Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

POST PARTUM
PERAWATAN PAYUDARA
Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Maternitas di Ruang Nifas
Rumah Sakit Umum Daerah Koja

Pembimbing klinik :
Ns. Ulty Desmarnita, S.Kp, M. Kes, Sp.Mat.

Disusun Oleh :
Fahira Ishlah Amini
P3.73.20.2.17.013

PROGRAM STUDI PRODI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2018
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Perawatan Payudara
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama
padamasa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI (Sitti
Saleha,2009).Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan
dan menyusuiyang merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara
agar air susukeluar dengan lancar (Suririnah, 2007).Perawatan payudara sangat
penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui.Hal ini dikarenakan payudara
merupakan satu-satu pengahasil ASI yang merupakanmakanan pokok bayi yang baru
lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.
2. Anatomi dan Fisiologi
ANATOMI PAYUDARA
Payudara adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit dan diatas dada.Dalam
keadaannormal hanya terdapat sepasang kelenjar payudara. Pada wanita hamil
payudaramembesar mencapai 600 gram dan pada waktu menyusui mencapai 800
gram.Ada tiga bagian utama payudara, yaitu :
a. Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar
b. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
c. Papilla atau putting yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
Dalam badan payudara terdapat bangunan yang disebut alveolus, yang
merupakantempat dimana air susu diproduksi. Dari alveolus ASI disalurkan kedalam
saluran kecil(duktulus), dimana beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus). Di bawah areola, saluran ini mengalami pelebaran dan
disebut sinus.Akhirnya semua saluran yang besar ini memusat ke dalam putting dan
bermuara keluar. Didalam dinding alveolus maupun saluran terdapat otot polos yng
bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.Ada empat macam bentuk putting susu
yaitu:
a. bentuk normal/umum
b. pendek/ datar
c. panjang
d. terbenan(inverted)

