Anda di halaman 1dari 8

RESUME PERTEMUAN MINGGU I

KEPERAWATAN KOMUNITAS

oleh:

KELOMPOK 4

1. Putri Rahmania Agustin 162310101003


2. Indri Andriani 162310101016
3. Galuh Safitri Febri Astari 162310101017
4. Febria Savitry Arum M 162310101019
5. Dewi Negeri Atika Y 162310101030
6. Elsa Yolanda T. 162310101045

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018
1

A. Resume Teori Tatap Muka


1) Definisi Komunitas
Komunitas adalah sekumpulan orang-orang yang saling
berinteraksi satu sama lain dan memiliki kepentingan yang sama atau
memiliki karakteristik rasa persatuan dan kepemilikan. Komunitas juga
dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu wilayah
geografis yang berpotensi untuk saling berinteraksi dan memiliki tujuan
bersama (Dryer’s den) (Mengistu, 2006). Komunitas adalah sekumpulan
orang yang berada di suatu wilayah dan berinteraksi satu sama lain yang
memiliki karakteristik, kepentingan dan tujuan yang sama seperti
masyarakat yang memegang hak atas suatu wilayah (warga kota),
memiliki minat yang sama (kumpulan petani), atau orang yang hidup
dibawah hukum dan peraturan yang sama (komunitas penjara) (Allender
dkk., 2014). Komunitas merupakan sekumpulan dari orang-orang yang
berada di suatu wilayah dimana mereka juga terikat atau mempunyai
kesamaan karakteristik atau kepentingan yang sama.
Komunitas yang memiliki batas batas geografis dapat disebut
dengan komunitas gografis sebagai contoh yaitu kota atau lingkungan.
Komunitas juga dapat diidentifikasi berdasarkan kepentingan dan tujuan
yang sama. Meskipun mereka tersebar luas secara geografis tetapi
memiliki minat dan tujuan yang sama dan saling mengikat anggota satu
sama lain disebut komunitas minat bersama (misalnya orang cacat yang
tersebar disebuah kota besar mungkin dapat membentuk suatu komunitas
atas dasar memiliki kepentingan bersama dalam hal kebutuhan akses kursi
roda dan fasilitas lainnya yang perlu ditingkatkan) (Mengistu, 2006).

2) Definisi Populasi dan Agregat


Secara umum, populasi adalah semua orang yang berada atau
menempati suatu daerah atau wilayah. Sedangkan secara komunitas,
populasi adalah orang-orang yang berinteraksi antar satu sama lain dan
juga tidak memiliki rasa memiliki pada kelompok itu. (Allender dkk.,
2014). Agregat merupakan sekelompok yang mempunyai hubungan satu
2

sama lain yang sangat erat dan memiliki kebutuhan yang sama, di dalam
suatu populasi pastinya ada beberapa agregat di dalamnya. Contoh dari
kelompok agregat adalah remaja hamil dan orang tua, orang lanjut usia
dengan diabetes, pria gay dengan HIV/AIDS, dan ibu hamil dan calon bayi
yang akan dilahirkannya (Allender dkk., 2014).

3) Tiga Tipe komunitas


Komunitas dibagi menjadi 3 tipe yaitu (Mengistu, 2006):
a) Lokasi: setiap komunitas biasanya melakukan kegiatan sehari-hari
dalam lokasi geografis tertentu. Sehingga Kesehatan komunitasnya
dipengaruhi oleh letak geografis serta pelayanan yang tersedia.
b) Populasi: terdiri atas agregat khusus, tetapi yang tinggal didalamnya
sangat beragam menempati suatu wilayah tertentu.
c) Sistem sosial: berbagai aspek sistem sosial masyarakat saling
berinteraksi seperti sistem kesehatan, sistem keluarga, sistem ekonomi,
dan sistem pendidikan.

