MAKALAH EPIDEMIOLOGI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Etika Keperawatan
OLEH :
NADYA IMA MUSTIKA
4002160048
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karunia- Nya. Sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas Epidemiologi
“Perbedaan Kepribadian A Dan B Dan Risiko Penyakit Yang Dapat Terjadi Pada Kepribadian
A Dan B & Essay Epidemiologi Postulat Koch”
Pembuatan makalah ini sendiri berpedoman dari berbagai sumber media. kelompok
menyadari bahwa ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena
manusia jauh dari kata sempurna dan kesempurnaan hanya milik Allah. Oleh sebab itu, dengan
segala kerendahan hati kelompok mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi baiknya
makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang kompleks, dan manusia merupakan makhluk yang
rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat di dunia ini. Dengan keunikannya, manusia adalah
makhluk yang unik dan sulit dipahami dari makhluk lain. Hal inilah yang membuta manusia
berbeda dari makhluk lainnya. Hal inilah yang membuat manusia tidak pernah berhenti
untuk mencari hal-hal baru berkaitan dengan dirinya ataupun makhluk lain. Ini adalah sifat
mendasar manusia yaitu tidak pernah puas akan apa yang telah dimiliki.
Keunikan itu tidak terlepas dari kepribadian manusia. Kepribadian berasal dari bahasa latin
yaitu kata “persona” yaitu topeng. Pada zaman Yunani kuno, topeng biasa digunakan untuk
memainkan sebuah peran atau pertunjukkan dalam teater atau drama untuk memerankan
satu karakter tertentu. Hal inilah yang membuat manusia tidak sama dengan sesamanya,
karena walupun satu darah, seseorang akan memiliki kepribadian tersendiri yang tidak sama
dengan orang lain. Secara garis besar, kepribadian dapat digolongkan menjadi dua yaitu
kepribadian A dan Kepribadian B/ Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian
kepribadian itu sendiri, karakteristik kepribadian A dan Kepribadian B, serta risiko penyakit
kepribadian B?
1.3 Tujuan
4. Untuk mengetahui saja risiko penyakit yang dapat menyerang seseorang dengan
Kepribadian berasal dari bahasa latin yaitu kata “persona” yaitu topeng. Pada zaman
Yunani kuno, topeng biasa digunakan untuk memainkan sebuah peran atau pertunjukkan
Kepribadian mencakup sistem fisik dan perilaku yang terlihat maupun yang tidak,
substansi dan perubahan, serta model dan produk dalam proses perkembangan (Jess Feist
Menurut Friedlman dan Ray Rosenman, kepribadian A adalah orang yang sangat kompetitf,
berorientasi terhadap waktu, sering tidak bersabar dan marah terhadap keterlambatan
dengan orang yang tidak kompeten. Walaupun terlihat percaya diri, sebenarnya di dalam
dirinya yang mendorong untuk terus menerus memekasa mereka untuk meraih lebih dan
banyak lagi dalam waktu yang singkat. Secara detail, Friedlman dan Ray Rosenman
e. Sangat tidak sabar berada di belakang orang yang mengemudi atau lambat menyetir.
f. Selalu menggerakkan tangan ketika berbicara.
l. Menilai kesusksesan antara diri dengan orang lain dengan membandingkan jumlah.
m. Bila bicara sering membasahi bibir, mengepalkan tanga, menghela nafas. Mengangguk-
anggukan kepala.
n. Tidak sabar melihat orang lain mengerjakan hal-hal yang dirasanya dapat dikerjakan
Sedangkan orang dengan kepribadian B, cenderung mampu lebih santai dalam bekerja
tanpa merasa bersalah, tidak tergesa-gesa dan tidak melihat nafsu dalam bekerja. Tidak
c. Sabar.
i. Sulit untuk terus terang karena takut menyakiti perasaan orang lain.
j. Melakukan permainan untuk kesenangan, bukan untuk kemenangan.
Hanson (1986: 198-2000) memberikan uraian tentang kepribadian tipe A dan B. Tipe
Kepribadian
sesuatu.
sempurna
yang tinggi
kuantitatif
bersamaan
7. Asertif 7. Berbicara secara terus
terang
satu pekerjaan/hal
1. Kepribadian Tipe A
a. Gangguan kepribadian skizotipal. Selain tingkah laku yang aneh dan gaya
berbicara yang cepat, penderita gangguan kepribadian jenis ini kerap terlihat cemas
atau tidak nyaman dalam situasi sosial. Penderita juga kerap berkhayal, dan meiliki
keinginan yang tidak realistis, misalnya percaya bahwa dirinya memiliki kekuatan
telepati yang mampu memengaruhi emosi dan tingkah laku orang lain atau percaya
bahwa suatu tulisan di koran adalah sebuah pesan tersembunyi bagi mereka.
jenis ini adalah sifat yang dingin. Mereka seperti sukar menikmati momen apa pun,
tidak bergeming saat dikritik atau dipuji, dan tidak tertarik menjalin hubungan
pertemanan dengan siapa pun, tidak tertarik dengan keindahan, bahkan dengan lawan
jenis.
adalah kecurigaan dan ketidakpercayaan yang berlebihan terhadap orang lain, bahkan
pada pasangan dan orang terdekat mereka juga. Mereka selalu takut bahwa orang lain
Dua ilmuwan kardiologi yang meneliti tentang kepribadian seseorang, Dr. Ray
Rosenman & Dr. Meyer Friedlman menyatakan bahwa ada kaitan perilaku dengan penyakit
jantung. Dari usia 31 tahun sampai 59 tahun, mereka menganalisa berdasarkan profil
kepribadian A dengan presentase 70% lebih berisiko terhadap penyakit jantug koroner,
Hal ini berdasarkan sifat dari kepribadian A yang sering merasa ragu-ragu, tidak aman,
dan rendah diri. Dalam masyarakat yang berbasis kompetisi, perasaan in mudah sekali
muncul, sehingga tujuan yang ingin dicapai seringkali tidak realistis dan berlebihan.
Penelitian yang dilakukan Universitas Duke menyimpulkan bahwa tidak semua perilaku
kepribadian tipe A tidak sehat. Mereka menemukan bahwa hanya empat karakteristik
perilaku dari tipe A yang memiliki kaitan dengan penyakit jantung, yaitu:
1. Permusuhan.
3.1 Kesimpulan
sistem fisik dan perilaku yang terlihat maupun yang tidak, tidak hanya merupakan sesuatu,
tetapi melakukan sesuatu. Kepribadian merupakan substansi dan perubahan, serta model
dan produk dalam proses perkembangan (Jess Feist &Gregory J. Feist (2009: 86)).
mengerjakan sesuatu, asertif, senang dengan persaingan, perfeksionis, ambisius, dan non
polyphasic. Sedangkan kepribadian tipe B cenderung tidak terburu-buru, non asertif, non
Penyakit yang dapat menyerang kepribadian A dan kepribadian B juga berbeda. Dua
ilmuwan kardiologi yang meneliti tentang kepribadian seseorang, Dr. Ray Rosenman &
Dr. Meyer Friedlman menyatakan bahwa ada kaitan perilaku dengan penyakit jantung. Dari
usia 31 tahun sampai 59 tahun, mereka menganalisa berdasarkan profil kepribadia A dan
dengan presentase 70% lebih berisiko terhadap penyakit jantug koroner, walaupun
3.2 Saran
dapat merefleksikan diri kita. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, dan
masing, alangkah lebih baik jika kita mengambil hal yang baik sebagai bahan perbaikan
diri.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/8037/3/bab%202%20-%2007511241021.pdf
http://smallseotools.com/plagiarism-checker/
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/10/tipe-kepribadian1.pdf
Essay Epidemiologi
Postulat Koch
Essay Epidemiologi
Postulat Koch
Robert Koch (1843 – 1910), memulai penelitian dengan pendekatan ilmiah terhadap
bidang mikrobiologi penyakit. Postulat Koch diperkenalkan pada abad ke-19 sebagai panduan
umum untuk mengenali sebuah patogen dengan menggunakan tekhnik isolasi tertentu. Dalam
penyakit, Postulat Koch mengatakan bahwa agen suatu penyakit harus memenuhi empat
kriteria, yaitu:
3. Menghasilkan gejala yang sama bila kultur murni diinokulasikan pada hewan uji coba dan
peka.
Postulat Koch atau Postulat Henle Koch adalah empat kriteria yang telah dirumuskan oleh
Robert Koch pada tahun 1884 dan diterbitkan pada tahun 1890. Keempatnya harus dipenuhi
untuk mengetahui penyebab antara parasit dan penyakit. Ia menerapkan teori ini untuk
mengenali patogen penyakit antrax dan tuberkulosis, tetapi sekarang dapat digunakan pada
1. Parasit harus ditemukan pada hewan yang sakin, bukan hewan yang sehat.
2. Organisme harus diisolasi dari hewan yang sakit dan dibiakkan dalam kultur murni.
3. Organisme yang dikulurkan harus menyebabkan penyakit pada hewan yang sehat.
4. Organisme tersebut harus diisolasi ulang dari hewan yang diuji coba.
Walaupun demikian, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Koch mengabaikan
bagian yang kedua dari postulat pertama (organisme patogen penyakit tidak ditemukan pada
hewan yang sehat), ketika Koch menemukan karier yang asimptomatik atau yang tidak
bertanda pada penyakit kolera. Lalu, karier asimtomatik bertambah seiring ditemukannya virus-
virus lain seperti virus polio, HIV (Human Immunodeficiency Virus), herpes simpleks, dan
Ia membuat aturan, yang kemudian dikenal dengan nama postulat Koch, yang digunakan
untuk menetapkan bahwa mikroorganisme tertentu sebagai penyebab penyakit atau bukan. Ada
2. Mikroorganisme tersebut harus dapat diisolasi dari organisme sakit dan dibiakkan menjadi
3. Biakan murni mikroorganisme yang dicurigai, akan menimbulkan penyakit yang sama jika
mikroorganisme dan cara pewarnaan pada mikroskopi mikroorganisme. Salah satunya yang
sangat membantu dalam dunia mikrobiologi yaitu penemuan media tumbuh padat. Media
tumbuh yang sebelumnya dikembangkan banyak peneliti adalah media cair yaitu berupa ekstrak
Awalnya, media padat yang dikembangkan berupa media cair yang dicampur dengan
gelatin, tetapi gelatin ini sewaktu-waktu akan mencair pada suhu pertumbuhan, sehingga
kemudian dikembangkan media padat yang terbuat dari agar-agar. Media merupakan substat
yang baik untuk proses pemisahan mikroorganisme, sehingga masing-masing dari jenisnya
tumbuh secara terpisah. Penggunaan media padat ini memungkinkan mikroorganisme untuk
tumbuh secara berjauhan antara sesamanya dan setiap selnya bersatu membentuk masa sel
sejenis yang dapat dilihat oleh mata. Semua sel yang dalam koloni yang sama, seluruhnya
merupakan keturunuan dari satu sel mikroorganisme dan oleh sebab itu mewakili hal yang
http://www.biologiedukasi.com/2014/11/postulat-koch.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/821/biologinunuk.pdf;jsessionid=33A
0A92DE43BEEA281AE4382B864E6CE?sequence=1