DOSEN PENGAMPU
1. AL KURNIASARI (166411231)
2. MERIANA SIHOTANG (166410943)
3. M. MIRWAN (166410628)
KELAS 6E
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati
indahnya alam ciptaan-Nya.
Penulis disini akhirnya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami
berjudul “Potensi Diri sebagai Bekal Wirausaha” sebagai tugas mata kuliah ”Kewirausahaan
di Bidang Pendidikan”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pemangku Endang Istikomah, S.Pd.,
M.Ed dan juga semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan
penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran
sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian potensi diri ..................................................................................................... 2
2.2 Pengertian Entrepreneur................................................................................................... 3
2.3 Siapakah Saja Yang Dianggap Sebagai Entrepreneur ? .................................................. 5
2.4 Perilaku Inti Para Entrepreneur ........................................................................................ 6
2.5 Menjadi Seorang Entrepreneur ........................................................................................ 8
2.6 Karakteristik Entrepreneur ............................................................................................... 9
2.7 Sikap dan Perilaku Wirausaha ......................................................................................... 10
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 15
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun
yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau
dipergunakan secara maksimal. Jika dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan,
kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha melakukan suatu usaha.
Menurut suryana (2011) penilaian potensi diri wirausaha dapat dilihat dari enam
aspek, yaitu aspek kepribadian, disiplin diri, kreativitas, dorongan/keinginan, keberanian
menghadapi resiko, dankepercayaan diri.
1. Kepribadian, merupakan keseluruhan kualitas psikis diwarisi atau diperoleh yang khas
pada seseorang yang membuatnya unik. Dengan kepribadian yang dimiliki oleh
seseorang dia dapat memikat orang lain, orang menjadi simpati padany, orang tertarik
dengan pembicaraannya, orang terkesima olehnya. Wirausaha yang memiliki
kepribadian seperti ini sering kali berhasil dalam menjalankan usahanya.
2. Disiplin diri, adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap
waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
3. Kreativitas, adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau
melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel yang sudah ada
sebelumnya.
4. Dorongan atau keinginan berwirausaha dapat datang dari teman sepergaulan,
lingkungan keluarga, sahabat dimana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha.
5. Keberanian menghadapi resiko itu ada bilamana waktu yang akan datang tidak
diketahui. Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada ketidakpastian.
6. Kepercayaan diri, orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen.
2
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia
memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, objektif dan kritis.
Entrepreneur berarti orang yang memulai sesuatu usaha bisnis baru. Yang berupaya
memperbaiki sebuah unit keorganisasian melalui serangkaian perubahan-perubahan
produktif. Fungsi yang bersifat spesifik bagi para entrepreneur adalah kemampuan untuk
mengumpulkan faktor-faktor produksi yakni tanah-tenaga kerja-dan modal, dan kemudian
memanfaatkan mereka untuk memproduksi barang-barang atau jasa-jasa baru.
(Backman, dalam Winardi 2003:73) yang menyatakan bahwa pada dasarnya sang
entrepreneur melihat adanya suatu kebutuhan, hingga kemudian ia menyatukan sumber daya
manusia, bahan-bahan serta modal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Scumpeter (2008) yang mengatakan bahwa jika suatu negara memiliki banyak entrepreneur,
negara tersebut pertumbuhan ekonominya akan tinggi, yang sekaligus akan melahirkan
pembangunan ekonomi yang tinggi pula. Jika suatu negara inginmaju, jumlah entreprenur
nya harus banyak.
3
b. Preferensi untuk menghadapi risiko moderat.
Perlu diingatkan bahwa para entrepreneur bukanlah pihak yang bersedia menerima
risiko apapun juga, tetapi mereka justru merupakan penerima risiko yang telah
diperhitungkan dengan matang (calculated risktakers). Mereka bukanlah penjudi.
Tujuan-tujuan yang ingin diraih mereka mungkin menurut persepsi orang Iain,
tinggi sekali (bahkan mungkin tidak dapat dicapai) tetapi para entrepreneur melihat
situasi yang mereka hadapi dari perspektif yang berbeda dan mereka yakin bahwa
tujuan-tujuan mereka bersifat realistik, dan dapat dicapai. Mereka biasanya melihat
peluang-peluang dalam bidang-bidang Yang merefleksi pengetahuan, latar belakang
serta pengalaman-pengalaman mereka yang meningkatkan kemungkinan mereka
meraih keberhasilan.
4
g. Membangun sebuah perusahaan dari titik nol, seakan-akan menyusun sebuah gambar
penuh liku-liku teka-teki. Para entrepreneur mengetahui cara-cara menarik dan
menempatkan orang-orang yang tepat guna melaksanakan sesuatu tugas. Melalui
upaya secara efektif mengkombinasi orang-orang dan pekerjaan, hal tersebut
memungkinkan para entrepreneur untuk mentransformasi visi mereka menjadi
realita.
Di samping itu ada pula sejumlah ciri-ciri yang melekat pada kelompok entrepreneur,
yang sudah kita kenal sebelumnya yakni, ”tingkat komitmen tinggi”. Mendirikan dan
mengusahakan sebuah perusahaan secara berhasil memerlukan komitmen total dari seorang
entrepreneur. Hampir setiap entrepreneur harus mengatasi sejumlah kendala yang seakan-
akan tidak mungkin diatasi, guna mendirikan sebuah usaha, dan mempertahankannya. Hal
tersebut memerlukan.
5
a. Lokus pengendalian internal : para entrepreneur beranggapan bahwa mereka
berkemampuan untuk mengendalikan nasib mereka sendiri, mereka mampu
mengarahkan diri mereka, dan mereka menyukai otonomi.
b. Tingkat energi tinggi : para entrepreneur merupakan manusia yang persisten, yang
bersedia bekerja keras, dan mereka bersedia untuk berupaya ekstra untuk meraih
keberhasilan.
e. Kepercayaan diri : para entrepreneur merasa diri kompeten, dan mereka yakin akan
diri mereka sendiri, dan mereka bersedia mengambil keputusan-keputusan.
a. Keterampilan-keterampilan Teknikal
Para entrepreneurseringkali menunjukkan bahwa mereka memiliki tingkat kompetensi
tinggi. Secara tipikal mereka membawa serta pengalaman tertentu yang berkaitan
6
dengan usaha-usaha bisnis mereka. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa para
pemilik perusahaan-perusahaan penjualan mobil yang berhasil, biasanyasebelumnya
telah memiliki pengetahuan teknikal mendalam tentang penjualan dan menservis mobil-
mobil, sebelum mereka membukausaha penjualan mobil.
Dalam kehidupan nyata, seringkali terbukti bahwa para entrepreneur yang berhasil telah
mengembangkan keterampilan-keterampilan, pengalaman dan sumber-sumber daya
yang diperlukan mereka, untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
b. Pengetahuan dan Pemahaman Bidang Finansial (Financial Savvy)
Para entrepreneur perlu mendapatkan informasi yang akurat, Yang berarti dan yang
tepat waktu, andaikata mereka akan mengambil keputusan-keputusan finansial tepat.
Walaupun beberapa di antara pemilik perusahaan-perusahaan kecil merupakan ahli
dalam bidang akunting, mereka tetap memerlukan pengetahuan tentang indikator-
indikator finansial pokok. Hal tersebut meliputi sebuah daftar rugi/ laba, yang
menunjukkan dicapainya laba, atau dideritanya, kerugian dan sebuah neraca, yang
memberikan suatu gambaran umum tentang posisi finansial perusahaan yang
bersangkutan. Di samping itu diperlukannya juga sebuah daftar: cashflow. Tanpa
memahami dokumen-dokumen tersebut, sang pemilik perusahaan tidak dapat mencapai
gambaran tentang posisi finansial perusahaannya.
c. Keterampilan-keterampilan Antar Perorangan (Interpersonalskill).
Guna memanfaatkan peluang-peluang, para entrepreneur perlu Pula menjadi manajer
baik. Mereka yang berhasil, telah mendapatkan keterampilan-keterampilan yang
diperlukan untuk memanaje sumber-sumber daya manusia dan sumber daya finansial
perusahaan mereka.
Pada waktunya mereka perlu mendelegasi otoritas, serta tanggung jawab kepada
bawahan mereka, yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dihadapi.
Pada saat yang bersamaan, mereka harus bersedia bertanggung jawab terhadap
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan mereka. Mencari dan mendapatkan
feedback konstruktif merupakan bagian dari akuntabilitas (para entrepreneur).
Para entrepreneur yang berhasil, merupakan orang-orang yang bekerja keras, dan
mereka berorientasi pada tugas, tetapi mereka telah belajar untuk menahan dorongan
dan dedikasi tersebut dengan keterampilan-keterampilan antar perorangan para
pemimpin yang efektif.
Mereka merupakan kelompok yang dapat menggerakkan diri sendiri (self-starters) yang
biasanya membantu bawahan serta program-program yang ada, secara entusiastik.Di
7
samping itu, keterampilan-keterampilan berkomunikasi juga sangat penting dimiliki
para entrepreneur.
8
2.6 Karakteristik Entrepreneur
Menurut Hornaday
Sikap dan perilaku pengusaha dan seluruh karyawannya merupakan bagian penting
dalam etika wirausaha. Oleh karena itu, dalam praktiknya sikap dan perilaku yang harus
ditunjukkan oleh pengusaha dan seluruh karyawan, terutama karyawan di customer service,
sales, teller, dan satpam harus sesuai dengan etika yang berlaku. Sikap dan tingkah laku
menunjukkan kepribadian karyawan suatu perusahaan. Sikap dan perilaku ini harus diberikan
sama mutunya kepada seluruh pelanggan tanpa pandang bulu.
1. Karakteristik pribadi.
2. Lingkungan pribadi (status keluarga, jenis kelamin, latar belakang wirausaha, dan
pendidikan).
3. Lingkungan bisnis (sikap masyarakat, iklim ekonomi, ketersediaan dapat diakses,
dana, jaringan pendukung kewirausahaan dan inkubator).
4. Ide.
5. Tujuan pribadi.
6. Perbandingan ekspektasi hasil.
7. Persepsi implementasi hasil.
Adapun sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh
karyawan adalah sebagai berikut.
Seorang karyawan dituntut untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja terutama
dalam melayani pelanggan. Di samping itu, karyawan juga dituntut untuk cekatan
dalam bekerja, pantang menyerah, selalu ingin tahu, dan tidak mudah putus asa. Hal
yang paling penting adalah hilangkan sifat pemalas bagi seluruh karyawan.
3. Selalu murah senyum
10
Dalam menghadapi pelanggan atau tamu, seorang karyawan harus selalu murah
senyum. Jangan sekali-kali bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum kita
mampu meruntuhkan hati pelanggan untuk menyukai produk atau perusahaan kita.
Pelanggan biasanya akan tersanjung dengan senyum yang ditunjukkan oleh karyawan.
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu hendaknya
dengan suara yang lemah lembut dan sikap yang ramah-tamah. Sikap seperti ini dapat
menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah berhubungan dengan perusahaan.
Sikap selalu ceria yang ditunjukkan karyawan dapat memecahkan kekakuan yang
ada. Sementara itu, sikap pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan merasa
cepat akrab dan merasa seperti teman lama sehingga segala sesuatu berjalan lancar.
11
Seorang karyawan harus merasa memiliki perusahaan sebagai milik sendiri. Rasa
memiliki perusahaan yang tinggi akan memotivasi karyawan untuk melayani
pelanggan. Di samping itu, karyawan juga harus memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan
setia terhadap perusahaan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun
yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau
dipergunakan secara maksimal. Jika dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan,
kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha melakukan suatu usaha.
Entrepreneur berarti orang yang memulai sesuatu usaha bisnis baru. Yang berupaya
memperbaiki sebuah unit keorganisasian melalui serangkaian perubahan-perubahan
produktif. Fungsi yang bersifat spesifik bagi para entrepreneur adalah kemampuan untuk
mengumpulkan faktor-faktor produksi yakni tanah-tenaga kerja-dan modal, dan kemudian
memanfaatkan mereka untuk memproduksi barang-barang atau jasa-jasa baru. Sebelum
melaksanakan sesuatu upaya entrepreneurial, orang harus memiliki keterampilan-
keterampilan teknikal yang diperlukan, dan ia harus Pula memiliki kemampuan untuk
menangani hubungan-hubungan antara pribadi dan mengambil keputusan-keputusan.
Keterampilan-keterampilan Teknikal
Pengetahuan dan Pemahaman Bidang Finansial (Financial Savvy)
Keterampilan-keterampilan Antar Perorangan (Interpersonalskill).
Keterampilan-keterampilan Mengambil Keputusan
Sikap dan perilaku pengusaha dan seluruh karyawannya merupakan bagian penting
dalam etika wirausaha. Oleh karena itu, dalam praktiknya sikap dan perilaku yang harus
ditunjukkan oleh pengusaha dan seluruh karyawan, terutama karyawan di customer service,
sales, teller, dan satpam harus sesuai dengan etika yang berlaku. Sikap dan tingkah laku
menunjukkan kepribadian karyawan suatu perusahaan. Sikap dan perilaku ini harus diberikan
sama mutunya kepada seluruh pelanggan tanpa pandang bulu.
B. Saran
Penulis berharap semoga makalah ini bermenfaat lebih khusus bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini nantinya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Malik, Abdul., & Edy Mulyono, Sungkowo. (2017). Pengembangan Kewirausahaan Berbasis
Potensial Lokal Melalui Pemberdayaan Masyarakat. Journal of nonformal education
community empowerment, 89.
14
LAMPIRAN
15
Lampiran 1
Penilaian
16
saran-saran
10) Memiliki kepekaan terhadap kritik-
kritik yang dilontarkannya
terhadapnya
11) Memiliki pengetahuan (memahami)
pasar
12) Memiliki keuletan dan kebulatan
tekad untuk mencapai sasaran-sasaran
(preseveranc, determination)
13) Memiliki banyak akal
(resourcefulness)
14) Memiliki rangsangan atau kebutuhan
akan prestasi
15) Memiliki inisiatif
16) Memiliki kemampuan untuk berdiri
sendiri (independent)
17) Memiliki pandangan tentang masa
yang akan datang (foresigh)
18) Berorientasi pada laba
19) Memiliki sikap perseptif
(perceptiveness)
20) Memiliki jiwa optimisme
21) Memiliki keluwesan (versatility)
22) Memiliki pengetahuan atau
pemahaman tentang produk dan
teknologi
3. Sebutkan sikap dan perilaku sikap dan perilaku yang harus dijalankan
yang harus dijalankan oleh oleh pengusaha dan seluruh karyawan:
pengusaha dan seluruh 1) Jujur dalam bertindak dan bersikap
karyawan? 35
2) Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
17
5) Sopan santun dan hormat
2. Kriteria Penilaian
No Kriteria Skor
1. Tidak Menjawab 0
2. Menjawab Seadanya, tidak lengkap. 1/10
3. Menjawab lengkap, kurang detail. 2/20
4. Menjawab sangat lengkap detail 3/20
3. Rekap Nilai
4 Annisa dwisanty 98
18
9 Gina Rahayu Ramadhani 100
13 Nurbaiti 100
14 Palendra 0
18 Samira Kesumawati 98
20 Suhanda 100
19
Lampiran 2
1. Adis Ornelia
Apa perbedaan seorang entrepreneur dengan wirausahawan?
Jawab:
Beberapa orang masih menganggap pengusaha dan entrepreneur itu sama, sekilas
mereka memang terlihat sama. Dwi Larso, Ph.d, seorang pengajar di School of Business
Management, Institut Teknologi Bandung mengatakan bahwa pengusaha adalah orang
yang memiliki bisnis skala besar maupun kecil dan tidak semua pengusaha memiliki jiwa
entrepreneur. Sedangkan seorang entrepreneur pasti memiliki jiwa pengusaha, di mana
mereka dapat memanfaatkan peluang dari setiap bisnisnya atau orang yang terjun ke
dalam suatu bisnis. Di mana, jika kita memiliki jiwa entrepreneur, dapat dipastikan
bisnis yang akan dijalani akan dapat terus bertahan.
Tujuan
Seorang pengusaha biasanya akan menjalankan bisnis untuk mendapatkan keuntungan,
keuangan yang lebih stabil, dan menjadi sukses. Sedangkan entrepreneur lebih peduli
pada perubahan di sekitar dan mengejar passion untuk mencapai tujuan akhir yang
memberikan kesenangan dan kepuasan. Entrepreneur kurang tertarik pada keuntungan
secara finansial, tapi mereka fokus dalam mengembangkan produk/jasa yang akan
mereka tawarkan.
Waktu
Pengusaha tidak suka membuang waktu, mereka akan selalu mengecek jam untuk
memastikan tidak ada pekerjaan atau kegiatan yang tertunda dan harus diselesaikan di
luar jam kantor. Entrepreneur bisa menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan
pekerjaannya dan membuat produknya lebih sempurna. Karena menurut seorang
entrepreneur, produk adalah sebuah karya besar yang harus ia kembangkan untuk
memuaskan pelanggannya.
Sikap
20
Pengusaha biasanya akan merasa nyaman dengan apa yang telah dan rutin mereka
lakukan. Mereka melakukan sesuatu tanpa berharap adanya perubahan dan hanya
mementingkan bisnisnya berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan. Sebaliknya,
entrepreneur akan terus menyesuaikan dan mengikuti perkembangan zaman dan
mengubah pola pikir untuk membuat perusahaan mereka sebesar mungkin tanpa ada
batasan.
Risiko
Pengusaha akan selalu melakukan perhitungan dalam menjalankan bisnis, karena mereka
akan mengambil risiko yang telah dihitung dan dikelola. Kalaupun bisa, mungkin mereka
tidak menginginkan uangnya hilang sedikitpun atau mengalami kebangkrutan. Berbeda
dengan seorang entrepreneur, mereka dapat mengambil risiko yang tidak masuk akal
sekalipun. Demi mengejar passion, mereka tidak peduli terhadap waktu dan uang yang
mereka habiskan. Meski begitu, mereka melakukannya dengan senang dan penuh
semangat, sehingga banyak dari entrepreneur yang mengambil risiko besar justru
mendapatkan hasil yang luar biasa.
Ide
Dari segi ide, seorang pengusaha biasanya akan memilih ide yang sedang tren di
sekitarnya dan terlihat memiliki keuntungan yang besar. Sedangkan seorang
entrepreneur adalah seorang pencipta ide produk atau bisnis pertama kalinya. Mereka
rela menghabiskan waktu, energi, dan uang untuk membuat ide bisnisnya sendiri.
Entrepreneur biasanya memiliki ide orisinil dan berbeda dari yang pernah ada, bahkan
terkadang idenya unik dan di luar dugaan kita.
Definisi Sukses
Sukses menurut pengusaha adalah keberhasilan bisnis dan pelaksana kepentingan bisnis
yang meliputi dirinya sendiri, partner bisnis, karyawan, pelanggan, investor, dan juga
komunitas. Sedangkan menurut entrepreneur melakukan pekerjaannya dan membiarkan
perjalanan bisnisnya yang akan mendefinisikan kesuksesan yang ia capai.
2. Dayanti Septia
sejumlah elemen dari profil entrepreneurial salah satunya adalah preferensi untuk
menghadapi rsiko moderat, jelaskan maksud dari resiko moderat dan berikan contohnya?
21
Jawab:
risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong
wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil
itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi
kelancaran kegiatannya.
3. Palendra
Bagaimana kita memaksimalkan potensi diri yang belum sepenuhnya terlihat atau
dipergunakan secara maksimalkan?
Jawab:
Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi Diri Sendiri
a. Cobalah Hal Baru
Langkah pertama untuk memaksimalkan potensi diri adalah dengan mencoba hal
baru. Jangan pernah takut untuk gagal dalam mencoba hal baru adalah kunci untuk
ini. Cobalah suatu hal baru yang belum pernah Anda pelajari sebelumnya. Pelajari
itu dengan tekun dan kuasai sampai Anda menjadi mahir. Apakah ada sesuatu yang
selalu ingin Anda coba, tapi tidak pernah ada waktunya? Bisa jadi sesuatu yang
berjiwa petualang, seperti scuba diving atau skydiving. Atau mungkin Anda selalu
ingin memanfaatkan sisi artistik Anda dan belajar melukis dengan cat air atau
mengambil kelas fotografi. Apa pun itu, cobalah meluangkan waktu untuk
mengeksplorasi aktivitas, keterampilan, atau keahlian baru yang diinginkan. Berikan
diri Anda sedikit kejutan dengan mendorong diri sendiri berada di luar zona
kenyamanan. Melakukan hal itu akan memberi dorongan inovatif bagi Anda.
Ditambah lagi, Anda juga akan menemukan sesuatu yang baru tentang diri Anda –
mungkin bakat tersembunyi atau kemampuan untuk mempelajari sesuatu yang tidak
pernah diduga sebelumnya. dengan mencoba hal baru, ingatlah juga untuk memberi
diri Anda waktu bersenang-senang, rileks dan menghilangkan stres yang ada.
Waktu-waktu ini akan memberi otak Anda kesempatan untuk mengisi ulang dan
menjadi terbuka terhadap pengalaman baru. Mengisi semua waktu Anda dengan
pekerjaan, tugas dan kewajiban akan membuat Anda merasa kelelahan secara mental
dan fisik. Lakukan work life balance dengan baik.
22
b. Mengejar Impian Anda
Apakah ada hal yang Anda inginkan lebih dari apapun? Apa sesungguhnya tujuan
Anda dalam hidup? Inilah beberapa pertanyaan penting yang harus diajukan pada
diri sendiri untuk membuka kunci akan siapa diri Anda. Mengejar impian Anda akan
memberi tekad untuk melihat tujuan Anda, yang kemudian akan memicu kreativitas
dan inspirasi. Di samping itu, Anda juga akan melakukan sesuatu yang bukan hanya
pekerjaan semata, tapi juga mampu memberikan Anda kebahagiaan karena telah
melakukannya. Bagi banyak orang, bagian tersulit adalah mengidentifikasi tujuan
yang ingin dikejar. Anda mungkin perlu mencari kesempatan yang berbeda untuk
melihat apa yang ada dan apa yang tidak. Anda mungkin ingin fokus pada masalah
yang ingin Anda selesaikan atau masalah yang Anda sukai. Ingat, tujuan dan ambisi
dapat berubah seiring berjalannya waktu – dan tentunya ini tidak apa-apa! Satu-
satunya peraturan yang harus Anda perhatikan adalah bahwa impian Anda harus
datang dari dalam diri Anda – mereka seharusnya tidak menjadi cerminan dari apa
yang orang lain inginkan untuk Anda atau apa yang Anda pikir seharusnya Anda
lakukan. Jika Anda mengejar sesuatu semata-mata demi penghasilan yang bagus,
atau untuk memenuhi harapan orang lain, Anda akan gagal.
Kita semua pastinya memiliki masa-masa down dalam kehidupan. Hari-hari ketika
otak kita tidak akan berjalan, dan kita lebih suka melakukan hal apapun selain
bekerja. Tapi meski berada dalam masa ini, Anda harus menemukan cara untuk terus
bergerak maju. Ingat, kemajuan bersifat jangka panjang. Anda harus menemukan
cara untuk menjaga semangat, dan terus memelihara keinginan yang dalam untuk
berusaha mencapainya. Jagalah motivasi Anda agar tidak turun dengan meluangkan
waktu setiap hari untuk menyalakan kembali semangat itu. Baca blog dan buku atau
dengarkan pembicaraan atau podcast TED terhadap topik-topik yang menarik minat
Anda. Tuliskan tujuan Anda dan taruh itu disuatu tempat yang akan Anda lihat
setiap harinya. Simpan buku catatan dan catat gagasan saat sesuatu Anda
mendapatkan suatu ilham. Bila Anda merasa membutuhkan dorongan, luangkan
waktu untuk melihat kembali impian yang telah Anda buat. Hal ini akan
menginspirasi Anda sekali lagi dan membantu Anda mendapatkan kembali
momentum Anda.
23
d. Ciptakan Kebiasaan Baik
Manusia secara alami adalah makhluk kebiasaan. Setiap kebiasaan akan tertanam
dalam benak Anda, apakah itu kebiasaan baik yang telah Anda tanamkan, atau
kebiasaan buruk yang akan membuat Anda kehilangan tujuan. Kebiasaan baik yang
diciptakan akan membuat Anda terus maju saat Anda lebih suka mengendur.
Mengembangkan kebiasaan mungkin akan membutuhkan waktu dan pengulangan,
namun Anda tetap harus menciptakannya. Tujuannya adalah untuk membuat
perubahan drastis pada gaya hidup Anda yang akhirnya menjadi cara hidup. Ingat
bahwa kebiasaan kecil sekalipun bisa memiliki efek kumulatif yang kuat. Misalnya,
jika Anda memiliki tujuan untuk menulis buku, kembangkan kebiasaan duduk dan
menulis setiap hari, bahkan jika itu hanya selama 30 menit. Demikian pula, jika
Anda ingin memiliki kesehatan yang lebih baik, mulailah berolahraga 20 menit
sehari dan kerjakan dengan cara Anda.
Jika Anda ingin memberikan kinerja terbaik yang dimiliki, Anda harus memasukkan
perawatan diri ke dalam rutinitas harian Anda. Apakah Anda makan makanan
bergizi dan memiliki jam tidur yang cukup? Jangan lupa bahwa kesehatan mental
Anda juga perlu dipupuk. Luangkan waktu untuk bermeditasi dan fokus pada hal-hal
yang Anda syukuri. Meluangkan waktu untuk mengisi kembali pikiran dan jiwa
Anda sangat penting untuk mempertahankan kesehatan mental dan memberi Anda
rasa kesejahteraan. Dan itu adalah kunci untuk menjadi diri terbaik Anda, sekarang
dan dalam jangka panjang.
Di saat Anda telah berhasil untuk selalu menjadi diri terbaik Anda setiap harinya,
maka kreatifitas dan inovasi bisns dapat mulai berkembang dengan sendirinya.
4. Dessy Mirawanti
Jika anda seorang entrepreneur, bagaimana anda membuat usaha dengan modal sedikit
tetapi mendapatkan keuntungan?
Jawab:
24
Sebuah bisnis atau usaha dapat berkembang besar jika diiringi dengan pertumbuhan
modal yang didapat dari keuntungan usaha tersebut. Keuntungan memiliki peran yang
sangat penting bagi sebuah usaha untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Semua
pengusaha mengharapkan untung besar dengan modal kecil agar usaha cepat
berkembang. Berikut beberapa cara mendapatkan keuntungan besar dengan modal kecil.
b. Kurangi Pengeluaran
c. Memperbanyak Produk
Setiap produk yang Anda produksi atau Anda jual pasti memiliki laba dari harga
belinya. Semakin banyak produk yang Anda jual atau produksi, semakin besar pula
kenuntungan yang akan Anda dapatkan. Untuk mendapatkan untung yang besar
dengan modal kecil, Anda bisa memperbanyak produk dalam waktu bersamaan.
Dengan begitu, otomatis Anda akan berbelanja bahan dalam jumlah besar. Biasanya,
jika kita membeli bahan dalam jumlah besar, harga beli bahan menjadi lebih murah
25
dan biaya transportasi yang dikeluarkan juga cenderung lebih kecil karena dilakukan
dalam waktu yang sama.
d. Memperluas Jaringan
Banyak pelaku bisnis saat ini yang tidak hanya menjalankan satu usaha saja untuk
mendapatkan banyak keuntungan. Anda juga bisa menggunakan cara ini untuk
mendapatkan banyak untung. Mulailah dari peluang bisnis yang sekiranya bisa Anda
jalani bersama dengan usaha awal Anda. Misalnya jika Anda membuka usaha
berjualan ikan segar, Anda bisa juga menyediakan bumbu yang dibutuhkan untuk
mengolah ikan tersebut, atau membuat olahan berbahan dasar ikan yang siap
dikonsumsi. Dengan menjalankan peluang bisnis yang sama, pasar Anda menjadi
lebih luas, tanpa harus melakukan promosi secara terpisah untuk setiap produk. Ini
sangat menghemat biaya dan dapat menambah keuntungan bisnis Anda.
26