Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH IDK

PROFIL DAN PENYEBAB KETIDAKPATUHAN PENGASUH TERHADAP


PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5:

1. KHUSNUL CHATIMAH
2. IGA MAWARNI
3. IIN HUSNIA DEVI
4. IKA CANDRA ULA
5. INDRAWAN PRAYUDA
6. JINAN ESTIDA HAYATI UMAJAN
7. JULIA NINGSIH

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat
berarti. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Tugas ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang “profil dan penyebab ketidakpatuhan pengasuh
terhadap penggunaan antibiotic pada pasien anak”, yang disajikan berdasarkan
referensi dari berbagai sumber.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Keperawatan
Dasar yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun
teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang luas kepada
pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhainya
dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.
Sekian dan terimakasih.

Mataram, 9 Mei 2019

penyusun

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
A. Pengertian Antibiotik ........................................................................... 3
B. Beban Resistensi Antibiotik ................................................................. 3
C. Publikasi Terkait Profil Ketidakpatuhan dan Faktor
Penyebab Ketidakpatuhan ................................................................... 4
D. Keyakinan terhadap Terjadinya Reaksi Obat yang
Tidak Diketahui ................................................................................... 5
E. Pengetahuan Pengasuh Terkait Antibiotik yang Salah ........................ 5
F. Rasa Solidaritas Untuk Berbagi Obat .................................................. 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 7
Kesimpulan .......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Ketidakpatuhan penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor
penyebab muncul-nya kasusresistensi antibiotic. Bagi pasien anak, ketepatan
menggunakan antibiotic sepenuhnya bergantung pada pengasuh. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis profil dan factor penyebab ketidakpatuhan
penggunaan antibiotikoleh pengasuh pasien anak. Penelitian dilakukan secara
prosfektif terhadap pengasuh pasien anak mendapatkan antibiotic pada sebuah
klinik swasta.
Perilaku ketidakpatuhan didefinisikan dengan menghitung jumlah
obat yang digunakanpasien dibandingkan dengan total obat yang diresepkan,
dan nilai 80% digunakan sebagai batas untuk menggolongkan pengasuh patuh
dan tidak patuh. Analisis factor penyebab dilakukan dengan cara melakukan
wawancara dan hasil dianalisis dengan menggunakan theory of planned
behviour sebagai dasar teori pemetaan factor penyebab ketidakpatuhan.
Perilaku tidak patuh terhadap pengguanaan antibiotic dapat dikatakan
cukup besar dan penyebab perilaku tersebut tidak semata di sebabkan oleh
pengetahuan yang kurang. Sampai saat ini, belum banyak ditemukan bukti
penelitian yang mengukur kepatuhan kepatuhan pengasuh pasien anaak yang
mendapatkan antibiotic terhadap perintah penggunakan antibiotic termasuk di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dimaksud dengan antibiotic ?
2. Seperti apa beban resistensi antibiotic?
3. Apa saja pengetahuan pengasuh yang salah ?

1
C. Tujuan
1. Untuk memberitahukan kepada pembaca mengenai antibiotic
2. Mengertahui pengetahuan dari pengasuh anak yang salah
3. Untuk mengetahui beban resistensi antibiotic

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Antibiotik
Antibiotic merupakan salah satu terapi utama yang umumnya
diberiknpada pasien anak dengan diagnosis ISPA walaupun tidak senua kasus
ISPA harus di terapi dengan antibiotic.
Ketidakpatuhan penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor
penyebab muncul-nya kasusresistensi antibiotic. Bagi pasien anak, ketepatan
menggunakan antibiotic sepenuhnya bergantung pada pengasuh.
Dengan mempertimbangkan sebagian besar pengobatan ISPA
dilakukan secara rawat jalan, ketepatan penggunaan antibiotic pada pasien
anak, khususnya yang berusia di bawah lima tahun, sangat tergantung pada
pengasuh (caregiver) yang dapat berarti prang tuaatau kerabat pasien atau
seseorang yang dipekerjakan untuk merawat anak.
Apabila pemberian antibiotik tidak dilakukan secara tepat meliputi tepat
pemilihan jenis antibiotic, dosis, frekuensi, rute pemberian , durasi pemberian.
Maka berbagai konsekuensi negative dapat terjadi, dan salah satu yang sangat
dikhawatirkan adalah terjadinya resistensi bakteri. Ketidakpatuhan pemberian
obat berpotensi menyebabkan tidak optimalnya paparan antibiotic yang lebih
lanjut berdampak pada peningkatan kesempatan bagi bakteri untuk
mengembangkan mekanisme resistensi.

