Anda di halaman 1dari 9

Severe Odontogenic Infection in Pregnancy: A Timely

S Tocaciu, BW Robinson, PJ Sambrook

Reviewer
Ayonda Ashera Masitha1,
Dilla Adilah Utami1,Dewi Sartieka Putri1, Ikrima Maulida1, Ratih Sriantike1, RR Dinar
Windiayu Pramudita2
1Mahasiswa Sarjana Kedokteran Gigi, Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa

Tengah
2Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Abstrak:
Pendahuluan: Kehamilan adalah suatu kondisi fisiologis yang dinamis dimana ditandai dengan adanya
beberapa perubahan dalam tubuh. Perubahan fisiologis, anatomi dan hormonal yang dapat mempengaruhi
kesehatan gigi dan mulut. Laporan Kasus: Seorang perempuan 29 tahun sedang hamil 17 minggu datang ke
dokter gigi dengan keluhan 2 hari merasakan sakit pada submandibula kiri dan dianjurkan kembali setelah 1
minggu untuk pencabutan gigi yang bermasalah. Tiga hari kemudian pasien datang ke IGD Rumah Sakit Umum
dengan rasa nyeri yang semakin parah dan adanya pembengkakan pada submandibula. Pasien diperkirakan
mengalami penyebaran infeksi odontogenik . Pembahasan: Perawatan bedah mulut minor khususnya ekstraksi
dapat dilakukan saat hamil, namun yang harus diperhatikan adalah kondisi fisiologis yang terjadi pada wanita
hamil tersebut. Hal ini dikarenakan perawatan melibatkan dua individu yaitu ibu dan janin yang belum lahir. Dan
terdapat hal-hal yang harus diperhatikan pada ibu hamil yaitu penggunaan, pereda nyeri, antibiotik, obat bius
dan penggunaan X ray.Kesimpulan: Perawatan dental dapat dilakukan selama kehamilan, terutama ekstraksi
gigi dengan yang jika ditunda perawatannya dapat menyebabkan nyeri akut dan menyebarnya infeksi. Selain itu
kerja sama antara dokter gigi dengan dokter obstetri dan ginekologi sangat diperlukan terkait kondisi pasien
serta rencana perawatan yang akan dilakukan.

Keyword:Extraction, odontogenic infection, pregnancy

Pendahuluan Ketika melakukan pencabutan gigi pada masa


Kehamilan mengakibatkan adanya berbagai kehamilan maka perlu adanya pertimbangan
perubahan fisiologis, anatomi dan hormonal yang khusus, yang paling penting adalah untuk
dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. menghindari segala bahaya pada janin. Beberapa
Perubahan tersebut terjadi karena tubuh prosedur khusus harus diperhatikan untuk
mempersiapkan diri untuk proses melahirkan serta mempertahankan janin pada masa kehamilan
perkembangan janin. Namun, pada pasien yang trimester pertama dan ketiga. Jika gigi terinfeksi
hamil tidak dibenarkan jika tidak melakukan dan tidak bisa diperbaiki, maka gigi tersebut harus
perawatan gigi karena alasan hamil.Akan tetapi dibuang.Infeksipada gigi dapat membahayakan
pada pasien hamil diperlukan adanya pertimbangan bagi janin. Jika seorang wanita merasakan sakit
dan penyesuaian dalam perawatan dan karena infeksi gigi yang terus menerus selama
peresepan.1 kehamilan, maka hal tersebut akan membuat
Konsultasi obstetrik biasanya tidak diperlukan tubuhnya tertekan dan mengakibatkan kondisi yang
sebelum memulai perawatan gigi bagi pasien yang tidak baik untuk sang janin sehingga pencabutan
hamil normal dan sehat, akan tetapi konsultasi gigi harus segera dilakukan.3
harus dilakukan pada pasien yang telah Jika harus dilakukan pencabutan gigi selama
diidentifikasi oleh dokter kandungan berisiko kehamilan, maka hal tersebut harus dilakukan pada
mengalami komplikasi kehamilan, seperti trimester kedua. Pasien pada trimester pertama
hipertensi, diabetes, ancaman aborsi spontan atau maupun terakhir harus menunda pencabutan gigi.
riwayat persalinan premature.2 Prosedur operasi yang cukup besar harus dihindari

1
pada trimester pertama dan terakhir.Hal tersebut serta mendapatkan perawatan intensif.
harus dipertahankan sampai kelahiran bayi.3
Pada laporan kasus ini dilaporakan seorang
perempuan hamil 17 minggu yang menderita infeksi
odontogenik yang telah menyebar dan dilakukan
prosedur operasi.

