Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 153
PENDAHULUAN
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 154
1
Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta:
PT Renika Cipta, 2008), hal. 2.
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 155
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 156
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 157
4Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu,
1975), hal. 104-106
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 158
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan pendekatan yang
penelaahnya pada studi kasus yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail,
dan komprehensif.
Jadi dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis
studi kasus dimana penelitian tersebut mengumpulkan data yang erat hubungannya
dengan proses pelaksanaan bimbingan dan konseling keluarga dalam meningkatkan
regulasi emosi pasangan suami istri usia dini.
Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka-angka. Penulis ingin melakukan penelitian dengan cara mempelajari
individu secara rinci dalam kurun waktu tertentu untuk membantunya memperoleh
penyesuaian diri yang lebih baik. Serta tujuan dari penelitian ini adalah memahami
fenomena yang diteliti secara terinci, mendalam dan menyeluruh dari hasil lapangan.
2. Tahap-Tahap Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan dalam penelitian yaitu:
a. Tahap Pra Lapangan
Tahap ini digunakan untuk menyusun rancangan penelitian, untuk itu diperlukan
persiapan sebagai berikut:
5 Alex Sobur, Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal. 428.
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 159
ANALISIS DATA
Setelah menyajikan data hasil lapangan maka peneliti melakukan analisis data,
analisis data ini dilakukan peneliti untuk memperoleh suatu hasil penemuan dari
lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Adapun analisis data yang
diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:
Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Loving
Kindness Therapy Dalam Meningkatkan Regulasi Emosi Pada Pasangan Suami
Istri Usia Dini di Sidoarjo
Adapun proses pelaksanaan bimbingan dan konseling keluarga dalam
meningkatkan regulasi emosi pada pasangan suami istri usia dini di Sidoarjo, peneliti
mengunakan langkah-langkah seperti konseling pada umumnya. yakni dengan
langkah-langkah konseling sebagai berikut:
1. Identifikasi Kasus
Identifikasi kasus ini merupakan langkah pertama peneliti untuk mengumpulkan
data, melalui observasi dan wawancara dengan klien dan beberapa informan (ibu
klien, kakak klien dan tetangga klien) untuk mendapatkan informasi yang melatar
belakangi permasalah yang dihadapi klien.
2. Diagnosis
Langkah ini yakni peneliti menyimpulkan data dari observasi dan wawancara
bahwa klien kurang mampu dalam mengendalikan emosi negatif salah satunya
adalah marah karena kurangnya pemahaman pada klien atas pasangannya, egois,
takut kehilangan kasih sayang dari pasangannya, serta sedih dan menyesal dengan
keadaan yang dialaminya sekarang.
3. Prognosis
langkah selanjutnya konselor menentukan jenis bantuan yang akan diberikan
kepada klien yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi klien. Dalam kasus ini
peneliti memberikan bimbingan dan konseling keluarga pada klien dengan
mengarahkan dan memberikan solusi berupa pengertian, nasehat dan inspirasi agar
klien dapat meregulasi diri serta dapat mengendalikan emosi negatif untuk mencapai
kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
4. Terapi atau Treatment
Dalam langkah ini konselor mengadakan tiga sesi pertemuan dangan klien,
diantaranya sebagai berikut:
a) Pada sesi pertama, konselor menemui klien (istri). Dalam pertemuan ini konselor
ingin lebih mengetahui apa yang di inginkan oleh istri. Selain itu konselor juga
memberikan saran agar klien tidak gampang marah dan lebih bisa mengendalikan
emosi negatif yang dirasakan.
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 161
b) Pada sesi kedua, konselor menemui klien (suami). Dalam pertemuan ini konselor
ingin mengetahui apa yang menyebabkan suami jarang di rumah selain itu konselor
juga memberi saran agar klien lebih meluangkan waktunya untuk keluarga.
c) Pada sesi ketiga, konselor menemui klien (suami-istri). Dalam sesi ini klien di
bimbing untuk meningkatkan regulasi diri sesuai dengan harapan yang ingin dicapai
klien
5. Follow Up
Langkah terakhir ini adalah untuk menindak lanjuti hasil dari proses konseling
dengan melihat perubahan yang ada pada diri klien setelah proses konseling
berlangsung. Dalam hal ini konselor tidak bisa memantau setiap hari secara langsung
tapi konselor akan berusaha untuk mencari informasi dari ibu dan saudara klien.
Kesimpulan
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi
E l i s M u a w a n a h & Y u s r i a N i n g s i h | 162
bahwa dengan bimbingan dan konseling keluarga dengan nasehat, motivasi dan
Loving Kindness Therapy dapat mengurangi serta meningkatkan regulasi emosi
pasangan suami istri usia dini di Sidoarjo yang ditandai dengan penurunan emosi
negatif dan peningkatan emosi positif yang bertahap dalam III sesi proses konseling
yang telah dilakukan. Dalam sesi III dapat ditunjukkan pada grafik 4.5 yang ditandai
dengan penurunan emosi negatif yaitu marah dari angka 7 ke 2, sedih dari angka 7 ke
1, menyesal dari angka 6 ke 1, takut dari angka 6 ke 2 dan emosi positif yaitu senang
dari angka 5 ke 7, kasih sayang dari angka 6 ke 7. Keberhasilan bimbingan konseling
dalam meningkatkan regulasi emosi dapat dikatakan cukup berhasil yang ditandai
dengan perubahan tingkah laku baik fisik maupun psikis yang jauh lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bimbingan Konseling Keluarga dengan Loving Kindness Therapy dalam Meningkatkan Regulasi Emosi