TUGAS
PENATAAN RUANG PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Oleh
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, segala saran dan kritik dari para pembaca
sangat kami butuhkan demi kesempurnaan penyusunan proposal di masa yang akan
datang.
Akhirnya dalam kesederhanaan bentuk ini, kami berharap semoga karya tulis
ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya terkhususnya bagi
mahasiswa
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maluku merupakan salah satu provinsi kepulauan di Indonesia. Terdapat sekitar
1.340 pulau di Maluku. Pulau-pulau di provinsi Maluku dikelilingi oleh lautan
dengan luas 658.294,69 km2 dan kebanyakan merupakan pulau-pulau kecil. Pulau-
pulau tersebut jika di presentasekan setara dengan 92,40 % lautan. Pulau kecil
memiliki karakteristikmyang spesifik bila dibandingkan dengan wilayah daratan
pada umumnya, karena memiliki luas wilayah yang terbatas dan memiliki
kerentanan yang disebabkan oleh kondisi geografisnya, baik dari segi biofisik
maupun sosial-ekonomi (Abeyratne 1999; Briguglio 1995; Velde, Green,
Vanclooster& Clothier 2007 dalam Pinuji et al., 2018).
Pulau kecil memiliki kerentanan terhadap aktivitas manusia, bencana alam dan
perubahan iklim, yang mana akan berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan
ekosistem pada aras lokal. Aktivitas manusia yaitu berupa pembangunan yang
dalam pelaksanaannya dari waktu ke waktu, peranan atau fungsi lahan sebagai
“ruang” tempat pelaksanaan kegiatan pembangunan semakin penting. Tuntutan
kebutuhan hidup penduduk untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi
semakin banyak, sehingga volume dan jenis kegiatan semakin banyak yang
memerlukan ruang (Zulkifli, 2013).
Selain itu, bencana alam dan perubahan iklim juga dapat berakibat pada naiknya
air laut, dimana dapat berpangaruh terhadap sumber mata pencaharian bagi
sebagian besar penduduk pulau kecil (Pinuji et al., 2018). Lebih lanjut, pulau kecil
juga memiliki kerentanan terhadap eksploitasi sumberdaya alam, baik daratan
maupun lautan, yang akan berpengaruh terhadap stabilitas ekosistem yang
merupakan kunci dari keberlangsungan sebuah pulau kecil.
Pola penggunaan lahan di pulau-pulau kecil menunjukan penggunaan lahan yang
tercampur untuk permukiman, perdagangan dan jasa, pemerintahan serta lahan
pertanian. Sebagian besar lahan digunakan sebagai lahan pertanian. Ditinjau dari
aspek tata ruang, maka kondisi penggunaan lahan di pulau-pulau kecil kurang
efisien, karena letak atau lokasi peruntukan lahan tidak didasarkan pada hubungan
2
fungsional antara tiap peruntukan lahan tersebut (RTRW Kab. Luwu 2010 dalam
Zulkifli, 2013).
Dari uraian di atas, maka penataan ruang kecil dan pulau-pulau kecil perlu untuk
diatur dengan baik sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
sehingga dapat menjadi hal yang mendasar dan wajib dilakukan oleh pemerintah
untuk menyongsong pembangunan ke depan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. DPSIR Model
Tahun 1994 Organizational for Economic Co-operation and Development
(OECD) mempublikasikan bahwa model awal dari indikator kondisi lingkungan
adalah dalam susunan Pressure-State-Response (PSR), yang didefinisikan sebagai
aktivitas-aktivitas manusia yang memberikan pressure terhadap lingkungan
sehingga menyebabkan perubahan terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya
alam. Metode tersebut disebut DPSIR. Metode ini dilakukan dengan menguraikan
driving force (faktor penyebab), pressure (tekanan/faktor pendorong/katalis yang
mempercepat perubahan kondisi suatu keadaan), states (kondisi awal), impact
(dampak dari perubahan tersebut), serta responses (respon dari stakeholder/subjek
terkait terhadap perubahan tersebut) (Pinuji et al., 2018).
Sumber: http://esl.jrc.it/envind/theory/handb_03.htm
Gambar 1. Model DPSIR
DAFTAR PUSTAKA
Pinuji, S., Suhattanto, M. A., & Ariant, T. (2018). Dinamika dan Tantangan
Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah Di Wilayah Pulau Kecil. Bhumi Vol.
4 No. 1.