Laporan Kasus
Seorang perempuan 29 tahun sedang
mengalami hamil 17 minggu datang ke dokter gigi
setempat dengan keluhan 2 hari merasakan sakit
pada submandibula kiri, keadaan fisik lainnya
sehat.Pasien diresepkan analgesik dan antibiotik
(amoxicillin) dan dianjurkan kembali setelah 1
minggu untuk pencabutan gigi yang bermasalah.
Tiga hari kemudian pasien datang ke IGD Rumah Gambar 1.Gambaran klinis pasien dengan trismus
Sakit Umum dengan rasa nyeri yang semakin parah dan pembengkakan submandibular.
dan adanya pembengkakan pada submandibula.
Pasien diberikan benzilpenisilin i.v. dan
Dalam kasus ini pasien tidak mengalami
metronidazol, serta diintubasi melalui
demam dan keadaan haemodinamiknya stabil, tapi intubasifiberoptik sadar, karena pasien dianggap
terlihat adanya pembengkakan yang signifikan tidak stabil untuk dipindahkan jarak jauh.Pasien
pada submandibula kiri yang fluktuasi, hangat dan dipindahkan ke rumah sakit tersier tersebut dan
lunak. Pembengkakan meluas sampai ke spasium menjalani insisi dan drainase abses untuk
submandibula kanan dan leher bagian bawah. mengeksplorasi spasium fasialdan pencabutan gigi
Jumlah sel darah putih meningkat yaitu 14.8 x 109 molar ketiga kiri (38) yang mengalami karies.
/L dan C-reactive protein nya 120 mg/L.Pasien juga Pasien tetap diberikan antibiotik i.v dan dilakukan
mengalami trismus sampai 8 mm inter- ekstraksi 72 jam setelah pembengkakannya
insisal(gambar 1), dan mengeluhkan sakit pada berkurang. Pasien ditinjau oleh tim kebidanan dan
daerah yang bengkak. ginekologi dan tidak terdapat cedera pada janin.
Pasien diperkirakan mengalami penyebaran
infeksi odontogenik yang akan membahayakan Pembahasan
jalan nafas. Kasus ini didiskusikan dengan spesialis Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang
anastesi dan spesialis bedah umum di rumah sakit. baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan
Pada rumah sakit tersebut tidak terdapat spesialis ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus
bedah mulut dan maksilofasial. Oleh karena itu, yang aterm. Masa kehamilan dimulai dan konsepsi
pasien juga didiskusikan dengan tim retrieval sampai lahirnya janin.4 Menurut Federasi Obstetri
medis,kemudiandipindahkan ke rumah sakit tersier Ginekologi Internasional usia kehamilan dibagi
untuk dilakukan operasi mulut dan maksilofasial menjadi 3 trimester yang masing-masing
berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester 1
selama 13 minggu, trimester 2 selama 14 minggu,
dan trimester 3 selama 13 minggu.5
Kehamilan mengakibatkan adanya berbagai
perubahan fisiologis, anatomi dan hormonal.
Perubahan-perubahan yang terjadi diantanyanya
perubahan endokrin, kardiovaskular, respirasi,
hematologikal, gastrointestinal, dan oral6.
Perubahan endokrin merupakan perubahan
yang sangat signifikan pada saat kehamilan. Hasil

2
produksi hormon dari ibu dan janin meningkat serta fisiologis. Anemia disebabkan karena peningkatan
aktivitas organ menjadi berubah. Peningkatan volume darah lebih banyak dari masa sel darah
sekresi hormon dan pertumbuhan janin merah. Akibatnya terjadi penurunan hemoglobulin
menyebabkan beberapa perubahan sistemik seperti dan kebutuhan folat dan zat besi meningkat. Sel
perubahan fisiologis pada ibu hamil. Perubahan darah putih juga mengalami peningkatan jumlah
fisiologis yang paling sering adalah kelelahan pada karena neutrofil. Peningkatan neutrofil dapat
trisemester pertama. Kemungkinan juga dapat menyulitkan interpretasi dari perhitungan jumlah
terjadi sinkop dan hipotensi postural. Selama darah lengkap saat infeksi7.
trisemester kedua, pasien biasanya merasakan Meskipun perubahan platelet tidak signifikan,
sehat dan sedikit gejala. Perubahan fisiologis beberapa faktor pembekuan darah (termasuk
menyababkan perubahan bagian tubuh, termasuk fibrinogen, faktor VII,VIII, IX, dan X) mengalami
rongga mulut. Selama trisemester 3, peningkatan peningkatan. Estrogen meningkatkan produksi hati
kelelahan, ketidaknyamanan dan depresi mungkin berupa faktor-faktor pembekuan, menghasilkan
dirasakan7. peningkatan 30%-50%. Kondisi hiperkoagulasi ini
Perubahan kardiovaskular diantaranya yaitu meningkatkan risiko terjadinya thrombosis1.
peningkatan volume total darah dan cardiac output, Perubahan gastrointestinal merupakan
penurunan tekanan darah, dan berpotensi perubahan mekanis yang dihasilkan dari
mengalami supine hipotensi syndrome. Volume pembesaran janin, dan perubahan hormonal.
darah meningkat 40%, cardiac output meningkat Perubahan utama pada gastrointestinal adalah
30%-40% dan sel darah merah meningkat sekitar mual, muntah heartburn. Mual dan muntah terjadi
15%-20%. Perubahan ini menghasilkan fungsi pada 60% wanita hamil dan mulai pada 5 minggu
jantung yang abnormal dan takikardi pada 90% awal setelah menstruasi terakhir dan memuncak
wanita, yang akan menghilang sesaat setelah antara minggu 8 dan 12, kemudian gejala ini
kehamilan. Peningkatan cardiac output juga menurun7.
meningkatkan heart rate dalam merespon Perubahan fisiologis pada GI tract selama
peningkatan kebutuhan metabolik dari ibu dan kemahilan meningkatkan resiko terjadinya aspirasi
janin7. selama operasi dan anastesi. Saaat prosedur
Perubahan respirasi selama kehamilan dental, pasien hamilharus duduk semi-supine atau
menjadikan adanya peningkatan ukuran dan dalam posisi yang nyaman, jika terjadi muntah
perkembangan janin dan kebutuhan oksigen ibu maka hentikan prosedur dan posisikan pasien
dan janin. Perubahan utama pada pernafasan dalam keadaan tegak. Ketika selesai muntah,
adalah dyspnea, hyperventilation, perubahan instruksikan pasien untuk berkumur menggunakan
pengambilan dan penyediaan oksigen, dan air dingin atau mouthwash2.
peningkatan volume tidal. Kecemasan dan rasa Perubahan oral yang terlihat pada wanita hamil
sakit dapat menyebabkan pasien hamil yaitu gingivitis, gingival hyperplasia, pyogenic
meningkatkan laju pernafasannya sampai ke titik granuloma, dan perubahan saliva. Perubahan
hipokapnea yang menyebabkan pingsan dan komposisi saliva yaitu menurunnya sodium dan
kesemutan di daerah perioral. Perubahan ventilasi tingkat keasaman saliva, serta meningkatnya
karena peningkatan laju pernafasan (takipnea) dan potassium, protein, dan level estrogen. Estrogen di
dyspnea dan diperparah dengan posisi supine1. saliva juga dapat meningkatkan proliferasi dan
Perubahan hematologikal yang signifikan deskuamasi dari mukosa oral dan meningkatkan
adalah peningkatan sel darah merah, sel darah level subgingival crevicular fluid. Sel deskuamasi
putih, erythrocyte esedimentation rate, dan semua menyediakan lingkungan yang cocok untuk
faktor koagulasi kecuali faktor XI dan XIII dan tumbuhnya bakteri karena tersedianya nutrisi
penurunan kandungan hemoglobin darah. sehingga menjadi faktor predisposisi meningkatnya
Peningkatan volume plasma yang tidak seimbang karies pada wanita hamil7.
dengan peningkatan volume sel darah merah Peningkatan sirkulasi estrogen merupakan
dapatmengakibatkan hemodilusi dan anemia faktor predisposisi terjadinya gingivitis dan gingival

