Anda di halaman 1dari 17

Anemia pada Ibu Hamil

KELOMPOK 4
ANNISYA HIRDAYANTI
DITA ARDIANA
FENI FERNIANSYAH
HIKMAH NURUL ASLAMIAH
JINAN ESTIDA HAYATI UMAJAN
Anemia pada kehamilan yaitu

Pengerti ibu hamil dengan kadar Hb <


11 g% pada trimester I dan III
atau Hb < 10.5 g%, pada
an trimester II (Fadlun 7 Feryanto
Achmad, 2011 : 37)
Etiologi
Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma

Defisiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb), dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin

Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan ketidaktahuan tentang pola makan yang benar

Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak dan perdarahan akibat luka

Mengalami dua kehamilan yang berdekatan

Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan

Hamil saat masih remaja


Klasifikasi
1. Defisiensi zat besi
Resikonya meningkat berkaitan dengan asupan zat besi yang
tidak adekuat dibandingkan kebutuhan pertumbuhan
janin yang cepat.
2. Defisiensi asam folat
Pada saat hamil, kebutuhan folat meningkat lima sampai
sepuluh kali lipat karena transfer folat dari ibu ke janin
menyebabkan dilepasnya cadangan folat maternal.
Peningkatan lebih besar dapat terjadi karena kehamilan
multipel, diet yang buruk, infeksi, adanya anemia
hemolitik.
Manifestasi klinis
kelelahan
Penurunan energy
Sesak napas
Tampak pucat dan kulit dingin
Tekanan darah rendah
Frekuensi pernapasan cepat
Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah

Sakit kepala
Tidak bisa berkonsentrasi
Rambut rontok
malaise
Patofisiologi
• Ekspansi volume plasma mulai dari Minggu ke 6 kehamilan dan mencapai
maksimum pada Minggu 24 kehamilan , tetapi dapat terus meningkat
sampai Minggu ke 37. Pada titik puncaknya, volume plasma sekitar 40%
lebih tinggi pada ibu hamil. Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin,
dan hitung eritrosit biasanya tampak pada Minggu ke 7 sampai ke 8
kehamilan dan terus menurun sampai Minggu ke 16 sampai Minggu ke 22
ketika titik keseimbangan tercapai (Prawirohardjo,2010).
• Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450 mgvolume
plasma meningkat 45-65% , yaitu sekitar 1.000 ml, kondisi tersebut
mengakibatkan terjadinya pengeceran darah karena jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan darah plasma. Pada akhirnya, volume plasma
akan sedikit menurun menjelang usia kehamilan cukup bulan dan normal
kembali tiga bulan Postpartumpersentase peningkatan volume plasma darah
30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%, pada awal kehamilan, volume
plasma meningkat pesat sejak usia gestasi 6 Minggu dan selanjutnya
peningkatan melambat. Jumlah eritrosit mulai meningkat pada trimester II
dan memuncak pada trimester III (Pratami,2016).
Komplikasi

Resiko terjadinya infolusi Resiko terjadinya


Peningkatan resiko
uteri yang mengakibatkan dekonpensasi jantung segera
terjadinya infeksi payudara
perdarahan post partum setelah persalinan
Penatalaksanaan
• Tinjauan Cochrane terhadap 17 penelitian menemukan bahwa pemberian
zat besi oral dapat menegurangi anemia defesiensi zat besi selama
trimester II kehamilan dan meningkatkan kadar Hb dan firitin seru
dibandingkan dengan pemberian plasebo
• Terdapat satu uji acak terkontrol yang menyatakan bahwa pemberian zat
besi oral harian selama empat minggu memiliki hasil yang lebih baik dalam
meningkatkan kadar Hb rata-rata 19,5 g/dl. Zat besi oral dan iron
polymaltose aman diberikan dan dapat meningkatkan kadar Hb dengan
lebih efektif dibandingkan dengan pemberian zat besi oral secara terpisah
pada anemia defesiensi zat besiyang berkaitan dengan kehamilan (Pratami,
2016).
• Konsumsi suplemen zat besi setiap hari berkaitan erat dengan peningkatan
kadar Hb ibu sebelum dan sesudah pelahiran. Selain itu, tindakan tersebut
juga mengurangi resiko anemia yang berkepanjangan. Ibu yang
mengkonsumsi suplemen zat besi atau asam folat, baik harian maupun
intermiten, tidak menunjukan perbedaan efek yang signifikan.
Woc
Asuhan keperawatan
1. pengkajian
A. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
status, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,
diagnosa medis.
B. Identitas penanggung jawab
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
status, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa.
C. Keluha utama
Biasanya ditemukan keluhan cepat lelah, sering
pusing, dan mata berkunang-kunang.
Lanjutan…
D. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan riwayat kehamilan yang berdekatan,
dan riwayat penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi yang dapat
memungkinkan terjadinya anemia.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari
anemia, yang nantinya membantu dalam membuat rencana
tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya
penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditemukan apa yang
terjadi.
3) Riwayat kesehatan kelurga
Riwayat kesehatan keluarga yang berhubungan dengan penyakit
darah merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia
yang cenderung diturunkan secara genetic.
Lanjutan…

E. Pengkajian BIOPSIKOSOSIAL (Callista Roy)


1. Pola aktivitas/istirahat
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Eleminasi
5. Makanan/cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri/kenyamanan
8. Pernapasan
9. Keamanan
10. Seksualitas
Lanjutan…
F. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
2. Tanda-tanda vital
-TD: Normal 110/70- 130/80 mmHg
-Suhu: Normalnya 36,5-37,2˚C
-Nadi: Normalnya 80-24 x/menit
-Pernapasan: normalnya 18-24 x/menit
3. Pemeriksaan head to toes
G. Pemeriksaan Laboratorium
-Hb : Biasanya Hb pada trimester pertama dan ketiga kurang
dari 11 g/dl dan pada trimester dua <10,5 g/dl
Diagnosa keperawatan
Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan.

Intoleransi akivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen.

Ketidakseimbagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan kurang asupan makanan.

Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yag tidak


enak.

Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia


dalam kehamilan).

Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin.

Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.


Intervensi keperawatan
Hari/Tgl/ DX Tujuan & Kriteria Hasil intervensi
Jam (NOC)
Keletihan Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan jenis dan banyaknya
berhubungan keperawatan, pasien aktivitas yang dibutuhkan untuk
dengan mampu mengurangi menjaga ketahan
kelesuan tingkat kelelahan dengan 2. Bantu pasien untuk memilih
fisiologis kriteria hasil : aktivitas yang akan dilakukan
(anemia dalam 1. Tidak terjadi kelelahan 3. Anjurkan tidur siang jika
kehamilan). 2. Tidak ada kelesuan diperlukan
3. Tidak ada kehilangan 4. Bantu pasien untuk
selera makan menjadwalkan periode istirahat
4. Tidak ada penurunan 5. Instruksikan pasien/orang yang
motivasi terdekat dengan pasien mengenai
5. Tidak ada sakit kepala kelelahan (gejala yang mungkin
6. Tidak terjadi nyeri otot muncul dan kekambuhan yang
7. Kualitas tidur tidak mungkin nanti akan muncul
terganggu kembali).
8. Kualitas istirahat tidak 6. Monitor intake/asupan nutrisi
terganggu untuk mengetahui sumber energy
yang adekuat
Implementasi Keperawatan
Merupakan tindakan pelaksanaan dari apa yang
direncanakan semula pada intervensi. (Elang
Mohamad Atoilah.Engkus Kusnadi.2013;62)

Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap penilaian pencapaian
tujuan yang ditetapkan dalam criteria tindakan.Pada
kenyataannya evaluasi melihat hasil dari tindakan
yang telah dilakukan terhadap klien.Evaluasi juga
dilakukan bukan hanya sekali, melainkan beberapa kali
sesuai target waktu yang ditetapkan.(Elang Mohamad
Atoilah.Engkus Kusnadi.2013;65).
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai