Anda di halaman 1dari 16

BAB III

TINJAUAN PELAKSANAAN

3.1. Tinjauan Umum

3.1.1 Data Umum Proyek


Adapun data-data umum proyek, yakni Proyek Pembagunan embung kalaija
terletak di Desa Ringrara Kecamatan Lamboya Kabupaten Sumba Barat Nusa
Tenggara Timur. Lokasi Daerah Embung Kalaija ± 30km dari Pusat Kota
Waikabubak, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat. Lokasi tersebut dapat dicapai
dengan menggunakan transportasi darat selama ± 1 jam dari pusat kota
Waikabubak.
Data umum Pekerjaan Embung Kalaija adalah sebagai berikut:
1. Nama Proyek : Pembangunan Embung Serbaguna Di Kabupaten
Sumba Barat
2. Pemilik Proyek : Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Direktor Jendral Sumber Daya Air
3. Nilai Kontrak : Rp. 5.889.348.000, (Lima Miliar Delapan Ratus
Delapan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Empat
Puluh Delapan Ribu Rupiah)
4. Sumber Dana : APBN Rupiah Murni
5. Tahun Anggaran : 2016
6. Waktu Pelaksanaan : 240 Hari Kalender
7. Lokasi : Kabupaten Sumba Barat. Propinsi NTT
8. Konsultan Pengawas : CV. SABA CONSULT
9. Kontraktor Pelaksana : PT. ESRA GLOBAL WERK

31
3.1.2 Ruang lingkup pekerjaan proyek
Pembangunan Embung Di Desa Ringrarabeberapa lingkup
pekerjaan, antara lain:

1. Pekerjaan persiapan
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
b. Dokumentasi dan sosialisasi.
c. Quality Assurance.
d. Pekerjaan Papan Nama Kegiatan
e. Pekerjaan timbunana tanah kedap air untuk tanggul termaksud
pemadatan.

f. Pekerjaan penghamparan top soil


2. Pekerjaan tanggul
a. Pembersihan lokasi/clearing and grubbing
b. Pekerjaan galian padas torage embung dan pada cut off tranch.
c. Pekerjaan galian dan timbunan tanah kedap air.
d. Pekerjaan timbunan tanggul.
e. Pekerjaan galian batu dengan bantuan alat berat untuk bahan
timbunana.
3.2.Manajemen Proyek

Untuk Proyek Pembangunan Embung Kalaija, para pihak yang terlibat terdiri
atas 4 komponen utama. Komponen -komponen tersebut yaitu :

1. Pemilik proyek : Dinas Pekerjaan Umum Propinsi


NusaTenggara Timur.
2. Konsultan perencana : Dinas Pekerjaan Umum Propinsi
Nusa Tenggara Timur.
3. Konsultan pengawas :CV. Saba Consult.
4. Pelaksana proyek :PT. ESRA GLOBAL WERK.
Dari keempat komponen di atas, penulis dalam pelaksanaan PKL bertindak
sebagai pelaksana.

32
PT. ESRA GLOBAL WERK terletak di Sumba Timur, melayani jasa
konstruksi di bidang teknik sipil dengan sub bidangnya pengairan. Struktur
organisasi PT. ESRA GLBA WERK digambarkan seperti pada Gambar 3.2

KEPALA PROYEK

DOMINGGUS KARWELU

JURU UKUR PELAKSANA Q. CONTROL

Oktovianus. H. Rohi Isach Kangkang, ST M. Risal

P. PELAKSANA

Amir. A.Kiwang

(sumber : Dokumen Kontrak PT Esra Global Work )

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Esra Global Werk(Sumber:PT. Esra


Global Werk, 2016 )

Tugas dan tanggung jawab struktur organisasipelaksanaproyek(PT.Surya


Utama Jaya) adalah sebagai berikut :

1. Direktur
a. Memiliki tanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dilakukan
sehubungan dengan perusahaan yang dipimpin.
b. Keputusan tertinggi berada di tangan direktur.
c. Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan baik di lapangan maupun di
kantor pusat.
d. Mengkoordinasi seluruh pelaksanaan proyek.

33
e. Mengambil kebijakan dan keputusan atas semua persoalan yang dihadapi
oleh level di bawahnya.
2. Kepala Proyek
Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan sejak masa persiapan hingga
penyerahan kegiatan, pelaksanaan tertib adaministrasi internal, data
material, data peralatan, data keuangan termasuk penagihan dan data
pendukungnya serta pengendalian mutu di Lokasi Kegiatan.
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan agar efesien dan efektif
mencapai hasil optimal dari segi Kualitas dan pencapaian laba sesuai.
b. Memahami semua aspek teknis dan berperan aktif membina sumber daya
sesuai kebutuhan kegiatan.
c. Membina keamanan dan menciptakan ketenangan kerja dilingkungan
kegiatan dan masyarakat sekitar.
d. Menganalisa kebutuhan material, tenaga kerja peralatan dan overhead
serta menyusun jadwal kebutuhannya.
e. Membuat Rencana Mutu Kontrak yang berisi Master Schedule, struktur
organisasi pelaksanaan kegiatan, membuat RAB (Rencana Anggaran
Biaya) dan Metode Kerja Pelaksanaan Kegiatan.

