Anda di halaman 1dari 2

1. Kenapa setiap fase-fase ini terjadi pada pertumbuhan tertutup?

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan jumlah atau volume serta ukuran
sel. Pada organisme prokariot seperti bakteri, pertumbuhan merupakan pertambahan volume
dan ukuran sel dan juga sebagai pertambahan jumlah sel. Pertumbuhan sel bakteri biasanya
mengikuti suatu pola pertumbuhan tertentu berupa kurva pertumbuhan sigmoid

Perubahan kemiringan pada kurva tersebut menunjukkan transisi dari satu fase
perkembangan ke fase lainnya. Nilai logaritmik jumlah sel biasanya lebih sering dipetakan
daripada nilai aritmatik. Logaritma dengan dasar 2 sering digunakan, karena setiap unit pada
ordinat menampilkan suatu kelipatan-dua dari populasi. Kurva pertumbuhan bakteri dapat
dipisahkan menjadi empat fase utama : fase lag (fase lamban atau lag phase), fase pertumbuhan
eksponensial (fase pertumbuhan cepat atau log phase), fase stationer (fase statis atau stationary
phase) dan fase penurunan populasi (decline). Fase-fase tersebut mencerminkan keadaan
bakteri dalam kultur pada waktu tertentu. Di antara setiap fase terdapat suatu periode peralihan
dimana waktu dapat berlalu sebelum semua sel memasuki fase yang baru.

Adapun alasan mengapa fase-fase ini terjadi dikarenakan pada kurva pertumbuhan tertutup,
pemberian nutrisi untuk kelangsungan hidup mikroba hanya diberikan sekali saja sehingga
terjadi persaingan perebutan nutrisi antara mikroba satu dengan yang lainnya, hal inilah yang
menyebabkan kurva yang terbentuk tidak konstan. Pada fase lag organisme masih mengalami
proses adaptasi, kemudian masuk fase log mulai terjadi pembelahan organisme secara
maksimum dan mulai terjadi perebutan nutris, kemudian fase stasioner dimana pada fase ini
kurva pertumbuhan berhenti dan kurva horisontal. Hal ini disebabkan ketidakseimbagan
nutrient dan O2, keseimbangan jumlah sel yang membelah dan yang mati dan fase terakhir
adalah fase kematian dimana nutrisi yang digunakan organisme sudah mati. Berbeda halnya
dengan kurva pertumbuhan terbuka dimana nutrisi diberikan secara terus menerus dalam
jangka waktu yang ditentukan sehingga mikroba yang hidup di dalamnya akan tetap sama
jumlahya,

2. Apa yang terjadi pada setiap fase tersebut


a. Fase Lag
Pada saat pertama kali organisme ditumbuhkan pada media kultur yang baru biasanya
tidak segera didapati peningkatan jumlah atau massa sel. Walaupun demikian sel tetap
mensintesis komponen seluller. Fase lag dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain
karena sel yang sudah tua dan kekurangan ATP, essential cofactors serta ribosom.
Substansi substansi ini harus terlebih dahulu disintesis sebelum pertumbuhan berlangsung.
Kemungkinan yang lain adalah media pertumbuhan yang berbeda dengan media
pertumbuhan sebelumnya. Dalam hal ini enzim- enzim baru akan diperlukan untuk
penggunaan nutrisi yang berbeda. Selain itu lag fase dapat terjadi apabila sel mengalami
kerusakan sehingga membutuhkan waktu untuk perbaikan kembali. Lamanya lag phase
bervariasi tergantung pada kondisi sel dan sifat dari media. Sel yang sudah tua atau baru
saja dikeluarkan dan tempat penyimpanan (refrigerated) atau dikultur dalam suatu media
dengan kandungan nutrisi yang berbeda akan membutuhkan lag fase yang lebih panjang
jika dibandingkan dengan sel yang masih muda dan dikulturkan pada media baru yang
sama.
b. Fase Eksponensial
Fase ini disebut juga dengan fase log. Organisme tumbuh dan membelah pada
kecepatan maksimum tergantung pada sifat genetik, medium dan kondisi pertumbuhan.
kecepatan pertumbuhan konstant, sel membelah dan meningkat jumlahnya (doubling)
dalam interval yang teratur. Pada fase ini sel mempunyai kesamaan sifat kimia dan
fisiologi sehingga banyak digunakan dalam studi - studi biokimia dan fisiologi.
c. Fase Stationer
Pada fase ini kurva pertumbuhan berhenti dan kurva horisontal. Hal ini disebabkan
ketidakseimbagan nutrient dan O2, keseimbangan jumlah sel yang membelah dan yang
mati, tipe organisme serta akumulasi limbah toksik seperti asam laktat. Bakteri mampu
tumbuh pada maksimum populasi sel (cell density) 1 x sel/ml sedangkan protozoa dan
alga hanya mampu tumbuh pada tingkat populasi 1 x 106 sel/ml.
d. Fase Kematian
Pada fase kematian adanya perubahan lingkungan tumbuh seperti kehabisan nutrisi
dan akumulasi limbah toksik menjadi faktor penyebab menurunnya jumlah sel hidup. Sel
mengalami kernatian dalam pola logaritmik (Biyobe, 2012)
3. Bentuk-bentuk pertumbuhan bakteri

Anda mungkin juga menyukai