Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa dan salah satu unsur utama
kelangsungan hidup manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Seiring
bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan air menjadi semakin tinggi
sementara itu keberadaan air cenderung semakin langkah dan sulit diperoleh
untuk itu, penggunaan air harus dilakukan secara efektif dan secara efisien
mungkin. Manfaat air yang ada pada sungai sangat besar bagi kepentingan
manusia, salah satunya untuk keperluan pengairan yang berfungsi sebagai sarana
meningkatkatkan hasil produksi pertanian dan merupakan faktor utama dalam
rangka usaha meningkatkan taraf hidup.
Hampir di setiap wilayah indonesia terdapat banyak sungai besar maupun
kecil yang menguasai hampir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia. Sungai
tersebut ada yang memiliki air banyak sehingga tidak terjadi kekeringan walaupun
saat musim kemarau, tetapi ada juga sungai yang mengalami kekeringan saat
musim kemarau datang. Sungai yang memiliki banyak air dapat di manfaatkan
airnya untuk keperluan pertanian untuk keberlangsungan hidup tanaman, sehingga
tanaman tidak mati. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membangun
bangunan bendung. (memed, 2010:4).
Kebutuhan akan ketersediaan air pada suatu daerah sangatlah perlu
diperhatikan dikarenakan air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia
yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya. Sehingga perlu dikembangkan
potensi-potensi sungai guna meningkatkan hasil produksi pertanian salah satunya
dengan membangun bendung. Bendung sebagai salah satu contoh bangunan air
mencakup hampir keseluruhan aspek bidang ketekniksipilan yaitu struktur, air,
tanah, geoteknik, dan manajemen konstruksi di dalam perencanaan teknis
strukturnya. Untuk mendapatkan struktur bendung yang tepat perlu dilakukan
analisis dan perhitungan yang detail dan menyeluruh, hal ini dikarenakan adanya
hubungan saling ketergantungan dari banyak aspek dalam pelaksanaannya.
Menurut standar tata cara perencanaan umum bendung, yang diartikan dengan
bendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan yang di bangun

1
melintang sungai yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau
untuk mendapatkan tinggi terjun, sehingga air sungai dapat disadap dan dialirkan
secara gravitasi ke tempat tertentu yang membutuhkannya dan atau untuk
mengendalikan dasar sungai, debit dan angkutan sedimen (SK SNI T-02-1990-F).
Masyarakat Desa Cambir Leca, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten
Manggarai, sebagian besar adalah petani dan peternak. Tetapi pembangunan lebih
mengarah pada pembangunan pertanian demi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam kehidupan bertani dan bercocok tanam, peranan irigasi dalam
meningkatkan produksi pertanian dan mengurangi resiko kegagalan panen karena
jarang terjadinya hujan dan kekeringan, sehingga menciptakan kondisi
kelembaban tanah yang optimum untuk pertumbuhan tanaman serta hasil dan
kualitas tanaman yang baik. Melihat penghasilan pada daerah ini sebagian besar
adalah padi dan beberapa tanaman lainnya seperti cengkeh, kakao, kopi, dan lain
sebagainya. Akibat kerusakan bendung lama di Desa Cambir Leca, Kecamatan
Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai maka elevasi muka air dari sungai tidak
bisa disadap dan tidak bisa dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan,
sehingga air tidak dapat dimanfaatkan secara aman, efisien, dan optimal, oleh
masyarakat setempat.

1.2. Permasalahan
Dengan melihat pada latar belakang di atas maka permasalahan dapat di
rumuskan sebagai berikut: Akibat rusaknya bendung, maka elevasi muka air dari
sungai tidak bisa disadap dan tidak bisa dialirkan ke saluran lewat bangunan
pengambilan (intake structure), sehingga air tidak dapat dimanfaatkan secara
aman, efisien, dan optimal, oleh masyarakat Desa Cambir Leca, Kecamatan Satar
Mese Barat, Kabupaten Manggarai.

1.3.Tujuan
1.3.1. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan praktek kerja lapangan (PKL) adalah
menghasilkan sebuah karya tulis berdasarkan data yang diperoleh selama kegiatan
praktek kerja lapangan (PKL) berlangsung dan dituangkan dalam bentuk laporan.

2
1.3.2. Tujuan PKL
Tujuan Praktek Kerja Lapangan adalah;
1 Dapat melihat dan mengetahui secara langsung metode/prosedur
pelaksanaan pekerjaan Bendung pada Daerah Irigasi Wae Mantar, Desa
Cambir Leca, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai. Tujuan
lain dari pada Praktek Kerja Lapangan yakni;
2 Untuk memenuhi tuntutan kurikulum Politeknik Negeri Kupang yang
mana mahasiswa diharuskan mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL)
dalam kurun waktu yang telah ditentukan, yakni pada tanggal 28 Agustus
2018 sampai dengan tanggal 06 Oktober 2018.

1.4. Ruang Lingkup PKL


Mengingat waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang sangat terbatas yaitu
hanya dalam waktu satu bulan, dalam pelaksanaan yang seharusnya progres sudah
mencapai 53,60% hanya baru tercapai 14,00%, di karenakan dalam proses
pelaksanaan pekerjaan di lapangan menemui kendala dalam akses ke lokasi
pekerjaan yang rumit sehinga alat dan material susah untuk di akses ke lokasi
pekerjaan maka di lakukanlah proses pembukaan jalan masuk terlebih dahulu ke
lokasi proyek sehingga memakan waktu yang lama dan mengalami keterlambatan
dalam melaksanakan pekerjaan fisik. Dari permasalahan yang ada maka kami
akan menindaklanjuti dengan menambah alat dan tenanga untuk segera
menyelesaikan pembukaan jalan sehingga bahan dan alat dapat di akses ke loasi
pekerjaan dan dapat mengejar keterlambatan dalam pekerjaan.
Maka peninjauaan pelaksanaan pekerjaan yang diambil oleh penulis pada
pekerjaan rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi D.I. Wae Mantar, Desa
Cambir Leca, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai adalah sebagai
berikut:
1 Pembersihan atau pengupasan
2 Galian tanah termasuk perapihan hasil galian
3 Galian batu termasuk perapihan galian

Anda mungkin juga menyukai