“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Batuan sedimen karbonat klastik adalah batuan sedimen karbonat atau batuan
yang terbentuk dari reaksi kimia atau kegiatan organisme yang telah lapuk lalu
mengalami erosi lalu tertransport ke sebuah cekungan sedimen,lalu mengalami
litifikasi.
B.Cara Pemerian
1. Batuan Sedimen Non Klastik
Pemerian pada batuan sedimen di bedakan antara batu sedimen klastik dan
nonklastik,hal ini dikarenkan unsur penyusunnya yang berbeda.
A.Cara Pemerian Batuan Sedimen Klastik
Pemerian batuan sedimen klastik didasarkan pada:
1.Jenis batuan
Jenis pada batuan sedimen dibagi menjadi tiga,yaitu batuan sedimen
klastik ,batuan sedimen karbonat klastik dan batuan sedimen nonklastik.
2.Warna
Secara umum warna pada batuan sedimen akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
a) Warna mineral pembentukkan batuan sedimen
b) Warna massa dasar/matrik atau warna semen.
c) Warna material yang menyelubungi (coating material).
d) Derajat kehalusan butir penyusunnya.
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Pada batuan dengan komposisi yang sama jika makin halus ukuran
butir maka warnanya cenderung akan lebih gelap.
Warna batuan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
pengendapan, jika kondisi lingkungannya reduksi maka warna batuan
menjadi lebih gelap dibandingkan pada lingkungan oksidasi. Batuan
sedimen yang banyak kandungan material organic (organic matter)
mempunyai warna yang lebih gelap.
3.Tekstur
Suatu kenampakan yang berhngan dengan ukuran dan bentuk butir serta
susunannya (Pettjohn, 1975),tekstur meliputi:
a. Derajat pemilahan (sortasi) adalah keseragaman besar butir dalam
batuan sedimen,dibagi menjadi 5 pemilihan.
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
klastik.dalam pemerian ukuran butir memakai skala yang dibuat oleh
Wentworth(1922) (Tabel 3)
Tabel 3.Skala Wentworth (1922)
Besar butir (mm) Nama fragmen Nama batuan
> 256 Boulder/bongkah
128- 256 Large Couble/brangkal
64-128 Small couble
32-64 Very large pebble Breksi/
16- 32 Large pebble/kerikil Konglomerat
8-16 Medium pebble
4-8 Small pebble
2-4 Granule
12 Very coarse sand
1/2-1 Coarse sand
Pasir/
1/4-1/2 Medium sand
Batupasir
1/8-1/4 Fine sand
1/16-1/8 Very fine sand
1/32-1/16 Coarse silt
1/64-1/32 Medium silt Lanau/
1/128-1/64 Fine silt Batulanau
1/256-1/128 Very fine silt
1/512-1/256 Clay
Clay/lempung/
1/1024-1/512 Medium clay
Batulempung
<1/1024 Fine clay
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Gambar 12.Kebundaran (rounding)
(Sumber: geofact.blogspot.com)
d. Kemas
Kemas (Fabric) adalah hubungan antara masa dasar dengan fragmen
batuan atau mineralnya. Kemas pada batuan sedimen dibagi menjadi 2
bagian (Gambar 8)
1. Kemas Terbuka, yaitu hubungan antara masa dasar dan fragmen
butiran yang kontras sehingga terlihat fragmen butiran mengambang
diatas masa dasar batuan.
2. Kemas tertutup, bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen
saling bersentuhan atau bersinggungan atau berhimpitan, satu sama
lain (grain/clast supported). Apabila ukuran butir fragmen ada dua
macam (besar dan kecil), maka disebut bimodal clast supported.
Tetapi bila ukuran butir fragmen ada tiga macam atau lebih maka
disebut polymodal clast supported.
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Gambar 13. Hubungan antar Kristal (kemas)
(Sumber:Miftahussalam,2013,Dalam buku Panduan Praktikum Geologi Dasar)
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Gambar 15. Kompsisi pada batuan sedimen klastik
(Sumber: Miftahussalam,2013,Dalam buku Panduan Praktikum Geologi Dasar)
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Secara umum warna pada batuan sedimen akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
a. Warna mineral pembentukkan batuan sedimen
b. Warna massa dasar/matrik atau warna semen.
c. Warna material yang menyelubungi (coating material).
d. Derajat kehalusan butir penyusunnya.
Pada batuan dengan komposisi yang sama jika makin halus ukuran
butir maka warnanya cenderung akan lebih gelap.
Warna batuan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
pengendapan, jika kondisi lingkungannya reduksi maka warna batuan
menjadi lebih gelap dibandingkan pada lingkungan oksidasi. Batuan
sedimen yang banyak kandungan material organic (organic matter)
mempunyai warna yang lebih gelap.
3. Tekstur
Pemeriannya meliputi Tekstur, Struktur dan Komposisi Mineral.
4. Struktur
Struktur pada bantuan sedimen karbonat klastik sama dengan
batuan sedimen klastik.
d) Masif: apabila tidak terlihat struktur dalam atau ketebalan lebih
dari 120 cm.
e) Perlapisan merupakan suatu bidang kesamaan waktu yang dapat
ditunjukan oleh perbedaan besar butir atau warna dari bahan
penyusunnya. Dikatakan perlapisan bila tebalnya >1 cm dan
dikatakan sebagai laminasi bila tebalnya <1 cm,perlapisan terdiri
atas:
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
1) Perlapisan sejajar
Bentuk lapisan laminasi batuan yang tersusun secara
horisontal dan saling sejajar satu dengan yang lainnya.
Perulangan perlapisan sejajar pada dasarnya dikarenakan sifat
yang berbeda. Dapat juga disebabkan oleh perubahan musim
dalam pengendapan.
2) Perlapisan pilah (graded bedding):
Terjadi sebagai akibat berkurangnya kecepatan arus,
dimana partikel partikel yang lebih besar dan berat akan
mengendap paling awal diikuti kemudian oleh partikel-partikel
yang lebi kecil dan lebih ringan. Hasil pengendapannya akan
memperlihatkan perlapisan dengan ukuran butir yang menghalus
kearah atas.
3) Perlapisan silang siur(cross bedding)
Sekumpulan perlapisan yang saling miring satu sama
lainnya. Perlapisan cenderung miring kearah dimana angin atau
air mengalir pada saat pengendapan terjadi. Batas diantara
sekelompok perlapisan umumnya diwakili oleh bidang erosi.
4) Laminasi (lamination)
Perlapisan yang berukuran lebih kecil dari 1cm.
5) Gelembur Gelombang (ripple mark)
Bentuk permukaan perlapisan bergelombang karena adanya arus
sedimentasi.
f) Berfosil : apabila dalam batuan sedimen tersebut ditemukan
kandungan fosil yang memeprlihatkan orientasi tertentu
5. Komposisi
Terdapat pemerian fragmen, matrik dan semen hanya terdapat
perbedaan istilah ( Folk, 1954 ), meliputi
a. Allochem : sama seperti fragmen pada batuan sedimen klastik.
b. Mikrit: merupakan agregat halus berukuran 1-4 mikron, berupa
kristal-kristal karbonat terbentuk secara biokimia atau kimia
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
langsung dari presipitisasi dari air laut dan mengisi rongga antar
butir.
c. Sparit: merupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan
rekahan, berukuran halus (0,02-0,1 mm), dapat terbentuk langsung
dari sedimentasi secara insitu atau rekristalisasi dari mikrit.
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga
dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi
langsung atau reaksi organik (Pettjohn, 1975).
Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara
kimiawi, biologi atau organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia).
Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO +
CO2 = CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas
binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah
binatang laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau
terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut.
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
5. Komposisi mineral ,pada komposisi mineral pada batuan sedimen non
klastik terdiri atas mineral-mineral sederhana, karena hasil kristalisasi dari
larutan kimia. Contoh Chert (Kalsedon), Gypsum (mineral gypsum),
batugamping (kalsit,dolomit). Gambar 12 adalah contoh dari komposisi
batuan sedimen nonklastik.
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”