Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisa Kasus
Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat
disarankan bagi para ibu hamil untuk memonitor kesehatan ibu dan janin
dalam kandungan. Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian
pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga
proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai
kehamilan yang optimal.
Asuhan Antenatal Care (ANC) meliputi pengawasan terhadap
kehamilan untuk mendapatkan informasi kesehatan umum ibu,
menegakkan secara dini penyakit yang menyakut kehamilan, menegakkan
secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan
(resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah). (Manuaba, 2008).
Pemeriksaan Fisik (Pemeriksaan fisik umum terdiri dari :
Keadaan Umum : Compos mentis atau tampak sakit, pemriksaan :
Tekanan Darah, Nadi, Pernafasan, Suhu, dan berat badan serta hal lain
yang perlu dipandang, Pemeriksaan khusus obstetri ( Inspeksi terdiri
Tinggi Fundus Uteri, Keadaan dinding abdomen, Gerak janin yang
tampak), palpasi Menurut leopold, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan
penunjang.
Dari pengambilan data subjektif yang dilakukan tanggal 24 Oktober 2013,
pukul 08.30 WIB, didapatkan hasil Ny “A” umur 27 tahun. Ibu datang ke
KIA Puskesmas Cepiring, mengaku hamil 8 bulan anak kedua dan gerakan
anak masih dirasakan.
Pengambilan data objektif dengan membandingankan teori dan praktek
pemeriksaan umum didapatkan hasil pada Ny “A” dalam pemeriksaan
kesadaran : Compos Mentis, TD : 110/70 mmHg, sedangkan dalam teori
TD normal yaitu 110/80 Mmhg sampai 140/90 mmhg jadi tekanan darah
Ny “A” masih dikatakan normal. Dalam pemeriksaan RR: 24 x/m,
sedangkan RR normal yaitu 16-24 x/m, jadi RR Ny “A” normal. nadi: 84
x/m, sedangkan dalm teori nadi normal yaitu 60-80x/m, jadi nadi Ny “A”
normal. suhu: 36°C:, sedangkan dalam teori suhu normal : 36,5-37,5°c ,
jadi pemeriksaan tanda vital Ny ”A” dapat dikatakan normal.
Dalam pemeriksaan Leopold tinggi fundus uteri hamil 34 minggu 5 hari :
29 cm sedangkan dalam teori TFU normal hamil 34-35 minggu 31 cm jadi
TFU Ny ”A” kurang dari normal.
Dan dilakukan pemeriksaan khusus melalui inspeksi dari kepala sampai
ekstremitas bawah, secara keseluruhan melalui palpasi, Pada Leopold 1
TFU pertengahan prosesus xifoideus dibagian fundus ibu teraba bokong
janin, Leopold 2 letak memanjang teraba punggung janin disisi kiri perut
ibu dibagian terkecil janin disisi kanan perut ibu. Leopold 3 pada bagian
bawah teraba kepala dan belum masuk PAP. Dalam pemeriksaan
Auskultasi DJJ: 134 x/m sedangkan DJJ normal : 120- 160 x/m, jadi DJJ
Ny “ A” normal.
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan
diagnosa G2 P1 A0, Hamil 34 minggu 5 hari, punggung kanan, Janin
Tunggal Hidup, Presentasi kepala.
Penatalaksanaan yang dilakukan terhadap Ny “A” di KIA Puskesmas
Cepiring sudah sesuai dengan teori yaitu memberikan informasi tentang
tanda vital ibu, memberikan KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi
dan cairan yg cukup, KIE tentang kebutuhan istirahat ibu selama hamil,
KIE tentang personal hygiene, tanda tanda persalinan, tanda bahaya
kehamilan trimester III, persiapan persalinan,dan informasi waktu
kunjungan ulang ibu.
Serta mengevaluasi setelah dilakukan penanganan dan asuhan yang
tepat, yaitu mengontrol keadaan umum ibu selama dilakukan
penatalaksanaan, maka ibu merasa tenang dengan kehamilannya dan akan
mengikuti anjuran dan saran dari bidan.
B. Penemuan
Ny. A berusia 27 tahun beragama Islam status sudah menikah
berpendidikan SMP dan bekerja sebagai ibu rumah tangga beralamat di
ambukembang. Ny. A sedang mengandung anak pertamanya, klien
mengatakan merasa sedikit lemas. Klien mengatakan kehamilanya sering
merasa lemas dan cepat lelah. Klien mengatakan sudah pernah
memeriksakan Hb pada saat usia kehamilannya 19 minggu dengan hasil
9,8 gr/dl. Dari hasil pemeriksaan pada tanggal 2 Agustus 2018 ditemukan
tanda-tanda anemia. Hasil pemeriksaan tersebut adalah TD : 110/70
mmHg, N: 84x/menit, RR : 24x/menit, TFU : 29 cm, DJJ : 134x/menit,
HB : tidak teridentifikasi, protein urine negatif, dan urine glukosa negatif.
Klien mengatakan tidak mengetahui anemi dan tanda bahaya bagi
kehamilanya, klien juga mengeluh batuk berdahak.
Dari hasil pengkajian ditemukan beberapa diagnosa, yaitu bersihan
jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret, Resiko
gawat janin berhubungan dengan Kurangnya suplai oksigen dalam darah
ibu ke janin akibat penurunan kadar hemoglobin dalam sirkulasi darah ibu
dan Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan
kurang terpajannya informasi. Diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif
karena klien batuk dan dahak susah keluar, Diagnosa resiko gawat janin
muncul karena akibat kurangnya suplai oksigen dalam darah ibu ke janin
akibat penurunan kadar hemoglobin dalam sirkulasi darah ibu dengan hb
tidak teridentifikasi, konjungtiva anemis, telapak tangan terlihat pucat dan
kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan muncul akibat belum
mengetahui dan ingin belajar tentang anemia pada kehamilan. Dalam
kasus yang dialami Ny. A termasuk dalam klasifikasi anemia ringan Hal
ini disebabkan karena kurangnya masukan unsur zat besi karena gangguan
reabsorbsi, Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya
unsur zat besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan
penggunaan, atau karena terlampau banyaknya zat besi ke luar dari badan,
misalnya pada pendarahan. Keperluan akan zat besi bertambah dalam
kehamilan, terutama pada trisemester terakhir. Apabila masuknya zat besi
tidak bertambah dan kehamilan, maka mudah terjadi anemia. Apabila hal
ini tidak ditangani, pada saat inpartu anemia dapat menimbulkan gangguan
his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan
persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat
post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, retensio placenta,
perlukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris purpuralis dan gangguan
involusio uteri
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan umur
kehamilan 28-42 minggu (Arief Mansjoer, 2008). Selama hamil dari
trimester 1 sampai III, klien akan banyak mengalami perubahan
fisiologis. Khusus untuk trimester III berat uterus akan semakin
meningkat, hal ini dikarenakan uterus akan hiperlasia dan hipertrofi
menjadi lebih besar, lunak dan mengikuti pertumbuhan janin sehingga
uterus dapat menekan semua organ di bagian perut. Pembesaran uteur
ini akan mengakibatkan ibu merasa nyeri seperti nyeri pinggang dan
rasa ingin buang air kecil. Hal ini disebabkan karena adanya
penekanan pada daerah ligamentum rotundum dan kandung kemih
(Kusmiyati, 2009).

B. Saran
Sebaiknya pemeriksaan Hb perlu dilakukan dari awal dan rutin
dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin agar para ibu hamil
bisa mencegah terjadnya anemia pada kehamilan. Terutama pada ibu
hamil trimester III harus lebih rutin dikarenakan untuk mengetahui
perkembangan janin sebelum dilahirkan. Klien juga sebaiknya
diberikan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda persalinan dan
persiapan persalinan yang akan brdampak pada psikologis klien.
DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI. 2004. Asuhan Persalinan Normal . Jakarta : Departemen Kesehatan

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008 JNPKKR-POGI-JHPIEGO. 2002. Buku Panduan


Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Nurul jannah. 2012. Asuhan kebidanan : kehamilan . yogyakarta : Andi


yogyakarta

Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba


Medika.

Manuaba, Ida Bagus Gde.2008.Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri


Gine-Kologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC.

Medreck RSK. Dr. Rivai Abdullah palembang 2012

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi, obstetri patologi.


Jakarta : EGC

PUSDIKNAKES. 2003. Konsep Asuhan. Kebidanan. WHO : JHPIEGO.

Prawirohadjo, Sarwono. 2006. ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka.

Saifuddin, Abdul Bahri. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

Anda mungkin juga menyukai