3. Pelaksana Lapangan
a. Bertanggung jawab selaku koordinator pelaksanan dilapangan sesuai
gambar kerja.
b. Mengawasi teknis pelaksanaan semua pekerjaan dilapangan agar
memenuhi ketentuan teknis yang benar dan tidak menyimpang dari
anggaran biaya yang ditetapkan.
c. Menggunakan material dengan kualitas dan volume yang benar sesuai
petunjuk teknis.
d. Mengunakan peralatan dan tenaga kerja yang efesien.
e. Mengatur dan mengawasi jadwal kerja harian para pelaksana dan
memonitor ketepatan jadwal kedatangan material, memeriksa volume
dan kualitas serta mengatur penempatannya.
f. Memeriksa hasil pekerjaan dari para pelaksana sehingga dapat diketahui
bobot kemajuan dan kaitannya.

34
4. Pembantu Pelaksana Lapangan
a. Bersama Pelaksana Lapangan membuat rencana kerja untuk
pengendalian mutu.
b. Melakukan pengawasan, pengetesan, kelayakan terhadap bahan / material
yang digunakan, membuat design untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Mengambil langkah antisipatif bila terjadi kekeliruan/ kesalahan pada
mutu pekerjaan.
d. Mengawasi dan mengatur penggunaan material/bahan dan alat serta
perlengkapan, membuat laporan periodik,melakukan koordinasi dengan
bagian administrasi dan keuangan serta melakukan koordinasi dengan
Direksi Kegiatan.

5. Surveyor/Juru Ukur
a. Mempelajari Gambar Rencana secara seksama
b. Melaksanakan Survey Lapangan yakni melakukan pengukuran ulang dari
gambar rencana yang ada mengenai titil duga elevasi dan ketentuan –
ketentuan yang ada dalam gambar kerja.
c. Melakukan perhitungan ulang MC 0 %
d. Melakukan Survey Jalan masuk lokasi yang akan didahului alat berat dan
angkutan material/ bahan.
e. Membantu Kepala Proyek dalam menyusun metode dan rencana teknis
pelaksanaan pekerjaan sesuai hasil survey.
f. Melakukan koordinasi dengan Keuangan, Logistik dan Peralatan.
g. Terlibat dalam pembuatan laporan Progres Kegiatan
h. Membuat perhitungan atau rincian tagihan sesuai dengan kemajuan
Kegiatan
i. Ikut dalam pengelolaan manajeman keuangan (mencatat pengeluaran
keuangan Kegiatan yang keluar masuk perhari)
j. Menyusun Laporan Keuangan Pengurusan Pajak - pajak perusahaan.

35
6. Quality Control
a. Bertanggung jawab Kepada Kepala Proyek Bertanggung jawab terhadap
mutu pekerjaan atas pelaksanaan kegiatan secara terpadu dan terkoodinir
sesuai dengan bidang tugasnya.
b. Membuat rencana kerja untuk pengendalian mutu .
c. Melakukan pengawasan dan kelayakan terhadap bahan/material yang
digunakan.
d. Membuat Mix design untuk pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengambil langkah antisipatif bila terjadi kekeliruan/kesalahan pada
mutu pekerjaan.
f. Melaporkan semua permasalahan yang menyangkut pelaksanaan system
mutu di lapangan kepada Kepala Proyek.
g. Mengkoordinir pelaksanaan tinda- kan revisi.
h. Melakukan koreksi dan pencegahan atas pelaksanaan suatu item
pekerjaan.
i. Membuat rencana berkala pemeriksaan dan pengetesan.
j. Melaksanakan pemeriksaan dan pengetesan.
k. Melakukan Final Inspection.
l. Memastikan bahwa seluruh kegiatan pemeriksaan dan pengetesan telah
dilaksanakan semuanya.
m. Memverivikasi hasil pelaksanaan.
3.3. Tinjauan Khusus

3.3.1. Identifikasi Nama Pekerjaan


Dalam pekerjaan tanguul terdapat 5 item pekerjaan, yaitu:

1. Pembersihan lokasi/clearing and grubbing

a. Peralatan kerja yang di gunakan meliputi:


a) Buldozer : 1,00 unit
b) Excavator : 1,00 unit
c) Dump truck : 2,00 unit
d) Peralatan bantu yang digunakan:
a) Cangkul

36
b) Sekop
c) Kereta sorong
d) Ember
e) Pikuil
f) Linggis
b. Cara melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjan dimulai dengan menggunakan alat bantu exavator
guna pembersihan awal berupa rumput atau semak-semak dan
alat berat Buldozer guna merobohkan, meratakan, dan
menggusur tanaman atau pohon yang dibersihkan dalam
lokasi.
2. Setelah itu excavator untuk mengangkut dan membuang ke
dalam truck.
3. Dan Truck membuang ke tempat pembuangan.

Gambar 3.1Sketsa pembersian lokasi embung


kalaija

Gambar 3.2 Pembersihan dan penggalian


dengan ala berat

37
2. Pekerjaan galian pada storage embung dan pada cut off tranch.
a. Perlatan kerja
a) Excavator : 1,00 unit
b) Buldozer : 1,00 unit
c) Dump truck : 1,00 unit
b. Cara melaksanakan pekerjaan
a) Sebelum pekerjaan inidilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan
pengukuran kemudian dibuat batas-batas galian, kedalaman
galian, dan kemiringan terhadap elevasi rencana.
b) Kemudian buldozer merubuhkan dan meratakan.
c) Penggalian menggunakan Excavator, kemudian hasil galian
dimuat ke Dump Truck.
d) Truck membuang hasil galian sejauh yang diperintahkan Direksi
pekerjaan, kemudian diratakan.

Gambar 3.3 sketsa penggalian kemiringan elevasi


rencana

Gambar 3.4 Penggalian dengan alat berat

38
Gambar 3.5 Pengangkutan pada dump truck
3. Pekerjaan galian dan timbunan tanah kedap air.
a. Peralatan kerja
a) Excavator : 1,00 unit
b) Buldozer : 1,00 unit
c) Dump truck : 1,00 unit
d) Vibrator roller : 1,00 unit
e) Water tank truck : 1,00 unit
b. Cara melaksanakan pekerjaan
a) Diawali dengan tanah galian diambil dan dituang ke dalam
truck.
b) Kemudian dengan menggunakan alat berat buldozer untuk
menggusur, menghampar, meratakan, dan merapikhkan.
c) Setelah itu dilakukan proses penyiraman dengan air kemudian
dipadatkan dengan menggunakan buldozer dengan vibrator.

Gambar 3.6 Pemadatan dengan vibrator roll

39
3.3.2 Perhitungan Volume

C
A B D E

Gambar 3.9. Sketsa tanggul tampang melintang dan memanjang

40
Perhitungan :

1. Potongan A

VA = {(La+ Lb) / 2 } x t x p
= {(4m + 36,7m) / 2} x 6m x 110m
= 13.431,00 m3

2. Potongan B

VB = {(La + Lb) / 2 } x t x p
= {(6m+ 10m) / 2} x 17,8m x 110m
= 15.664,00 m3

39
3. Potongan C

VC= b x h x p
= 6m x 10m x 110m
= 6.600,00 m3

4. Potongan D

VD = {(La + Lb) / 2 } x t x p
= {(6m+ 10m) / 2} x 17,8m x 110m
= 15.664,00 m3

40
5. Potongan E

VE = {(La + Lb) / 2 } x t x p
= {(4m + 36,7m) / 2} x 6m x 110m
= 13.431,00 m3

V tot = VA + VB + VC + VD + VE
= 13.431,00 + 15.664,00 + 6.600,00 + 15.664,00 + 13.431,00
= 64.790,00 m3

3.3.3 Perhitungan Kebutuhan Alat, Bahan dan Tenaga Kerja

a. Pekerjaan clearing and grubbing.


Kebutuhan tenaga kerja :
1. Mandor = 0,0020 / 0,0020 = 1,00 orang/hari
2. Pekerja = 0,0081 / 0,0020 = 4,05 = 4,00 orang/hari
Kebutuhan alat :
1. Buldozer = 1 / 0,0041 = 243,90 m3/jam
2. Excavator = 1 / 0,0042 = 238,10 m3/jam
3. Dump truck = 1 / 0,0082 = 121,95 m3/jam

41
Maka jumlah kebutuhan alat :
Buldozer = 238,10 / 243,90 = 0,98 = 1,00 unit
Excavator = 238,10 / 238,10 = 1,00 unit
Dump truck = 238,10 / 121,95 = 1,95 = 2,00 unit

b. Pekerjaan galian pada storangeembung dan pada cut off tranch


Kebutuhan tenaga kerja:
 Pekerja = 0,047 / 0,0424 = 2,00 orang/hari
Kebutuhan alat
 Buldozer = 1 / 0,0103 = 97,09 m3/jam
 Excavator = 1 / 0,0424 = 23,58 m3/jam
 Dump truck = 1 / 0,0168 = 59,52 m3/jam
Maka jumlah kebutuhan alat :
Buldozer = 23,58 / 97,09 = 0,24 = 1,00 unit
Excavator = 23,58 / 23,58 = 1,00 unit
Dump truck = 23,58 / 59,52 = 0,40 = 1,00 unit

c. Pekerjaan galian dan timbunan tanah kedap air


Kebutuhan tenaga kerja
 Mandor = 0,0045 / 0,0045 = 1,00 orang/hari
 Pekerja = 0,1026 / 0,0045 = 22,08 = 22,00 orang/hari
Kebutuhan alat
 Buldozer = 1 / 0,0116 = 86,21 m3/jam
 Excavator = 1 / 0,0314 = 31,85m3/jam
 Dump truck = 1 / 0,0370 = 27,03 m3/jam
 Vibrator roller = 1 / 0,0295 = 33,90 m3/jam
 Water tank truck = 1 / 0,0075 = 133,33 m3/jam
Maka jumlah kebutuhan alat :
Buldozer = 31,85 / 86,21= 0,37 = 1,00 unit
Excavator = 31,85 / 31,85 = 1,00 unit
Dump truck = 31,85 / 27,03 = 1,18 = 1,00 unit
Vibrator roller = 31,85 / 33,90 = 0,94 = 1,00 unit
Water tank truck = 31,85 / 133,33 = 0,24 = 1 unit

42
3.4. Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam suatu proyek hal-hal yang perlu dikendalikan atau dikontrol untuk
melancarkan jalannya proyek antara lain:

1. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu adalah suatu bentuk sistem pengendalian terhadap
waktu agar pelaksanaan proyek berjalan dengan baik dan tepat
waktu.Pengendalian waktu meliputi pengawasan secara teratur terhadap
pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan
waktu kerja yang telah ditentukan, misalnya jam 08.00 – 17.00.
Penjelasan kondisi lapangan :
Mengenai pengendalian waktu di proyek pada pekerjaan
tanggulbanyakmengalami keterlambatan hal itu disebabkan karena
kekurangantenagakerja.

2. Pengendalian Biaya
Prinsip dasar dari pengendalian biaya adalah mengetahui biaya
pekerjaan yang sedang berlangsung dan membandingkan dengan standar
yang direncanakan serta menghindari pembengkakan biaya dalam suatu
pelaksanaan pekerjaan.Manfaat pengendalian biaya adalah mengontrol arah
usaha agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengendalian biaya adalah sebagai berikut:
a. Rencana Anggaran Biaya (RAB), yaitu total biaya dari awal hingga
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan pada suatu proyek.
b. Membuat perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap item
pekerjaan kemudian dilakukan pengontrolan.
c. Tenaga kerja berhubungan dengan upah, upah merupakan suatu imbalan
atau gaji berupa uang yang diberikan kepada pekerja yang telah
memberikan jasanya kepada kontraktor. Pada umumnya, pembagian upah
pekerja dibagi menjadi:

43
1. Upah borongan, yaitu upah yang dibayarkan kontraktor berdasarkan
besarnya pekerjaan sesuai dengan perjanjian kepada tenaga kerja.
2. Upah harian, yaitu upah yang dibayarkan kontraktor kepada tenaga
kerja per hari.
3. Upah bulanan, yaitu upah yang dibayarkan kontraktor kepada tenaga
kerja dalam jangka waktu 1 bulan, pembayaran dilakukan satu bulan
satu kali.
d. Material dan bahan, yaitu pemanfaatan material dan bahan secara efisien
serta pencatatan terhadap keluar–masuk material dan bahan tersebut
sehingga penggunaannya dapat dikontrol dengan baik.
e. Peralatan, yaitu menggunakan peralatan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan.
Penjelasan kondisi di lapangan:
Pengendalian biaya menyangkut biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran
tenaga kerja dan pembelian material sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

3. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah suatu bentuk sistem untuk mengendalikan
mutu dari bahan-bahan yang digunakan pada pelaksanaan suatu
proyek.Tujuan dari pengendalian mutu adalah agar bahan-bahan yang
digunakan pada proyek tersebut sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam
kontrak sehingga kualitas proyek dapat terjamin sesuai dengan yang
diharapkan.Pengendalian mutu terdiri dari:
a. Pengecekan dan pengkajian, yaitu melakukan pengecekan dan
pengkajian terhadap gambar konstruksi dan perhitungan.
b. Pemeriksaan kemampuan peralatan, yaitu pemeriksaan terhadap
kemampuan fisik alat dengan melakukan uji coba pada alat tersebut.
c. Pengujian dengan pengambilan contoh, yaitu bahan yang akan digunakan
untuk suatu konstruksi sebaiknya diuji atau diperiksa terlebih dahulu di
laboratorium untuk mengetahui karakteristiknya. Bila perlu dilakukan
pengujian langsung di lapangan.

44

Anda mungkin juga menyukai