.
Tamoksifen (antagonis estrogen)
 Mamografi dapat digunakan sebagai skrining kanker payudara,
terutama pada perempuan yang berada dalam masa pascamenopause
atau berusia diatas 50 tahun
 Jika terjadi peningkatan densitas payudara pada mamografi, risiko
kanker payudara meningkat.

35
Identitas

 Nama : Ny. S. P
 TTL : 18-09-1974
 Jenis kelamin : Perempuan
 RM : 440775
 Suku : Papua
Anamnesis
 KU : benjolan pada payudara kiri
 RPS :
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada payudara kiri sejak bulan
Oktober 2018. Awalnya benjolan sebesar kepalan tangan dan makin
membesar. Pasien tidak merasakan nyeri maupun sakit sehingga pasien
menganggap hal itu normal. Pada bulan Januari 2019 akhirnya pasien
memeriksakan diri ke dr. Sp.B
pada bulan Februari 2019 pasien melakukan biopsy pada tumor.
pasien sudah menjalani kemoterapi pertama pada bulan Maret dan akan
menjalani kemoterapi kedua namun karena pasien memiliki tekanan darah
tinggi dan anemia maka pasien belum kemo.
demam (-) sesak (-) batuk (-)
Anamnesis

 RPD : Hipertensi (+) tidak terkontrol, DM (-), Penyakit jantung (-), Penyakit
ginjal (-)
 RPK : Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal, Hipertensi (-),
DM (-), Penyakit jantung (-), Penyakit ginjal (-)
 Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pasien memiliki tiga anak. Anak
pertama berumur 25 tahun, anak kedua berumur 23 tahun dan anak terakhir
berumur 20 tahun.
 Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan setelah anak ke-3 lahir, namun hanya
2x suntik setelah itu pasien berhenti menggunakan KB.
 Pasien mengaku mendapat haid dengan siklus yang teratur, tidak nyeri saat
haid.. Pasien tidak memiliki kebiasaan minum beralkohol maupun merokok.
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : TSS


 Kesadaran : GCS E4V5M6
CM
 TTV :
TD =180/100 N =98x/m RR =20x/m SB= 36,6° Sp O2 =97%
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
 K/L : normocpehal, CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)
 Thorax : simetris, retraksi (-), sonor (+), SN vesikuler (D=S), Rh
( -/- ) , Wh (-/-)
Bj 1-2 reguler
 Abdomen : cembung, BU (+) normal, timpani, supel
 Extremitas : oedem (-), deformitas (-), akral hangat (+)
Pemeriksaan Fisik

Status Lokalis : R. Mamae sinistra


I : tampak payudara kiri membengkak ukuran seperti jeruk bali, hiperemis (+),
peau d’orange, retraksi papilla mammae (+), secret (-)
tampak bekas luka insisi ukuran 2cm, luka kering, produksi secret (-)
P : teraba massa padat, batas irreguler, nyeri tekan (+), terfixir, NT (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Hb 9,4
 Htc 27,6
 WBC 10,46
 PLT 157
Diagnosis

 Ca mammae sinistra
 Hipertensi urgensi
 Anemia
Terapi

 IVFD RL 500 cc/8 jam


 Inj. Neurobion 2x1 ampul drips
 Inj Antrain 3x1 ampul
 Inj Hemapo 10.000 U
 Trf PRC 2 kolf
 Pro kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai