Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

“RANGKUMAN RISET PENELITIAN”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Raharjo Apriyatmoko, SKM., M. Kes

Disusun Oleh :
1. Adi Chandra Prasetiawan
2. Bambang Supriyanto

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2018
1. Hakikat ilmu pengetahuan dan teknologi
Kata hakekat berasal dari bahasa Arab, dalam bahasa Indonesia disebut
filosofi atau filsafat. Dua kata itu merupakan terjemahan dari kata philosophia
(bahasa Yunani). Philosophia sendiri berasal dari dua kata yaitu philo berarti cinta
dan Sophia berarti kebenaran atau bijak. Sehingga kata hakekat diartikan cinta
kebenaran atau mencintai sesuatu yang bijak.
Kata riset terjemahan dari research (bahasa Inggris). Research berasal dari
dua kata yaitu re berarti kembali atau berulang dan search berarti mencari. Sehingga
research diartikan mengulang pencarian atau mencari kembali. Kegiatan riset harus
berpedoman pada tiga kaidah ilmiah yaitu logika = hipotesis – verifikasi yang
berasal dari kata logico – hypothetico – verificative (Yunani).
Kata keperawatan terjemahan dari nursing (bahasa Inggris). Keperawatan,
menurut hasil lokakarya nasional keperawatan tahun 1983 yaitu suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Tiga pengertian kata di atas jika digabungkan berarti suatu kegiatan berulang
atau mencari kembali tentang keperawatan yang didasarkan pada kebenaran.
Sehingga dengan riset, ilmu keperawatan berkembang terus berdasarkan kebenaran
yang ada berbasis fakta (evidence based).
2. Pendekatan penelitian (induktif-deduktif)
a. Pendekatan induktif (luar ke dalam)
Pendekatan induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun
sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Suatu observasi yang
dilakukan berkali-kali akan membentuk sebuah pola tertentu. Dari pola tersebut
akan lahir hipotesis sementara atau hipotesis tentatif.

Observasi Pola Hipotesis sementara Teori

b. Pendekatan deduktif (dalam ke luar)


Pendekatan deduktif adalah pendekatan secara teoritik untuk mendapatkan
konfirmasi berdasarkan hipotesis dan observasi yang telah dilakukan
sebelumnya. Suatu hipotesis lahir dari sebuah teori, lalu hipotesis ini diuji
dengan dengan melakukan beberapa observasi.

Teori Hipotesis Observasi Konfirmasi

3. Pengertian metodologi penelitian, berfikir dan bersikap ilmiah serta urgensi


metodologi penelitian dalam pengembangan iptek
a. Metodologi penelitian
Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
saksama untuk mencapai suatu tujuan.
b. Berfikir ilmiah
Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis : masuk akal dan
empiris: dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung
jawabkan.
c. Bersikap ilmiah
Bersikap ilmiah adalah merupakan salah satu sikap tanggung jawab seorang
peneliti untuk berperan serta mengembangkan ilmunya. Sikap ilmiah menurut
Harsojo (1972) antara lain : berfikir sederhana, tidak memihak, sabar, skeptis
(tidak mudah percaya selama belum didukung data yang kuat), obyektif dan
relatif.
d. Urgensi metode penelitian dalam pengembangan iptek
Metodologi penelitian sangat erat hubungannya dengan perkembangan IPTEK,
dikarenakan dalam perkembangan IPTEK di butuhkan proses yang
membutuhkan data atau fakta yang mendukung.
4. Perkembangan metodologi ilmu dan penelitian
a. Periode trial and error
Dimana ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional, orang tidak
menggunakan dalil-dalil deduksi yang logik sebagaimana diperlukan untuk
menyusun suatu ilmu pengetahuan.
b. Periode authority and tradition
Dalam periode yang kedua, pendapat-pendapat dari "pemimpin-pemimpin"
dimasa yang lampau selalu dikutip kembali. Pendapat-pendapat itu dijadikan
doktrin yang harus diikuti dengan tertib tanpa sesuatu kritik
c. Periode speculation and argumentation
Dalam periode ketiga, doktrin-doktrin yang disodorkan dengan penuh semangat
dan keyakinan oleh tokoh-tokoh penguasa mulai diragukan. Dengan ketajaman
dialektika dan ketangkasan bicara orang mulai berkelompok-kelompok
berdiskusi dan debat untuk mencari kebenaran. Spekulasi dilawan dengan
spekulasi dan argumentasi dilawan dengan argumentasi
d. periode hypothesis and experimentation.
Dalam periode yang ke 4, orang mulai berusaha sekeras-kerasnya untuk mencari
rangkaian pola-pola itu untuk menerangkan suatu kejadian. Mula-mula orang
menggunakan ketajaman pikirannya untuk membuat dugaan-dugaan (hipotesa-
hipotesa), kemudian ia mengumpulkan fakta-fakta dan dari fakta-fakta itulah
ditarik kesimpulan-kesimpulan umum yang menguasai fakta-fakta itu.
5. Mencari kebenaran melalui penelitian
Untuk sampai pada kebenaran ilmiah ini, maka harus melewati 3 tahapan berpikir
ilmiah yang harus dilewati, yaitu:
a. Skeptik
Cara berfikir ilmiah pertama ini ditandai oleh cara orang di dalam menerima
kebenaran informasi atau pengetahuan tidak langsung di terima begitu saja,
namun dia berusaha untuk menanyakan fakta atau bukti terhadap tiap pernyataan
yang diterimanya.
b. Analitik
Ciri ini ditandai oleh cara orang dalam melakukan setiap kegiatan, ia selalu
berusaha menimbang-nimbang setiap permasalahan yang dihadapinya, mana
yang relevan dan mana yang menjadi masalah utama dan sebagainya.Dengan
cara ini maka jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi akan dapat
diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.
c. Kritis
Ciri berfikir ilmiah ketiga adalah ditandai dengan orang yang selalu berupaya
mengembangkan kemampuan menimbang setiap permasalahan yang
dihadapinya secara objektif. Hal ini dilakukan agar semua data dan pola berpikir
yang diterapkan selalu logis.
6. Definisi penelitian
Penelitian (research) merupakan suatu rangkaian kegiatan guna memperoleh suatu
pemecahan masalah. Penelitian sendiri berfungsi untuk mencari penjelasan dan
jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan
untuk pemecahan suatu masalah. Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan
tersebut dapat bersifat abstrak dan umum serta dapat pula bersifat konkrit dan
spesifik.
7. Klasifikasi penelitian
a. Penelitian berdasarkan tujuan : penelitian eksplorasi, penelitian pengembangan
dan penelitian verifikasi.
b. Penelitian berdasarkan pendekatan : penelitian kuantitatif, penelitian kuliatatif
dan penelitian perkembangan.
c. Penelitian berdasarkan tempat : penelitian kepustakaan, penelitian laboratrium
dan penelitian lapangan.
d. Penelitian berdasarkan fungsi : penelitian dasar (basic/fundamental research),
penelitian terapan (applied research), penelitian tindakan (action research),
penelitian penilaian (assessment research), penelitian evaluasi (evaluation
research), penelitian komparatif (comparative research) , penelitian korelasional,
penelitian studi kasus serta penelitian dan pengembangan (research and
development).
e. Penelitian berdasarkan metode : penelitian sejarah, penelitian deskriptif,
penelitian eksperimen, penelitian survey dan penelitian ekspos fakta.
8. Karakteristik penelitian
a. Purposiveness
Memiliki tujuan yang jelas dan fokus
b. Rigor
Didasarkan oleh latar belakang teori dan disain metodologi yang baik. Rigor
mengandung arti kehati-hatian,teliti, sehingga menghasilkan informasi yang
tepat, dari sampel yang sesuai dengan derajat kebiasan yang minimum serta
menggunakan analisis data yang tepat.
c. Testability
Hipotesis yang dirumuskan dapat diuji dengan menggunakan analisis statistika
tertentu terhadap data yang dikumpulkan
d. Replicability
Hasil Uji Hipotesis akan terus disokong jika penelitian dilakukan berulang ulang
terhadap masalah yang sama, sehingga kita akan semakin yakin bahwa penelitian
kita bersifat ilmiah.
e. Precision and Confidence
Precision atau prediksi menjelaskan seberapa dekatkah hasil temuan kita dengan
realitas yang ada bedasarkan sampel yang diambil. Confidence atau keyakinan
mengacu kepada seberapa besar peluang atau probabilitas bahwa taksiran itu
benar.misal 95% taksiran kita benar dan hanya 5% salah.
f. Objectivity
Kesimpulan harus didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh dari data yang
sebenarnya bukan karena faktor subjektivitas atau nilai-nilai emosi seseorang
g. Generalizability (generalisasibilitas)
Hasil penelitian mempunyai cakupan aplikasi bagi organisasi lain / berguna bagi
para pemakai
h. Parsimony
Menjelaskan sebuah fenomena yang kompleks menjadi lebih sederhana. Faktor
ekonomis bisa dicapai apabila kita bisa merancang kerangka penelitian dengan
jumlah variabel yang minimum namun bisa menjelaskan variabilitas yang lebih
tinggi.
9. Kegunaan penelitian
Kegunaan dari penelitian yaitu untuk melakukan penyelidikan dari, untuk, alasan
dan juga konsekuensinya terhadap suatu keadaan. Selain itu penelitian memegang
peranan penting untuk memberikan fondasi terhadap keputusan serta tindakan dalam
segala aspek.
10. Proses atau tahapan penelitian
Proses penelitian terdiri atas 4 tahapan yang berurutan yang direncanakan untuk
menjawab pertanyaan-pernyataan penelitian atau pemecahan masalah penelitian,
yaitu :
a. Tahap Perencanaan (pembuatan proposal)
Tahap ini merupakan tahap yang menentukan hasil kegiatan, serta akan berakhir
dengan output berupa suatu proposal atau rancangan penelitian dan melampaui
berbagai kegiatan panjang dan sistematis. Diawali dengan mengidentifikasi
masalah penelitian dan merumuskan masalah, menetapkan tujuan umum dan
khusus serta maksud penelitian, merujuk bahan kepustakaan, merumuskan
hipotesis (tidak semua penelitian) atau pertanyaan penelitian, menentukan
rancangan / desain serta metodologi penelitian termasuk rancangan analisis
data/hasil penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilakukan jika prosedur administrasi telah ditempuh dan
mendapat ijin dari pihak tempat penelitian dan pihak yang memberikan
wewenang mengadakan penelitian termasuk secata etik yaitu oleh komisi etik.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan teknik yang telah ditentukan dan
diujicobakan . Dalam tahap ini peneliti mengikuti setiap rencana yang ada dalam
proposal dan telah disepakati. Apabila ada kendala yang tidak diharapkan selama
pengumpulan data, peneliti dapat mengambil keputusan mengubah prosedur
penelitian atau tetap menerapkan sesuai proposal.
c. Tahap Analisa Data
Data yang telah dihitung dan ditabulasi, dianalisis mengunakan perhitungan/uji
statistik yang sesuai (penelitian kuantitatif) dan triangulasi (penelitian klualitatif)
selanjutnya di interpretasi dan menghasilkan temuan. Temuan penelitian perlu
disentesa dengan memadukan bersama konsep dan teori dalam studi kepustakaan
kemudian dipadukan dengan hasil penelitian terdahulu/sejenis sehingga dapat
menghasilkan kesimpulan.
d. Tahap Pelaporan
Penelitian sebagai metode ilmiah dalam hasanah pengetahuan perlu disebar
luaskan secara terbuka sehingga hasilnya dapat dikonsumsi (dibaca, dipahami
bahkan diterapkan untuk memperbaiki atau meningkatkan pelayanan serta
kehidupan manusia).
11. Etika penelitian
a. Pentingnya etik penelitian
Bila dirunut dari aspek epistimologinya, etika penelitian merupakan pedoman
etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian termasuk perilaku peneliti,
sedangkan kode etik penelitian adalah hal-hal yang menjelaskan standar kinerja
perilaku etis yang diharapkan dari semua pihak yang terlibat penelitian di
lingkungan atau mengatas namakan sebuah institusi tertentu (Lestari; 2009).
b. Prinsip dasar etik penelitian
1) Menghormati orang (respect for person)
- Peneliti harus mempertimbangkan secara mendalam terhadap kemungkinan
bahaya dan penyalahgunaan penelitian
- Perlu perlindungan terhadap subyek penelitian yang rentan terhadap bahaya
penelitian
2) Manfaat (beneficience)
Keharusan untuk mengusahakan manfaat sebesar-besarnya dan memperkecil
kerugian atau risiko bagi subyek dan memperkecil kesalahan penelitian. Tidak
membahayakan subyek penelitian (non-maleficience)
3) Keadilan (justice)
Adanya keseimbangan manfaat dan risiko. Risiko yang mungkin dialami oleh
subyek atau relawan meliputi: fisik (biomedis), psikologis (mental), dan
sosial. Hal ini terjadi karena akibat penelitian, pemberian obat atau intervensi
selama penelitian.
c. Uji etik
Semua pelaku uji klinik harus memahami pedoman etik untuk penelitian yang
menggunakan subjek manusia. Pedoman internasional yang digunakan untuk ini
ialah Deklarasi Helsinki yang dilahirkan pertama kali di Helsinki tahun 1964
dalam pertemuan the World MedicalAssociation. Sampai dengan tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai