Anda di halaman 1dari 17

METODE MAGNETIK

LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

Oleh,
Nama : Adryan Fathur Rahman
NIM : 161810201074
Kelas : Geofisika B
Tanggal Praktikum : 5 April 2019
Asisten : Fitri Azizah

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode magnetik adalah salah satu metode pasif dimana prinsip kerjanya bumi
memiliki medan magnetik yang disebut dengan geoaxial magnetic field. Metode ini
digunakan untuk teknik geofisika yang berdasarkan anomali geomagnetik yang
diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau permeabilitas magnetik dari
daerah magnetik di sekelilingnya. Pengukuran medan magnetik bumi ini memiliki
material di bawah tanah atau objek dibawah permukaan laut seperti kapal selam atau
kapal karam dan sebagainya (Santoso, 2002).
Praktikum pengolahan data magnetik dilakukan dengan cara memasukkan data ke
dalam excel yang dihitung sebelum dimasukkan ke dalam software mapsource.
Setelah data dihitung menggunakan excel, selanjutnya data dimasukkan ke
mapsource untuk dibuat titik-titik koordinatnya. Dilakukan lima pengukuran dan
dicari banyaknya nilai yang sering muncul, setelah menggunakan mapsource,
digunakan juga software surfer yang dapat menggambarkan anomaly.
Metode magnetik dilakukan karena penggunaannya sangat mudah dan efektif
digunakan untuk mengukur medan magnetik di daerah yang luas. Kekurangan dari
metode magnetik adalah memiliki resolusi vertical yang rendah. Dari hal itulah
metode magnetik hanya digunakan untuk survei pendahuluan untuk memperkirakan
sebaran suatu daerah.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum metode magnetik adalah :
1. Bagaimana tahap awal pwngolahan data magnetik ?
2. Bagaimana peta anomali magnetik yang dibuat melalui data yang ada ?
3. Bagaimana cara menginterpretasi data magnetik ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum metode magnetik adalah :
1. Mengetahui tahap awal pengolahan data magnetic.
2. Mengetahui peta anomali yang dibuat melalui data yang ada.
3. Mengathui cara menginterpretasi data magnetik.

1.4 Manfaat
Metode magnetik sangat berperan penting dalam menunjang kehidupan manusia
di bumi. Manfaat yang didapatkan dari metode magnetik ini adalah eksplorasi minyak
dan gas bumi, eksplorasi panas bumi,eksplorasi air, dan masih banyak lagi. Dengan
memanfaatkan anomali magnetik disetiap batuan bumi, manusia bisa memanfaatkan
sumber daya yang ada di bawah tanah.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Medan Magnetik


Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga
elemen medan magnet bumi yang dapat diukur, yaitu meliputi arah dan intensitas
kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi deklinasi, inklinasi, intensitas
horizontal, dan medan magnetik total. Deklinasi adalah sudut antara utara magnetik
dengan komponen horizontal yang dihitung dari utara menuju timur. Inklinasi adalah
sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang dihitung dari
bidang horizontal ke bidang vertikal bawah (Blakely, 1995).
Menurut Telford (1990), medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu.
Untuk menyeragamkan nilai-nilai medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai
yang disebut sebagai International Geomagntics Reference Field (IGRF) yang
diperbaharui setiap 5 tahun sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil
pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1 juta km2 yang dilakukan dalam
waktu satu tahun. Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian, yaitu medan magnet
utama, medan magnet luar, dan medan magnet lokal. Medan magnet utama dapat
didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil pengukuran dalam jangka waktuyang
cukup lama mencakup daerah dengan luas lebih dari 106 km2. Medan magnet luar
berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang
ditimbulkan oleh sinar ultraviolet matahari. Medan magnet lokal dihasilkan dari
batuan yang mengandung mineral bermagnet sepertimagntite, tiomagntite, dan lain-
lain yang berada di kerak bumi.

2.2 Metode Magnetik


Metode magnetik adalah salah satu metode pasif dimana prinsip kerjanya bumi
memiliki medan magnetic yang disebut dengan geoaxial magnetic field. Metode ini
digunakan untuk teknik geofisika yang berdasarkan anomali geomagnetik yang
diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau permeabilitas magnetik dari
daerah magnetik di sekelilingnya. Pengukuran medan magnetik bumi ini memiliki
material di bawah tanah atau objek dibawah permukaan laut seperti kapal selam atau
kapal karam dan sebagainya (Santoso, 2002).
Metode magnetik sangat berperan penting dalam perkembangan kehidupan
manusia untuk memenuhi kenutuhan sehari-sehari. Eksplorasi-eksplorasi yang
dilakukan seperti eksplorasi minyak bumi, air, panas bumi, dan masih banyak lagi
ekslporasi-eksplorasi yang dilakukan dengan menggunakan metode magnetik.
Eksplorasi menggunakan metode magnetik pada dasarnya terdiri atas tiga tahap, yaitu
akuisisi data lapangan, processing, dan interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa
perlakukuan. Pada tahap akuisisi dilakukan penentuan titik pengamatan dan
pengukuran dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan pada
tahap processing. Koreksi pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian, koreksi
topografi, dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk interpretasi dari hasil pengolahan
data dengan menggunakan software yang diperoleh dari peta anomali magnetik
(Sartono, 1998).

2.3 Anomali Medan Magnet Total Bumi


Medan magnetik lokal sering juga disebut medan magnetik anomali (crustal
field). Medan magnetik ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral
bermagnetik seperti magnetite (Fe7S8), titanomagnetite (Fe2TiO4) dan lain-lain yang
berada di kerak bumi.Dalam survei dengan metode magnetik variasi medan magnetik
yang terukur di permukaan inilah yang menjadi target dari pengukuran (anomali
magnetik). Secara garis besar anomali medan magnetik disebabkan oleh medan
magnetik remanen dan medan magnetik induksi. Medan remanen mempunyai
peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan
magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga
sangat rumit untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil
gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnetik remanen
sama dengan arah medan magnetik induksi maka anomalinya bertambah besar,
demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan
diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 % medan magnetik utama
bumi (Telford, 1979).
Menurut Supriyanto (2007) medan utama magnetik bumi (main field) BM dan
medan magnet benda penyebab anomali medan magnet BA memberikan sumbangan
dalam medan magnet total bumi sehingga medan magnet total bumi pun berubah dan
dapat ditulis dengan

BT = BM + BA ………………(2.1)

Jika BT menggambarkan medan magnet total pada suatu titik dan BM medan
magnet utama bumi pada suatu titik yang sama, seperti yang disajikan dalam gambar
di bawah ini, maka anomali medan magnet total diberikan oleh:

T | BT |  | B M | ………………(2.2)

Gambar 2. Penggambaran vektor anomali medan magnet total bumi


(Sumber: Supriyanto, 2007)

Jika ΔB menggambarkan medan akibat benda anomali, maka medan magnetik


total adalah BT = BM + ΔB sehingga persamaan 3 menjadi:

T | B M  B |  | B M || B | ……..(2.3)

Jika |BM| > |ΔB| maka dapat digunakan pendekatan

T | B M  B |  | B M | …………………...(2.4)
 B M  2B M B  | B M |
2

1 1
 BM  BM  2 (B M  B) | B M |
2 BM  BM

B M  B
  f  B …………………………(2.5)
| BM |

Dengan demikian T dapat didekati sebagai proyeksi ΔB (anomali medan magnetik


bumi) pada arah medan magnetik bumi (f).
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum metode magnetik adalah :
1. Laptop, sebagai media untuk mengolah data.
2. Ms. Excel, sebagai software untuk menghitung data.
3. Surfer, sebagai software Pengolah data.
4. Mapsource, sebagai software untuk menentukan titik koordinat.

3.2 Langkah Kerja


Langkah kerja dari praktikum metode magnetik adalah :
1. Koordinat titik pengukuran (lintang & bujur) digambarkan menggunakan
Mapsource.
2. Kontur daerah penelitian digambarkan menggunakan surfer (digunakan data
lintang, bujur dan elevasi).
3. Medan magnet total merupakan data yang terbaca pada PPM hasil pengukuran
di lapangan. Dari lima kali pengukuran di setiap titik pengukuran, harga yang
sering muncul (modus) ditentukan. Jika tidak memungkinkan mendapatkan
modus, dapat menggunakan mean (rata-rata).
4. Kontur nilai intensitas medan magnet yang terukur pada daerah penelitian
digambarkan menggunakan surfer (digunakan data lintang, bujur, dan medan
magnet total). TOBS
5. Nilai medan magnet utama bumi TIGRF pada daerah penelitian ditentukan
dengan mengakses website http://www.ngdc.noaa.gov/geomag-
web/#igrfwmm (dimasukkan data lintang, bujur, dan elevasi pada base station
serta tanggal pengambilan data).
6. Grafik nilai dibuat antara medan magnet pada base station terhadap waktu
pengambilan data, ditentukan persamaan polinomial yang mewakili. Koreksi
harian TVH dapat dihitung melalui persamaan polinomial tersebut dengan
waktu pengambilan data rover.
7. Koreksi IGRF dan koreksi harian dilakukan terhadap data medan magnet total
dengan menggunakan rumus
∆𝑇 = 𝑇𝑜𝑏𝑠 ± ∆𝑇𝑉𝐻 − 𝑇𝐼𝐺𝑅𝐹
Keterangan
∆𝑇 = anomali medan magnet
𝑇𝑜𝑏𝑠 = medan magnet total hasil pengukuran
∆𝑇𝑉𝐻 = medan magnet variasi harian,
Jika variasi harian bernilai positif maka dikurangkan dan sebaliknya
8. Kontur anomali medan magnet pada daerah penelitian digambarkan
menggunakan surfer (digunakan data lintang, bujur, dan medan magnet total).

3.3 Analisis Data


Analisis data dari praktikum metode magnetic adalah :
No Nama Titik Posisi Elevasi (m) Waktu Pembacaan (nT) Waktu
Base
Bujur Lintang Z Jam Menit 1 2 3 4 5 Jam Menit
1

dst
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil dari praktikum metode magnetik adalah :
4.1.1 Tabel Hasil Pengolahan Data Metode Magnetik
Waktu
Nama Posisi Elevasi(m) Pembacaan (nT)
(data)
Titik
Bujur Lintang Z Jam Menit 1 2 3 4 5

-
NL41N 113,393 507,26 6 37 44462 44444,4 44436,3 44427,9 44456,5
7,9893

-
NL42N 113,393 512,312 6 44 44403,9 44396 44375,1 44371,9 44385,7
7,9886

-
NL43N 113,393 516,508 6 50 44356 44360,5 44331,5 44378 44373,3
7,9877

NL44N 113,394 -7,988 527,683 6 56 44444,7 44433,7 44434,7 44428,8 44443,5

-
NL46N 113,396 572,263 7 1 44571,1 44620,1 44565,1 44582,8 44582
7,9874

-
NL47N 113,397 575,797 7 5 44584 44504,6 44589,7 44641,9 44573,9
7,9871

-
NL48N 113,398 569,927 7 11 44264,6 44308,8 44280,4 44219,3 44310,6
7,9877

-
NL49N 113,398 557,685 7 17 43754,3 43822,7 43914 43840,8 43783,5
7,9881

-
NL50N 113,399 551,499 7 22 43938,5 43940,7 44088,8 44046,1 44016,8
7,9875

NL51N 113,399 -7,989 526 7 30 44536,8 44598,3 44565 44534,4 44546,4


4.1.2 Grafik Hasil Pengolahan Data Metode Magnetik
44665

44660

44655

44650

44645

44640
390 440 490 540

4.1.3 Titik-Titik Koordinat Metode Magnetik


4.1.4 Peta Anomali Metode Magnetik

4.2 Pembahasan
Metode magnetik adalah salah satu metode pasif dimana prinsip kerjanya bumi
memiliki medan magnetik yang disebut dengan geoaxial magnetic field. Metode ini
digunakan untuk teknik geofisika yang berdasarkan anomali geomagnetik yang
diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau permeabilitas magnetik dari
daerah magnetik di sekelilingnya. Pengukuran medan magnetik bumi ini memiliki
material di bawah tanah atau objek dibawah permukaan laut seperti kapal selam
atau kapal karam dan sebagainya.
Tahap pertama dari praktikum metode magnetic adalah menghitung data
menggunakan excel. Data yang dihitung dalam excel adalah koreksi IGRF.
Pengambilan data metode magnetik ini dimulai dari jam 06.37 WIB sampai 08.45
WIB. Pada pukul 06.37 WIB dengan ketinggian 507,26 m didapatkan nilai 44462,
44444,4, 44436,3, 44427,9, dan 44456,5. Dari hasil hasil tersebut didapatkan nilai T
IGRF sebesar 33178,30. Hal tersebut menunjukkan bahwa data hasil sesuai dengan
teori.
Tahap kedua adalah menentukan titik koordinat dengan menggunakan software
mapsource. Dari data yang dihasilkan titik koordinat tidak saling berjauhan hingga
titik awal dan akhir bertemu pada satu titik. Titik-titik koordinat tersebut
menunjukkan jalur yang diambil data magnetiknya sebelum diolah terllebih dahulu.
Tahap ketiga adalah membuat peta anomali menggunakan suffer. Data yang
dipakai untuk membuat peta anomali metode magnetik adalah BASE terhadap
waktu. Dari peta anomali dapat dijelaskan bahwa ketinggian tempat yang diukur
medan magnetiknya bervariasi, yaitu mulai dari 532, 555, dan 556 mdpl.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Praktikum metode magnetik adalah:
1. Tahap awal pengolahan data magnetik dengan cara memasukkan data kedalam
excel lalu di olah menggunakan aplikasi Mapsource dan Surfer.
2. Bentuk peta anomali magnetik yang dibuat melalui data yang sudah diberikan
diolah menggunakan aplikasi sehingga mahasiswa mampu melihat bentuk peta
anomali ketika pengambilan data dilakukan.
3. Cara menginterpretasi data magnetik menggunakan aplikasi Ms.Excel,
Mapsource, serta Surfer.