FISIOLOGI LAKTASI
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian , yaitu produksi dan
pengeluaranASI. Pada saat hamil payudara membesar Karena pengaruh hormon
estrogen, progesterone, HPL dan prolaktin. hormone lain yang berfungsi
memperlancar pembentukan ASI adalah insulin, kortikosteroid, tiroksin.Pada
beberapa wanita, mulai kehamilan 5 bulan kadang – kadang keluar cairan
yangdinamakan kolustrum. Selama kehamilan ASI biasanya belum keluar. Karena
masih di hambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga post
partumkadar estrogen turun dengan dratis dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi
ASI.Ada dua reflek yang berperan dalam proses laktasi yaitu reflek prolaktin dan
reflek aliran ( let down reflek ). Kedua reflek ini bersumber dari persangsangan
putting susuakibat hisapan bayi.
a. Reflek prolaktin
. Dalam puting susu banyak terdapat ujung saraf peraba, bila inidirangsang, maka akan
timbul impuls ( aliran listrik ) yang menuju hipotalamusselanjutnya ke kelenjar
hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkanhormone prolaktin. Hormon
inilah yang memegang peran utama dalam produksi ASIdi tingkat alveolus. Dengan
demikian bahwa semakin sering rangsangan penyusuanmakin banyak pula produksi
ASI.
b. Reflek aliran ( let down reflek ).
Rangsangan yang berasal dari punting susu, tidak hanya diteruskan sampai ke kelenjar
hipofisis anterior, tapi jugas ke kelenjar hipofisisi posterior yang berakibat bagian ini
mengeluarkan hormone oksitoksin.Hormon ini memacu kontraksi otot polos yang ada
di dinding alveolus sehingga ASIdipompa keluar. Makin sering menyususi
pengosongan alveolus dan saluran makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusuiakan lancar. Dengan keluarnya oksitoksin
maka hormone ini juga memacu kontraksiotot uterus sehingga proses involusi uterus
makin cepat dan makin baik. Tidak jarang perut ibu terasa mules yang sangat pada
hari – hari pertama menyususi dan inimerupakan mekanisme alamiah yang baik
utntuk kembalinya uterus ke keadaansemula.
3. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
a.Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak melukai
payudara.
d. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
e. Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum berangkat
tidur.
2. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1) InspeksiKlien membuka pakaian atau selimut nya untuk memungkinkan
visualisasisimultan pada keduapayudara.
2) PalpasiMemungkinkan perawat menentukan kondisi jaringan payudara dan
noduslimfe.jaringanpayudara yang terdiri atas kelenjar,ligmen penompang fibrosa
danlemak.
3) Massa abnormal dipalpasi untuk menentukan:
a) Lokasi dalam kaitannya kuadran
b) Diameter dalam setimeter
c) Bentuk (misalnya bulat atau cakram)
d) Konsistensi (lunak, liat, atau keras)
e) Nyeri tekan
f) Mobilitas
g) Ciri khas (apakah tepi jelas atau tidak jelas)
b. Perencanaan
1) Pengeluaran dengan tangan
Cara ini yang lazim dilakukan karena tidak banyak membutuhkan alat bantu danlebih
mudah
Caranya:
a) tangan dicuci sampai bersih
b) siapkan gelas bertutup yang bersih
c) letakkan ibu jari di payudara diatas puting susu dan areola dan jari telunjuk di payudara
di bawah puting susu dan areola
d) tekan ibu jari dan jari telunjuk kedalam kearah dinding dada
e) areola diperas dengan ibu jari dan jari telunjuk, jangan memijat / menekan puting
karena dapat menyebabkan rasa nyeri / lecet
f) ulangi tekan peras-lepas-tekan – peras – lepas, pada mulanya ASI tidak keluar setelah
beberapa kali ASI akan keluar
g) Gerakan ini diulang pada sekeliling areola dari semua sisi agar yakin bahwaASI telah
diperas dari semua segmen payudara.
h) peras satu payudara sekurangnya 3-5 menit, hingga aliran pelan, kemudiantekan
payudara dan kemudian ulangi keduanya. Ini dapat menggunakan satutangan untuk
satu payudara dan gantilah bila merasa lelah
i) memeras ASI secara tepat membutuhkan waktu 20 – 30 menit khususnya padahari hari
pertama
2) Pengeluaran dengan pompa karet payudara
Pompa ini tidak efisien, terutama bila payudara dalam keadaan lembek dan tidak
cocok untuk mengumpulkan ASI. Sukar dibersihkan dengan baik, susu
dapatterkumpul di buli - buli pompa karetnya dan sukar untuk dikeluarkan, ASI
yangterkumpul seringkali mudah terkontaminasi. Bermanfaat terutama mengurangi
pembengkakkan dan jika pengeluaran dengan tangan sukar ibu dapatmenggunakan
dengan pompa susu.Caranya :
a) Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara
b) Ujung lebar tabung ditekan pada payudara dengan puting susu tepat, dantabung benar -
benar melekat pada kulit
c) Bola karet dilepas sehingga puting dan areola tertarik ke dalam
d) Tekan dan lepas bebrapa kali sehingga ASI akan keluar dan terkumpul padalekukan
penampung pada sisi tabung
e) Setelah selesai dipakai atau akan dipakai, maka alat harus dicuci bersihmenggunakan
air mendidih. Bola karet sukar dibersihkan oleh karenanya lebih baik pengeluaran ASI
dengan tangan
3) Penanganan payudara bengkak
a) Jangan mengistirahatkan payudara
b)Kompres payudara dengan kain basah dan hangat selama 5 menit
c)Urut payudara dari arah pangkal menuju puting susu dengan arah Z
d)Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susumenjadi
lunak
e)Susukan bayi setiap 2 – 3 jam sekali, apabila tidak dapat menghisap ASIdikeluarak
dengan tangan
f)Setelah selesai menyussui payudara dikompres dengan air dingin
g)Payudara dikeringkan
4) Puting susu lecet
Termasuk trauma puting susu disamping lecet, retak dan pembentukan celah – celah.
Retak – retak putting susu dapat sembuh dalam waktu 24 – 48 jamPenanganannya:
a)Kalau rasa nyeri dan luka tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayinyadimulai
dari puting susu yang tidak lecet
b)Puting susu diolesi ASI dan biarkan mengering dengan sendirinya, janganmenggunakan
kutang yang terlalu ketat
c)Apabil lecet sangat berat dapat diistirahatkan 24 jam, ASI dikeluarkan dengantangan
jangan menggunakan pompa karena menambah rasa sakit dandiminumkan
menggunakan sendok
d)Untuk menghilangkan rasa nyeri dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4 – 6 jam

Anda mungkin juga menyukai