Anda di halaman 1dari 30

Mineral Mikro

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semua mahluk hidup memerlukan unsur anorganik atau mineral untuk

proses kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan atau pakan

mengandung mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam.

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal

sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis

dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah

menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi

uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam

bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar

individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik (Davis dan

Mertz 1987).

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak

atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral

esensial dan non esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan

dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau
pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua

golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.

Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam

tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit

dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral

non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum

diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya

tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui informasi mengenai Biokimia Mineral Mikro

2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui pengertian mineral mikro

2) Untuk mengetahui sumber mineral mikro

3) Untuk mengetahui fungsi mineral mikro

4) Untuk mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan mineral mikro

5) Untuk mengetahui bagaimana penyerapan/ metabolism mineral mikro

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MINERAL MIKRO

Mineral merupakan unsur isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan

sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam

bobot tubuh. Mineral adalah bahan anorganik atau bahan kimia yang didapat

makhluk dari alam, yang asalnya ialah dari tanah. Mineral ada yang larut dalam air

lalu masuk tubuh lewat air minum atau air yang dipakai untuk mencuci sayur dan

memasak. Mineral masuk ke dalam tubuh dalam bentuk garam lalu digunakan

dalam bentuk elektrolit. Elektrolit adalah bentuk ion dari mineral yang bermuatan

positif (+) dan negatif (-), ada sebagian mineral yang dipakai sel sebagai poros

atau inti suatu molekul, ada pula yang dipakai untuk menghubungkan suatu

cabang ke cabang yang lain. Mineral yang masuk kedalam tubuh lewat makanan

sebagian diabsorpsi oleh dinding usus. Makanan yang masuk kedalam tubuh

terdiri dari bahan organik dan air sebesar 96 % dan sisanya terdiri dari unsur

mineral. Mineral dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu, dalam proses

pembakaran, bahan-bahan organik terbakar, tetapi zat anorganik tidak terbakar,

karena itu bahan anorganik disebut abu (Winarno 1992).

Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu

mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100

mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per

hari. Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mineral

Mikro adalah salah satu zat gizi yang juga penting bagi tubuh
selainkarbohidrat, protein, lemak dan Mineral Makro. Mineral Mikro terdiri dari :

Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (I), Selenium(Se), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Flour,

Kobalt, Kromium(Cr), Timah, Nikel, Vanadium, silicon.

B. SUMBER MINERAL MIKRO

1. Besi (Fe)

Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh

manusia dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia

dewasa,di mana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya

merupakan besi cadangan (iron storage) yang terdiri dari feritin edan

homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum tulang :

Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan

.Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran

hijau dan beberapa jenis buah.

Pada umumnya besi di dalam daging, ayam dan ikan mempunyai

ketersediaan biologic tinggi ,besi didalam serealia dan kacang kacangan

mempunyai ketersediaan biologic sedang,dan besi didalam sebagian besar

sayuran ,terutama yang mengandung asam oksalat tinggi seperti bayam

mempunyai ketersediaan biologik rendah.

Nilai besi berbagai bahan makanan ( mg/100gram)

Bahan Makanan Nilai Fe Bahan Makanan Nilai Fe

Tempe kacang kedelai 10,0 Biscuit 2,7


murni

Jagung kuning,pipil,
Kacang kedelai kering 8,0 2,4
lama

Kacang hijau 6,7 Roti putih 1,5

Kacang merah 5,0 Beras setengah giling 1,2

Kelapa tua, daging 2,0 Daun kacang panjang 6,2

Udang besar 8,0 Bayam 3,9

Hati sapi 6,6 Sawi 2,9

Daging sapi 2,8 Daun katuk 2,7

Telur bebek 2,8 Kangkung 2,5

Telur ayam 2,7 Daung singkong 2,0

Ikan segar 2,0 Pisang ambon 0,5

Ayam 1,5 Keju 1,5

Angka kecukupan besi yang dianjurkan

Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan AKG besi untuk Indonesia

sbb:

· Bayi : 3-5 mg

· Anak, balita : 8-9 mg

· Anak sekolah : 10 mg

· Remaja laki – laki : 14 – 17 mg

· Remaja perempuan : 14 – 25 mg

· Dewasa laki – laki : 13 mg


· Dewasa perempuan : 14 – 26 mg

· Ibu hamil : +20 mg

· Ibu menyusui : + 2 mg

· Manula perempuan : 14 mg

· Manula laki – laki : 13 mg

2. Zeng (Zn)

Seng merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi membran sel,

sebagai antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan lipid peroksidase. Seng

berperan dalam sintesis dan transkripsi protein, yaitu dalam regulasi gen. Pada

suhu tinggi,tubuh banyak mengeluarkan keringat dan seng dapat hilang bersama

keringat sehingga perlu penambahan (Richards 1989; Ahmed et al. 2002). Ikatan

enzim seng yang merupakan katalis reaksi hidrolitik melibatkan enzim pada

bagian aktif yang bertindak ”superefisien”. Enzim karbonik anhidrase meng-

katalisis CO2 dalam darah, enzim karboksi peptidase mengkatalisis protein dalam

prankreas, enzim alkalin fosfatase.

Sumber utama Zeng adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati,

lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sumber paling baik

adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian (lengkap),

serelia, leguminosa dan telur. Serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan

sumber yang terbaik namun mempunyai ketersediaan biologik yang rendah.

Angka Kecukupan Zn Yang Dianjurkan


Angka kecukupan seng pada tingkat :

a. Bayi : 3-5 mg

b. Anak-anak : 8-10 mg

c. Remaja dan dewasa : 15 mg (baik pria maupun wanita)

d. Ibu hamil : + 5 mg

e. Ibu menyusui : + 10 mg

3. Iodium (I)

Iodin merupakan komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Tiroksin

berperan dalam meningkatkan laju oksidasi dalam sel sehingga meningkatkan

Basal Metabolic Rate (BMR).Tiroksin juga berperan menghambat proses

fosforilasi oksidatif sehingga pembentukan Adenosin Trifosfat (ATP) berkurang

dan lebih banyak dihasilkan panas. Tiroksin juga mempengaruhi sintesis protein

(Mills1987; Darmono 1995). Iodin secara perlahan-lahan diserap dari dinding

saluran pencernaan ke dalam darah. Penyerapan tersebut terutama terjadi dalam

usus halus, meskipun dapat berlangsung pula dalam lambung. Dalam usus, iodin

bebas atau iodat mengalami reduksi menjadi iodida sebelum diserap tubuh.

Dalam peredaran darah, iodida menyebar ke dalam cairan ekstraseluler seperti

halnya klorida. Iodida yang masuk ke dalam kelenjar tiroid dengan cepat

dioksidasi dan diubah menjadi iodin organik melalui penggabungan dengan

tiroksin. Proses tersebut terjadi pula secara terbatas dalam ovum (Graham 1991;

Puls 1994; Lee et al. 1999).


Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput

laut. Sedangkan fungsi dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen

esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.

4. Selenium (Se)

Sumber : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran,

bergantung pada kandungan selenium tanah.

AKG orang dewasa: 70 µg (Laki-laki) & 55 µg (Perempuan).

5. Tembaga (Cu)

Tembaga merupakan unsur esensial yang bila kekurangan dapat

menghambat pertumbuhan dan pembentukan hemoglobin. Tembaga sangat

dibutuhkan dalam proses metabolisme, pembentukan hemoglobin, dan proses

fisiologis dalam tubuh (Richards 1989; Ahmed et al. 2002).Tembaga ditemukan

dalam protein plasma,seperti seruloplasmin yang berperan dalam pembebasan

besi dari sel ke plasma. Tembaga juga merupakan komponen dari protein darah,

antara lain eritrokuprin, yang ditemukan dalam eritrosit (sel darah merah) yang

berperan dalam metabolisme oksigen (Darmono 1995; 2001). Selain ikut berperan

dalam sintesis hemoglobin, tembaga merupakan bagian dari enzim-enzim dalam

sel jaringan. Tembaga berperan dalam aktivitas enzim pernapasan,sebagai

kofaktor bagi enzim tirosinase dan sitokrom oksidase.


Tirosinase mengkristalisasi reaksi oksidasi tirosin menjadi pigmen melanin

(pigmen gelap pada kulit dan rambut). Sitokrom oksidase, suatu enzim dari gugus

heme dan atom-atom tembaga, dapat mereduksi oksigen (Davis dan Mertz 1987;

Mills 1987; Sharma et al.2003).

Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga adalah

tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan

cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis

pipa di gunakan sebagai sumber air.

Angka Kecukupan Tembaga (Cu) Yang Dianjurkan

Kekurangan tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu, AKG untuk

tembaga di Indonesia belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah

tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah sebanyak 1,5-3,0 mg sehari.

6. Mangan

Mangan berkaitan dengan jumlah enzim dalam beberapa proses

metabolisme termasuk piruvatanya dan karboksilse asetil CoA dan

dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan mitokondria; bentuk mitokondria

;dismutase super oksida yang menolong melindungi membran mitokondria. Yang

lebih menarik adalah hubungannya dengan enzim mukopolisakarida ,

glikoprotein dan produksi lipopolisakarida ,termasuk trasferase galaktose dan

trasferse glikosil lain yang terikat dalam membran.

Sumber : Serelia utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, teh.


AKG orang dewasa: 2,5-5,0 mg.

Lokasi : Terbanyak di dalam tulang, jaringan di dalam hati, pankreas, jaringan

saluran cerna dan kelenjar ptuitari.

7. Flour

Sumber flour di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan

hasil ternak.

AKG : Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 – 4,0 mg/sehari.

Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian

flour/ 1 juta bagin air (1 ppm), yang berarti 1 mg/L air.

8. Kobalt

Kobalt (Co) merupakan unsur mineral esensial untuk pertumbuhan hewan,

dan merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Konversi Co dari dalam tanah

menjadi vitamin B12 pada makanan hingga dicerna hewan nonruminansia

kadang-kadang disebut sebagai siklus kobalt. Ternak ruminansia (sapi, domba,

dan kambing) memakan hijauan pakan, di mana tanaman menyerap kobalt dari

dalam tanah dan bakteri-bakteri yang ada di dalam lambung (rumen)

menggunakan kobalt dalam penyusunan vitamin B12. Hewan menyerap vitamin

B12 dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh (Davis dan Mertz 1987;

Mills 1987; Darmono 1995). Semua bangsa hewan membutuhkan vitamin


sehingga secara tidak langsung memerlukan kobalt. Ternak babi dan unggas

tidak mempunyai mikroflora dalam saluran pencernaan untuk mengubah kobalt

dalam ransum sehingga harus mendapat vitamin B12 yang cukup dalam ransum

(Lee et al. 1999).

Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun

hijau. AKG: Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma

darah mengandung kurang lebih 1 µg kobal/100.

9. Kromium (Cr)

Sumber kromium terbaik adalah makanan nabati. Kandungan kromium

dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan

musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30

hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging merupakan sumber

kromium yang baik.

C. FUNGSI MINERAL MIKRO

1. Besi (Fe)

Besi berperan dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor bagi enzim–

enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi. Metabolisme energi ,di dalam

tiap sel ,besi bekerja sama dengan rantai protein-pengangkut-electron ,yang


berperan dalam langkah-langkah akhir metabolism energi. Sebanyak lebih dari 80

% besi yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.

Menurunnya produkytivitas kerja pada kekerangan besi disebabkan oleh dua

hal yaitu

· Berkurangnya enzim-enzim mengandung besi dan besi sebagai kofaktor enzim-

enzim yang terlibat dalam metabolism tinggi,

· Menurunnya hemoglobin darah.akibatnya metabolisme energy didalam otot

terganggu dan terjadi penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan rasa

lelah.

Kemampuan belajar,ada perbedaan antara keberhasilan belajar anak anak

yang menderita anemia gizi besi dan anak – anak sehat,defisiensi besi

berpengaruh negative terhadap fungsi otak,terutama fungsi neurotransmitter

(kepekaan saraf)

Sistem kekebalan ,respon kekebalan sel oleh limfosit T terganggu karena

berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut,yang kemungkinan disebabakan

oleh berkuranggnya sintesisi DNA. Berkurangnya sisntesis DNA ini disebabkan

oleh gangguan enzim reduktalase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk

dapat berfungsi.

Pelarut obat obatan , obat obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi

dapat dilarutkan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.

2. Zn
Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :

· Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200

enzim.

· Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan

dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.

· Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.

· Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang

diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.

· Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan

penyembuhan luka.

· Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan

sperma.

· Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh

sel B.

3. Iodium (I)

Iodin (I) diperlukan tubuh untuk membentuk tiroksin, suatu hormon dalam

kelenjar tiroid. Tiroksin merupakan hormone utama yang dikeluarkan oleh

kelenjar tiroid. Setiap molekul tiroksin mengandung empat atom iodin (Darmono

1995). Sebagian besar iodin diserap melalui usus halus, dan sebagian kecil

langsung masuk ke dalam saluran darah melalui dinding lambung. Sebagian

iodin masuk ke dalam kelenjar tiroid, yang kadarnya 25 kali lebih tinggi dibanding
yang ada dalam darah (Mills 1987). Namun bila jumlah yang sedikit ini tidak

terdapat dalam bahan pakan maka ternak akan kekurangan iodin. Lebih dari

setengah iodin dalam tubuh terdapat pada kelenjar perisai (tiroid). Meskipun

sebagian besar iodin tubuh terdapat dalam kelenjar tiroid, iodin juga ditemukan

dalam kelenjar ludah, lambung, usus halus, kulit, rambut, kelenjar susu, plasenta,

dan ovarium (Puls 1994; Stangl et al. 2000).

4. Selenium (Se)

Enzim selenium peroksidase berperan sebagai katalisator dalam pemecahan

peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat

toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi

asam lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel, sehingga merusak

membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang

mencegah terjadinya radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida

dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah

terbentuk. Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat

penggnaan vitamin E.

Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif,

membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme,

memindahkan ion melalui membran sel dan membantu sintesa

immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di dalam sitosol

dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel


Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral

mikro ini mempunyai potensi untuk mencegah penykit kanker dan penyakit

degenaratif lainnya. Bukti tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan

penggunaan selenium sebagai suplemen. Enzim tergantung-selenium lain adalah

gliisn reduktase yang ditemukan di dalam sistem bakteri. Selenium juga

merupakan bgian dari kompleks asam amino RNA.

5. Tembaga (Cu)

Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-

enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang

berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen.

· Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs

besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin

dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.

· Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.

· Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu

pigmen dan kulit.

· Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk

menjaga kekuatannya.

6. Mangan
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi

metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme

protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik

seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism karbohidrat, Mn

berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis

oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam

sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi & sintesis

lemak

7. Flour

Fungsi : Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang

dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan

fosfor. Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal

tersebut dan membentuk fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi

dan tulang tahan terhadap kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah

osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua. fluorordisasi air

minum, masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini.

Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap

karies gigi.

8. Kobalt
Fungsi : Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk

mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal

mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim.

9. Kromium (Cr)

Fungsi : Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom

bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke

dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan

menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan gangguan toleransi

terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal. Dalam keadaan berat

defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes. Krom diduga

merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi terhadap glukosa (glucose

tolerance factor) bersama asam nikotinat dan glutation. Toleransi terhadap

glukosa tampaknya dapat diperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini harus

dilakukan dibawah pengawasan dokter. Konsentrasi krom di dalam jaringan

tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan paru-paru yang justru

meningkat.

D. DAMPAK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MINERAL MIKRO

1. Besi (Fe)

Kelebihan :
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh

suplemen besi ,gejalanya adalah rasa nek,muntah .diare,denyut jantung

meningkat,sakit kepala ,mengigau dan pingsan.

Kekurangan :

Menurunnya kemampuan kerja, kekurangan energi pada umumnya

menyebaabkan pucat, rasa lemah,letih pusing,kurang nafsu makan , menurunnya

kebugarankekebalan dan gangguan penyembuhan luka.kemampuan mengatur

suhu tubuh menurun.

2. Zeng (Zn)

Kelebihan :

a. Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga.

b. Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubah nilai

lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.

c. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah,

diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi.

Kekurangan :

a. Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak sempurna (kerdil).

b. Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual.misalnya,

pencernaan terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukan

kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna.

c. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.


d. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan vitamin A,

gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta memperlambat

penyembuhan luka.

3. Iodium (I)

Kekurangan :

Gondok, kretinisme, pembesaran kelenjar tiroid, hambatan mental dan

pertumbuhan pada anak; gemuk padaorang dewasa.

Kelebihan :

Pembesaran kelenjar tiroid yang menutupi jalan pernafasan.

4. Selenium (Se)

Kelebihan :

Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare,

rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf.

Kecenderungan menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker harus

dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis berlebihan.

Kekurangan :

Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang dikonsumsi belum

bayak diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina melaporkan hubungan
antara status selenium tubuh dengan penyakit kesban, dimana terjadi

kardiomiopati atau degenerasi otot jantung yang terutama terlihat pada anak-

anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah propinsi di Cina). Penyakit

keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan rasa

sakit pada sendi jari-jari yang diikuti osteoartritis secara umum, yang terutama

dirasakan pada siku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat makanan

prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan

aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma dan sel

darah merah yang rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot

dan terjadi kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang

rendah. Kekurangan selenim dan vitamin E juga dihubungan dengan penyakit

jantung.

5. Tembaga (Cu)

Kelebihan :

· Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.

· Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah-

muntah dan diare. Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi

,begitupun nekrosis sel-sel hati dan ginjal.

· Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.

Kekurangan :
Kekurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan metabolisme,

disamping itu terjadi demineralisasi tulang-tulang. Bayi gagal tumbuh kembang

edema dengan serum albumin rendah. Gangguan fungsi kekebalan.

6. Mangan

Kelebihan :

Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi

oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap mangan yang ada pada debu

tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak

disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit

parkinson.

Kekurangan :

Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan kecil,

sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan

menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang

menderita kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan

kerangka otot. Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu diperhatikan

karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan. Kekurangan mangan

sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi protein dapat

melindungi tubuh dari kekurangan mangan.


7. Flour

Kelebihan :

Kelebihan fluor dapat menyebkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis

sangat tinggi atau setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor

sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi

menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, dan muntah.

Kekurangan :

Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung fluor.

Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua.

8. Kobalt

Kekurangan :

Terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan

absorpsi dan gastrektomi.

Kelebihan :

Belum diketahui karena belum ada penelitian yang menunujukan tentang

seseorang yang mengidap penyakit akibat kelebihan kobalt. Percaya saja bahwa

sesuatu yang berlebihan.

9. Kromium (Cr)

Kekurangan :
Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk

krom belum ditentukan.

Kelebihan :

Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena

limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian

penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi

6, tubuh tidak dapat mengoksidasi krom makanan dengan valensi 3 yang tidak

toksik menjadi bentuk vlensi 6 yang toksik. Jadi, krom di dalam makanan tidak

ada kaitannya dengan kanker paru-paru.

E. METABOLISME DAN PENYERAPAN MINERAL MAKRO

1. BESI

PENCERNAAN DAN PENYERAPAN

Sebelum diabsorsi dalam tubuh besi dibebaskan dari ikatan organic seperti

protein.Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero.hal

ini terjadi dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCL dan

vitamin C yang terdapat dalam makanan

Absorsi terutama terjadi dalam usus halus dengan bantuan alat angkut protein

khusus,yaitu transferin dab feritin.,Transferin mukosa mengangkut besi besi dari

saluran cerna kedalam sel mukossa dan memindahkan ketrasferin reseptor yang

ada dalam sel mukosa.Transferin mukosa kemudian kembali ke rongga saluran

cerna untuk mengikat besi lain ,sedangkan trasferin reseptor mengangkut besi

melalui darah kesemua jaringan tubuh.

METABOLISME :
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat

terlihat transferin dan dalam feritin serum pada plasma.Transferin mengangkut Fe

kembali ke sumsum tulang untuk mensintesisi Hb kembali atau dimana saja

dibutuhkan.Feritin serum secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel –

sel lain.Besi feritin intrseluler juga dimobilisasi untuk diangkut kesumsum tulang

Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam pusat inti feritin harus

direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana dioksidasi kembali

menjadi F3+ untuk diangkut pada transferin.

2. ZENG

PENCERNAAN DAN PENYERAPAN

Enzim yang sama berperan dalam pengeluaran amoniak dan didalam produksi

hidroklorida yang diperlukan untuk pencernaan sebagai bagian dari enzim

peptidase karbosil yang terdapat didalam cairan pangkreas, dan dalam

pencernaan protein. Zn juga dihubungkan dengan hormone insulin yang dibentuk

dida;lam pangkreas walaupun tidak berperan langsung terhadap kegiatan insulin.

Tingkat penyerapannya sedikit banyaknya ada hubungan dengan status Zn lebih

besar dari normal dalam defesiensi Zn . dayaguna Zn makanan juga merupakan

faktor dalam menentukan penyerapan, walaupun ini tidak banyak variasinya atau

tidak sekritis Fe. Pitat dan serat yang banyak dalam biji-bijian merupakan faktor-

faktor utama yang menurunkan nilai gunanya pada waktu bersamaan tingkat

konsumsinya, keseimbangan Zn sedikit kurang pada orang yang dengan diet

berserat tinggi. Penyerapan Zn sedikit banyak berkompetisi dengan ion-ion metal

transisi, terutama Fe2+ , Fe3+, dan Cu2+. Penyerapan Zn memerlukan energi dan
tingkatan oleh sitrat.dalam air susu manusia banyak Zn terikat dalam sitrat dan

daya gunanya lebih tinggi dari Zn yang terikat oleh protein. Setelah penyerapan

dan pemindahan Zn dalam plasma, Zn terikat dalam 3 komponen yang satu

dengan yang lainnya.sebagian diikat oleh albumin, walauoun cukup besar yang

terikat pada antiprotease, α-makroglobulin.

METABOLISME

Di dalam pangkreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yng pda

waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran

cerna menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan

pencernan yang kembali ke pngkreas dinmakn sikrulasi entropangkreatik. Bila di

komsumsi seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah

menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absobrsi berkurang. Seperti

halnya dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding

usus halus yang umurnya adalah 2-5 hari. Metalotionien di dalam hati mengikat

seng hingga di butuhkan oleh tubuh. Metalotionien diduga mempunyai peranan

dalam mengatur kandungan seng didalam cairan intarseluler.

3. YODIUM

Pembentukan dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon thyroid

dilakukan oleh sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam

amino tirosin, dan tirosin merupakan substrat utama yang berikatan dengan

yodium untuk membentuk hormon thyroid dimana hormon ini dibentuk dalam

molekul tiroglobulin. Oksidase ion yodida adalah langkah penting dalam

pembentukan hormon thyroid yaitu perubahan ion yodida menjadi bentuk yodium

teroksidasi yang kemudian mampu berikatan langsung dengan asam amino

tirosin. Proses oksidasi ini dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen
peroksida yang menyertainya. Pengikatan yodium dengan molekul tiroglobulin

dinamai organifikasi tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk

molekul akan terikat langsung tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin,

tetapi bila yodium yang btelah teroksidasi disertai dengan sistem enzim

peroksidasi, maka proses ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit.

Stadium akhir dari yodinasi tirosin adalah pembentukan dua hormon thyroid yang

penting yaitu tiroksin dan triyodotironin. Tirosin mula-mula dioksidasi menjadi

monoyodotironin dan diyodotironin. Dua molekul diyodotironin bergabung

membentuk tiroksin (T4), dan satu molekul diyodotironin bergabung dengan satu

molekul monoyodotironin membentuk triyodotironin (T3).

4. SELENIUM

Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan

selenosistein. Absorbsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara

aktif, selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorbsi lebih efesien,

bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium. Konsumsi tinggi menyebabkan

peningkatan ekresi melalui urin

5. MANGAN

Mekanisme absorpsi mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti.

Seperti halnya dengan mineral mikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi

absorpsi mangan. Besi dan kalsium menghambat absorpsi mangan. Mangan

diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorpsi, mangan

dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan melalui feses. Taraf

mangan dalam jaringan diatur oleh oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada

penyakit hati, mangan menumpuk dalam hati.

6. FLOUR
Sebagian flour dari makanan atau minuman diserap oleh lambung dan sebagian

lagi oleh usus kecil. Dari 90% F diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan

setengah bagian lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi.

Dengan tidak dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah

selalu konstan. Hal ini berkat kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain

dalam darah, F juga terdapat dalam jaringan (lunak), saliva, susu dan darah janin

: yang konsentrasinya leboh rendah.

7. COBALT

Absorbsi terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorbsi

besi. Absorbsi meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% ekskresi

kobal dilakukan melalui urin, selebihnya feses dan keringat.

8. TEMBAGA

PENCERNAAN DAN PENYERAPAN

Absorsi sedikit terjadi didalam lambung dan sebagian besar di bagian atas usus

halus secara aktif dan pasif.Absorbsi terjadi dengan alat angkut protein pengikat

tembaga metalotionin yang juga berfungsi dalam absorbsi seng dan

kadmium.Tembaga diangkut keseluruh tubuh oleh seruloplasminin dan

transkuprein.Tembaga juga dikeluarkan dari hati ,sebagai bagian dari

empedu.Didalam saluran cerna tembaga dapat diabsorsi kembali atau

dikeluarkan dari tubuh bergantung kebutuhan tubuh.Pengeluaran melalui

empedu meningkat bila terdapat kelebihan tembaga dalam tubuh.

METABOLISME
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin dan suatu protein

baru dan dibawa kehati dimana kan mendapat proses :

· Diinkorporasikan ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati yang spesifik

· Hilang melalui empedu ,seruloplasmin disekresi kedalam plasma disamping

kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel

seluruh tubuh

· Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat

molekul dari pool –cu dalam plasma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler

yang nyata.

9. KROMIUN

Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorbsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain krom

hanya diabsorbsi sebanyak 1%. Mekanisme absorbsi belum diketahui dengan

pasti. Absorbsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap

dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorbsi tetap hingga konsumsi

sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin

meningkat oleh konsumsi gula sederhna yang tinggi, aktivitas fisik berat atau

trauma fisik.

Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan

transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, mineral

mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.

2. Sumber Mineral Mikro terdiri dari :

· Besi (Fe) : makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya

adalah telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa

jenis buah

· Seng (Zn) : daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi,

selada, roti dan kacang-kacangan

· Iodium (I): sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut

· Selenium (Se) : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran

· Tembaga (Cu) : tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian ,

serelia, dan cokelat

· Mangan (Mn): Serelia utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, teh.

· Flour : air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak

· Kobalt vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau

· Kromium (Cr) : makanan nabati


3. Makro mineral mempunyai fungsi dan peranan tersendiri yang penting bagi

tubuh.

4. Mineral juga dapat menyebabkan dampak negatif apabilakekurangan dan

kelebihan, ini dapat disebabkan dari makanan dan aktifitas yang terjadi, seperti

muntah, diare, dan sebagainya, yang bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh.

B. SARAN

Untuk kelangsungan hidup yang wajar dan sehat hendaknya kita harus

memperhatikan semua hal – hal yang dapat menunjang kesehatan baik dari hal

yang besar sampai ke hal yang sekecil-kecilnya.

Anda mungkin juga menyukai