3
hyperplasia pada wanita hamil. Serta peningkatan Pencabutan gigi pada wanita hamil tidak boleh
estrogen yang dapat menyebabkan peningkatan dilakukan pada trimester pertama kehamilan. Hal ini
permeabilitas kapiler di rongga mulut dan disebabkan oleh pembentukan organ terjadi selama
penurunan imunitas host sehingga wanita hamil trimester pertama, pembentukan organ yang terjadi
lebih rentan mengalami infeksi rongga mulut8, pada masa ini yaitu, pembentukan hati, jantung,
Infeksi odontogenik harus segera ditangani ginjal, dan sebagainya. Janin berisiko tinggi
selama masa kehamilan. Meskipun ibu hamil pada mengalami malformasi jika sang ibu dalam keadaan
umumnya tidak dalam keadaan imunokompromis, stress. Periode ini merupakan periode yang kritis
namun sistem imun ibu hamil berada dalam dan pembelahan sel aktif serta proses
keadaan tersupresi akibat respon dari adanya janin. organogenesis terjadi secara aktif antara pekan
Oleh karena itu, terdapat penurunan aktivitas sel kedua dan kedelapan setelah konsepsi. Risiko
Natural Killer (NK) dan juga penurunan imunitas stress dan teratogen terbesar terjadi selama waktu
seluler. Akibatnya, infeksi odontogenik berpotensi ini dan 50%-75% terjadi aborsi spontan pada
untuk berkembang secara cepat menjadi infeksi periode ini. Oleh karena itu pemberian obat-obatan
dalam dan dapat mengganggu jalan napas oro- pada trimester ini sebaiknya juga dihindari. Akan
faring2. tetapi, jika penggunaan obat-obatan tidak dapat
Difusi bakteri atau yang merupakan produk dihindarkan maka pemberian obat harus
sampingan dari rongga mulut ke aliran darah dipertimbangkan dengan memperhatikan klasifikasi
secara langsung atau tidak langsung berkorelasi obat-obatan yang aman diberikan kepada wanita
dengan kehamilan seperti kelahiran prematur, berat hamil berdasarkan klasifikasi FDA. Jika tindakan
lahir rendah, pembatasan pertumbuhan janin, pencabutan gigi sangat diperlukan pada trimester
preeklampsia (sindrom yang ditandai dengan ini, maka sebaiknya tindakan dilakukan pada akhir
tekanan darah tinggi), perinatal, serta dapat trimester pertama.10
menyebabkan kematian janin3. Tindakan pencabutan yang akan dilakukan
Abses yang terbentuk harus didrainase, atau harus memperhatikan faktor psikologis pasien
gigi tersebut dapat dicabut untuk mengkontrol wanita hamil. Pencabutan gigi yang dilakukan pada
infkesi. Keadaan pasien harus dikonsulkan ke wanita hamil dengan gangguan psikologis yang
dokter spesialis kandungan, kemudian rencana berlebihan dapat menyebabkan terjadinya aborsi
pengobatan pasien harus didiskusikan bersama. spontan. Mekanisme bayi yang lahir prematur
Pertimbangan umum yang sering terjadi adalah karena stress yang berlebihan diawali dengan
peresepan dan penanganan dari obat-obatan sekresi hormon oxytocin oleh kelenjar pituitari.
karena dikhawatirkan obat yang diresepkan akan Oxytocin adalah hormon yang merangsang
menembus barier plasenta dan menyebabkan efek kontraksi uterus ketika akan melahirkan. Stress
teratogenik terhadap janin.2 yang berlebihan merangsang sekresi hormon ini
Perawatan bedah mulut minor dapat dilakukan sehingga dapat terjadi keguguran.Tindakan
saat hamil, namun yang harus diperhatikan adalah pencabutan gigi dapat dilakukan pada trimester
kondisi fisiologis yang terjadi pada wanita hamil kedua jika kemungkinan risiko terjadinya aborsi
tersebut. Hal ini dikarenakan perawatan melibatkan spontan lebih kecil dan lebih dulu telah
dua individu yaitu ibu dan janin yang belum lahir. dikonsultasikan dengan dokter kandungan.Pada
Prinsip-prinsip tertentu telah dikembangkan oleh trimester ini, proses organogenesis telah selesai
ahli bedah mulut untuk menangani pasien sehingga sehingga resiko pada janin rendah sehingga
rencana perawatan harus memberikan manfaat trimester kedua kehamilan merupakan waktu yang
untuk ibu dan meminimalkan risiko bagi janin. paling aman untuk dilakukan pencabutan gigi.10
Perawatan dental yang diperlukan dapat dilanjutkan Beberapa literatur menuliskan bahwa pada awal
selama kehamilan, terutama ekstraksi gigi dengan trimester ketiga kehamilan masih aman untuk
lesi karies terlalu luas yang tidak direstorasi, jika dilakukan tindakan pencabutan gigi.Meskipun tidak
ditunda perawatannya dapat menyebabkan nyeri ada risiko untuk janin selama trimester ini, ibu hamil
akut dan menyebarnya infeksi.9 dapat mengalami peningkatan rasa tidak nyaman.

4
Posisi pasien wanita hamil yang sama dalam Pereda nyeri yang diberikan selama hamil
waktu yang lama di kursi dental merupakan hal Asetaminofen dapat diresepkan untuk pasien
yang harus diperhatikan sehingga dokter gigi harus sebagai penghilang rasa sakit. Obat ini diperkirakan
menempatkan pasien pada posisi yang tepat saat aman selama masa kehamilan. Ibuprofen
berada di kursi dental untuk mencegah terjadinya diperkirakan aman hingga usia 32 minggu
hipotensi saat posisi terlentang, dalam posisi kehamilan. Kategori obat analgesik didasarkan
terlentang, uterus dapat menekan vena cava pada penggunaan jangka pendek (selama 2atau 3
inferior dan menghambat aliran balik vena ke hari) untuk mengobati proses penyakit yang
jantung, yang dapat menyebabkan sindrom spesifik. Asetaminofen dengan kategoririsiko
hipotensi(terjadi 15-20%) dan dapat menyebabkan kehamilan B, merupakan analgesik yang paling
kehilangan kesadaran. Untuk mencegah hal ini aman untuk digunakan selama masakehamilan.
terjadi selama perawatan gigi, ketika duduk di kursi Mayoritas analgesik lain yang diresepkan untuk
dental, kepala wanita hamil harus selalu lebih tinggi kehamilan umumnya berada pada kategori risiko
dari kakinya dan jika perlu diberi bantal kecil (atau kehamilan C. Harus diingat bahwa meskipun
selimut yang dilipat) yang ditempatkan di bawah kategori C secara umum aman, namun kategori C
panggul sebelah kanan sehingga uterus berpindah tidak diuji dalam penelitian pada manusia. Oleh
jauh dari vena cava inferior.11 karena itu, peresepan obat dalam kategori ini harus
Berikut adalah hal- hal lain yang perlu dalam dosis terapeutik yang paling tepat dengan
diperhatikan : jangka waktu sesingkat mungkin. Ibuprofen
Peresepan Obat merupakan analgesik kategori B pada trimester ke-
Saat meresepkan obat selama kehamilan, yang 1 dan ke-2, namun menjadi kategori D pada
harus diperhatikan adalah risiko teratogenesisnya trimester ke-3 karena diasosiasikan
karena obat melintasi plasenta dengan difusi denganrendahnya jumlah cairan amnion, terjadinya
sederhana. Obat diberikan selama kehamilan penutupan duktus arteriosus pada janin
hanya jika mereka memerlukan hal tersebut untuk secara prematur, serta inhibisi kelahiran.14
menjaga kesehatan kehamilannya. Obat tersebut Antibiotik Yang Digunakan Selama
merupakan obat pilihan yang paling tidak Kehamilan
membahayakan. Setiap obat yang diresepkan Sejauh menyangkut antibiotik, amoksisilin dan
selama kehamilan seharusnya memiliki efek penisilin V adalah yang paling aman dan yang
samping yang paling sedikit dan bertujuan paling umum untuk diresepkan.Tetracyclines
memperbaiki kesehatan ibu atau janin.12 kontraindikasi selama kehamilan karena
Dengan tidak adanya keadaan yang mendesak, mengendap di jaringan gigi janin selama tahap
dokter gigi harus membatasi penggunaan obat kalsifikasi, yang dapat menyebabkan perubahan
untuk pasien hamil ke Kategori A, dan B dan bila warna pada gigi .13
benar-benar diperlukan dapat menggunakan C, dan Sebagian besar antibiotik yang biasa
D. Obat-obatan di Kategori X tidak boleh digunakan diresepkan oleh dokter gigi adalah obat kategori B,
sama sekali. Dokter gigi harus selalu kecuali tetrasiklin dan turunannya (misalnya
mempertimbangkan keuntungan yang diketahui doksisiklin), yaitudalam kategori D karena efeknya
pasien terhadap kemungkinan efek samping yang pada perkembangan gigi dan tulang. Ciprofloxacin,
mungkin terjadi pada ibu atau anak.13 antibiotik floroquinolone spektrum luas yang
Pregnancy Risk Categories digunakan untuk mengobati penyakit periodontal
A (studi terkontrol menunjukkan tanpa resiko) yang terkait dengan Actino bacillus
B (tidak ada bukti risiko pada manusia) actinomycetemcomitans, berada dalam kategori C
C (risiko tidak dapat dikesampingkan) dan penggunaannya telah dibatasi. Metronidazol
D (bukti positif resiko) ada dalam kategori B, harus tetap berhati-hati
X (dikontraindikasikan untuk Ibu Hamil) terhadap penggunaannya pada trimester pertama
karena berpotensi membahayakan janin. Namun,
Tabel 1. Kategori resiko kehamilan
penelitian baru-baru ini menunjukkan tidak adanya

5
efek teratogenik yang pasti. Rasio risiko-manfaat kedalam plasentasetelah diberikan. Obat bius yang
bagi pasien harus ditentukan dan berkonsultasi diberikan harus dengan jumlah sedikit mungkin, tapi
dengan ahli kandungan sebelum meresepkan obat harus cukup untuk membuat pasien nyaman.Jika
ini7. nyeri dirasakan pasien, kemudian pasienakan diberi
Penggunaan obat bius selama kehamilan beberapa obat bius lokal. Obat bius lokal biasanya
Anestesi lokal relatif aman bila diberikan digunakan tanpa epineprin.Epineprin adalah obat
dengan benar dan dalam jumlah yang benar. dengan vasokonstriktoryang dapat meningkatkan
Lidocaine dan prilocaine adalah obat kategori B, lamanya durasi obat bius terhadap tubuh.Jika
sedangkan mepivacaine,articaine dan bupivacaine dokter gigi merasa bahwa pasien perlu obat bius
termasuk dalam kategori C. Epinefrin juga dengan epineprin maka harus dilakukan konsultasi
merupakan obat kategori C. Tidak ada efek dengan spesialis kandungan yang merawat pasien
samping atau komplikasi berlebihan yang tersebut. Jika pasien nyaman maka stres pada
dilaporkan dalam hal ini. Selama pemberian pasien dan bayi dapat terkurangi. Obat bius juga
anestesi lokal dengan epinefrin, injeksi akan lebih efektif jika pasien lebih nyaman. Obat
intravaskular setidaknya dapat menyebabkan bius inhalasi atau obat bius yang intravena dihindari
ketidakcukupan aliran darah uteroplasenta. Namun, selama kehamilan karena sifatnya yang
untuk pasien hamil yang sehat, konsentrasi meningkatkan resiko keguguran pada trimester
epinefrin 1:100.000 yang digunakan dalam pertama.3
kedokteran gigi diberikan dengan teknik aspirasi X Ray selama kehamilan
yang tepat dan terbatas pada dosis minimal yang Selama prosedur pencabutan gigi mungkin
dibutuhkantergolong aman6. dibutuhkan pengambilan x ray gigi. Ketika
Biasanya dokter gigi lebih memilih untuk mengambil x ray pada wanita hamil untuk menutupi
memberikan anestesi lokal dengan mepivacaine bagian atas tubuh bisa digunakan apron
3% tanpa vasokonstriktor.Namun, menurut shield.Diagnostik x ray sebaiknya tidak memiliki
klasifikasi FDA, mepivacaine, dan juga articaine, dosis radiasi yang tinggi yang mampu
termasuk dalam kategori C, yang berarti obat itu menyebabkan efek samping bagi perkembangan
harus digunakan dengan hati-hati dan selalu janin dan embrio.3
mempertimbangkan risiko dan manfaat yang Menurut American College of Radiology, tidak
ada.Menurut klasifikasi FDA, lidokain, prilokain, dan ada satupun sinar x diagnostik yang melibatkan
etidokain termasuk dalam kategori B, sehingga dosis radiasi yang cukup signifikan yang
dosis yang diberikan pada wanita hamil (dan juga membahayakan kesehatan dan perkembangan
untuk populasi umum) harus jauh di bawah dosis normal janin. Bukti yang lebih baru menunjukkan
yang dianjurkan maksimum.Anestesi lokal yang bahwa radiasi pengion dengan dosis kurang dari 5
disebutkan di atas (lidokain, prilokain, dan rad tidak meningkatkan risiko malformasi, retardasi
etidokain) dapat dikombinasikan dengan pertumbuhan atau keguguran. Untuk alasan ini,
vasokonstriktor dan dapat diberikan selama radiografi gigi dianggap aman untuk dilakukan jika
kehamilan. Dosis mereka disesuaikan sebagai dianggap perlu selama kehamilan, asalkan dokter
berikut: dosis maksimum lidocaine 500 mg, gigi mengikuti semua praktik radiologis yang tepat
prilocaine 600 mg, etidocaine 400 mg.11 yaitu dengan menggunakan pelindung radiasi
Setiap kekhawatiran mengenai efek pelindung dengan kerah tiroid, menggunakan film
vasokonstriktor pada otot rahim telah terbukti berkecepatan tinggi, mengikuti prosedur yang tepat
spekulatif, karena tidak ada bukti yang jelas untuk untuk mengambil radiografidan mengikuti prinsip
mendukung pandangan ini. Selain itu, menurut ALARA (As Low As Reasonably Achievable).3
penelitian, lidokain tampaknya tidak menyebabkan Sebagian besar perawatan gigi dapat dilakukan
kenaikan tingkat malformasi pada bayi6. dengan aman selama kehamilan.Bila ada alasan
Lidokain umumnya digunakan sebagai agen untuk menunda perawatan, misalnya prosedur
obat bius lokal selama pencabutan gigi (kategori B elektif yang memerlukan anestesi umum, prosedur
untuk keamanan pada kehamilan). Lidokain masuk ini harus ditunda sampai setelah kelahiran atau jika

6
perlu sampai kondisi pasien telah dikonfirmasi dan ama Risk
situasinya dapat dinilai.16 dagang Categor
y
Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan Analgesics (Pain-killers)
prosedur pencabutan pada wanita hamil dan
wanita normal Acetaminophen Approved/dis
Tylenol B
Indikator Wanita hamil Wanita normal /PCT eujui
Perubahan Perubahan Dapat terjadi Colchicine Colchicine Approved D
sistemik endokrin, apabila ada
kardiovaskular, faktor lain Nefopam Acupan Approved -
respirasi, misalnya pada NON-STEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY
hematologikal, orang dengan ANALGESICS (NSAIDs)
dan penyakit
Azapropazone
gastrointestinal sistemik tertentu Rheumox Approved -
Usia Pencabutan gigi Tidak ada (apazone)
Kehamilan pada wanita hamil Dipyrone
disarankan (dilarang di AS - Approved -
dilakukan pada & Inggris)
trisemester kedua
atau pada akhir Flufenamic
- Approved -
trisemester acid
pertama dan awal B (1st,
trisemester kedua Advil, Nuprin, 2nd
Perubahan Gingivitis, Terjadi
Ibuprofen Motrin, Approved trim.)
oral Pyogenic peningkatan
granuloma, permeabilitas Pediaprofin D (3rd
Penurunan pH kapiler trim.)
saliva, sementara B (1st,
Peningkatan karena efek dari 2nd
Permeabilitas pencabutan
Indomethacin Indocin Approved trim.)
kapiler,
Mulut menjadi D (3rd
asam, plak trim.)
meningkat, karies B (1st,
pada gigi. 2nd
Radiografi Dapat dilakukan Tidak ada Toradol,
Ketorolac Approved trim.)
asalkan mengikuti perbedaan Acular
semua praktik dalam D (3rd
radiologis yang melaksanakan trim.)
tepat yaitu tepat pemeriksaan Mefenamic Ponstan,
yaitu mengikuti radiografi. Approved -
acid Ponstel
prinsip ALARA
(As Low As Anaprox,
Reasonably Naprosyn,
Naproxen Approved B
Achievable). Naproxen,
Aleve
Tabel 2. Hal yang perlu diperhatikan saat prosedur Phenylbutazon
pencabutan pada wanita hamil dan wanita Butazolidine Approved -
e
normal.
Piroxicam Feldene Approved B
Suprofen Profenal Approved -
Trade AAP Pregna Tolmetin Tolectin Approved C
Generic name
Name/ n approved? ncy NARCOTIC ANALGESICS

7
B (1st, Kesimpulan
2nd Perawatan gigi dan mulut selama kehamilan
Butorphanol Stadol Approved trim.) merupakan hal penting yang harus diketahui dan
D (3rd dipahami oleh ibu hamil karena dapat membawa
trim.) pengaruh besar bagi kesehatan ibu dan
Tylenol perkembangan janin.
Codeine Approved C Tindakan pencabutan yang akan dilakukan
#3, #4
pada pasien hamil diperlukan adanya pertimbangan
Sublimaz
Fentanyl Approved B dan penyesuaian dalam perawatan, tindakan dan
e
peresepan. Pencabutan gigi yang dilakukan pada
Meperidine Demerol Approved B wanita hamil yang mengakibatkana stress yang
Methadone Dolophine Approved B berlebihan dapat menyebabkan terjadinya aborsi
Morphine Morphine Approved B spontan. Waktu tindakan dental yang paling tepat
khususnya ekstraksi dan drainase abses dapat
Darvocet
dilakukan pada pasien hamil yaitu saat trimester
N,
Propoxyphene Approved C kedua karena proses organogenesis telah selesai
Propacet,
sehingga dapat meminimalisir kecacatan pada janin.
Darvon
Selain itu kerja sama antara dokter gigi dengan
ANESTHESIA, ANESTHETICS /ANASTESI
dokter obstetri dan ginekologi sangat diperlukan
Halothane Fluothane Approved C terkait kondisi pasien serta rencana perawatan
Lidocaine Xylocaine Approved B yang akan dilakukan.
Methohexital Brevital Approved B
Daftar Pustaka
Thiopental Pentothal Approved C
Mepivacaine - Approved C
1. Little J.W., Falace D.A., Miller C.S., Rhodus
Bupivacaine - Approved C N.L., 2002, Dental Management of The
ANTIBIOTICS Medically Compromised Patient, St Louis:
Larotid, Mosby.
Amoxicillin Approved B 2. Giglio,J., Lanni, S., Laskkin, D., Giglio, N.,
Amoxil
Ultracef, 2009, Oral Health Care for the Pregnant
Cefadroxil Approved B Patient,JCDA, 75(1):43-48.
Duricef
3. Immay, 2015, Pencabutan Gigi selama Masa
Ciprofloxacin Cipro Approved C
Kehamilan, Consultation articel ofShiny Smile
Clindamycin Cleocin Approved B Aestethic Dental Clinic.
E-Mycin, 4. Guyton, A. C., Hall., J. E., 2006, Texbook of
Ery-tab, Medical Physiology, 11th ed. Elsevier
Erythromycin Approved B
ERYC, Saunders: Philadelphia.
Ilosone 5. Handayani, S., 2016, Faktor-faktor yang
Penicillin - Approved B Mempengaruhi Kejadian Kehamilan Tidak
Achromyc Diinginkan Pada Remaja di Keluarahan Balai
in, Catur Gamping Sleman Yogyakarta, Jurnal
Tetracycline Sumycin, Approved D Kesehatan, 7(1): 37-42.
Terramyci 6. Cengiz,S.B.,2007, The Pregnant
n Pasien:Conciderations for Dental Managenemt
and Drug Use, Quintessence int, 38(17):133-
Tabel 3. Kategori obat kehamilan 142.

8
7. Suersh, L., Rafdar,L.,2004, Pragnancy and
Lactation, Oral Surg Oral Med Oral Pathol,
9(7):672-681.
8. Kanotra, S., Sholapurkar, A.A., Pai, K.M.,2010,
Dental Consideration in Pregnancy, Rev Clin
Pesq Odontol, 6(2): 163.
9. Wazir, S., Khan, M., Mansoor, N., Wazir, A.,
2013, Odontogenic Fascial Space Infections in
Pregnancy,Pakistan Oral & Dental Journal,
33(1):17-8.
10. May,L., 2014, Consideration of The Pregnant
Dental Patient, J Dent Health Oral Disord
Ther;1(2).
11. Achtari,M.D., Geogakopoulou,E.,
Afentoulide,N., 2012, Dental Care Throughout
Pregnancy: What aDentist Must Know,OHDM,
11(4):169-179.
12. American Academy of Pediatric Dentistry
(AAPD),2007, Guideline on Oral Health Care
for the Pregnant Adolescent, Council on
Clinical Affairs Committee on the Adolescent:
Chicago.
13. Yagiela, J.A., Local anesthetics In: Dionne,
R.A., Phero, J.C., Becker, D.E.,
2002,Management of Pain and AnxietyControl
in the Dental Office, WB Saunders:
Philadelphia.
14. Haas, D.A., Pynn, B.R., Sands,T.D., 2000,
Drug Use For The Pregnant or Lactating
Patient, General Dentistry,48: 54-60.
15. Diav, O., Schetman, S., Gotteineer, T., Arnon,
J., 2001, a Pregnancy Outcome After
Gestational Expposure to Metronidazole: a
Prospective Controlled Cohort Study,
Teratology, 63(5):186-192.
16. Effendy, A., Rahardjo, A., 2009, Dental Health
during Pregnancy, Proceedings of the 15th
Scientific Meeting & Refreshner Course in
Dentistry: 27-31, Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai