Anda di halaman 1dari 5

Negara Republik Indonesia menjamin setiap warga negaranya untuk memperoleh

pendidikan. Sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa negara
Indonesia bertekad untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Hal tersebut seharusnya menyadarkan kita bahwa pendidikan di Indonesia hendaknya
mendapatkan perhatian lebih tidak hanya dari pemerintah namun juga dari setiap elemen di
negara ini khususnya dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Karena pendidikan
merupakan tonggak utama suatu negara untuk dapat bersaing dengan negara lain di zaman
yang semakin maju seperti sekarang ini. Dengan pendidikan, diharapkan dapat menciptakan
generasi-generasi penerus dan pelurus bangsa yang dapat mengangkat nama baik Indonesia di
kancah Internasional. Perkembangan zaman yang semakin maju saat ini menuntut
pengembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukannya
kemampuan dan pengetahuan agar dapat memperoleh dan menggunakannya secara baik dan
proporsional. Menurut Sundayana (2015: 2) Pemikiran yang sistematis, masuk akal, analisis,
kreatif, dan kritis merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam suatu perkembangan
yang dapat diperoleh melalui pembelajaran matematika. Sejalan dengan pendapat Ignacio,
dkk (2013) yang menyatakan:
”learning mathematics has become a necessity for an individual’s full develompment
in today’s complex society. Technological advances and the growing importance of
the means of communication make it necessary for people adapt to the new situation
that are arising out of social change”.
Pendapat di atas menyatakan bahwa belajar matematika sudah menjadi suatu
kebutuhan bagi masyarakat untuk memenuhi perkembangan individu masyarakat Indonesia
yang kompleks saat ini. Kemajuan teknologi dan semakin pentingnya sarana komunikasi saat
ini mengharuskan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi yang
diakibatkan oleh perubahan sosial.
Menurut Kasri (2018) matematika merupakan ilmu yang sangat penting dan berguna
bagi kehidupan manusia, berbagai disiplin ilmu, juga yang mendasari perkembangan
teknologi modern, dan berperan dalam kemajuan daya pikir manusia. Hal ini lah yang
menyebabkan matematika menjadi salah satu mata pelajaran penting dalam dunia pendidikan.
National Research Council (NRC, 1989) dari Amerika Serikat menyatakan “Mathematics is
the key to opportunity” yang berarti bahwa matematika adalah kunci dari peluang
keberhasilan (Hasratuddin, 2013). Bagi seorang peserta didik yang berprestasi dalam
matematika akan membuka karir yang cemerlang dimasa yang akan datang, menjadi dasar
dalam pengambilan keputusan yang tepat, mampu bersaing dan berkompetisi dibidang ilmu
dan teknlogi. Selain itu, matematika juga membantu manusia dalam penentuan bilangan tahun
dan perhitungan (waktu) sebagaimana dijelaskan dalam QS. Yunus: 5 dan Al: Isra’: 12.
Mengingat pentingnya matematika, maka pelajaran matematika perlu dikuasai secara
tuntas oleh peserta didik mulai dari sekolah dasar. Peguasaan tersebut perlu dilakukan sejak
dini agar dapat menunjang keberhasilan peserta didik dimasa yang akan datang, membantu
peserta didik menghadapi tantangan zaman globalisasi yang berubah-ubah, dan mampu
memecahkan permasalahan kehidupan yang dihadapi. Oleh karena itu, setiap orang yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan, sangat perlu memperhatikan hasil belajar matematika
peserta didik yang merupakan cerminan dari tingkat penguasaan matematika peserta didik.
Begitu halnya dengan peserta didik sendiri hendaknya sadar akan pentingnya pelajaran
matematika. Berbanding terbalik dengan ekspektasi yang diharapkan, realita yang umum
dijumpai bahwa peserta didik masih berasumsi pelajaran matematika merupakan pelajaran
yang sulit untuk dipahami dan dipelajari, membosankan dan menjadi salah satu pelajaran
yang ditakuti oleh peserta didik. Asumsi ini lah yang mendasari sulitnya peserta didik
memahami konsep matematika yang diajarkan oleh guru hingga berdampak pada hasil belajar
peserta didik yang kurang optimal. Keberhasilan peserta didik dalam belajar matematika tak
lepas dari proses pembelajaran yang dilakukan.
Proses pembelajaran menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan. Dalam proses
pembelajaran diperlukan interaksi yang efektif antara sipemberi dalam hal ini adalah
pendidik dan sipenerima yaitu peserta didik. Interaksi yang efektif memungkinkan terjadinya
transfer ilmu yang baik sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi atau
pembelajaran yang disampaikan. Tenaga pendidik atau guru yang handal diharapkan mampu
memberikan peningkatan terhadap peserta didik dalam segala aspek, baik dalam aspek
kemampuan berfikir, kepribadian, karakter, dan rasa tanggung jawab. Untuk menunjajng
proses pembelajaran yang lebih efektif dan interaksi yang lebih baik antara guru dan peserta
didik dibutuhkannya kehadiran media sebagai perantara agar interaksi atau komunikasi yang
terjadi menjadi lebih efektif dan kondusif serta agar peserta didik dapat mengerti dan
memahami materi yang akan disampaikan sehingga proses pembelajaran dan tujuan dari
pembelajaran yang diharapkan bisa terlaksana. Seperti halnya yang dijelaskan dalam Al-
qur’an surah An-Nahl ayat 89.

َ ِ‫ث فِي ُكلِّ أُ َّم ٍة َش ِهيدًا َعلَ ْي ِه ْم ِم ْن أَ ْنفُ ِس ِه ْم ۖ َو ِج ْئنَا ب‬


‫ك َش ِهيدًا‬ ُ ‫َويَ ْو َم نَ ْب َع‬

َ ‫َعلَ ٰى ٰهَؤُاَل ِء ۚ َونَ َّز ْلنَا َعلَي‬


َ َ‫ْك ْال ِكت‬
‫اب تِ ْبيَانًا لِ ُكلِّ َش ْي ٍء َوهُدًى َو َرحْ َمةً َوبُ ْش َر ٰى‬
‫ين‬َ ‫لِ ْل ُم ْسلِ ِم‬

“(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri”.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai media
perantara dan petunjuk agar umat manusia mengetahui halal dan haram, baik dan buruk,
pengetahuan terdahulu, sekarang dan akan datang, sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam
bersikap dan bertindak untuk kehidupan yang lebih baik. Hal ini lah yang mendasari betapa
pentingnya sebuah media sebagai perantara agar komunikasi yang terjadi dapat berjalan
dengan baik dan dapat diterima dengan baik serta terwujudnya satu pemahaman mengenai
suatu informasi yang diberikan. Dalam konteks pembelajaran, penggunaan media sebagai
suatu perantara diharapkan mamp memperbaiki komunikasi dan transfer ilmu yang terjadi
dalam proses pembelajaran. Terlebih dalam kondisi yang terjadi saat ini, ditengah negara
sedang dilanda pandemi Covid-19 yang mengharuskan peserta didik untuk belajar dari rumah
guna memutus rantai penyebaran Covid-19 penggunaan media sangat dibutuhkan oleh
pendidik dan peserta didik guna memperbaiki proses pembelajaran yang lebih tidak efektif
dari proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Dari hasi observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di SMA N 1 Pangkalan
kerinci diperolah informasi antara lain: (1) proses pembelajaran yang terjadi di sekolah sudah
menerapkan kurikulum 2013, yaitu guru sudah menerapkan model pembelajaran seperti
discovery learning. (2) dalam hal penggunaan media pembelajaran, guru hanya mengandalkan
media powerpoint sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, bahkan terkadang tidak
semua pertemuan menggunakan media powerpoint. (3) Buku yang digunakan oleh peserta
didik adalah buku matematika peminatan kurikulum 2013 revisi yang tersedia di perpustakaan
sekolah, dan lebih banyaknya menggunakan buku PR yang berbentuk seperti LKS. (4) pada
materi persamaan trigonometri peserta didik kesulitan dalam memahami materi dikarenakan
terlalu banyak rumus dalam materi tersebut sehingga membingungkan peserta didik dalam
penyelesaian masalahnya. (5) terlebih lagi yang terjadi sekarang ini peserta didik harus beljar
dari rumah, menurut keterangan yang diberikan oleh guru bahwa peserta didik lebih kesulitam
memahami materi yang disampaikan dibanding pembelajaran yang dilakukan saat di sekolah.
(6) media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran dalam jaringan (daring) yaitu
software yang mendukung komunikasi belajar seperti zoom, webex, WA dan ditambah
dengan video pembelajaran. Karena pembelajaran dilakukan secara daring terkadang jaringan
yang digunakan tidak ada atau lambat, (7) peserta didik merasa bosan saat pembelajaran di
rumah karena tidak ada teman untuk berdiskusi.
Berdasarkan informasi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dalam proses
pembelajaran diperlukannya suatu media pembelajara yang inovatif guna menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Alternatif yang peneliti tawarkan untuk terjadinya proses
pembelajaran yang baik yaitu dengan mengembangkan media pembelajaran flipbook
menggunakan software 3D pageflip professional dengan harapan agar terciptanya proses
pembelajaran yang efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Flipbook merupakan media interaktif yang dapat mengubah tampilan PDF menjadi
lebih menarik seperti layaknya sebuah buku dan dapat dimasukkan sebuah animasi gerak,
foto, video dan audio sehingga saat peserta didik menggunakannya seolah peserta didik
sedang membaca buku dengan versi lengkap artinya peserta didik dapat membaca materi
belajar dan juga peserta didik dapat menikmati video pembelajaran, animasi, gambar yang
sesuai dengan materi pembelajaran agar lebih meningkatkan pemahaman peserta didik
terhadap materi. Meida pembelajaran flipbook ini sebelumnya belum pernah digunakan oleh
guru di SMA N 1 Pangkalan Kerinci sehingga menjadi referensi peneliti untuk
mengembangkan media ini dalam proses pembelajaran.
Penelitian sebelumnya mengenai pengembangan media pembelajaran flipbook
dilakukan oleh Diani dan Hartati (2018) yang telah mengembangkan media pembelajaran
fisika dengan 3D Pageflip Professional dengan memperoleh hasil sangat layak dan sangat
menarik untuk digunakan dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Beerdasarkan paparan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Flipbook
Pada Materi Persamaan Trigonometri”.

Anda mungkin juga menyukai