1. KHUSNUL CHATIMAH
2. IGA MAWARNI
3. IIN HUSNIA DEVI
4. IKA CANDRA ULA
5. INDRAWAN PRAYUDA
6. JINAN ESTIDA HAYATI UMAJAN
7. JULIA NINGSIH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat
berarti. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Tugas ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang “profil dan penyebab ketidakpatuhan pengasuh
terhadap penggunaan antibiotic pada pasien anak”, yang disajikan berdasarkan
referensi dari berbagai sumber.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Keperawatan
Dasar yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun
teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang luas kepada
pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhainya
dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.
Sekian dan terimakasih.
penyusun
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Ketidakpatuhan penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor
penyebab muncul-nya kasusresistensi antibiotic. Bagi pasien anak, ketepatan
menggunakan antibiotic sepenuhnya bergantung pada pengasuh. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis profil dan factor penyebab ketidakpatuhan
penggunaan antibiotikoleh pengasuh pasien anak. Penelitian dilakukan secara
prosfektif terhadap pengasuh pasien anak mendapatkan antibiotic pada sebuah
klinik swasta.
Perilaku ketidakpatuhan didefinisikan dengan menghitung jumlah
obat yang digunakanpasien dibandingkan dengan total obat yang diresepkan,
dan nilai 80% digunakan sebagai batas untuk menggolongkan pengasuh patuh
dan tidak patuh. Analisis factor penyebab dilakukan dengan cara melakukan
wawancara dan hasil dianalisis dengan menggunakan theory of planned
behviour sebagai dasar teori pemetaan factor penyebab ketidakpatuhan.
Perilaku tidak patuh terhadap pengguanaan antibiotic dapat dikatakan
cukup besar dan penyebab perilaku tersebut tidak semata di sebabkan oleh
pengetahuan yang kurang. Sampai saat ini, belum banyak ditemukan bukti
penelitian yang mengukur kepatuhan kepatuhan pengasuh pasien anaak yang
mendapatkan antibiotic terhadap perintah penggunakan antibiotic termasuk di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dimaksud dengan antibiotic ?
2. Seperti apa beban resistensi antibiotic?
3. Apa saja pengetahuan pengasuh yang salah ?
1
C. Tujuan
1. Untuk memberitahukan kepada pembaca mengenai antibiotic
2. Mengertahui pengetahuan dari pengasuh anak yang salah
3. Untuk mengetahui beban resistensi antibiotic
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antibiotik
Antibiotic merupakan salah satu terapi utama yang umumnya
diberiknpada pasien anak dengan diagnosis ISPA walaupun tidak senua kasus
ISPA harus di terapi dengan antibiotic.
Ketidakpatuhan penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor
penyebab muncul-nya kasusresistensi antibiotic. Bagi pasien anak, ketepatan
menggunakan antibiotic sepenuhnya bergantung pada pengasuh.
Dengan mempertimbangkan sebagian besar pengobatan ISPA
dilakukan secara rawat jalan, ketepatan penggunaan antibiotic pada pasien
anak, khususnya yang berusia di bawah lima tahun, sangat tergantung pada
pengasuh (caregiver) yang dapat berarti prang tuaatau kerabat pasien atau
seseorang yang dipekerjakan untuk merawat anak.
Apabila pemberian antibiotik tidak dilakukan secara tepat meliputi tepat
pemilihan jenis antibiotic, dosis, frekuensi, rute pemberian , durasi pemberian.
Maka berbagai konsekuensi negative dapat terjadi, dan salah satu yang sangat
dikhawatirkan adalah terjadinya resistensi bakteri. Ketidakpatuhan pemberian
obat berpotensi menyebabkan tidak optimalnya paparan antibiotic yang lebih
lanjut berdampak pada peningkatan kesempatan bagi bakteri untuk
mengembangkan mekanisme resistensi.
3
membutuhkan antibiotic dengan spectrum yang lebih baik dan, umumnya,
memiliki harga lebih mahal.
Tidak menutup kemungkinan pasien membutuhkan lebih dari dua jens
antibiotic untuk dapat sembuh dari infeksi yang diderita dan membutuhkan
rawat inap di rumah sakit. Prevalensi dan penyebab perilaku tidak patuh
dalam menggunakan antibiotic pada kelompok dewasa cukup bervariasi
antara 9,4% - 57,7%. beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan
persentase pasien dewasa yang tidak patuh berada dalam rentang 11% - 97,1%
tergantung pada metode identifikasi ketidakpatuhan yang digunakan.
Beberapa factor yang ditemukan sebagai penyebab ketidakpatuhan
pada kelompok dewasa antara lain:
1. Kesulitan membeli obat
2. Kesulitan menelan
3. Ketidakpuasan akan informasai yang diberikan oleh tenaga kesehatan
4. Kondisi ang telah membaik
5. Mengalami efek samping obat
6. Mengalami perubahan terapi, lupa
7. Tidak memahami aturan pakai
4
Ketiadaan informasi terkait jenis ketidakpatuhan tersebut dapat
menyulitkan tenaga kesehatan dalam memberikan intervensi, misalnya materi
edukasi yang tepat, untuk memperbaiki atau mencegah perilaku tersebut.
5
Lupa menggunakan obat merupakan salah satu factor penyebab
ketidakpatuhan yang ditemukan.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA