DOSEN PEMANGKU :
Endang Istikomah, S.Pd., M.Ed.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
Kelas 6E
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Rahmat dan
Karunia-NYA maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Profil Usaha
Kecil dan Cara Pengembangannya” sebagai bahan materi pembelajaran.
Penyusunan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas agar mahasiswa terlatih
guna meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.Dalam penyusunan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan baik teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ibu Endang Istikomah, S.Pd., M.Ed. selaku dosen pembawa mata kuliah
Kewirausahaan di Bidang Pendidikan.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sendiri sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Wassalam.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin
bertambah banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi pengangguran dengan
memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran tidak hanya
berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang tertentu tetapi juga
dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini oleh perusahaan, baik
perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa dibayangkan berapa banyak
masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan. Dalam hal ini harus ada
kesadaran dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi pengangguran,
salah satunya yaitu dengan membuka usaha kecil. Dengan adanya usaha kecil ini dapat
membuka lapangan kerja unuk orang lain.
Dan di era pasar terbuka saat ini masyarakat harus merubah pola pikirnya dari pencari
kerja tetapi dapat berwirausaha atau menciptakan lapangan pekerjaan (entrepreneur).
Untuk itulah kami menyusun makalah ini untuk membahas tentang usaha kecil dan
bagaimana cara pengembangannya.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti dan lingkup dari suatu usaha.
2. Untuk mengetahui pengertian dari usaha kecil (UK).
3. Untuk mengetahui karakteristik dari usaha kecil (UK).
4. Untuk mengetahui alasan usaha kecil (UK) perlu dikembangkan.
5. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi usaha kecil (UK).
6. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan usaha kecil (UK).
7. Untuk mengetahui cara pengembangan usaha kecil (UK).
8. Untuk mengetahui lembaga-lembaga pendukung pengembangan usaha kecil (UK).
9. Untuk mengetahui pengertian dari metode SWOT.
10. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat analisis dengan metode SWOT.
11. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi analisis dengan metode SWOT.
12. Untuk mengetahui cara menggunakan analisis dengan metode SWOT.
13. Untuk mengetahui contoh analisis dengan metode SWOT pada usaha kecil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti dan Lingkup Usaha
Menurut Daryanto (2012: 3), “Usaha dalam artian sempit adalah segala kegiatan yang
menghasilkan uang”. Sedangkan dalam artian luas, “Usaha adalah suatu ide yang
diwujudkan dalam suatu rencana dan dilaksanakan dalam suatu kegiatan”. Secara
sederhana, setiap kegiatan dapat disebut sebagai usaha jika dilaksanakan melalui langkah-
langkah berikut:
1) Mencari ide;
2) Membuat rencana;
3) Melaksanakan rencana;
4) Terdapat kegiatan yang jelas; dan
5) Adanya imbalan atau penghargaan atas kegiatan tersebut.
Dengan memahami konsep usaha sebagaimana pengertian diatas, dapat dipahami
bahwa setiap orang dapat mewujudkan usaha sendiri. Dengan kata lain, pengusaha tidak
dibatasi dengan jenis kelamin, umur, kepercayaan, suku, atau unsur-unsur pembeda yang
lain.
3
Management is independent. Usually managers are also owners ;
Capital is supplied and ownership is held by an individual or small group ;
Area of operations is mainly local. Workers and owners are in one home
community, but markets need not be local”.
4
Menurut Daryanto (2012:8), alasan tertarik mendirikan usaha kecil :
1. Terdapat sejumlah besar orang yang terlibat dalam usaha kecil.
2. Usaha kecil menawarkan banyak kesempatan kerja.
3. Usaha kecil mengurangi kemiskinan dan memiliki sumbangan terhadap
pembangunan ekonomi nasional.
5
Studi empiris membuktikan bahwa pertambahan nilai tambah ternyata tidak
dinikmati oleh perusahaan skala kecil, sedang, dan besar, tetapi justru perusahaan
skala konglomerat dengan tenaga kerja lebih dari 1000 orang yang menikmati
kenaikan nilai tambah secara absolut maupun per rata-rata perusahaan (Kuncoro dan
Abimanyu, 1995).
Dalam hal inilah, perhatian untuk menumbuh kembangkan industri kecil dan
rumah tangga (IKRT) setidaknya dilandasi oleh suatu alasan, yaitu IKRT menyerap
banyak tenaga kerja. Kecenderungan menyerap banyak tenaga kerja umumnya
membuat banyak IKRT intensif pula dalam menggunakan sumber daya alam lokal.
Apalagi karena lokasinya banyak dipedesaan, pertumbuhan IKRT akan
menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja,
pengurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan, dan
pembangunan ekonomi dipedesaan (Kuncoro, 1996). Dari sisi kebijakan, IKRT
jelas perlu mendapatkan perhatian karena tidak hanya memberikan penghasilan bagi
sebagian besar angkatan kerja Indonesia, tetapi juga merupakan ujung tombak
dalam upaya pengentasan kemiskinan.
2. Permasalahan Kepegawaian
Usaha kecil tidak mampu membayar gaji yang besar, serta menyediakan
kesempatan dan status yang biasanya terdapat pada perusahaan besar.
Pemilik usaha kecil harus berkonsentrasi pada permasalahan sehari-hari dalam
menjalankan bisnis dan biasanya memiliki sedikit waktu untuk memikirkan tujuan
atau rencana jangka panjang.
7
4. Terlalu Banyak Telur dalam Keranjang
Sebuah perusahaan besar yang memiliki banyak sektor usaha dapat saja
mengalami hambatan di salah satu usahanya, tapi mereka tetap kuat. Hal ini tidak
berlaku bagi usaha kecil yang hanya memiliki sedikit produk. Usaha kecil sangat
rentan jika produk baru mereka tidak laku, atau jika salah satu pasarnya terkena
resesi, atau jika produk lamanya tiba-tiba menjadi ketinggalan zaman.
5. Rendahnya Kredibilitas
Masyarakat menerima produk perusahaan besar karena namanya dikenal dan
biasanya dipercaya. Usaha kecil harus berjuang untuk membuktikan setiap kali
menawarkan sebuah produk baru atau memasuki pasar baru. Reputasi dan
keberhasilan dimasa lalu di pasar jarang diperhitungkan.
4. Kurangnya Birokrasi
Para eksekutif perusahaan besar sering kali kesulitan memahami gambaran
besar atau persoalan. Hal ini menyebabkan terjadinya in-efisiensi. Dalam usaha
kecil, seluruh permasalahan dapat mudah dimengerti, keputusan dapat cepat
dibuat, dan hasilnya dapat segera diperiksa dengan mudah.
8
5. Tidak Mencolok
Karena tidak terlalu diperhatikan, perusahaan baru dapat mencoba taktik
penjualan yang baru atau memperkenalkan produk tanpa menarik perhatian atau
perlawanan yang berlebihan.
9
3) Mengadakan Evaluasi Terhadap Rencana
Evaluasi terhadap rencana pengembangan usaha penting dilakukan agar dapat
dideteksi secara dini persoalan yang timbul dalam pengelolaan usaha. Hal ini penting
dilakukan agar rencana yang tidak bisa dilaksanakan dapat segera diperbaiki dan
sekaligus memperkirakan masalah apa yang mungkin mungkin muncul untuk diambilkan
pencegahan. Beberapa upaya yang dapat mengembangkan usaha kecil sebagai berikut :
1. Pendekatan makro untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi tumbuh
dan berkembangnya usaha kecil.
2. Menghilangkan monopoli terutama pada industri hulu. Juga menghilangkan kolusi
yang mendorong munculnya monopoli.
3. Mengembangkan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar dan di
dasarkan saling menguntungkan kedua belah pihak.
4. Usaha kecil juga perlu meningkatkan efisiensi usaha.
5. Bagi sektor usaha kecil yang belum memiliki asosiasi perlu dibentuk asosiasi.
10
3. Menyediakan sarana serta dukungan promosi dan uji coba pasar.
4. Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi.
5. Memasarkan produk UK.
6. Menyediakan tenaga konsultan profesional di bidang pemasaran.
7. Menyediakan rumah dagang dan promosi UK.
8. Memberikan peluang pasar.
Menurut Elizabeth Walker and Alan Brown (2004: 578) dari Cowan University
menyatakan bahwa “Small business success can be measured by financial and non-
financial criteria although the former has been given most attention in the literature.
11
Traditional measures of business success have been based on either employee numbers or
financial performance, such as profit, turnover or return on investment. Implicit in these
measures is an assumption of growth that presupposes all small business owners want or
need to ‘grow’ their businesses. For businesses to be deemed successful these financial
measurements require increases in profit or turnover and/or increased numbers of
employees”.
12
2. Lembaga swasta Peningkatan SDM melalui Pengembangan SDM.
dan perorangan pendidikan dan latihan. Perantara dalam pasar kerja.
3. LSM Lembaga pelayanan Pengembangan berbagai
alternatif bagi usaha kecil kelompok swadaya
yang berfungsi sebagai masyarakat.
lembaga perantara untuk Pelatihan teknis produksi
menjembatani keterbatasan dan pengolahan atau
pemerintah dan swasta administrasi.
dalam menjangkau usaha Penelitian dan konsultasi.
kecil.
Sangat berpotensi menjadi
partner UK karena
kedekatan hubungannya
dengan UK.
4. Asosiasi Pengusaha Idealnya, asosiasi seperti ini Pengorganisasian pengusaha
Kecil terlibat langsung dalam kecil harus dibangun dengan
negosiasi, perumusan tujuan spesifik dan dikaitkan
kebujakan, monitoring, dan dengan pemberdayaan.
evaluasi. Distribusi informasi.
13
Tersedianya 4 faktor yang berhubungan dapat memberikan kemudahan bagi
perusahaan atau organisasi untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Manfaat nyata di bidang bisnis adalah perusahaan tahu harus menuju kemana di
masa depan.
14
Apa yang menyebabkan organisasi atau perusahaan mengalami peningkatan
penjualan?
Apa yang dilihat atau dirasakan konsumen sehingga menjadi kelebihan
organisasi atau perusahaan?
b) Weakness (Kelemahan)
Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi atau perusahaan?
Apa yang harus dihindari organisasi atau perusahaan?
Apa faktor yang menyebabkan organisasi atau perusahaan kehilangan
penjualan?
Apa yang dilihat atau dirasakan konsumen sehingga menjadi kelemahan
organisasi atau perusahaan?
Apa yang dilakukan pesaing yang membuat mereka baik dari organisasi atau
perusahaan?
c) Opportunity (Peluang)
Kesempatan apa yang dapat dilihat organisasi atau perusahaan?
Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi atau perusahaan?
d) Threats (Ancaman)
Hambatan apa yang dihadapi organisasi atau perusahaan sekarang?
Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi atau perusahaan?
Perkembangan teknologi apa yang menjadi ancaman untuk organisasi atau
perusahaan?
Terjadinya perubahan Peraturan Pemerintah yang dapat menjadi ancamanbagi
kemajuan organisasi atau perusahaan?
15
b) Weakness (Kelemahan)
1) Kurangnya promosi yang dilakukan sehingga belum meluas.
2) Sering terjadi kesalahan saat pengolahan.
3) Lokasi produksi kurang strategis.
4) Kekurangan karyawan untuk bekerja.
c) Opportunity (Peluang)
1) Produk keripik mangga masih jarang, sehingga peluang untuk
mengembangkan usaha besar.
2) Banyak bahan baku yang tersedia.
3) Keripik banyak digemari masyarakat.
d) Threats (Ancaman)
1) Masyarakat masih belum tahu tentang keripik mangga.
2) Keripik mangga kurang populer dibanding keripik singkong.
16
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Menurut Daryanto (2012: 3), “Usaha dalam artian sempit adalah segala kegiatan yang
menghasilkan uang”. Sedangkan dalam artian luas, “Usaha adalah suatu ide yang diwujudkan
dalam suatu rencana dan dilaksanakan dalam suatu kegiatan”. Secara sederhana, setiap
kegiatan dapat disebut sebagai usaha jika dilaksanakan melalui langkah-langkah berikut:
1. Mencari ide;
2. Membuat rencana;
3. Melaksanakan rencana;
4. Terdapat kegiatan yang jelas;
5. Adanya imbalan atau penghargaan atas kegiatan tersebut.
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Pertama, definisi usaha kecil
menurut Undang-Undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp1 miliar dan memiliki kekayaan
bersih, tidak termasuk tahanan dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp200 juta
(Sudisman dan Sari, 1996: 5).Kedua, menurut kategori Badan Pusat Statistik (BPS), usaha
kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan
industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 1-4
orang; (2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan pekerja
20-99 orang; serta (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih (BPS, 1999: 250).
Kepanjangan dari SWOT adalah Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman). Menurut Fredi Rangkuti (2004: 18) dalam
jurnal Zuhrotun Nisak menjelaskan bahwa “Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan”. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang mendukung untuk perbaikan makalah ini, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan dimaklumi.
Karena kami adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Glendoh, Sentot Harman. 2001. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 3, No.1. Maret.
Kuncoro, Mudrajad. 1996. Struktur dan Kinerja Indonesia Setelah 50 Tahun Merdeka:
Adakah Peluang Usaha Kecil?. Jurnal Ekonomi. Tahun II. Vol.7. Januari.
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Scott, Mel and Richard Bruce. 1987. Five Stages of Growt in Small Business. Pergamon
Journals. Vol. 20, No. 3. Juni.
Walker, Elizabeth and Alan Brown. 2004. What Success Factors are Important to Small
Business Owners?. International Small Business Journal. Vol.22, No.6. September.
18