B. Beban Resistensi Antibiotik


Beban yang diakibatkan oleh resistensi antibiotic, baik secra klinis
maupun ekonomi, sangatlah besar dan menjadi kekhawatiran institusi
kesehatan dari berbagai Negara. Apabila terjadi resistensi, antibiotic yang
seharusnya efektif mengobati kasus infeksi menjadi tidak,lagi efektif dan

3
membutuhkan antibiotic dengan spectrum yang lebih baik dan, umumnya,
memiliki harga lebih mahal.
Tidak menutup kemungkinan pasien membutuhkan lebih dari dua jens
antibiotic untuk dapat sembuh dari infeksi yang diderita dan membutuhkan
rawat inap di rumah sakit. Prevalensi dan penyebab perilaku tidak patuh
dalam menggunakan antibiotic pada kelompok dewasa cukup bervariasi
antara 9,4% - 57,7%. beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan
persentase pasien dewasa yang tidak patuh berada dalam rentang 11% - 97,1%
tergantung pada metode identifikasi ketidakpatuhan yang digunakan.
Beberapa factor yang ditemukan sebagai penyebab ketidakpatuhan
pada kelompok dewasa antara lain:
1. Kesulitan membeli obat
2. Kesulitan menelan
3. Ketidakpuasan akan informasai yang diberikan oleh tenaga kesehatan
4. Kondisi ang telah membaik
5. Mengalami efek samping obat
6. Mengalami perubahan terapi, lupa
7. Tidak memahami aturan pakai

Sampai sat ini, belum banyak ditemukan bukti penelitian yang


mengukur kepatuhan pengasuh pasien anak yang mendapatkan antibiotic
terhadap perintah penggunaan antibiotic termasuk di Indonesia.

C. Publikasi Terkait Profil Ketidakpatuhan dan Faktor Penyebab


Ketidakpatuhan
Pemetaan factor penyebab ketidakpatuhan pada publikasi
menyebutkan tingginya perilaku ketidakpatuhan berkisar anatara 24,6% -
65,15%. Detail informasi terkait jenis ketidakpatuhan yang lebih sering
dilakukan oleh pengasuh pasien anak, antara lain: tidak patuh terhadap
dosis,waktu, frekuensi pemberian, belum ditemukan pada penelitian tersebut.

4
Ketiadaan informasi terkait jenis ketidakpatuhan tersebut dapat
menyulitkan tenaga kesehatan dalam memberikan intervensi, misalnya materi
edukasi yang tepat, untuk memperbaiki atau mencegah perilaku tersebut.

D. Keyakinan terhadap Terjadinya Reaksi Obat yang tidak Dikehendaki


(ROTD)
Ketakutan akan terjadinya ROTD menyebabkan pengasuh
menghentiksn pemberian antibiotic ketika pasien anak menunjukkan tanda
perbaikan gejala. Terdapat penelitian yang menunjukkan adanya hubungan
antara keyakinan atau persepsi terkait terjadinya suatu ROTD dan kepatuhan
penggunaan ibat pada pasien kronis. Pada kasus penyakit kronis, ketakutan
tersebut sangat dapat dipahami dengan mempertimbangkan lamanya pasien
menggunakan obat.
Harapan Pengasuh terhadap Kesembuhan yang tidak Realistis
Harpan terhadap kesembuhan yang tidak realistis dalam makalah ini adalah
harapan pengasuh terhadap penggunaan antibiotic di awal penggunaan akan
langsung menimbulkan kesembuhan. Apabia outcome yang diharapkan
tersebut tidak segera muncul, caregiver memilih untuk menghentikan
pemberian obat.

E. Pengetahuan Pengasuh Terkait Antibiotik yang Salah


Terdapat dua pengeetahuan pengasuh yang salah, yaitu:
1. Pengetahuan bahwa antibiotic tidak perlu diberiakan apabila kondisi
penyakit sudah kelihatan membik atau sembuh kareana apabila
dilanjutkan adalah hal yang sia- sia
2. Minum antibiotic harus selalu setelah makan (Chan et al. 2012)
membuktikan terdapat hubunganantara pengetahuan tentang antibiotic dan
kepatuhan penggunaan obat.
Pengetahuan tentang antibiotic yang rendah merupakan salah satu factor
risiko penyebab perilaku ketidakpatuhan penggunaan antibiotic.

5
Lupa menggunakan obat merupakan salah satu factor penyebab
ketidakpatuhan yang ditemukan.

F. Rasa Solidaritas untuk Berbagi Obat


Factor berbagai obat dalam penelitian ini adalah pasien
memberikanobat kepada orang lain yang dalam hal ini adlah keluarga pasien.
Belum terdapat publikasi yang menemukan rasa solidaritas untuk berbagi obat
sebagai penyebab ketidakpatuhan. Factor ini dcapat dipahami menjadi factor
unik penyebab ketidakpatuhan di Indonesia denagnmempertimbangkan
budaya Negara Indonesia yang komunal dan menekankan pada sikap
kekeluargaan.
Salah satu bentuk dari budaya tersebut adalah kebiasaan berbagi
dengan orang lain, dan dalam hal ini yang dibagikan adalh obat. Sebagai
akibat dari perilau tersebut, pasien anak tidak mendapatkan obat sesuai
dengan seharusnya.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perilaku ketidakpatuhan dalam memberikan antibiotic kepada pasien


anak ditemukan pada pengasuh yang terlibat dalam tidak patuh terhadap
frekuensi pemberian dan waktu pemberian merupakan jenis ketidakpatuhan
terbnayak yang ditemukan. Adanya keyakinan terhadap reaksi obat yang
tiakdikehendaki (ROTD), harapan terhadap kesembuhan/outcame yang salah,
pengetahuan caregiver yang salah tentang antibiotic, rutinitas/ kesibukan
caregiver, lupa, serta fenomena berbagi obat, merupakan penyebab perilaku
ketidakpatuhan pengasuh dalm memberikan antibiotic.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai