Dalam menyelidiki suatu perikop Perjanjian Lama yang berbentuk puisi, kita harus memperhatikan :
A. Ciri yang paling menonjol dalam puisi orang Ibrani : PARALELISME (Perulangan).
Paralelisme adalah penyesuaian yang terdapat antara beberapa kata dari sebuah kalimat puisi. Sebuah
paralelisme lengkap disebut sebuah baris. Setiap baris berisi 2, kadang 3, 4 atau lebih (jarang sekali) anak
kalimat puisi. Ayat yang memiliki 2 anak kalimat disebut bicolon; 3 anak kalimat disebut tricolon. Kalimat
puisi dengan 1 anak kalimat juga ada dan disebut monocola.
Ketika kita membaca baris-baris puisi Ibrani dengan teliti, kita akan melihat bahwa anak kalimat
berhubungan dengan arti dari induk kalimat. Tetapi, secara unik anak kalimat selalu membawa lagi
pikiran yang terdapat dalam induk kalimat.
2. Paralelisme Antitetik:
Memakai antonim (sebuah kata yang artinya berlawan dengan sebuah kata lainnya : kurus/gemuk,
lemah lembut/kasar). Pikiran yang sama diutarakan dari 2 perspektif yang berbeda bahkan seringkali
berlawanan. Anak kalimat kedua atau berikutnya berkontras dengan pikiran di anak kalimat
pertama. Pernyataan pada anak kalimat pertama diteguhkan oleh lawannya yang ada di baris kedua.
1
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
3. Paralelisme Sintetik:
Pikiran di anak kalimat pertama diteruskan dan dikembangkan di baris kedua. Jadi isi di anak kalimat
kedua atau berikutnya menambahkan pada anak kalimat pertama untuk memberikan informasi lebih
lanjut atau menjadikannya sempurna.
2
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
Frase “gemetarlah hai bumi”, harus dibaca dengan kalimat A dan dengan kalimat B:
Di hadapan TUHAN, gemetarlah hai bumi.
Di hadapan Allah Yakub, gemetarlah hai bumi.
A B
B A
3
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
Chiasme juga dapat ditemui pada sebuah struktur tingkat yang lebih tinggi dalam mazmur.
Contohnya Mazmur 2 yang terdiri atas 4 stanza yang tersusun sebagai chiasme. Stanza I (ayat 1-3)
dan terakhir (ayat 10-12) berhubungan dengan raja-raja dunia dan perbuatan-perbuatan yang
terjadi di dunia. Stanza II (ayat 4-6) dan III (ayat 7-9) menceritakan apa yang terjadi di sorga. Pola
chiasme bagi seluruh mazmur tersebut:
Dunia Sorga
Sorga Dunia
Elipsis
Kebanyakan dari contoh-contoh yang kita lihat tadi merupakan paralelisme lengkap (complete parallelism).
Maksudnya, setiap bagian anak kalimat pertama paralel dengan setiap bagian yang terdapat dalam anak kalimat
yang kedua.
Terkadang anak kalimat kedua tidak memakai sebagian kata dari anak kalimat pertama, dengan pengertian
bahwa bagian anak kalimat pertama yang tidak dipakai akan dibaca dalam anak kalimat kedua. Biasanya yang
tidak dipakai ialah kata kerja.
Engkau telah menaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah,
dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam. (Mazmur 88:7)
Kata kerja tidak ada dalam anak kalimat kedua, tetapi kita mengerti bahwa pengertian anak kalimat kedua:
(Engkau telah menaruh aku) dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
Sarana puisi semacam itu disebut elipsis. Gunanya adalah untuk menyatukan secara lebih erat 2 anak kalimat,
dan untuk mengungkapkan sesuatu secara ringkas.
Dengan demikian, jika kita tidak mengerti cara kerja imageri, kita akan kehilangan banyak berita mazmur
maupun bagian Alkitab lainnya yang berbentuk puisi.
4
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
Imageri berbicara melalui lukisan kata-kata dengan sebuah perbandingan. Kadang-kadang perbandingan
tersebut secara langsung dan disebut Simile. Sebuah simile ialah sebuah perbandingan yang dibuat
menjadi jelas dengan memakai kata seperti. Contohnya:
Jenis imageri yang kedua adalah Metafora, yaitu suatu perbandingan yang tidak langsung, tanpa
memakai kata seperti. Sebuah metafora mengkomunikasikan sebuah image yang lebih jelas daripada
sebuah simile sebab metafora memberikan perbandingan tidak langsung dan melukiskan perbandingan
yang lebih dekat. Contoh:
Kita mulai menjawab dengan hal yang jelas kita ketahui: pemazmur tidak membandingkan rupa fisik
anak-anaknya dengan anak panah. Tidak ada hubungan harfiah atau fisik antara anak-anak lelaki dengan
anak panah. Inilah perbedaannya.
5
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
Tetapi bagaimana mereka dapat menjadi sama? Bagaimana perbandingan dengan anak panah dapat
menerangkan maksud pemazmur bahwa anak-anak lelaki merupakan berkat bagi ayah mereka?
Jawabannya: Anak panah adalah milik seorang tentara. Anak panah adalah senjata yang membantu
tentara itu dalam perang. Demikian juga dengan anak-anak lelaki yang dapat menjadi sumber kekuatan
bagi seorang ayah ketika ia berjuang dalam dunia ini; anak-anaknya akan mendukung dia.
C. Inclusio
Selain paralelisme dan imageri, penyair kuno Yahudi “memperindah” dan mengembangkan puisi ciptaan
mereka dengan pelbagai sarana lain yang agak kurang penting karena jarang terdapat.
Diantaranya yang paling menarik dan paling menonjol serta cukup penting untuk memahami mazmur
adalah Inclusio, yaitu sebuah pengulangan yang membuka dan menutup sebuah syair. Contohnya:
Mazmur 8, di ayat pembukaan dan ayat penutup, yaitu ayat 2 dan 10:
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya namaMu, di seluruh bumi!
Mazmur 106, dibuka dan ditutup dengan kata ibrani Hallelluyah, yang diterjemahkan menjadi
Puji TUHAN!
Sebuah Inclusio membuat sebuah mazmur mempunyai kesatuan, dan yang lebih penting lagi,
menentukan mood seluruh mazmur. Dalam Mazmur 8, Inclusio membangkitkan suatu sikap hormat
kepada Tuhan.
6
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
Karena itu kita harus berhati-hati. Jangan melakukan eksegesis (mencari arti asal) dengan berusaha
mencari arti khusus dalam setiap kata atau frase, yang sebenarnya tidak dimaksudkan penulisnya.
Sebagai contoh:
“Allah kita benteng yang teguh”.
Ini bukan berarti Allah adalah sejenis perbentengan atau gedung/tembok yang tidak bisa ditembus,
melainkan ini adalah cara berpikir tentang Allah.
“Dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51).
Pemazmur sama sekali tidak sedang berusaha membangun doktrin bahwa mengandung itu dosa,
atau bahwa ibunya adalah seorang pendosa, atau “original sin” berlaku pada anak-anak yang belum
dilahirkan, dll. Dia sedang memakai hiperbola untuk mengekspresikan secara kuat dan jelas bahwa
dia adalah seorang pendosa.
“Sebab Engkaulah yang …, menenun aku dalam kandungan ibuku” (Mazmur 139).
Ada yang menghubungkan kata “menenun” dengan jalinan DNA manusia. Pendapat seperti itu tidak
bisa diterima, karena sebenarnya ini adalah metafora yang dipakai pemazmur untuk
menggambarkan bagaimana Allah terlibat secara pribadi dalam proses penciptaan dirinya.
PA KITAB MAZMUR
7
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
1. Mazmur Pujian :
Mudah dikenali melalui kata-kata penuh sukacita yang ditujukan kepada Tuhan. Pemazmur
mengutarakan semua perasaannya dengan penuh sukacita atas kebaikan Tuhan. Pujiannya penuh
sukacita karena pemazmur menyadari kehadiran Tuhan.
Struktur umumnya:
(1) Panggilan untuk menyembah Tuhan.
Panggilan ini ditujukan kepada pemazmur sendiri atau kepada orang-orang lain yang percaya
kepada Allah. Sering dipakai sebuah pembukaan yaitu perintah “Pujilah TUHAN!” yang dalam
bahasa Ibrani Haleluyah (113:1). Ada suatu variasi tema panggilan menyembah Tuhan, yaitu
pernyataan sederhana dari pemazmur bahwa dia ingin mempersembahkan pujian kepada
Tuhan (92:2).
(2) Alasan mengapa Tuhan patut dipuji.
Tuhan dipuji bukan karena sesuatu yang abstrak, tetapi karena Ia sudah berbuat sesuatu dalam
kehidupan pribadi atau kehidupan seluruh umatNya. Ini merupakan bagian pelajaran terpenting
bagi kita, sebab itu, saat menyelidiki mazmur jenis ini kita harus mempelajarinya secara
mendalam.
Bagian ini biasanya didahului dengan kata depan Ibrani ki, yang artinya sebab (92:2, 5; 96:1, 5).
Mazmur pujian bisa dibagi lagi berdasarkan alasan pujian yang disampaikan. Contohnya, Tuhan
dipuji sebagai Pencipta semesta (Maz 8, 104, 148), Pelindung dan Pemelihara Israel (Maz 66,
100, 111, 114, 149), Tuhan atas Sejarah (Maz 33, 103, 113, 117, 147), atau Raja (Maz 47). Alasan
terpenting pemazmur memuji Tuhan adalah karena Tuhan sudah menyelamatkan Israel dari
kesusahan; Ia telah menebus Israel dari musuh-musuhnya (Maz 98 yang merupakan pujian
keselamatan).
(3) Ajakan untuk lebih lanjut memuji Tuhan.
Struktur umumnya :
(1) Doa (Invocation).
8
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
Kebanyakan keluhan adalah keluhan pribadi di mana pemazmur berbicara dalam kata ganti orang
tunggal “aku” (3:6-8). Ada juga keluhan nasional, dan musuhnya ialah bangsa yang berusaha
menghancurkan Israel (Maz 83).
9
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
Mazmur yang berpusat pada penebusan yang dilakukan Tuhan di masa lampau. Dalam mazmur-
mazmur jenis ini, suatu rangkaian perbuatan Tuhan diperingati kembali. Isi pokoknya adalah
perbuatan Tuhan yang ajaib (105:2).
Perbuatan-perbuatan Tuhan dicatat agar Israel dapat memuji Dia (105:1). Dan ada juga yang
mengajar generasi masa depan untuk bertindak (78:7).
6. Mazmur Hikmat :
Menekankan sebuah kontras dari pelbagai macam cara hidup yang menghasilkan akibat yang
berbeda. Di satu sisi ada orang-orang jahat yang dikutuk Tuhan, di sisi lain ada orang-orang benar
yang menerima berkat Tuhan (1:1, 6).
Sebagian mazmur jenis ini merenungkan tentang keindahan dan keajaiban hukum Tuhan (19:7). Ada
yang menunjukkan kekaguman terhadap susunan dunia ciptaan Tuhan (19:1). Ada juga yang
menyinggung tentang tentang kehidupan dan iman yang skeptis (Maz 73). Bahkan ada juga yang
seperti Kidung Agung, yaitu dengan provokatif memberikan pujian kepada Tuhan untuk kasih antara
manusia yang begitu intim (45:14-16).
7. Mazmur Raja :
Ada 2 macam :
(1) Yang berpusat pada raja Israel (Maz 20, 21, 45). Aspek kerajaan dari mazmur ini tidak segera
terlihat, karena raja tidak menyebut dirinya “raja” melainkan “aku”.
(2) Yang memperlihatkan Tuhan sebagai Raja.
Kedua kelompok ini berhubungan erat karena raja adalah refleksi Tuhan di bumi. Sesungguhnya
Tuhan adalah Raja (47:8).
1
0
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
Banyak Mazmur Raja memuji Tuhan sebagai Raja yang memberikan kemenangan dalam peperangan,
sehingga mazmur ini dapat juga disebut Nyanyian Pahlawan Ilahi (Maz 98).
Daftar Pustaka :
1. Longman III, Tremper, BAGAIMANA MENGANALISA KITAB MAZMUR?, SAAT, Malang, 2000.
2. Fee, Gordon D., and Douglas Stuart, HOW TO READ THE BIBLE FOR ALL ITS WORTH : A Guide to
Understanding the Bible, Scripture Union, London, 1989.
3. Sutanto, Hasan, HERMENEUTIK : Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab, Seminari Alkitab Asia
Tenggara, Malang, 1998.
4. Fisher, Don L., PRA HERMENEUTIK, Gandum Mas, Malang, 2001.
1
1
More Precious than Gold, Sweeter than Honey (Psalm 19:10)
PA in Holiday II, POSA FMIPA UI, Januari 2003
LATIHAN PA MAZMUR
1
2