BAHASA : INGGRIS
DURASI : 01:48:38
Beberapa krisis ekonomi kemudian terjadi antara lain Internet Stock Bubble pada Maret tahun
2000. Fannie Mae dan Freddie Mac antara tahun 1998-2003 melakukan kesalahan dalam pembukuan
akuntansi dan didenda masing-masing USD 400 juta dan USD 125 juta. Pada awal pemerintahan Presiden
George W Bush tahun 2000, industri keuangan didominasi oleh lima bank (Goldman Sachs, Morgan
Stanley, Lehman Brothers (sudah tutup), Merril Lynch, dan Bear Stearns), dua konglomerat keuangan
(Citigroup dan JP Morgan Chase), tiga perusahaan sekuritisasi asuransi (AIG, MBIA, dan AMBAC) serta
tiga agen pemeringkat (Moody’s Standard & Poors, dan Fitch).
Perusahaan investasi membuat suatu produk baru Collaterized Debt Obligations (CDOs) yang
melakukan penyatuan produk antara kredit perumahan (mortgages) dengan kredit yang lain kemudian
dijual ke investor. Perusahaan pemeringkat memberikan rating AAA untuk banyak CDO. Padahal banyak
dari kredit tersebut meupakan kredit subprime dimana banyak debitur yang akhirnya tidak mampu
membayar.
Produk derivatif dari CDO semakin berlanjut, didukung oleh adanya kebijakan leverage yang
mengizinkan bank investasi memiliki leverage antara modal sendiri dengan modal yang dipinjam sampai
30 :1. Produk baru diperkenalkan yaitu Credit Default Swap (CDS) yaitu suatu produk derivative seperti
asuransi, dimana para investor dapat bertaruh atas risiko CDO gagal bayar. Walaupun mendapatkan
peringkat AAA dari lembaga pemeringkat, namun sebenarnya bank-bank investasi sudah tahu bahwa
CDO tersebut jelek dan mereka melindungi diri mereka sendiri dengan mengasuransikan pembelian
CDO. Padahal disisi lain bank-bank investasi tersebut tetap menjual CDO kepada nasabah-nasabahnya
dan mengatakan bahwa investasi tersebut tergolong baik.
Setelah krisis benar-benar terjadi, Lehman Brothers, Merril Lynch, dan AIG mengalami
kesulitan uang tunai, selain itu Fennie Mae dan Fredie Mac sebagai perusahaan keuangan yang paling
banyak berkaitan dengan kredit premuahan juga kekurangan likuiditas.
Akhirnya Lehman dinyatakan bangkrut, langkah ini diambil untuk menenangkan pasar
(menurutTimothy Geitner). Hal tersebut belanjut dengan diambil alihnya AIG oleh pemerintah dan Merril
Lynch oleh Bank of Amerika (BoA)
Akibat dari krisis tersebut yaitu, jatuhnya harga saham pasar, turunnya nilai mata uang tingkat
pengangguran naik drastis, banyak orang kehilangan tempat tinggal, namun jajaran manajemen bank-
bank investasi tetap memperoleh gaji dan bonus yang tinggi. Hal tersebut banyak dipertanyakan, kenapa
mereka tidak bertanggungjawab atas keputusan yang diambil yang menyebabkan kerguian sangat banyak
dari perusahaannya bahkan hingga kebangkrutan.
Sebelum menjabat, Obama mengisyaratkan adanya pengetatan regulasi dalam industri keuangan,
serta penambahan kecukupan modal bagi industri perbankan, namun kenyataannya tidak banyak
peraturan yang berubah semenjak resmi menjabat. Timothy Geithner, Lawrence Summer, Ben Bernanke
orang-orang ahli ekonomi yang sebelumnya juga telah menduduki posisi-posisi penting di perekonomian
AS kembali menjabat. Walau pemerintahan di Eropa telah membatasi bonus bagi jajaran manajemen
perbankan, namun pemerintah AS menolak hal tersebut . Bahkan tidak ada satupun eksekutif senior
keuangan yang dituntut dalam kaitannya dengan krisis ekonomi AS.
Krisis yang terjadi di Amerika semakin lama semakin merambat menjadi krisis global
karena sebenarnya perekonomian dunia ini saling terhubung satu sama lainnya, peristiwa yang
terjadi disuatu tempat akan berpengaruh ditempat lainnya, dan tidak jarang dampak yang terjadi
jauh lebih besar daripada yang terjadi di tempat asalnya. Oleh karena itu Indonesia juga turut
merasakan krisis ekonomi global ini.
Indonesia merupakan negara yang masih sangat bergantung dengan aliran dana dari
investor asing, dengan adanya krisis global ini secara otomatis para investor asing tersebut
menarik dananya dari Indonesia. Hal ini berakibat jatuhnya nilai mata uang Indonesia. Aliran
dana asing yang tadinya akan digunakan untuk pembangunan ekonomi dan untuk menjalankan
perusahaan-perusahaan hilang, banyak perusahaan menjadi tidak berdaya, yang pada ujungnya
Negaralah yang kembali harus menanggung utang perbankan dan perusahaan swasta.
Dampak lainnya adalah karena krisis global, semakin banyak banyak perusahaan yang
mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Dengan bertambahnya pengangguran maka pendapatan per
kapita juga akan berkurang dan angka kemiskinan juga ikut bertambah pula. Karena krisis ini
pula, tenaga kerja yang bekerja diluar negeri juga merasakan imbasnya. Malaysia berencana
untuk memulangkan sekitar 1,2 juta tenaga kerja yang mayoritasnya berasal dari Indonesia
karena akan memprioritaskan pekerja lokal.
BAHASA INDONESIA
OLEH:
KELAS C
BAHASA INDONESIA
OLEH:
RAHMAT TAUFIK
B1A1 16 127
KELAS C
BAHASA INDONESIA
OLEH:
RESKIYANTO KAMIL
B1A1 16 157
KELAS C