Anda di halaman 1dari 5

NARASI VIDEO GALALA FOR SDG’s 2020

(Durasi 10 Menit)

[Sepanjang video pakai Subtitle]

HALLO, SOBAT BAHARI!


Apa kalian tahu tentang PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN?
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ada dengan tujuan membuat dunia lebih
baik untuk generasi sekarang tanpa menghancurkan kesempatan bagi
generasi yang akan datang untuk berkembang.
(Menampilkan video ilustrasi bumi)

25 September 2015 bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa


(PBB), para pemimpin dunia termasuk Indonesia secara resmi mengesahkan
Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu Sustainable Development
Goals atau SDG’s sebagai kesepakatan pembangunan global.
(Menampilkan video pengesahan SDG’s di PBB)

SDG’s disahkan dengan tujuan MENGAKHIRI KEMISKINAN, MENGAKHIRI


KESENJANGAN dan MELINDUNGI LINGKUNGAN berdasarkan prinsip Leave
No One Behind atau Tidak Meninggalkan Satu Orangpun. SDG’s berisi 17
tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai sampai tahun 2030,
yang di antaranya :
1. Tanpa Kemiskinan
2. Tanpa Kelaparan
3. Kehidupan yang Sehat dan Sejahtera
4. Pendidikan Berkualitas
5. Kesetaraan Gender
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak
7. Energi Bersih dan Terjangkau
8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
10. Berkurangnya Kesenjangan
11. Kota dan Komunitas Berkelanjutan
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab
13. Penanganan Perubahan Iklim
14. Menjaga Ekosistem Laut
15. Menjaga Ekosistem Darat
16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
17. Kemitraan
(Menampilkan lambang 17 tujuan SDG’s satu per satu)

Guna mendukung dan menerapkan SDG’s maka pada tahun 2019, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura telah melakukan
launching FPIK for SGD’s melalui gelaran Dies Natalisnya sebagai bentuk
partisipasi dalam mendukung implementasi kebijakan dan program global
dan nasional terkait Sustainable Development Goals.
(Menampilkan video Gerbang FPIK dan Foto-Foto Dies Natalis FPIK)

Hal ini diwujudnyatakan dalam pelaksanaan KKN Tematik 2020 dengan tema
“Negeri SDG’s untuk Pulau Kecil SDG’s” dengan implementasi tematik yang
bukan hanya berfokus pada tujuan ke-14 Life Below Water atau Kehidupan
Bawah Air yaitu Ekosistem laut tapi mampu memperhatikan keterkaitan dan
integrasi tujuan ke-14 dengan 16 tujuan lainnya dalam SDG’s.
(Menampilkan video salah satu anggota yang berbicara narasi ini atau
terserah)

Kegiatan KKN Tematik 2020 ini berbasis pada Desa dan Negeri di Kota
Ambon, salah satunya Desa Galala yang merupakan wilayah pesisir sehingga
menjadi tantangan bagi kami untuk menerapkan ilmu kelautan dan
perikanan dalam kegiatan KKN ini. Desa Galala merupakan salah satu Desa
yang terletak di Kecamatan Sirimau yang berbatasan langsung dengan Teluk
Ambon dan Negeri Hative Kecil.
(Menampilkan Video Kota Ambon, Pesisir, JMP dan Desa Galala)

Desa Galala merupakan wilayah yang strategis di Kota Ambon untuk


berbagai pembangunan maupun pemanfaatan ruang atau lahan guna
mendukung kegiatan sosial ekonomi dari masyarakat itu sendiri maupun
maupun masyarakat Kota Ambon. Sebagai bagian dari Satuan Wilayah
Pembangunan (SWP), Desa Galala dikembangkan sebagai wilayah industri,
perhubungan, perdagangan, pemukiman, kawasan wisata dan lainnya.
(Menampilkan Video Jalan Desa Galala, Tempat Perahu, PLTD, Tempat
Ferry,Tempat Jualan Ikan Asar dan Makanan lainnya, Pemukiman)
Desa Galala memiliki topografi daratan yang cenderung sempit sehingga
menyebabkan perencanaan pemanfaatan lahan pesisir untuk pemukiman
dan berbagai pembangunan lainnya dilakukan tanpa memperhitungkan
faktor kesediaan lahan atau ruang sehingga berdampak pada daya dukung
lingkungan.

Kegiatan pembangunan di wilayah daratan Desa Galala juga menyisakan


beragam permasalahan. Berbagai penelitian juga menunjukkan berbagai
pemanfaatan ruang pesisir telah mengancam kehidupan ekosistem pesisir
dan laut Desa Galala.
1. Jenis lamun yang dulu ditemukan 3 jenis pada perairan Galala
sekarang hanya tersisa 1 yaitu Enhalus acoroides dikarenakan
peningkatan aktivitas masyarakat di sekitar perairan. Jika kondisi
tersebut berlangsung terus dan semakin meningkat, maka dapat
dipastikan bahwa nantinya sumberdaya lamun di perairan Desa Galala
akan mati dan hilang.
2. Siring berjalannya waktu hutan mangrove di Desa Galala mengalami
laju deforestasi yang tinggi karena alih fungsi lahan menjadi lahan
pemukiman, tambak perahu dan pelabuhan yang mengakibatkan
kondisi hutan mangrove sangat memprihatinkan dan terfragmentasi.
Selain itu, tekanan ekologis berupa pencemaran akibat banyaknya
buangan limbah antropogenik dari arah daratan. Begitu juga dengan
adanya proses sedimentasi diduga ikut berkontribusi terhadap
kerusakan hutan mangrove.
3. Adanya kegiatan perbaikan dan pengecetan kapal yang dilakukan di
PT Perum Perikanan. Hal akan menghasilkan buangan limbah ke laut,
yang mana dapat berimplikasi terhadap biota laut.
(Menampilkan Video Jalanan Desa Galala dan Contoh Permasalahan
Pesisir)

Selain permasalahan terhadap Ekosistem Laut, terdapat juga permasalahan


terkait perekonomian masyarakat Desa Galala yaitu :
1. Usaha pengolahan ikan asap yang di jual masyarakat belum mampu
meningkatkan taraf hidup mereka dikarenakan usaha tersebut belum
memperhatikan mutu dengan model pemasaran tanpa merek. Selain
itu, tidak adanya pelatihan dalam mendukung pengolahan perikanan
asap terutama dalam penerapan sanitasi dan kehigienisan serta
lemahnya jejaring atau kemitraan usaha.
2. Usaha budidaya ikan yang dikelola oleh Desa Galala tidak berjalan lagi
dikarenakan berkurangnya nelayan pantai yang menekuni sektor ini.
Selain itu, dikarenakan Gempa Bumi 2019 di Kota sehingga
menyebabkan stock ikan berkurang serta beberapa dicuri dan
keramba pung terbengkalai.
3. Pemerintah Desa belum secara konkrit melakukan pengembangan
dan pengelolaan secara maksimal di sektor ekonomi khususnya sektor
perdagangan dan UKM yang merupakan penyangga Desa Galala
sehingga butuh perhatian khusus dari Pemerintah Desa.
(Menampilkan video pedagang kaki lima dan tempat penjualan ikan asar
di Desa Galala serta foto keramba)

Sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19


maka seluruh kegiatan perancangan program KKN Tematik 2020 untuk
menjadikan Desa Galala sebagai Desa SDG’s dilakukan secara virtual atau
online. Informasi dan data difokuskan pada sumber data sekunder,
referensi-referensi/pustaka-pustaka yang dapat dicari untuk dijadikan
sumber data dalam mengimplementasikan program-program KKN.
(Menampilkan video masing-masing anggota kelompok dengan laptop
sambil mengetik, video diskusi dengan pak di zoom, video di kantor Desa
dan lainnya)

Program yang kami rancangkan merupakan program yang mendukung


penuh kebijakan poin ke-14 yang juga berkaitan dengan 16 poin lainnya
guna menjamin keberlanjutan ruang dan sumberdaya pesisir dan laut dan
juga mensejahterakan kehidupan masyarakat pesisir Desa Galala
berdasarkan permasalahan dan kondisi terkini Desa Galala, yang
diantaranya adalah :
1. Menjaga keasrian dan kebersihan pesisir dan laut Desa Galala dengan
membuat ajakan melalui papan peringatan, poster maupun modul
pengelolaan sumberdaya pesisir yang telah dibuat Dan juga
menerapkan pengelolaan sampah laut berbasis masyarakat.
2. Mengenalkan SDG’s kepada masyarakat dengan mendekorasi
beberapa spot utama wilayah Desa Galala dengan menampilkan 17
Poin SDG’s beserta lambangnya dan menekankan pada poin ke-14
serta mengembangkan potensi wisata di wilayah pesisir Desa Galala
dan tempat penyebrangan perahu agar lebih menarik.
3. Mempromosikan berbagai hasil produksi laut seperti ikan asar dan
kuliner lainnya di Desa Galala ke website Desa Galala serta
menyediakan suatu ruang di pesisir dengan memperhatikan daya
dukung lingkungan untuk menunjang penjualan kuliner dan
menjadikan wilayah pesisir sebagai pusat kuliner laut Desa Galala
dengan memperhatikan kebersihan lingkungan. Tak lupa juga,
memprioritaskan sektor perdagangan dan UKM.
4. Desa Galala merupakan daerah rawan bencana khususnya banjir
untuk itu perlu adanya mitigasi perubahan iklim dan bencana untuk
wilayah pesisir.

Seluruh program yang kami rancangkan merupakan perpaduan penerapan


poin ke-14 dengan : Poin ke-3 Kehidupan yang sehat dan sejahtera, poin ke-
8 pertumbuhan ekonomi, poin ke-12 konsumsi dan produksi yang
bertanggung jawab.
(Menampilkan contoh video Desa SDG’s dan video lainnya dengan
menampilkan lambang poin ke-3, 8 dan 12)

Agenda SDGs bukan hanya menjadi agenda pemerintah saja tetapi juga
agenda kita bersama sebagai masyarakat dunia untuk menciptakan dunia
yang lebih baik dengan mewujudkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial dan melestarikan alam. Untuk itu, mari sama-sama kita wujudukan
SDG’s dimulai dari lingkungan kita sendiri dan memperlihatkan seberapa
cerdas hal yang bisa kita lakukan untuk bumi ini.

GALALA FOR SDG’s 2020!


(Narasi salah satu anggota berbicara sebagai penutup video)

Anda mungkin juga menyukai