4) Sehat
Sehat mengacu kepada kesehatan fisik, mental, dan juga spiritual
dari seseorang, kesehatan juga mengacu kepada kesehatan pikiran, tubuh
maupun jiwa (Allender dkk., 2014). Setiap orang memiliki persepsi
tersendiri mengenai kesehatan. Beberapa orang merasa keadaan kesehatan
mereka baik meskipun sebenarnya mungkin mereka memiliki satu atau
lebih penyakit yang telah didiagnosis (Anderson, 2011). Kesehatan juga
dapat diartikan sebagai kondisi yang dinamis, dimana orang-orang dapat
beradaptasi dengan lingkungannya baik internal maupun eksternal.
Komunitas yang sehat melakukan setidaknya 4 hal yakni (Cottrell,
1976 dalam (Allender dkk., 2014)):
a) Mereka berkolaborasi secara efektif dalam mengidentifikasi masalah
dan kebutuhan masyarakat
b) Mereka mencapai konsensus kerja tentang tujuan dan prioritas
3

c) Mereka sepakat tentang cara dan sarana untuk melaksanakan tujuan


yang disepakati
d) Mereka berkolaborasi secara efektif dalam tindakan yang diperlukan.

5) Komponen praktik komunitas


a) Promosi kesehatan
Promosi kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan derajat kesahatan menjadi optimal. Misalnya
mengajarkan bahaya penggunaan narkoba, mendemonstrasikan praktik
olahraga, dan memberikan lebih banyak pilihan promosi kesehatan
seperti pilihan menu yang sehat untuk jantung. Tujuan diadakannya
promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan tingkat kesehatan bagi
individu, keluarga, populasi, dan masyarakat. Upaya kesehatan yang
dapat dilakukan yakni (Allender dkk., 2014):
(1) Meningkatkan rentang hidup sehat untuk semua warga negara
(2) Mengurangi kesenjangan kesehatan di antara kelompok populasi
(3) Mencapai akses ke layanan pencegahan untuk semua orang
b) Pencegahan terhadap masalah kesehatan
Pencegahan berarti mengantisipasi dan menghindari masalah atau
menemukan masalah tersebut sedini mungkin untuk meminimalkan
potensi kecacatan dan gangguan yang dapat terjadi. Pencegahan yang
dapat dilakukan yakni pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan
pencegahan tersier (Allender dkk., 2014).
(1) Pencegahan primer dilakukan untuk mencegah atau meniadakan
terjadinya masalah kesehatan atau penyakit. Kegiatan ini dilakukan
terhadap orang-orang yang masih sehat untuk mempertahankan
kondisi kesehatannya, contoh dari kegiatan tersebut ialah imunisasi
pada bayi, usia sekolah, maupun orang dewasa (Swarjana, 2016).
(2) Pencegahan sekunder dilakukan untuk mendeteksi dan mengobati
masalah kesehatan sedini mungkin, ketika penyakit atau gangguan
sudah ada. Kegiatan ini dilakukan kepada orang yang sudah sakit
tetapi masih belum diketahui penyakitnya sehingga diperlukan
4

diagnosis. Apabila telah ditemukan penyakitnya barulah dilakukan


treatment sesuai dengan penyakit yang dideritanya, misalnya
creening for sexually transmitted disease (Swarjana, 2016).
(3) Pencegahan tersier dilakukan untuk mengurangi tingkat dan
keparahan masalah kesehatan ke tingkat terendah yang mungkin,
sehingga meminimalkan ketidakmampuan dan memulihkan atau
mempertahankan fungsi. Kegiatan ini dilakukan pada orang sakit
dan perlu dilakukan penanganan yang serius agar penyakit yang
dideritanya tidak bertambah parah, contohnya mengajarkan klien
cara menyuntikkan insulin sendiri ketika dirumahnya(Swarjana,
2016).
6) Karakteristik Komunitas Kesehatan
Pada bidang keperawatan khusus terdapat perawat kesehatan
masyarakat dengan menambahkan pengetahuan dan keterampilan yang
menangani kebutuhan dan masalah komunitas dan agregat sehingga
memusatkan atau memfokuskan pada komunitas. Keperawatan kesehatan
masyarakat didasarkan pada ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
keperawatan.
Keperawatan kesehatan masyarakat menggabungkan ilmu
keperawatan dengan ilmu kesehatan masyarakat untuk merumuskan
praktik berbasis masyarakat berfokus pada populasi (Anderson &
McFarlane, 2004 dalam (Allender dkk., 2014)). “Keperawatan kesehatan
masyarakat adalah praktik mempromosikan dan melindungi kesehatan
penduduk menggunakan pengetahuan dari ilmu keperawatan, sosial, dan
kesehatan masyarakat” (ANA, 2005, hal. 10)

7) Layanan kesehatan masyarakat yang penting dan kegiatan keperawatan


yang dipilih (Allender dkk., 2010)
No Layanan kesehatan masyarakat Kegiatan keperawatan yang
yang penting dipilih
1. Pantau status kesehatan untuk Berpartisipasi dalam penilaian
5

mengidentifikasi masalah komunitas, identifikasi potensi


kesehatan masyarakat. bahaya lingkungan.

2. Diagnosa dan periksalah Memahami dan


masalah kesehatan dan bahaya di mengidentifikasi faktor penentu
masyarakat. kesehatan dan penyakit.
3. Menginformasikan, mendidik, Mengembangkan dan
dan memberdayakan masyarakat menerapkan pendidikan
tentang masalah kesehatan. kesehatan berbasis masyarakat.

4. Monilisasi kemitraan masyarakat Jelaskan pentingnya isu-isu


untuk mengidentifikasi dan kesehatan kepada publik dan
memecahkan masalah kesehatan. berpartisipasi dalam
mengembangkan rencana aksi.
5. Kembangkan kebijakan dan Mengembangkan program dan
rencana yang mendukung upaya layanan untuk memenuhi
kesehatan individu dan kebutuhan populasi berisiko
masyarakat. tinggi serta anggota komunitas
yang lebih luas.
6. Tegakkan hukum dan peraturan Mengatur dan mendukung
yang melindungi kesehatan dan perawatan dan pengobatan yang
memastikan keamanan. aman untuk populasi yang
bergantung seperti anak-anak
dari lansia lemah.
7. Hubungkan orang ke layanan Tetapkan program dan layanan
kesehatan pribadi yang untuk memenuhi kebutuhan
dibutuhkan dan pastikan khusus.
penyediaan layanan kesehatan
bila tidak tersedia.
8. Pastikan tenaga kesehatan Berpartisipasi dalam pendidikan
6

masyarakat dan tenaga layanan berkelanjutan dan persiapan


kesehatan pribadi yang untuk memastikan kompetensi.
kompeten.
9. Evaluasi keefektifan, Identifikasi populasi yang
aksesibilitas, dan kualitas belum terlayani dan terlayani di
layanan kesehatan pribadi dan komunitas.
berbasis populasi.
10. Penelitian wawasan baru dan Berpartisipasi dalam identifikasi
solusi inovasi untuk masalah dini faktor-faktor yang
kesehatan. merugikan kesehatan
komunitas.
7

REFERENSI

Allender, J. A., C. Rector, dan K. D. Warner. 2010. Community Health Nursing


Promoting and Protecting the Public’s Health. Edisi 7.

Allender, J. A., C. Rector, dan K. D. Warner. 2014. Community & Public Health
Nursing: Promoting the Public’s Health

Anderson, E. T. 2011. Community as Partner Theory and Practice in Nursing.


Edisi 6.

Mengistu, D. 2006. Community health nursing

Swarjana, I. K. 2016. Keperwatan Kesehatan Komunitas. Edisi 1. Yogyakarta:


ANDI.

Anda mungkin juga menyukai