Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Hemangioma merupakan tumor jinak vaskular yang timbul beberapa saat sesudah

kelahiran. Pada awal mulanya tumor ini akan mengalami proliferasi sel yang cepat pada

tahun pertama kehidupan kemudian mengalami involusi secara lambat selama masa kanak-

kanak pada lebih dari 90% kasus. Meskipun hemangioma dapat timbul pada saat kelahiran,

biasanya hemanigoma muncul beberapa saat setelah kelahiran dan bertumbuh secara cepat

selama tahun pertama kehidupan, dengan pertumbuhan yang lambat pada 5 tahun setelahnya

dan mengalami involusi pada umur 10-15 tahun. (swartz n nelson)

Hemangioma adalah tumor jinak yang paling umum dari masa bayi dan terjadi pada

sekitar 10% bayi jangka. Resiko terjadinya hemangioma 3 kali lebih besar pada perempuan

dibandingkan laki-laki. Resiko juga meningkat pada bayi yang premature dan 10 kali lebih

tinggi pada in offspring of women who had chorionic villus sampling. Angka kejadian

hemangioma meningkat dengan usia tua maternal?, plasenta previa, dan preeclampsia.

Hemangioma dapat terjadi secara kutaneus atau ekstrakutan. Lebih dari setengahnya

hemangioma berlokasi di regio kepala dan leher. Occasionally,hemangioma dapat impinge

pada struktur vital dan interfere dengan pernapasan, penglihatan, atau pendengaran. Namun,

pada sebagian besar pada tumor ini adalah jinak, tidak menyebabkan morbiditas dan

mortalitas.
HEMANGIOMA

I. Definisi

Hemangioma adalah tumor jinak atau hamartoma yang terjadi akibat gangguan pada

perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat terjadi di segala organ seperti

hati, limpa, otak, tulang dan kulit. Hemangioma dapat terjadi kutan maupun ekstrakutan.

Frekuensi dari hemangioma kutan sendiri untuk kepala dan leher sebesar 60%, badan 25%,

dan ekstremitas sebesar 15%. Sedangkan untuk hemangioma ekstrakutan dapat terjadi pada

liver, gastrointestinal tract, laring, sistem saraf pusat, pancreas, timus, gallbladder, spleen,

paru, kelenjar adrenal, urinary bladder .

Etiologi dari hemangioma masih belum diketahui. Tapi dilaporkan

childbearing age, hipertensi gestasional dan berat badan lahir bayi mungkin

berhubungan dengan terbentuknya hemangioma. (jurnal1)

II. Epidemiologi

Hemangioma adalah tumor jinak yang paling umum dari masa bayi dan terjadi pada

sekitar 10% bayi jangka. Angka kejadian hemangioma sekitar 22-30% pada bayi preterm

dengan berat badan lahir kurang dari 1 kg, untuk bayi preterm dengan berat badan lahir lebih

dari 1,5 kg, angka kejadiannya sama seperti bayi yang cukup bulan. Pada 30% hemangioma

muncul pada saat kelahiran dan 70 % lainnya muncul pada minggu-minggu pertama

kehidupan.

Resiko terjadinya hemangioma lebih besar pada perempuan dibandingkan laki-laki

dengan perbandingan 3:1. Berdasarkan rasnya hemangioma paling sering terjadi pada bayi
kulit putih, angka kejadiannya 10-12 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi kulit hitam

dan Asia.

Angka kejadian hemangioma 10 kali lebih tinggi pada in offspring of women who

had chorionic villus sampling dan meningkat pada usia tua maternal ?older maternal

age, plasenta previa, dan preeclampsia.

III. Klasifikasi

Secara histologik hemangioma diklasifikasikan berdasarkan besarnya pembuluh

darah, menjadi 3 jenis yaitu :

 Hemangioma kapiler
o Hemangioma kapiler pada anak ( nevus vasculosus, strawberry nevus)
o Granuloma piogenik
o Cherry spot (ruby spot), angioma senilis
 Hemangioma kavernosum
o Hemangioma kavernosum (hemangioma matang)
o Hemangioma keratotik
o Hamartoma vaskular
 Talangiektasis
o Nevus flameus
o Angiokeratoma
o Spider angioma

Dari segi praktisnya umumnya para ahli memakai sistem pembagian sebagai berikut :

 Hemangioma kapiler
 Hemangioma kavernosum
 Hemangioma campuran

IV. Gejala Klinis

1. Hemangioma Kapiler
a. Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)
Hemangioma kapilar terdapat waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir

atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak sebagai bercak merah yang makin
lama makin besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk

lobular, berbatas tegas, dank eras pada perabaan. Uksiuran dan dalamnya

sangat bervariasi, ada yang superficial berwarna merah terang, dan ada yang

subkutan berwarna kebiruan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya

warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.
b. Granuloma Piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma,

jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi

sekunder. Lesi biasanya solitary, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada

anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering mengalami trauma.

Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat.

Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi mudah

berdarah.
2. Hemangima Kavernosum
Lesi ini berbatas tidak tegas, dapat berupa macula eritematosa atau nodus

yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat

menggembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri atas elemen vascular yang matang.

Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.

3. Hemangioma Campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan jenis kavernosum.

Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar

ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya unilateral, solitary, dapat terjadi sejak

lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan

yang kemudian pada perkembangannya dapat member gambaran keratotik dan

verukosa.

V. Diagnosis
Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama pada lesi yang khas.

Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul sejak lahir atau beberapa saat

sesudah lahir, pertumbuhannya relatif cepat dalam beberapa minggu atau beberapa bulan,

warnya merah terang apabila strawberry atau biru bila jenis kaverosa.Bila besar maksimum

sudah tercapai, biasanya pada umur 9-12 bulan, warnanya menjadi merah gelap.

VI. Diagnosis Banding

Diagnosis banding ialah terhadap tumor kulit lainnya yaitu limfangioma, higroma,

lipoma, dan neurofibroma.

VII. Komplikasi

1. Perdarahan
Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan komplikasi lainnya.

Penyebabnya ialah trauma dari luar atau rupture spontan dinding pembuluh darah

karena tipisnya kulit diatas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah

dibawahnya terus tumbuh.


2. Ulkus
Ulkus terjadi biasanya akibat rupture.
3. Trombositopenia
Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu

dikira bahwa trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif. Ternyata

kemudian bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang

mengalami sekuesterisasi.

VIII. Pengobatan:

Sebagian besar hemangioma tidak memerlukan terapi, tetapi sekitar 10 %

hemangioma menyebabkan significant impairment dan 1 % membahayakan nyawa karena

lokasi dari tumornya sendiri. Ada 2 cara pengobatan :


1. Cara konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran

dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan

sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus

mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.


2. Cara Aktif
a. Pembedahan
Indikasi :
 Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam

beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar


 Hemangioma raksasa dengan trombositopenia
 Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-

7 tahun
 Lokasi hemangioma terletak di atas hidung dan bibir yang

tidak merespon tatalaksana lain dengan baik (the tip of nose )


 Hemangioma pada kelopak mata yang mengganggu

penglihatan dan estetika


 Hemangioma yang muncul pada kulit kepala dan dahi
 Perdarahan berulang dari hemangioma ( jurnal 1)
b. Radiasi
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan

karena :
 Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan

tulangnya masih sangat aktif


 Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama
 Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan

menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan


c. Kortikosteroid
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid adalah:
 Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital
 Tumbuh dengan cepat dan mengadakan dekstruksi kosmetik
 Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium
 Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia
 Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular
Kortikosteroid yang dipakai adalah antara lain prednisone yang

mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi, yaitu untuk bentuk


strawberry, kavernosum, dan campuran. Dosisnya per oral 20-30 mg per hari

selama 2-3 minggu dan perlahan-lahan diturunkan, lama pengobatan sampai 3

bulan.
d. Obat sklerotik
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya dengan

namorrhocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau larutan NaCl

hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai karena rasa nyeri dan

menimbulkan sikatriks
e. Elektrokoagulasi
Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya, juga

untuk hemangioma senilis dan granuloma piogenik


f. Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair
JURNAL1
IX. Prognosis

Pada umunya prognosis baik bergantung pada letak tumor, komplikasi serta

penanganan yang baik. Pada hemangioma yang tidak complicated prognosis sangat baik,

dengan involusi komplit pada 50 % pada usia 5 tahun, 70 % pada usia 7 tahun dan 90 %

pada usia 9 tahun. Hemangioma yang berinvolusi pada umur 6 tahun, 38 % nya tetap

mempunyai (residual evidence). Seperti scar formation, talangiektasia, atau redundant

atau anetodermc skin. Hemangioma yang memerlukan waktu lebih lama untuk

berinvolusi mempunyai angka kejadian yang lebih tinggi pada

The prognosis for most uncomplicated infantile hemangiomas is very good,


with complete involution of 50% by age 5 years, 70% by age 7 years, and 90% by
age 9 years. Despite resolution of the vascular component, residual skin changes
are observed in roughly 50% of cases. Of hemangiomas that have involuted by age
6 years, 38% still have residual evidence with scar formation, telangiectasia, or
redundant or anetodermic skin. Hemangiomas that take longer to involute have a
higher incidence of permanent cutaneous residua. Eighty percent of lesions that
complete involution after age 6 years may exhibit significant cosmetic deformities. An
increased incidence of permanent residua exists when the lip, nasal tip, eyelid, and
ear are involved.

Anda mungkin juga menyukai