Anda di halaman 1dari 13

Makalah EKONOMI

Pengertian APBN DAN


APBD
Kata Pengantar
Alhamdulilah penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, oleh karena rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan
makalah tentang APBN & APBD. Selain sebagai tugas, makalah yang
penulis buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca
tentang pengertian,fungsi dan tujuan dari APBN & APBD.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena
itu ,selesainya makalah ini bukan semata karena kemampuan
penulis, banyak pihak yang mendukung dan membantu. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
pihak-pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun
sangat Saya butuhkan agar kedepannya saya mampu lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
B. MASALAH
C. LANDASAN TEORI
D. PEMBAHASAN
1. Pengertian APBN & APBD
2. Fungsi dari APBN & APBD
3. Tujuan dari APBN & APBD
E. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah
adanya tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Teori Organisasi Umum 2. Makalah ini di
buat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan
mata kuliah tersebut.
Tema APBN & APBD di pilih karena menurut
penulis APBN & APBD berperan penting dalam
masalah perekonomian di Indonesia karena di
gunakan untuk mengatur alokasi dana dari
seluruh pendapatan Negara, serta di gunakan
untuk pembangunan di Indonesia, dan juga
merupakan salah satu instrument bagi pengendali
stabilitas perekonomian Negara di bidang fiscal.
selain itu mekalah ini di buat sebagai
pembelajaran bagi para pembaca terutama bagi
penulis. Maka dengan alasan-alasan tersebutlah
makalah ini di buat.
B. RUMUSAN MASALAH

Makalah ini akan membahas tentang masalah-


masalah :
1. Pengertian dari APBN & APBD
2. Fungsi dari APBN & APBD
3. Tujuan dari APBN & APBD
Masalah-masalah ini diangkat karna untuk
mengatur kegiatan perekonomian nasional, suatu
Negara harus membuat anggaran pendapatan dan
belanja maka perlu adanya APBN & APBD di
Indonesia.
C. LANDASAN TEORI
Dalam Pasal 1 Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003
dijelaskan pengertian Keuangan Negara yaitu Keuangan
Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut.(Undang-undang No.17 tahun 2003)
Penganggaran disektor pemerintahan merupakan suatu
proses yang
kompleks dan panjang serta tidak dapat dilepaskan dari
sektor politis.
Kompleksitas disebabkan karena belum adanya kesempatan
yang dapat diterima semua pihak tentang bagaimana
pengalokasian sumber dana pemerintah secara tertib.
Ketidak kesepakatan tersebut antara lain disebabkan
masalah politis, adanya nilai-nilai kepemimpinan yang
berbeda diantara pengambil keputusan, serta adanya
perdebatan tentang bangaimana suatu sistem penganggaran
dapat memuaskan semua pihak yang terkait maka alokasi
anggaran sekarang didasarkan kepada target kinerja.
Perubahan pendekatan ini tentunya menuntut adanya
perubahan paradigma dari aparat pemerintah baik yang
pusat maupun daerah, karena 9 setiap dana yang
dialokasikan dalam APBN maupun APBD harus dapat terukur
kinerjanya, dengan kata lain tidak ada alokasi anggaran
apabila tidak jelas kinerjanya. Perubahan paradigma di dalam
penyusunan APBN/APBD ini dilatar belakangi hal-hal berikut:
a. Meningkatnya tuntutan masyarakat di era reformasi
terhadap pelayanan publik yang ekonomis, efisien, efektif,
transparan, akuntabel dan responsif.
b. Berlakunya Undang Undang No. 22 dan 25 tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dan Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
c. Adanya PP No. 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Sistem prosedur, format dan struktur APBN/APBD yang
berlaku selama ini kurang mampu mendukung tuntutan
perubahan sehingga perlu perencanaan yang sistematis,
terukur dan komprehensif.
Terdapat berbagai definisi tentang arti penganggaran, namun
secara umum penganggaran (budgeting) dapat diartikan
sebagai suatu cara atau metode yang sistematis untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya keuangan.Sedangkan
anggaran (budget) dirumuskan secara singkat oleh Brimson
dan Antos (1994) sebagai rencana yang dituangkan dalam
angkaangka financial.
Berkaitan dengan organisasi pemerintahan, penganggaran
berarti proses pengalokasian sumber daya keuangan negara
yang terbatas untuk digunakan 10 membiayai pengeluaran
oleh unit pemerintahan (kementrian dan lembaga sebagai
pengguna anggaran).
D. PEMBAHASAN
1. Pengertian dari APBN & APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi
daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun
anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN,
dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan
dengan Undang-Undang.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD
ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD
meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember.
2. Fungsi dari APBN & APBD
Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara :
APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran
dan pendapatan negara dalam rangka membiayai
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan,
mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan
nasional, mencapai stabitas perekonomian, dan menentukan
arah serta prioritas pembangunan secara umum.APBN
mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang
menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban
negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam
APBN. Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk
membiayai pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
• Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara
menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian,
pembelanjaan atau pendapatan dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
• Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran
negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk
merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu
pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara
dapat membuat rencana-rencana untuk medukung
pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan
dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan
dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat
mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut
agar bisa berjalan dengan lancar.
• Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk
menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang
negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.
• Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus
diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas
perekonomian.
• Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
• Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran
pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah :
• Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi
dasar untuk merealisasi pendapatan dan belanja pada tahun
bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah
kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan.
• Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah
menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah
menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran
daerah menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan atau
kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.
• Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah
harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya,
serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian
daerah.
• Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-
kebijakan dalam penganggaran daerah harus memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.
• Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah
menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
3. Tujuan dari APBN & APBD
sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara
dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan
produksi, memberi kesempatan kerja, dan menumbuhkan
perekonomian, untuk mencapai kemakmuran masyarakat.
APBN/ APBD memang dirancang oleh pemerintah, namun
harus mendapat persetujuan DPR.Proses penyusunan APBD
terjadi di tingkat eksekutif dan legislatif, sbb :
1. Proses yang terjadi di Eksekutif
Proses penyusunan APBD secara keseluruhan berada di
tangan Sekretaris Daerah yang bertanggungjawab
mengkoordinasikan seluruh kegiatan penyusunan APBD,
sedangkan proses penyusunan belanja rutin disusun oleh
bagian keuangan Pemda. Proses penyusunan penerimaan
dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah dan proses
penyusunan belanja pembangunan disusun oleh Bappeda
(bagian penyusunan program dan bagian keuangan).
2. Proses di legislative
Proses penyusunan APBD di tingkat legislatif dilakukan
berdasarkan Tatib DPRD yang bersangkutan.
E. PENUTUP

Sebagai penutup, saya ingin menegaskan kembali bahwa


APBN dan APBD bukanlah tujuan itu sendiri, tetapi instrumen
untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Kita ikut
bertanggung jawab untuk menggunakan instrumen anggaran
dengan sebaik-baiknya. Saya juga perlu mengingatkan kita
semua bahwa kita sudah akan memasuki tahun ketiga
pelaksanaan RPJMN 2010 – 2014. Sudah waktunya
melakukan evaluasi paruh waktu pelaksanaan RPJMN 2010 –
2014. Untuk itu, saya harapkan konsultasi triwulanan ini
dapat menghasilkan alternatif-alternatif untuk
mengoptimalkan pemanfaatan APBN dan APBD guna
mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran yang
telah ditetapkan dalam RPJMN 2010 – 2014.
DAFTAR PUSTAKA

1. DPR RI. "UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara" . Pasal 15 Ayat 4. Badan Pemeriksaan Keuangan.
Diakses pada 7 januari 2010.
2. DPR RI. "UU Nomor 47 Tahun 2009 tentang APBN 2010" .
Pasal 23 Ayat 2 & 3. Departemen Keuangan RI. Diakses pada
7 januari 2010.
3. http://id.wikipedia.org/

NAMA : Achmad Nur Syaifudin


KELAS : XI IIS 1

Anda mungkin juga menyukai