5.2 Saran
Praktikan diharapkan bertanya kepada asisten ketika terjadi sesuatu yang masih
belum diketahui agar praktikum berjalan dengan lancar. Praktikan diharapkan lebih
cepat dalam mengolah data. Pengolahan data setiap anggota kelompok diharapkan
didiskusikan terlebih dahulu sebelum diolah.
DAFTAR PUSTAKA

Blakely, R.J. 1995. Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications.


USA : Cambridge University press.
Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: ITB.
Sartono. 1998. Geofisika Eksplorasi. Jakarta: Dewan Riset Nasional.
Supriyanto. 2007. Analisis Data Geofisika. Jakarta: Departemen Fisika Universitas
Indonesia.
Telford, W. 1990. Applied Geophysics 2nd Edition Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Telford, W.M. 1976. Applied Geophysics. London: Cambridge University Press.
LAMPIRAN

Posisi Elevasi(m)
Nama Titik
Bujur Lintang Z
NL41N 113,393 -7,9893 507,26
NL42N 113,393 -7,9886 512,312
NL43N 113,393 -7,9877 516,508
NL44N 113,394 -7,988 527,683
NL46N 113,396 -7,9874 572,263
NL47N 113,397 -7,9871 575,797
NL48N 113,398 -7,9877 569,927
NL49N 113,398 -7,9881 557,685
NL50N 113,399 -7,9875 551,499
NL51N 113,399 -7,989 526
NL52N 113,399 -7,99 538,896
NL53N 113,399 -7,9907 539,8
NL54N 113,398 -7,987 551,117
NL55N 113,397 -7,9865 567,807
NL56N 113,396 -7,9866 577,84
NL57N 113,394 -7,987 525,515
NL56N 113,395 -7,9882 554,987
Waktu (data) Pembacaan (nT)
Jam Menit 1 2 3 4 5
6 37 44462 44444,4 44436,3 44427,9 44456,5
6 44 44403,9 44396 44375,1 44371,9 44385,7
6 50 44356 44360,5 44331,5 44378 44373,3
6 56 44444,7 44433,7 44434,7 44428,8 44443,5
7 1 44571,1 44620,1 44565,1 44582,8 44582
7 5 44584 44504,6 44589,7 44641,9 44573,9
7 11 44264,6 44308,8 44280,4 44219,3 44310,6
7 17 43754,3 43822,7 43914 43840,8 43783,5
7 22 43938,5 43940,7 44088,8 44046,1 44016,8
7 30 44536,8 44598,3 44565 44534,4 44546,4
7 40 44554,2 44259,3 44525,2 44545,7 44547
7 46 44914,8 44842,9 45054,3 45027,9 44933,3
7 50 44706,4 44526,7 44485,2 44643,4 44670,6
8 16 44499,6 44435,9 44459,1 44387,8 44365,2
8 25 44296,3 44045,9 44340,2 44282 44202,7
Waktu (base) T IGRF
Base Tobs t (menit)
(nT)
Jam Menit
6 37 44652,1 33178,30 44445,42 397
6 45 44649,7 33178,30 44386,52 405
6 53 44649,8 33178,30 44359,86 413
7 1 44644,1 33178,30 44437,08 421
7 9 44646,5 33178,30 44584,22 429
7 17 44645,2 33178,30 44578,82 437
7 25 44644,9 33178,30 44276,74 445
7 33 44647 33178,30 43823,06 453
7 41 44646,4 33178,30 44006,18 461
7 49 44646,2 33178,30 44556,18 469
7 57 44648,4 33178,30 44486,28 477
8 5 44649 33178,30 44954,64 485
8 13 44649 33178,30 44606,46 493
8 21 44655,2 33178,30 44429,52 501
8 29 44656,1 33178,30 44233,42 509
8 37 44659 33178,30 44433,52 517
8 45 44663,6 33178,30 44681,64 525

t
t ∆T-VH ∆T
(detik)

0 0 44652,00 55919,12
8 480 44649,93 55858,15
16 960 44648,23 55829,79
24 1440 44646,89 55905,67
32 1920 44645,93 56051,85
40 2400 44645,33 56045,85
48 2880 44645,10 55743,54
56 3360 44645,24 55290,00
64 3840 44645,75 55473,63
72 4320 44646,63 56024,51

Anda mungkin juga menyukai