Anda di halaman 1dari 6

SNI 06-2438-1991

METODE PENGUJIAN KADAR ASPAL

BAB I
DESKRIPSI

1.1 Maksud dan Tujuan


1.1.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan
pengujian kadar aspal dari bahan-bahan yang mengandung aspal.

1.1.2 Tujuan
Tujuan metode ini adalah mendapatkan nilai kadar aspal dari bahan-bahan
yang mengandung aspal.

1.2 Ruang Lingkup


Pengujian ini dilakukan terhadap bahan-bahan yang mengandung aspal. Hasil
pengujian ini dapat dilakukan untuk pengendalian mutu bahan aspal yang akan
digunakan, sekaligus bahan masukan perencana dan pelaksana pembangunan
jalan.

1.3 Pengertian
beberapa pengertian dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Kadar aspal adalah perbandingan antara berat aspal dengan berat total bahan
yang mengandung aspal dikali 100%.
2) Filtrat adalah bagian larutan yang jernih dari pekerjaan (proses) penyaringan.

BAB II
CARA PELAKSANAAN

2.1 Peralatan
Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1) Gooch crucible adalah cawan porselin berdiameter atas 44 mm, mengecil ke
bawah berdiameter dasar sekurang-kurangnya 36 mm dengan tinggi bagian
dalam crucible 28 mm;
2) Alas asbes dengan panjang serat kira-kira 1 cm, yang telah dicuci dengan asam
(HCI);
3) Tabung penyaring berdiameter dalam 40-42 mm;
4) Labu penyaring; 250 ml atau 500 ml yang berdinding tebal;
5) Tabung karet untuk menahan cawan Gooch;
6) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ±
5)oC;
7) Pembakar gas;
8) Pompa hampa udara (vacuum pump);
9) Neraca analitik kapasitas (200 ± 0,001) gram;
10) Desikator;
11) Cawan penguap porselin;
12) Saringan diatome;
13) Gelas arloji (wacth glass);
SNI 06-2438-1991

2.2 Persiapan Benda Uji


Benda uji adalah contoh yang mengandung aspal yang telah dikeringkan dibawah
suhu penguapan air sekurang-kurangnya 2 gram. Apabila contoh aspal tersebut
keras tumbuklah sekurang-kurangnya 4 gram sampai halus dan ambillah 2 gram
sebagai benda uji.

2.3 Cara Pengujian


Urutan proses dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1) Timbanglah bejana berkapasitas 150 ml;
2) Masukkan benda uji ke dalam bejana tersebut dan tuangkan 100 ml trichlor
ethylen sedikit demi sedikit sambil diaduk sehingga bitumen larut;
3) Tutup bejana dengan gelas arloji selama 15 menit;
4) Persiapan cawah Gooch;
(1) Masukkan tabung penyaring dalam mulut labu penyaring dan;
(2) Masukkan cawan Gooch ke dalam tabung penyaring;
(3) Hubungkan labu penyaring dengan pompa hampa udara;
(4) Isi cawan Gooch dengan suspensi asbes dalam air;
(5) Isaplah dengan pompa hampa udara, hingga terbentuk lapisan halus asbes
pada dasar cawan Gooch;
(6) Angkat dan bakarlah cawan Gooch dengan pembakar gas;
(7) Dinginkan cawan Gooch dalam desikator;
(8) Timbang
(9) Ulangi pekerjaan no (6) s/d (8) sampai mendapatkan asbes kering
sebanyak (0,5 ± 1) gram;
(10) Masukkan cawan Gooch tersebut ke dalam tabung penyaring;
(11) Tuangkan larutan bitumen dan trichlor ethylen ke dalam cawan Gooch yang
telah dipersiapkan;
(12) Isaplah dengan pompa hampa udara perlahan-lahan hingga terbentuk
endapan pada dasar cawan Gooch;
(13) Bersihkan sisa-sisa endapan dalam bejana dengan trichlor ethylen dan
pindahkan seluruhnya ke dalam cawan Gooch sampai fitrat menjadi jernih;
(14) Isaplah dengan pompa hampa udara sampai endapan tampak kering;
(15) Pindahkan cawan Gooch dari tabung penyaring;
(16) Cucilah bagian bawah dengan trichlor ethylen untuk menghilangkan sisa
filtrat yang menempel;
(17) Masukkan ke dalam oven pada suhu (110 ± 10)oC selama 20 menit untuk
menghilangkan sisa-sisa trichlor ethylen;
(18) Timbanglah setelah didinginkan dalam desikator (b).
5) Keringkan bejana tersebut dalam oven pada (110 ± 10)oC dan timbanglah
sampai berat tetap; tambahkan berat tersebut (H) sebagai koreksi kepada
endapan yang tertinggal dalam cawan Gooch;
6) Bila diperlukan penentuan kadar mineral, maka cawan Gooch dipijarkan
sehingga menjadi cerah, kemudian timbanglah setelah didinginkan dalam
desikator o(C);
7) Apabila dalam cawan Gooch terdapat mineral karbonat, tambahkan beberapa
tetes ammonia karbonat; keringkan pada suhu (110 ± 10)oC di dalam desikator;
8) Masukkan filtrat dari labu penyaring dalam cawan dan cucilah labu dengan
trichlor ethylen kemudian masukkan larutan tersebut ke dalam cawan;
SNI 06-2438-1991

9) Uapkan trichlor ethylen dalam cawan tersebut hingga kering, kemudian pijarkan
sisa trichlor ethylen dalam cawan hingga tidak nampak lagi titik hitam atau titik
pijar;
10) Timbanglah segera setelah didinginkan dalam desikator;
11) Penambahan berat cawan diperhitungkan sebagai koreksi terhadap berat
endapan yang tidak tertahan dalam cawan Gooch.
2.4 Perhitungan
dalam perhitungan selain dihitung kadar bitumen, dapat juga dihitung kadar bahan
mineral dan sisanya. Cara perhitungannya adalah sebagai berikut :

A − (B + D )
Aspal : X = x(100(%)
A

C+D
Bahan Mineral : X = x(100(%)
A

Sisa = 100 – ( X+Y) (%)

Keterangan :
A = berat benda uji bebas air;
B = berat endapan;
C = berat endapan setelah dipijarkan;
D = berat total koreksi;

D=B+H–C

atau

D = B + H –J

2.5 Laporan
kadar bitumen dilaporkan dalam prosen, demikian pula kadar mineral atau sisanya
juga dilaporkan dalam prosen.
SNI 06-2438-1991

LAMPIRAN B
LAIN-LAIN

GAMBAR 1
ALAT PENYARING ASPAL
SNI 06-2438-1991

LAMPIRAN B
LAIN-LAIN

CONTOH ISIAN FORMULIR


(Nama Instansi/Jawatan)
Prt No. : Terima tanggal : 25-1-1990
Contoh dari : Dikerjakan tgl. : 27-1-1990
Jenis contoh : AC 80/106 Selesai tgl : 27-1-1990

Pemeriksa :
1. Tuti

PENGUJIAN KELARUTAN DALAM C2 HCL3/KADAR ASPAL

Pembukaan Contoh dipanaskan Pembacaan waktu Pembacaan suhu


contoh Mulai jam : 08.30 Oven
Selesai jam : 09.00 Temp…...oC

Pemeriksaan
1. - Penimbangan Mulai jam : 09.00
- Pelarutan Selesai jam : 11.00
2. Menyaring Mulai jam : 11.00
Selesai jam : 11.30
3. - Pengeringan Mulai jam : 11.30
- Penimbangan Selesai jam : 12.30

Berat erlemeyer + aspal = 104.5017 gr 100.5027 gr


Berat erlemeyer kosong = 102.4188 gr 98.4125 gr

Berat aspal = 2.0325 gr 2.0902 gr


Cawan Goach + endapan = 12.2180 gr 12.2278 gr
Cawan Goach kosong = 12.2125 gr 12.2228 gr

Berat endapan = 0.0055 gr 0.0050 gr


Atau = 0.2641 % 0.2392 %
Rata-rata = 0.2516 %
Kelarutan/kadar aspal = 100 – 0.2516 = 99.7484 %
Kesulitan : Tanda tangan pemeriksa :
1. Tuti

Diperiksa oleh,

( IR. TJITJIK W.S. )


SNI 06-2438-1991

Anda mungkin juga menyukai